mas Rudyanto,

Artikel di bawah itu sih memang tulisan khas Sato.
Dan jika Anda coba lihat arsip milis ini, hal ini juga pernah dibahas di
sini.
Salah satu ciri khas zealot fundamentalis itu ya yang hobinya ngusilin
urusan orang lain,
dengan niat yang sudah salah (bukannya diskusi tapi propaganda)
Padahal Sato itu ngakunya "moderat" sedang "melawan" zealot fundamentalis
juga padahal kelakuannya juga zealot.

Yang diinginkan memang konflik, yang didapat ya konflik.
Masalahnya perilaku zealot di sisi satunya memang akhirnya akan menghasilkan
reaksi zealot di sisi lain
Pelanduk mati ditengah-tengah para zealot...he he he he

Salam
Ary


----- Original Message ----- 
From: "Rudyanto Arief" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Friday, February 24, 2006 5:18 AM
Subject: [wanita-muslimah] satosakaki2003 dan satosakaki2004. Re: Anthony
Charles George Herbert jews Walker's Bush


> Anda pikir anda lebih pintar? Anda tahu kenapa anda di ban dari milis
> jurnalisme? Kasihan tak satupun tulisan anda berhasil lolos disana.
> Diskusi anda keras nuansa incitiment-nya.
> Anda tidak lain provokator dan selalu reproachful terhadap Islam. Mengaku
> jurnalist but you can't responsible for you'r identity.
> Fyi, di milis jurnalisme, every member is mutually be acquainted. Minimal
> memperkenalkan diri dengan nama asli dan dari media mana. Itulah,
> ketika anda menanggapi sinis member disana, anda diminta memperkenalkan
diri
> agar members mengenal anda. Rupanya anda lebih suka bersembunyi dibalik
> topeng satosakaki2003 dan satosakaki2004 agar anda lebih bebas brutal dan
> tendensius.
>
> Tulisan dibawah buat members di milis ini biar pada tahu apa yang ada
> diotak Sato selain kebencian terhadap Islam.
> Oh ya, info buat anda. Beberapa members jurnalisme termasuk moderator
> menerima tulisan ini di jalur pribadinya. untuk itulah anda di moderasi.
> Saya nggak nyangka membacanya, anda mengaku jurnalis, tapi otak ngeres
aja.
> Itulah akibat bertopeng disana sini.
>
> Untuk bung Radityo dan bung Ary, saya punya terjemahan History of God-nya
KA
> versi e-book dari Sirikit Syah. Suatu saat akan saya post secara berseri.
> Tulisan beliau batal diterbitkan karena penerbitnya - Risalah Gusti -
tidak
> mendapatkan hak cipta. Yang mendapatkannya Mizan. Oleh Sirikit, buku itu
> diberi judul Asal Usul Tuhan, karena intinya bukan sejarah Tuhan melainkan
> asal muasal orang mengenal Tuhan. A very interesting story. Much more
> complete and interesting than the other one.
>
> dan buat bung Ari Condro. Sirikit Syah bukan feminis seperti yang anda
kira.
> Beberapa pemikiran dari LSM perempuan beliau selalu menentangnya. And,
> fyi....beliau mengajra di Univ. Petra Sby.
> Begitulah enaknya di jurnalisme, satu sama lain saling mengenal secara
> pribadi sehingga diskusi menjadi bertanggungjawab.
> -----------------------------------------
>
> Inilah tulisan jurnalis satosakaki2003 atau satosakaki2004, sang imaginer.
>
> AYAH dan ZAINAB
> (Cerpen imajinasi karangan Sato Sakaki sekedar
> intermezzo dari perdebatan keras di milis ini ..
> hehehe.)
>
> Kita sebut saja lelaki berumur 55 tahun itu ayah,
> sebab apalah artinya nama. Yang lebih penting: ayah
> macho, tampan, keturunan Arab, dan sejak mudanya sudah
> banyak perempuan yang dia cicipi, baik yang umur 40-an
> tahun maupun yang baru aqil-baliq, janda ataupun
> gadis, dikawini atau tidak dikawini.
>
> Peristiwa itu terjadi ketika dia berkunjung ke rumah
> anak angkatnya untuk suatu keperluan. Dia sengaja
> lewat pintu belakang, karena dia berharap ketiban
> rejeki lagi seperti beberapa pekan yang lalu,
> berhasil melihat tubuh telanjang menantunya yang
> cantik lagi mandi. Si menantu menjerit kecil sambil
> menggapai handuk, tetapi wanita usia 24 tahun yang
> belum punya anak itu tahu adalah kecerobohannya
> sendiri telah tidak menutup pintu kamar mandi.
>
> Tetapi hari ini dia tidak melihat Zainab menantunya
> itu di kamar mandi ataupun di dapur. Dia panggil
> namanya tetapi tidak ada sahutan. Diapun masuk ke
> ruang tengah dan melongok ke kamar, sepi, anak
> angkatnya Zainal juga tak ada dan itu dia sudah tahu.
> Lalu dia melangkah ke ruang tamu ... dan darahnya
> tersirap. Di sana dia melihat pemandangan mendebarkan.
> Zainab terbaring setengah miring di sofa dengan posisi
> yang aduhai. Kimononya terbuka di bagian dada yang
> tampaknya tidak berkutang dan ... sebelah kakinya
> keluar dari belahan kimono memperlihatkan bagian dalam
> pangkal pahanya yang putih mulus dan padat. Ayah
> mereguk liurnya. Tapi tiba-tiba dia panik,
> jangan-jangan .... diapun mendekat lalu berlutut di
> depan sofa memperhatikan helaan nafas dan mendengar
> baik-baik, dan diapun lega, Zainab bernafas dalam
> dengan teratur, dia hanya tertidur lelap. Ditatapnya
> wajah Zainab yang rupawan, hidungnya yang bangir,
> bibirnya yang bak limau seulas, dan dia perhatikan
> tangannya yang berbulu-bulu halus terbalik, dan
> dadanya yang membusung indah dan separuh terbuka.
> Sudah lama ayah mengagumi diam-diam kecantikan
> menantunya ini. Dan walaupun pernah dia pergoki lagi
> mandi telanjang, tidak pernah dia begitu dekat padanya
> seperti sekarang ini.
>
> Zainab tidur nyenyak sekali. Perlahan ayah mendekatkan
> wajahnya ke wajah Zainab sehingga dapat menghirup
> nafasnya, duh harum sekali. Jantung ayah berdebar
> semakin kencang dipacu hasrat berahi yang makin
> bergelora. Didekatkannya mulutnya ke mulut Zainab dan
> dikecupnya bibir mungil yang indah itu dan dikulumnya,
> sementara sebelah tangannya menyelusup ke balik kimono
> di bagian dada yang tidak berkutang. Sambil terus
> melumat bibir, tangannya meremas lembut payudara
> Zainab yang berbentuk bukit tempurung. Mula-mula yang
> kiri kemudian bergeser ke yang kanan.
>
> Zainab terbangun. Dia terperanjat dan hendak memaki
> karena mengira suaminya. Tetapi ketika melihat ayah
> kemarahannya segera pupus. Malah dia jadi
> berdebar-debar dan nafasnya kacau mengetahui apa yang
> telah diperbuat ayah mertuanya, dan darahnya mengalir
> kencang.
>
> Sudah lama Zainab jadi pengagum diam-diam ayah. Kagum
> kalau dia lagi bicara berapi-api di depan mimbar yang
> membuat semua hadirin tertegun terpesona.
> Kagum karena walau tua dia tampak atletis dan kuat
> dengan menyiratkan kejantanan dan keperkasaan seorang
> lelaki sejati, berbeda dengan suaminya yang walau
> masih muda tapi cepat loyo di tempat tidur. Ayah juga
> baik hati, punya banyak sumber penghasilan kiri-kanan
> dan bertanggungjawab. Semua biaya rumahtangganya
> ayahlah yang mencukupi. Dan dia ingat sekitar empat
> minggu yang lalu ketika ayah memergokinya sedang
> mandi. Betapa malunya dia. Mata ayah sempat menjilati
> seluruh tubuhnya, tidak ada lagi bagian yang tidak
> pernah dia lihat. Dan dia masih ingat apa yang
> dikatakan ayah setelah dia berpakaian dan menemuinya
> di ruang tamu dengan wajah bersemu merah. "Bukan main
> Nab, bukan main." Dan dia tahu benar apa yang
> terpancar dari mata laki-laki itu. Hasrat keinginan
> hendak memiliki.
>
> Dan kini dia berada dalam rangkulan ayah yang jongkok
> di depan sofa. "Ayah jangan, ini tidak boleh.."
> bisiknya seperti hendak menangis. "Aku sudah lama
> menginginkanmu Nab ..", kata ayah tersengal dan
> kembali melumat mulut Zainab. Dia bahkan memasukkan
> lidahnya ke mulut Zainab dan melilit lidah Zainab.
> Tangannya kembali meremas-remas kesana-kemari. Zainab
> gelagapan. Ketika ciuman dan kecupan ayah pindah ke
> wajah kemudian ke pangkal telinga dan ke lehernya,
> Zainab kembali tersengal, "Ayah sudah .... nanti
> kelihatan orang." Tapi ayah tidak peduli. Kenyataan
> Zainab tidak menjerit dan tidak banyak menolak, dan
> mendengar degup dadanya yang memburu kencang, membuat
> hatinya bersorak karena tahu tak lama lagi dia akan
> mendapatkan Zainab. Kecupan ayah pindah dari leher ke
> dada, sementara tangannya mulai menjamah mengusap paha
> Zainab yang tersingkap. Dibenamkannaya wajahnya di
> celah dada Zainab kemudian digigitnya kedua puting
> perempuan itu, sementara tangannya mengusap dan
> meremas bukit kemaluan Zainab yang masih ditutupi
> celana dalam. "Ayah jangan!" desah Zainab dekat
> telinganya. Tangannya mencoba menyingkirkan tangan
> ayah yang mulai menyelusup kedalam celana dalamnya dan
> menyentuh klitoris Zainab dengan jarinya, yang membuat
> perempuan bertubuh gemulai indah itu menggelinjang dan
> menggigit bahu ayah. Tapi ayah tahu perlawanan itu
> hanya perlawanan malu-malu. Dilumatnya lagi mulut
> Zainab dan dia lilit lagi lidah Zainab dengan lidahnya
> dan dia remas gemas lagi dadanya, lalu bukit
> kemaluannya, dan beberape menit kemudian setelah
> tangannya liar menjamah seluruh tubuh bagian bawahnya,
> celana dalam Zainab-pun berhasil dia loloskan dan
> terlepas dari ujung jari kakinya. "Ayah....hhhhhh",
> Zainab makin tersengal dan ayah cepat-cepat meloloskan
> celana luar dan celana dalamnya sendiri. Dirangkulnya
> perempuan cantik bahenol itu dan dihimpitnya di sofa.
> Dengan kedua lutut dibukanya jepitan paha Zainab dan
> dikangkangkannya kedua kakinya. Zainab juga sudah
> menggigil dilanda nafsu berahinya sendiri, liang
> vaginanya sudah basah menunggu tancapan batang
> kejantanan ayah yang sudah dia perkirakan akan jauh
> lebih perkasa dari milik suaminya. Dia letakkan
> sebelah kakinya di punggung sofa dan satu lagi
> terjuntai ke lantai. Dan ayahpun mengambil posisi
> diantara kedua paha Zainab lalu menuntun penisnya yang
> memang sudah lama ingin mereguk rasa bersarung di
> dalam liang nikmat menantu montok padat itu. Di
> cecahkannya kepala penisnya di mulut lobang vagina
> Zainab dan membasahinya dengan linangan pelumas yang
> sudah tergenang disana. "Zainab.." bisiknya dengan
> nafas sesak dekat telinga Zainab. "Apa yah ..?" sahut
> Zainab juga berbisik dirangsang nafsu. "Ayah boleh
> masuk?" Zainab tidak menjawab, dia malu. "Kamu kan
> tidak terpaksa kan Nab?" bisik ayah lagi. Dan ayah
> menusukkan kepala penisnya. "Kamu juga ingin kan?"
> Zainab diam namun dia merasakan nikmat masuknya kepala
> besar yang kenyal itu. Ayah menikamkan lagi separuh
> batangnya. "Enak kan zakar ayah Nab?" dengusnya.
> Zainab mengeluarkan suara lenguhan dan merangkul leher
> ayah. "Sekarang kau kusantap habis", kata ayah dalam
> hatinya, dan seiring dengan itu ditikamkannya seluruh
> batangnya kedasar vagina Zainab. Tidak sampai disitu
> saja dia pun mengocok Zainab dengan dahsyat. Zainab
> seperti terbang ke langit yang ketujuh. Tancapan
> batang kejantanan ayah dalam sekali, menyentuh bagian
> yang belum pernah tersentuh dalam persetubuhan dengan
> suaminya. Dan punya ayah sungguh besar dan panjang.
> Kocokannya juga mantap. Oh nikmatnya. Zainab merangkul
> ayah kuat-kuat dan melumat mulutnya. Mulutnya
> menceracau berulang-ulang seiring dengan kocokan ayah:
> "Duh enaknya yah ... duh enaknya yah .. duh enaknya
> yah..." Kedua pahanya gelisah bergerak-gerak
> menanggapi gerakan panggul ayah yang terus memompa.
>
> Ayah tahu mereka tidak punya waktu banyak. Zainal anak
> angkatnya bisa pulang sewaktu-waktu. Atau mereka bisa
> dipergoki orang lain. Sebab itu dia berusaha keras.
> Dia ingin memuaskan Zainab sepuas-puasnya sebelum
> mereka selesai. Dan usaha itu berhasil. Dia merasa
> tubuh Zainab mengejang dan dinding vaginanya mulai
> mencengkam. Ayah tahu saatnya tiba. Dihunjamkannya
> penisnya untuk terakhir kali sedalam-dalamnya ke dasar
> liang Zainab dan disemburkannya bongkahan sperma
> kentalnya berulang-ulang ke rahimnya. Zainab melolong,
> merangkul makin erat dan melumat mulut ayah
> sementara kedua paha dan kakinya memiting panggul
> ayah. Otot-otot vaginanya meremas zakar besar ayah dan
> membasahi dengan air mazi kewanitaannya. Lalu keduanya
> lemas.
>
> Ayah membiarkan penisnya terendam dalam liang
> kewanitaan Zainab beberapa lama sebelum mencabutnya.
> Dihapusnya peluh di kening dan pelipis perempuan itu
> yang tampak makin cantik di kala letih dan puas. Dan
> dia merasa bahagia sekali. Zainab sudah berhasil dia
> cicipi dan dia juga bertekad untuk memilikinya. Dia
> akan menyuruh Zainab berkeras minta cerai dari Zainal
> dan setelah habis masa idah Zainab dia akan mengawini
> perempuan yang sudah separuh jadi miliknya itu. Dan
> ketika dia mengenakan kembali celananya, dan Zainab
> menyelipkan celana dalamnya yang tadi terlempar di
> selangkangannya, rencananya itu dikatakannya pada
> Zainab. "Tapi bagaimana kalau aku hamil di masa idah
> ayah?" tanya Zainab manja. "Ya jangan diberitahu orang
> bahwa haid-mu tidak datang. Sebab kalau mulai sekarang
> kamu tidak berhubungan lagi dengan Zainal, berarti
> kandunganmu itu pasti buah cinta kita bukan?", kata
> ayah tersenyum. Zainabpun juga tersenyum mengerti. Dia
> juga sangat bahagia, sebab sejak dulu dia sebenarnya
> lebih suka kalau jadi isteri ayah.
>
> Inilah cerita seorang ayah mertua yang mencurangi
> anaknya, walau hanya anak angkat. Dan nama
> anak-angkatnya itu sebenarnya bukan Zainal. Namanya
> ZAID.
>
>  TAMMAT
>
> From: "satosakaki2004" <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: Re: Anthony Charles George Herbert jews Walker's Bush
>
> Saya tanggapi sedikit bagian awal tulisan yang terasa aneh ndak
> nyambung ini.
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Rudyanto Arief" <[EMAIL PROTECTED]>
> wrote:
> >
> > 14 Jan 2005 - 7:50 am
> >
> > "Mereka (kaum Muslim) dengki kepada kita karena dengki dengan
> > peradaban, pola kehidupan, kebebasan, dan demokrasi kita."
> >
> > Kiranya perlu saya ulang kembali Benyamin Franklin bekas Presiden
>  > Amerika dalam suatu pidatonya di hadapan Konggres Amerika,
>  > mengingatkan para pendiri negara AS sebagai berikut ;
>
> Jang, tidak ada presiden Amerika yang namanya Benyamin Franklin. Ada
> seorang negarawan/penerbit suratkabar/ilmuwan penemu penangkal petir
> bernama Benjamin Franklin yang hidup antara tahun 1706 sampai 1790,
> tetapi dia tidak pernah menjadi presiden AS. Presiden AS yang pertama
> George Washington 1789-1797, 2. John Adams 1787-1801, 3. Thomas
> Jefferson 1801-1809, 4. James Madison 1809-1817. Coba tanya lagi guru
> anda, tahun berapa Benyamin Franklin versinya itu memerintah.
>
> > "Dulu, orang-orang yahudi masuk ke negeri ini sebagai imigran dekil.
> > Kemudian mereka menguasai potensi-potensi alam kita. Sekarang,
>  > mereka begitu sombong kepada kita dengan memonopoli kekayaan alam
>  > kita. Mereka adalah
> > iblis-iblis jahannam dan kelelawar penghisap darah rakyat Amerika.
>
> Orang-orang Yahudi baru masuk berbondong-bondong ke Amerika menjelang
> akhir abad ke-19 dan pada awal Perang Dunia Pertama. Banyak diantara
> mereka datang sebagai pedagang kaki-lima, tukang jahit, penjaja
> keliling, dan tukang sol sepatu. Lalu bagaimana mungkin Benjamin
> Franklin yang sudah meninggal seabad sebelumnya berbicara mengenai
> orang-orang Yahudi yang memonopoli kekayaan alam Amerika? Dengan fakta
> ini saja jelaslah bahwa semua yang anda tulis hanyalah celoteh sampah
> belaka yang sama sekali tidak ada rujukannya yang bisa ditelusuri.
> Bikinlah tulisan yang lebih berbobot.
>
> > Tuan-tuan, usir gembel laknat itu dari negeri ini sebelum terlambat,
> > demi melindungi kepentingan rakyat kita dan generasi medatang. :swf
> > Kalau tidak Tuan-tuan akan melihat dalam satu abad mendatang mereka
> > akan menjadi tantangan yang lebih besar daripada apa yang sekarang
>  > ini tuan pikirkan. Tiba-tiba, tuan akan menyaksikan mereka
> menguasai > negeri dan bangsa ini. Mereka akan menghancurkan segala
> sesuatu yang > telah kita bangun dengan darah kita. Percayalah, mereka
> tidak akan   > memiliki belas-kasihan kepada anak cucu kita nanti.
> Bahkan, tidak   > mustahil, mereka akan memperbudak kita demi
> mewujudkan apa yang     > mereka cita-citakan. Mereka akan berada dalam
> > kantor-kantor sambil berfoya-foya untuk mentertawakan kebebalan,
> > kebodohan
> > dan kedunguan kita. Tuan-tuan yakinlah, Jika tuan-tuan tidak segera
> > mengambil tindakan, niscaya ketika generasi-generasi mendatang
> > tengah terinjak-injak sepatu mengkilat Yahudi, mereka akan melaknat
> > kebijaksanaan kita sekarang ini."
> >
> > MENGAPA MEREKA MEMBENCI KITA ?
> > Sesaat setelah Peristiwa 11 September Bush (baca AS) langsung
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
>
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke