----- Original Message ----- 
From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Saturday, January 21, 2006 4:28 PM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Beras dan Kebijakan Antipetani


> Suka bingung.
>
> Kenyataannya beras impor suka lebih murah dari beras lokal.
> Katanya harus mencintai produk dalam negeri, tapi kan musti realistis.
> Kalo ternyata produk dalam negeri lebih mahal, gimana dong?
> [ saya beli beras eks thailand yg sekilonya 3500rp, dipasar. Waktu ke
pasar swalayan,
> saya lihat, beras lokal cianjur, rajalele sekilonya antara 4.500 -
6500rp. ]
>
> Kemarin baca di koran, petugas dari deptan mau marah2 sama petani.
> Gara2 banyak petani yg mau nimbun beras, akan dijual nanti pada saat yg
tepat.
> Petani itu nggak tau apa, pemerintah justru mau impor beras?
>
> Kemarin liat di tv, ada petani yg di wawancara, mengapa beras mahal?
> Petani itu bilang, harga dasar gabah sih cuma 1800rp. Tapi begitu jadi
beras
> knapa bisa 4500rp. Katanya pula: Pemerintah mau mensejahterakan petani.
> Petani yg mana?  petani [gabah] atawa petani [beras] ???
> Knapa petani vietnam, thailand bisa kaya dengan jual beras yg harganya
murah?
>
> Kalo jadi pemerintah bingung juga : import beras supaya bisa memenuhi
permintaan beras murah,
> tapi juga mematikan produk petani.
> Tempe bisa murah karena kacang kedelainya diimpor dari amrik. Kalo pake
kacang kedelai dalam negeri
> hasilnya gak bagus, mahal pula...........
>
> Suka bingung:
> Padahal duluuuuuu, tempe tentunya dibuat dari kacang kedelai yg tumbuh di
di indonesia.
> Duluuuuuuuuuu kan juga nenek moyang kita makan beras hasil sawahnya
sendiri.
> Waktu zaman ortu saya, Indonesia pengekspor gula no 1, sekarang importir
terbesar....
> Dulu masa Suharto kita pernah swasembada beras, masa sih tiba2 jadi
importir?
>

Kebanyakan orang kaya di Indonesia berangkatnya dari sukses jadi bagian dari
rantai distribusi.
Rantai distribusi apa saja. Gitu juga urusan beras.
Secara tradisional, urusan rantai distribusi beras memang sangat
menguntungkan.
Kita bisa lihat bagaimana pada saudagar beras di daerah-daerah sentra beras.

Yang jeblok tetap petani (yang hanya dapat uang hasil jual gabah) dan
konsumen (dapat harga beras mahal).
Mungkin perlu regulasi tata niaga beras yang mengurangi rantai distribusi
sehingga harga gabah dan harga beras di pasar tidak terlalu jauh bedanya.
Tapi apa pedagang beras yang sudah dibuat enak dengan model tata niaga
sekarang mau saja dikurangi perannya.

Salam




------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke