Terimakasih Mas Satriyo, mengena sekali. Memang lagi ngetrend sekarang menafsiri Al-Qur'an dan Assunnah secara wudelnya dhewe-dhewe, kalau meminjam istilahnya Pak Yos. Jadi inget orang Yahudi yang dilarang bekerja di Hari Sabtu tapi ngeyel. Akhirnya dikutuk jadi kera. Untungnya para "Ngeyelers" nggak dikutuk ya. Semuanya akan di bales ntar di kehidupan selanjutnya.
satriyo <[EMAIL PROTECTED]> menulis: Mas Aman, sebagaimana mas Oman, saya juga sangat senang dengan postingan mas Aman kali ini. perkenankan saya untuk sedikit saja menanggapi paragraf berikut ... On 1/19/06, Aman FatHa wrote: > > Thread Asli: Re: [wanita-muslimah] Menggugat Sang Cendekiawan > > ... > > Salah satu faktor utama yang menimbulkan perbedaan adalah bahasa. Seperti > yang sudah pernah saya tuliskan, sumber hukum Islam adalah wahyu. Namun pada > sisi lain, wahyu ini juga menggunakan bahasa manusia (baca Bahasa Arab). > Bahasa di antara manusia pengguna saja sudah bisa menimbulkan perbedaan > persepsi, bagaimana jika salah satu pihak pengguna adalah Tuhan; yakni dalam > bahasa wahyu. Ketika si A mengatakan, "Saya minum menggunakan gelas", belum > tentu si B yang mendengar bisa menangkap secara persis apa "gelas" yang > dimaksud oleh si A. Bisa saja si B menafsirkannya dengan "gelas" yang sudah > ia kenal dan biasa digunakan dalam komunitasnya dan ternyata berbeda dengan > "gelas" pada komunitas si A. Namun secara umum, keduanya masuk dalam lingkup > petanda yang disebut dengan "gelas". Bayangkan saja jika pihak pembicara itu > adalah Tuhan dalam teks yang kita sebut dengan wahyu. inti dari paragraf mas ini -- cmiiw -- adalah bahwa bahasa sangat berperan dalam menentukan bagaimana manusia memahami (persepsi) sesuatu. lalu mas Aman menyinggung sedikit bahwa jika sesama manusia saja sedemikian pelik, bagaimana jika komunikan-nya adalah Allah yang melakukan komunikasi berupa wahyu pada manusia. Dengan kata lain, sangat mungkin terjadi mispersepsi atau setidak mulitpersepsi atas materi komunikasi dari komunikan yang adalah Allah kepada manusia. Alasannya -- cmiiw -- karena tidak mungkin manusia 'bisa' memahami 'bahasa' Tuhan. Dari apa yang saya pahami, justru sebagai yang Maha segala, Allah tentu tahu bagaimana proses manusia berpikir/bernalar, termasuk tentu bagaimana manusia mengungkapkan hasil nalat itu dalam bentuk bahasa. Artinya tidak mungkin yang Maha segala, Allah, akan mengkomunikasikan sesuatu pada manusia yang manusia itu tidak bisa menangkap 'pas persis' apa yang ingin disampaikan Allah. Memang, untuk ini Allah khusus mendelegasikan 'tataran' khusus dari kalangan manusia, yaitu para Nabi dan Rasul yang tugasnya adalah menyampaikan dengan tepat wahyu Allah untuk manusia. Tidak hanya Allah memastikan para delegasinya itu 'memverbalkan' dengan pas wahyuNYA, tapi juga memberikan penjelasan, baik verbal ataupun non-verbal agar tingkat akurasi pemahaman dan persepsi manusia bisa 'pas' dalam menerima apa yang Allah wahyukan. Bahkan dalam menerima wahyu, Allah sudah memastikan, ada mekanisme khusus yang berika kepada para delegasiNYA itu agar apa yang keluar dari tindak-tutur mereka itu 'terjamin' dan bebas dari 'nafsu' (=subjektifitas pemahaman/persepsi) para delegasi. Jadi, menurut saya, jika ada beda persepsi dalam memahami satu hal, yang jadi masalah bukan bahasanya, bukan pula bagaimana manusia mempersepsikan (secara objektif) sesuatu yang dimaksud dalam bahasa tertentu, tapi ada faktor lain pada diri manusia itu yang mempengaruhi persepsinya secara subjektif, sesuai 'nafsu' nya. misalnya, untuk hukum jilbab. bagi yang tidak nyaman, maka akan ada persepsi lain yang dipilih untuk memastikan bahwa jilbab tidak wajib sehingga, misalnya, istrinya atau anak perempuannya yang tidak berjilbab akan 'bebas' dari kewajiban itu. juga mungkin dengan hukum rokok, misalnya. Dalam persoalan niat shalat misalnya, dalil yang digunakan adalah hadis Nabi > "Innamal a'maalu bin niyat" yang artinya "hanya saja amal perbuatan itu > dengan niat." Mencermati terjemahan itu, kita semua bisa mengerti kandungan > makna yang dimaksud. Namun dalam bahasa Arab, lebih khusus lagi mengambil > kesimpulan hukum dari teks itu, tidak segampang itu. Dalam kaidah Nahwu > misalnya, teks hadis adalah struktur yang terdiri dari mubtada khabar > (Subjek Predikat; nominal). Predikatnya adalah Jar dan Majrur (bin niyat) > yang dalam Nahwu disebut dengan Syibh Jumlah, bukan Jumlah (kalimat > lengkap). Dan dalam struktur Nahwunya, Jar Majrur tidak bisa menjadi Khabar > sendiri, maka dinyatakan adanya Predikat yang dibuang yang dalam kaidah umum > ditakdirkan dengan kata "mustaqirrun". saya sendiri melihat, untuk hadis di atas, dari riwayat Umar, sesuai persepsi saya tentu, bahwa setiap tindakan itu sangat dipengaruhi oleh tujuan apa tindakan itu dilakukan. kan masih ada kelanjutan dari hadis tersebut yang jelas menggambarkan apa yang dimaksud oleh penggalan yang man kutip di atas. jadi jika lengkap membaca keseluruhan hadis itu sekaligus juga tahu latar belakang turunnya hadis itu, relatif akan jelas dan tidak ada beda persepsi yang signifikan. lalu bagaimana dengan firman Allah sendiri yang tegas-tegas mengatakan bahwa ada maksud mengapa kalamullah ini diturunkan dalam 'bahasa arab' ... yaitu agar dimengerti? apa ada 'persepsi' lain selain dari apa yang tersurat dari firman ini? allahu a'lam (maaf kalo ada yang tidak sreg dengan ucapan ini) salam, satriyo [Non-text portions of this message have been removed] Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links __________________________________________________ Apakah Anda Yahoo!? Lelah menerima spam? Surat Yahoo! memiliki perlindungan terbaik terhadap spam http://id.mail.yahoo.com [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/