oh gitu ya ustadz chodjim,

Biasanya yang saya tahu kalau sampai terjadi seperti itu, (harga di toko
besar lebih mahal),
hal itu dikarenakan memang diharuskan spt. itu oleh peraturannya. Bukan
karena itungan ekonominya memang tidak lebih efisien. Misalkan Metro,
harusnya tidak boleh melayani partai kecil/retail dan hanya berurusan dengan
perusahaan/warung, kalau berurusan retail harganya harus berbeda(lebih
mahal).
Biaya perawatan toko besar memang besar tapi jika kita bagi dengan jumlah
item barang bisa jadi lebih efisien dari warung kecil.

Pedagang besar tidak boleh head-to-head melawan pedagang kecil, karena hal
itu bukan persaingan yang fair.
Kadang-kadang kita memang memukul rata, bahwa di negara maju kapitalisme
identik dengan persaingan bebas, sebebas-bebasnya, padahal tidak seperti
itu.

Hal ini memang dibuat untuk melindungi pedagang kecil.
Kalau tidak dikendalikan, pedagang besar dengan dana yang besar akan mudah
menggulung pedagang kecil.

Point saya, skala besar (diatur negara misalnya) itu membuat kemungkinan
menjadi efisien dibanding jika dilakukan oleh banyak orang tapi kecil-kecil.
Problem yang muncul biasanya karena monopoli dan tanpa ada saingan jadi
merasa bisa berbuat seenaknya sendiri sehingga malah jadi lebih tidak
efisien.
Kalau diberikan kepada swasta, jika ternyata nantinya akan dikuasai oleh
segelintir orang, efeknya juga akan sama saja buruknya dengan pengelolaan
negara yang nggak bener. Lihat kasus pengelola perjalanan haji terkenal
beberapa tahun yang lalu, ONH++ yang buat heboh, yang kebetulan dari Makasar
itu.

Apakah mau jadi murni Keynesian atau murni Kapitalisme itu sebetulnya sama
saja,  bergantung pada situasi dan kondisi dan terutama orangnya sendiri.
Ada situasi, kondisi dan orang-orang yang membutuhkan gaya Keynesian, ada
saat yang perlu gaya Kapitalisme, yang lebih sering sebetulnya yang
dibutuhkan adalah campuran keduanya.

Tidak ada obat yang manjur untuk semua jenis penyakit bukan?
Kecuali air kelapa tentunya...ya Bang Yos... ;-)

Salam
Ary


----- Original Message ----- 
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Friday, January 20, 2006 4:12 AM
Subject: RE: [wanita-muslimah] Swastanisasi Haji, Kiamat Shugra bagi
Departemen Agama


> Lha, ini yang berbeda dengan negara-negara maju, misalnya Jepang. Di sana
harga warung kecil justru lebih murah daripada di toko raksasa. Mengapa?
Karena ada aturan agar ekonomi semua lapisan bisa bangkit.
>
> Toko gede tentunya punya pajak tanah yang besar diandingkan toko kecil.
Toko gede tentunya punya biaya perawatan yang lebih mahal daripada warung
kecil yang hanya dijaga dan dirawat satu orang.
>
> Kita ini aneh, karena tidak mempedulikan lapisan bawah.
>
> Salam,
> chodjim
>
>
>
> -----Original Message-----
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> [mailto:[EMAIL PROTECTED] Behalf Of Ary Setijadi
> Prihatmanto
> Sent: Friday, January 20, 2006 12:17 AM
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Swastanisasi Haji, Kiamat Shugra bagi
> Departemen Agama
>
>
> Memang aneh negara kita itu sebetulnya,
>
> Kalau misalkan kita membuat warung kecil,
> harga barang di warung kita biasanya tidak semurah misalkan beli di
grosir.
> Mengapa? Karena masalah skala...yang besar bisa membuat segala sesuatunya
> lebih efisien sehingga harganya lebih murah.
> Ini kan yang terjadi sekarang antara pedagan kecil tradisional vs.
pedagang
> besar retail?
>
> Anehnya di negara kita yang diurus secara masal oleh negara, malah akan
> diberikan ke perusahaan dengan skala yang lebih kecil agar lebih efisien.
> Kan terbalik......
> Termasuk soal haji ini, harusnya dengan captive market yang 200ribu orang
> setiap tahun,
> pemerintah bisa memaksakan banyak hal yang membuat harga naik haji di
> Indonesia bisa murah dan berkualitas.
>
> Jangan spt. sekarang malah terlena, merasa nggak ada yang bisa menyaingi,
> sehingga bisa berbuat apa saja.
> Tapi kembali mungkin karena "power tend to corrupt" itu tadi ya...
> he he he he...
>
> Salam
> Ary
>
> ----- Original Message ----- 
> From: <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Thursday, January 19, 2006 6:53 AM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Swastanisasi Haji, Kiamat Shugra bagi
> Departemen Agama
>
>
> > Dikelola swasta kan tidak berarti dikelola oleh non muslim? Ketakutan
ini
> > dibesar-besarkan. Umat Islampun, akan memilih pengelola haji yang muslim
> > dibandingkan yang non muslim terkait dengan kepercayaan dalam pengurusan
> > penyelenggaraan haji. Soalnya bukan apa-apa, non muslim, bagaimanapun
> > punya kendala di Arab Saudi dalam penyelenggaraan yang sempurna.
Terlepas
> > dari semua itu, jika bisa diselenggarakan dengan baik dan professional,
> > kemudian juga sangat membantu dalam peribadatan haji di tanah suci,
kenapa
> > tidak? Departemen Agama takut kalau pemasukannya berkurang?
> >
> > Saya sepertinya mendukung penyelenggaraan haji oleh swasta. Biar seleksi
> > nanti yang akan membuktikan, kepada siapa umat menitipkan amanahnya
dalam
> > penyelenggaraan haji. Jadi ketakutan dikelola non muslim, rasanya hanya
> > dibesar-besarkan.
> >
> >
> >
> >
> > "Ambon" <[EMAIL PROTECTED]>
> > Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > 01/19/2006 06:55 AM
> > Please respond to
> > wanita-muslimah@yahoogroups.com
> >
> >
> > To
> > <Undisclosed-Recipient:;>
> > cc
> >
> > Subject
> > [wanita-muslimah] Swastanisasi Haji, Kiamat Shugra bagi Departemen Agama
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > REFLEKSI: Kalau orang-orang kafir pengelola haji bisa  berarti celaka
> > duabelas buat kaum koruptor Departemen Agama, tak ada uang masuk buat
> > kesejahteraan pribadi.
> >
> > http://www.republika.co.id/online_detail.asp?id=231542&kat_id=361
> > Rabu, 18 Januari 2006  20:49:00
> >
> >
> > Swastanisasi Haji, Kiamat Shugra bagi Departemen Agama
> >
> >
> >
> >
> > Jeddah-RoL --Rancangan Undang Undang Haji yang berada di lembaga
> > legislatif mendapat sorotan masyarakat. Salah satu yang menjadi wacana
> > antara lain menyangkut swastanisasi haji sehingga memungkinkan
orang-orang
> > kafir masuk dalam badan pengelola haji yang dibentuk melalui Keputusan
> > Presiden.
> >
> > "Kiamat shugra bagi Departemen Agama kalau sampai penyelenggaraan haji
ini
> > dikelola swasta," kata Sekretaris Jenderal Dewan Masjid Indonesia (DMI)
> > Drs H Lukman Hakim Hasibuan di Jeddah, Rabu (18/1).
> >
> > RUU Haji yang ada di legislatif mendapat banyak masukan, termasuk wacana
> > menjadikan pengelolaan haji tidak lagi pemerintah dalam hal ini
Departemen
> > Agama. Upaya-upaya gencar dilakukan kalangan minhum melalui anggotanya
di
> > lembaga legislatif agar pengelolaan haji diserahkan kepada pihak swasta.
> >
> > Pengelolaan dengan sebuah badan khusus haji, lanjutnya memungkinkan
banyak
> > unsur masuk dalam urusan haji. "Orang-orang di luar Islam juga akan
> > menuntu mendapatkan tempat di sana," tegasnya.
> >
> > "Ini sangat berbahaya bagi kelangsungan masyarakat muslim di Indonesia,
> > kalau urusan haji diserahkan kepada orang-orang kafir," tegasnya sambil
> > menambahkan, persoalannya hanya bagaimana mengelola pelaksanaan ibadaha
> > haji secara baik dan benar.
> >
> > Lukman Hakim Hasibuan mengharapkan masyarakat muslim, terutama yang
duduk
> > di lembaga legislatif dan eksekutif untuk mencermati setiap perkembangan
> > yang terjadi. Hal yang sama harus dilakukan terhadap rancangan undang
> > undang, termasuk RUU Haji.
> >
> > "Jangan sampai ribut-ribut setelah menjadi undang undang, sebelum hal
itu
> > terjadi harus ada upaya untuk mencegahnya," kata Lukman Hakim Hasibuan
> > sambil menambahkan, masyarakat muslim akan menyesal selama-lamanya kalau
> > hal itu terjadi.
> >
> > Untuk itu masukan terhadap perbaikan penyelenggaraan ibadah haji
hendaknya
> > tidak ditanggapi sebagai kritik, melainkan usaha membangun perbaikan
bagi
> > kemaslahatan bersama. Apalagi dalam kaitan dengan penyelenggaraan ibadah
> > haji, perbaikan terus-menerus harus dilakukan.
> >
> > Masukan dapat datang dari mana saja, seluruh lapisan masyarakat muslim
> > harus memberikan kontribusi bagi perbaikan di masa depan. Dengan
demikian
> > akan dapat dilakukan penyelenggaraan ibadah haji sesuai tuntunan ajaran
> > Islam, sekaligus sesuai keinginan masyarakat muslim. mch/pur
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> >
> > Milis Wanita Muslimah
> > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> >
> > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
....
> >
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> >
> > [Non-text portions of this message have been removed]
> >
> >
> >
> >
> > Milis Wanita Muslimah
> > Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> > Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> > ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> > Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> > Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> > Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> > Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
> >
> > This mailing list has a special spell casted to reject any attachment
....
> > Yahoo! Groups Links
> >
> >
> >
> >
> >
> >
>
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke