enteng aja jawabnya, kita sehati ...:)
Akhir2 ini saya hanya ikut milis di WM saja, di KS juga jaraaaaang banget,
milis lain2nya semua saya no-mailkan, gak sempet baca selain ada milis yang
bebasin attachment, WM aja belum kebaca semua ... dan saya tidak ikut milis
pembaca Kompas yang mas Irwan ikuti, baca Kompas sih iya tapi asli saya baru
tahu lho ada milis pembaca Kompas, hehehe kuper banget ya padahal saya baca
sejak dahulu kala ...:) atau mungkin karena kita satu bacaan korannya terus
pola pikirnya jadi sama? ..:)

Tentang puteranya mas Irwan yang ceritanya juga mirip dengan puteranya mba
Fer, anak kecil itu memang baru belajar mengasah EQ-nya - mencoba belajar
memahami dirinya dan orang2 lain di seputar dirinya, belajar berkomunikasi -
mungkin karena keterbatasan untuk mengutarakan pendapatnya atau
mengendalikan kemarahannya maka komunikasi itu bisa menimbulkan banyak
solusi yang pakai otot bukan otak (emmm ... kalau sampai dewasa orang lebih
suka memaki atau berantem untuk penyelesaian masalahnya dengan orang lain,
apakah EQ-nya gak berkembang ya? kematangan psikologisnya tidak
berkembang?).

Bukan hanya ke teman saja anak2 itu berantem dikit lalu damai lagi,
"berantem" dengan orang tua atau dimarahin orang tua juga, anak2 akan
gampang memaafkan atau lupa dan cepat tersenyum lagi.  Saya memperhatikan
sodara2 yang cukup keras mendidik anak2nya (cukup keras disini karena orang
tua saya tidak pernah memukul atau melukai tubuh saya sedikitpun, dimarahin
sih iya kalau saya dianggap salah, tapi seringnya dipanggil nama lengkap
lalu diomelin - dikuliahin tapi dikasih kesempatan untuk membela diri juga
lalu ada kesepakatan2 baru dalam hubungan 'bilateral' dengan masing2 - ayah
atau ibu, atau hubungan 'multilateral' dengan ayah ibu dan sodare2 ...:)
Kembali ke sodara2 yang cukup keras mendidik anaknya, misalnya menjewer
telinga atau memelototi anak dengan suara yang meninggi atau bentakan, kalau
kita tanya ponakan, "sayang sekolah disini saja sama tante, sama kakek, sama
nenek ya, kan mamanya galak" - eh ... ponakan2 itu malah memeluk ibunya,
padahal baru sekian menit yang lalu dijewer sambil menjawab, "nggak ah, aku
sama mama aja, mama memang sedikit galak tapi dia baik kok", saya sering
tertawa - anak2 itu pada dasarnya memandang orang tua, teman2nya itu dengan
pikiran baik ya? Jadi kalau sampai ada yang mendendam itu mungkin karena
pola asuhnya penuh dengan kekerasan.  Yang jelas saya sangat prihatin
melihat Raju di layar tv digendong ayahnya yang teriak2 itu menangis atau
diwawancara juga menangis, apakah trauma akibat diinterogasi polisi, duduk
di persidangan dan tinggal di tahanan itu begitu membekas? Apakah anak ini
dulunya berani jika ada yang mengejek (kata berita, Armansyah yang duluan
mengejek Raju) lalu kepercayaan dirinya terhapus setelah ditahan dan dia
jadi cengeng ketakutan jika ditanya? Siapa yang akan mengobati psikisnya
Raju, Komisi Perlindungan Anak atau Komnas HAM anak atau aktivis anak di
LSM2 atau ada lembaga pemerintah yang bertugas khusus untuk itu?

salam
Aisha
----------
From: "irwank" <[EMAIL PROTECTED]>
On 2/23/06, Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Pa kabar mba Raiya? ...:)
> Saya lihat wawancara dengan Raju dan ayah ibunya juga aktivis anak2 pak
> Merdeka Sirait.  Memang katanya pak Sirait ini 'hakim biadab sekali'.
>
> Yang saya heran, Raju ini berumur 8 tahun - memang masih di SD.  Tapi
> lawannya ini Armansyah berumur 14 tahun kok masih di SD ya? biasanya umur
> segitu sudah di ujung SMP? Tidak jelas juga apakah anak ini berbadan kecil
> sehingga beda umur 6 tahun kok sama2 luka lalu apakah orang tuanya
> Armansyah
> itu orang kaya dan berkuasa sehingga bisa lapor ke aparat keamanan dan
> aparat keamanan ini (polisi, hakim, dll) begitu menyiksa anak kecil ini?
> Tiurmaida Pardede ini hakim tunggal laki2 atau perempuan? Kok gak ada rasa
> kasihan sedikit saja ya - sepertinya melihat Raju ini penjahat besar -
> seperti pembunuh berantai yang biasa memperkosa korbannya.  Apakah
> Armansyah
> ini setelah dianggap kasusnya kasus penganiayaan ini karena luka2nya
> berantem dengan Raju ini jadi cacat atau sakit berkepanjangan?
> salam
> Aisha
Koq responnya hampir sama ya dengan respon saya di milis lain? Khususnya
yang saya tanda tebal-kan (soal orang kaya dan berkuasa). :-)

Saya juga sepakat dengan pendapat bahwa anak kecil 'berantem' itu biasa &
bakalan main bareng lagi.. anak saya yang baru 3 tahun juga gitu; sering
dikerjain teman"nya.. kadang pulang ke rumah bilang 'digalakin' sama 'abang'
(temannya yang lebih besar).. tapi tetep aja besoknya si-'abang' dan teman"
yang lain nyamperin/ngajakin main ke rumah..

Tapi 'berantem'-nya gak pake yang bikin luka.. ya kalo lecet" dikit/gak
parah dan anak kita emang cuma bela diri sih gpp, itung" pengalaman hidup..
yang penting dia jangan jadi biang kerok aja.. :-)

From: *irwank
*
Date: *Feb 22, 2006 8:17 PM*
Subject: *Re: [Forum-Pembaca-KOMPAS] Raju Masih Kecil Kok Sudah Dipenjara...
*
Quote:
"..
Seharusnya perkara ini selesai saat kedua orangtua anak-anak ini
bertemu. Sugianto, ayah Raju, sepakat membiayai pengobatan Armansyah.
Namun, entah mengapa, orangtua Armansyah mengadukan Raju kepada
polisi. Anak bungsu pasangan Sugianto dan Saedah itu disangka
melakukan penganiayaan.

Sugianto kini menyesal. Mengapa ketika Raju yang juga mengalami memar
dan luka di wajahnya tak divisum dokter. "Anak saya juga mengalami
penganiayaan," ujar Sugianto.
.."

Saya kira persoalannya berangkat dari sini (sebagai dampak dari kejadian
tersebut). Faktanya:

1) Itu adalah perkelahian, terbukti dari adanya luka di kedua anak - 'si
korban' dan Raju. Perkelahian akibat saling ejek tersebut, siapa yang mulai?
2) Raju ini lebih kecil (8 thn) dibanding 'si korban' (14 thn).. Berarti
anak ini pemberani bukan pengecut.. Well, di luar kemungkinan nak ini nakal
juga.. Tapi bisa juga dilihat dari jawaban no 1.
3) Orang tua Raju mau membiayai pengobatan 'si korban'.

Banyak yang bilang (bukan cuma saya), hukum hanya berpihak pada mereka yang
lebih kaya - baca: mampu membayar.. Apakah keluarga Raju 'lebih miskin'
dibanding keluarga 'si korban'? Atau (ekstrimnya) keluarga Raju miskin dan
keluarga 'si korban' kaya?

Ada yang mau/bisa jawab? Ini nanya lho ya, bukan nuduh atau menyimpulkan..
:-)
Setelah hal" di atas jelas, baru kita lihat apakah 'tindakan' majelis hakim
dan persidangan tersebut cukup 'layak' atau tidak..

CMIIW..
Wassalam,
Irwan.K

Send instant messages to your online friends http://asia.messenger.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Join modern day disciples reach the disfigured and poor with hope and healing
http://us.click.yahoo.com/lMct6A/Vp3LAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke