hmmmm....

pemikiran yang  bagus...
Tuhan pasti tidak salah menciptakan sodara chodjim,

tapi itu lah sunatullah....yang tidak di tuliskan di kitab suci,
manusia ada yg bijak dan tidak.

seperti sunatullah juga bahwa nabi itu bersyariah dan ada yg tidak,
seperti  
nabi-nabi israil yg dijanjikan setelah musa, kemana mereka berhukum?
termasuk juga isa al masih.

dan tidakkah al masih itu di janjikan?
dan apakah almasih dijanjikan sebagai nabi di taurat?
setau saya tidak, tapi lihatlah kenyataannya, almasih turun sebagai
nabi. lalu jika israil di turunkan bgitu banyak nabi dalam satu
syariah, mengapa di dalam syariah ini tak boleh datang nabi untuk
nmenjaga (walaupun sudah dijanjikan almahdi dan al masih)

coba lagi liat sunnatullah yg di timpakan kepada para nabiyullah, apa
yg terjadi atas mereka dan coba bandingkan dengan yg satu ini (mirza
ghulam ahmad)

jika ada seseorang yg datang kepada orang lain mengatas namakan nama
anda untuk sebuah kepentingan, apa yg anda lakukan jika orang itu
berbohong? tidakkah anda akan murka, begitu juga Allah menjanjikan di
AlQur'an , Dian sendiri yg akan menarik urat syarafnya.

lalu apa yg terjadi jika ternyata orang itu tetap menjalankan
aktivitasnya? dan anda tidak murka samasekali.tidakkah itu pertanda
anda memang telah mengutusnya?

perumpamaan yg mudah bukan....  



--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Kalau saya lho, melihat JAI (Jemaat Ahmadiyah Indonesia) itu dari
sudut khazanah agama Islam itu sendiri. Sehingga, saya bisa membedakan
antara pilihan saya sendiri dalam beragama Islam dgn kenyataan yang
tumbuh dalam masyarakat Islam.
> 
> Dalam masyarakat Islam, ada kepercayaan bahwa di "akhir zaman" akan
turun "Imam Mahdi" yang mengiringi "Nabi Isa Al-Masih as". Saya kira,
inilah kepercayaan yang paling banyak diikuti di pemeluk Islam. Hampir
setiap orang Islam telah terdidik bahwa Imam Mahdi dan Nabi Isa as
akan turun lagi di bumi ini.
> 
> Nah, makanya jangan heran, bila pengakuan Imam Mahdi dan Nabi Isa
ini telah terjadi berkali-kali di dunia Islam. Hampir setiap abad ada
saja pengakuan itu. Namun, yang "survive", yang bisa bertahan hidup
sejak kemunculannya pengakuan itu, ya Hazrat Mirza Ghulam Ahmad yang
menjadi tokoh sentral Ahmadiyah di dunia.
> 
> Jadi, jika hanya dilihat dari sudut pengakuan itu, ya tak ada
istimewanya, karena sudah terjadi berkali-kali. Ahmadiyah berkembang
dan tetap bersyahadat dengan dua kalimah syahadat. Di antara
pengikutnya, yang "Qadiyani" mengakui Ghulam Ahmad sebagai "nabi tanpa
syariat". Salahkah pengakuan mereka itu? Jawabannya, tentu saja
tergantung dari sisi mana kita melihat.
> 
> Bila yang dilihat itu dari sisi "Nabi Isa", maka orang yang mengaku
sebagai penjelmaan Nabi Isa ya sah-sah saja menyebut dirinya nabi.
Hazrat menyatakan dirinya sebagai al-Mahdi dan sekaligus Kanjeng Nabi
Isa al-Masih as (tolong mas Suryawan, dikoreksi ya kalau salah).
Makanya, Jemaat Qadhiyani menyebutnya nabi yang telah dinubuwatkan
oleh Kanjeng Nabi Muhammad sendiri.
> 
> Jika demikian, mengapa saya (chodjim) tidak menjadi pengikut
Ahmadiyah (baik Qadhiyani maupun Lahore)?
> 
> Karena, saya mempunyai persepsi bahwa Imam Mahdi dan Nabi Isa yang
akan turun di akhir zaman --meski pengertian akhir zaman sendiri tak
ada batasnya-- itu tidak bersifat sosok manusia, tapi kebangkitan
ruhani manusia. Sebagaimana dijelaskan dalam Alquran bahwa Muhammad
itu diutus menjadi rasul/had bagi seluruh manusia, kaffatan li al-nas.
Artinya, raga Muhammad memang telah disaksikan wafat oleh sahabatnya
pada 632 M. Tapi, sang Muhammad (dalam pengertian hakikat) akan hadir
pada setiap diri manusia yang hidup di dunia ini. Li kulli ummah
rasul, setiap umat (diri) ada rasulnya. Dan, kerasulan inilah yang
harus dibangkitkan dan disaksikan oleh masing-masing orang agar
hidupnya senantiasa mendapat petunjuk (imam Mahdi = pemimpin yang
memberikan petunjuk) dan menyaksikan turunnya Nabi Isa (= simbol bagi
bangkitnya seseorang dari kematian, karena Nabi Isa diberi izin untuk
menghidupkan kembali orang yang mati).
> 
> Bila kita bisa menghayati makna Imam Mahdi dan Nabi Isa, maka kita
benar-benar akan bisa menyaksikan Muhammad Rasul Allah dalam diri
kita. Jika kita sudah demikian, maka "syahadat ayn" atau "2 kalimah
syahadat" tidak lagi sekadar diucapkan tapi benar-benar bersaksi.
Sekali lagi, bersaksi, dan bukan sekedar mengucapkan kesaksian.
Artinya, syahadatnya bukan ngomong doang, tapi nglakoni, menyaksikan
kebenaran.
> 
> Wassalam,
> chodjim  
> 
> 
> 
> -----Original Message-----
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of hary
> Sent: Monday, December 05, 2005 8:15 AM
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Subject: Re: Kiriman Artikel: Setahun
> Memasung Kebebasan Beragama
> 
> 
> IMHO... jamaah ahmadiyah jelas2 bukan islam... karena sudah
melanggar syariat syahadat dalam Islam yaitu mengakui keesaan Alloh
dan mengakui satu2nya Rasulullah yang di jadikan pedoman yaitu
Muhammad. Jamaah Ahmadiyah mengakui Gulam Ahmad sebagai nabi mereka
setelah muhammad dan mengikuti ajarannya, jadi walaupun perilaku
ibadah mereka sama dengan muslim lain tetap tidak bisa di anggap
mereka itu Islam. Islam mensyariatkan kewajban pertama pada pemeluknya
yaitu syahadat yang mengabarkan bahwa satu2nya Tuhan yang patut di
sembah adalah Alloh SWT, dan Rasulullah (Muhammad) adalah nabi penutup
yang tidak ada nabi-nabi lain setelahnya sebagai penuntun dan panutan
kehidupan muslim.
>    
>   btw sabri ini muslim bukan?
>    
>   >>>>>
>    
>   "st sabri" <wrote">[EMAIL PROTECTED]>wrote:
> 
> > DP: Pemasungan kebebasan beragama ialah pelanggaran HAM berat.  Lucu 
> > sekali bahwa biang kafir AS dan Inggris memiliki iklim yg paling 
> > terbuka bagi kebebasan beragama.  Mengapa negara2 biang kafir itu 
> > menganut paham kebebasan beragama dan melindungi rakyatnya agar bebas 
> > beragama, eh yg namanya negara2 yg berdasarkan agama terakhir dan 
> > tersempurna ini kerjanya doyan sekali mempersekusi agama lain?
> 
> Kang Dana,
> 
> Coba cari statistiknya ; negara indonesia TIDAK BERDASARKAN AGAMA jadi 
> jangan asal nulis. Ahmadiyah itu bukan 'agama lain' mereka sama-sama 
> islam dan pada gontok-gontok'an ; secara spesifik bukan Islam melawan 
> ahmadiyah, cuma beberapa organisasi Islam vs ahmadiyah.
> 
> salam
> 
> 
>               
> ---------------------------------
>  Yahoo! Personals
>  Single? There's someone we'd like you to meet.
>  Lots of someones, actually. Try Yahoo! Personals
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
> 
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> 
> This mailing list has a special spell casted to reject any
attachment .... 
> Yahoo! Groups Links
>






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Get fast access to your favorite Yahoo! Groups. Make Yahoo! your home page
http://us.click.yahoo.com/dpRU5A/wUILAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke