Kasus Trie Utami dan Hughes adalah contoh kasus kekecewaan mereka terhadap 
perilaku suaminya. Dan mereka kehilangan pegangan mereka terhadap Islam 
karena kekecewaan mereka itu. Bukan karena tekanan keluarga suami.

Trie Utami kecewa karena suaminya yang sepertinya alim itu menikah lagi 
dan berpoligami. Alasan suami karena ingin memperoleh keturunan dan selama 
ini tidak berhasil dengan Trie Utami. Kenyataan ini bagi Iie sangat 
menyakitkan. Dirinya belum bisa memberikan keturunan dan suaminya menikah 
lagi dengan alasan itu. Dalam kenyataan seperti ini jiwa seorang wanita 
bisa sangat labil dan kehilangan pegangan. Baik terhadap agamanya bahkan 
bisa terhadap Tuhan. Semoga Trie Utami tidak patah, dan bisa menemukan 
kembali pegangannya terhadap Tuhan. Perhatian dari orang-orang yang 
terdekat, terutama sesama muslimah, sangat diperlukan oleh Trie Utami saat 
ini.

Seorang muslim / muslimah yang kemudian menjadi pasangan hidup dari 
seorang mualaf (mudah2an bukan karena ingin nikah dengannya) mempunyai 
tanggung jawab yang besar untuk membimbing pasangan hidupnya itu. Dia bisa 
membuat citra Islam menjadi baik, atau sebaliknya. Apa yang ia lakukan 
bukan hanya memberikan citra buruk bagi dirinya, tetapi juga bagi Islam.

Salam,



"L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
Sent by: wanita-muslimah@yahoogroups.com
06/12/2006 04:52 AM
Please respond to
wanita-muslimah@yahoogroups.com


To
<wanita-muslimah@yahoogroups.com>, <[EMAIL PROTECTED]>
cc

Subject
Re: [wanita-muslimah] Jangan Nikahi Pria Muslim, Please !






Beberapa teman non muslim juga yg mualaf  [di Indonesia] sering komentar :
-Pria muslim itu nantinya suatu saat akan berpoligami tanpa kita pernah 
bisa mencegahnya.
-Pria muslim biasanya sangat sayang sekali pada ortunya. Meskipun dah 
menikah pria muslim suka masih disetir ortunya.
Ortu itu akan mengkritik menantunya yg mualaf habis2-an....knapa sholatnya 
beginilah, begitulah, pokoknya banyak dikritik 
pedas menyangkut masalah agama. Musti pakai jilbab, nggak boleh keluar 
rumah tanpa suami......dll.
[ ini kisah nyata dari teman perempuan mualaf, ia 'stress' nggak bisa 
hamil sampai 2 tahun menikah.Setelah mereka pindah 
ke luar kota, jauh dari pengamatan ortu suami, hidup mereka bisa tenang 
dan damai, bisa hamil]

Itulah [mungkin] karenanya: Tri Utami, Tya Subiyakto, Hughes langsung 
melepas kerudungnya setelah bercerai. 
Karena mungkin dulu berkerudungnya lantaran disuruh oleh [keluarga] suami, 
tanpa mereka ikhlas melakukannya.
:-) 

Salam 
l.meilany
 
  ----- Original Message ----- 
  From: Yulia Artati 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Wednesday, June 07, 2006 2:52 PM
  Subject: [wanita-muslimah] Jangan Nikahi Pria Muslim, Please !


  Jangan Nikahi Pria Muslim, Please ! 


   Ia lebih suka dipanggil dengan nama panggilan
  barunya, Iman. Sebelum  menikah dengan Ahmed, seorang
  pria asal Yordania, dia penganut Katolik.
   Imigran asal Kanada yang sudah sepuluh tahun bermukim
  di Italia ini  menjadi Muslim sejak lima tahun lalu,
  atau dua tahun setelah menikah.

   Kendati suaminya Muslim, mereka jarang mendiskusikan
  soal agama. Iman  justru mengenal Islam di sekolah
  anaknya. Seorang teman meminjaminya
  buku  Islam in Focus. Pertanyaan bertahun-tahun yang
  tak terjawab oleh agamanya  ada dalam buku itu.

   Misalnya, dalam agamanya yang lama, anak kecil yang
  meninggal sebelum  dibaptis tidak akan masuk surga. Ia
  akan berkumpul dengan orang-orang
   senasib di limbo (tempat bagi orang-orang terlantar).
  Sedang dalam Islam,  tak ada dosa asal. Tidak ada dosa
  nenek moyang yang diturunkan kepada
  anak  cucunya.



   Ia pun mantap berislam. Suaminya mendukung dengan
  suka cita. ''Orang sulit  untuk menemukan kebenaran
  Islam yang sesungguhnya, sebelum dia
   sungguh-sungguh menjadi Muslim. Saya damai dalam
  islam,'' ujarnya, seperti  ditulis Islamicweb.

   Jumlah kaum wanita seperti Iman -- menikah dengan
  pria Muslim dan kemudian  menjadi Muslimah --
  jumlahnya meningkat di Italia. Situs BBC Online
   menyebut, pada tahun 2005 telah terjadi banyak
  pernikahan antara wanita  Katolik dan lak-laki Muslim
  di Italia. Menurut data dari kantor
  statistik  Italia, ISTAT, pada tahun 2004 lalu ada
  19.000 lebih perkawinan beda agama  di Italia.

   Menggelembungnya jumlah mualaf wanita mulai
  meresahkan gereja. Para  kardinal di Italia baru-baru
  ini mengingatkan kaum wanitanya agar tidak  melakukan
  ikatan perkawinan dengan laki-laki Muslim, seiring
  dengan makin  meningkatnya jumlah populasi Muslim di
  negara itu.

   Kardinal Camillo Ruini di Roma mengatakan, perbedaan
  budaya seperti  peranan wanita dan pendidikan
  anak-anak membuat kaum perempuan Katolik
   mengalami kesulitan jika menikah dengan laki-laki
  Muslim. "Pengalaman  beberapa tahun belakangan ini,
  membuat kami mengeluarkan himbauan agar
   tidak melakukan perkawinan campuran, atau dalam kasus
  apapun tidak  membenarkan perkawinan itu," kata Ruini
  dalam siaran persnya. Kardinal  Ruini juga
  mengungkapkan secara intrinsik, perkawinan beda agama
  itu  sebagai perkawinan yang rapuh.

   Imbauan Ruini agar tidak melakukan perkawinan beda
  agama ini juga pernah  dikeluarkan oleh Kardinal
  Vatikan, Stephen Hamao. Hamao bahkan menyebut
   wanita Eropa yang terlanjur menikah dengan laki-laki
  Muslim sebagai  'pengalaman pahit.'

   Menanggapi himbau gereja Vatikan itu, seorang pendeta
  Katolik yang juga  profesor bidang filsafat di
  Universitas Kairo, Kristian Van Spen
   mengatakan, himbauan itu dilatarbelakangi
  kekhawatiran bahwa wanita
   Katolik yang menikah dengan laki-laki Muslim nantinya
  akan masuk Islam.
   "Selain itu mereka juga khawatir anak-anak hasil
  perkawinan ini nantinya  akan memeluk Islam.
  Konsekuensinya, jumlah warga Muslim di Italia akan
   bertambah banyak," ujar Van Spen.

   Bagi Italia, isu nikah campur menjadi hal yang sangat
  sensitif. Negara ini  memiliki angka kelahiran paling
  rendah di dunia. Untuk meningkatkan
   pertumbuhan ekonominya, mereka mengundang tenaga
  kerja asing, karena  jumlah naker di negerinya
  jumlahnya kurang memadai.

   Sepertiga dari imigran yang datang adalah Muslim.
  Kebanyakan dari mereka  berasal dari Tunisia dan
  Maroko. Kini, jumlah Muslim di negara itu
   membengkak menjadi 500 ribu orang, atau dua kali
  lipat dari 10 tahun lalu.  Dan, islam kini menjadi
  agama terbesar kedua di Italia.

   Momennya terjadi awal tahun 2000 lalu. Bayi yang
  lahir pertama di tahun  tersebut -- dijuluki "Model
  2000 Italian oleh media massa -- adalah anak
   seorang imigran Maroko. Ditelusur ke belakang, banyak
  familinya yang  berislam karena menikah. Sekitar 10
  ribu wanita Italia menikah dengan
   imigran Muslim dan beranak-pinak pula.

   Awal Februari 2002, konferensi para uskup
  diselenggarakan khusus untuk
   membahas pernikahan campur Muslim-Kristen. Konferensi
  merekomendasikan  pelarangan pernikahan campur dan
  pemanfaatan gereja untuk shalat
   berjamaah. ''Kami khawatir hal ini akan menimbulkan
  kesan bahwa Kristen  tidak mempunyai kepercayaan
  hakiki,'' kata Ennio Antonelli, juru bicara acara itu.

   Namun imbauan itu bak angin lalu saja. Penduduk
  Naples memberi ruang bagi  komunitas Muslim untuk
  mendirikan masjid. Warga kota Palermo dan Modena 
  mendirikan badan penasihat bagi imigran. Kota kecil
  Meduno mengadopsi
   pasal-pasal diversitas budaya dalam undang-undang
  mereka.

   Inilah barangkali, yang melandasi imbauan Ruini.
  Apalagi komunitas Muslim  mengusulkan kepada
  pemerintah agar di sekolah negeri disediakan guru
  untuk  mengajar mata pelajaran Alquran dan bahasa Arab
  untuk murid Muslim mereka.  Islam di Tetangga Vatikan

   Seperti di banyak negara Eropa, Islam tumbuh dengan
  cepat di Italia.
   Jumlah imigran Muslim saat ini sebanyak 500 ribu
  orang, atau 1 persen dari  populasi Italia. Mereka
  umumnya berasal dari Maroko, Albania, Tunisia,
   Senegal, dan Mesir. Saat ini, jumlah penduduk Muslim
  di Italia sebanyak  719 ribu orang, dan 25 ribu di
  antaranya adalah mualaf.

   Terdapat sedikitnya 10 organisasi Muslim di negara
  itu. Berdasar survei  yang dilakukan Italiaplease,
  sebanyak 59,7 persen Muslim Italia menilai
   pemakaian jilbab tergantung pada pilihan hati
  masing-masing, tidak  diwajibkan.

   Di negara ini, terdapat 214 tempat ibadah Muslim.
  Terbanyak di Italia  bagian utara. Masjid pertama
  berdiri tahun 1980 di Catania, Sicily.
  Tahun  1988, Masjid Al Rahman di Segrate (Milan)
  diresmikan penggunaannya.
   Pendirian masjid ini didanai imigran Muslim dan
  mualaf. Tahun 1995 masjid  terbesar di Eropa dibuka di
  Monte Antenne, Roma.

  Salam,
  http://yartati.multiply.com



  __________________________________________________
  Do You Yahoo!?
  Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam
  protection around 
  http://mail.yahoo.com 

  __________________________________________________
  Do You Yahoo!?
  Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
  http://mail.yahoo.com 





  Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet 
Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 
421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI. 

  Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

  =======================
  Milis Wanita Muslimah
  Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
  Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
  ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
  Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
  Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
  Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
  Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

  This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
.... 
  Yahoo! Groups Links



 



[Non-text portions of this message have been removed]






Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet 
Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 
421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 

Yahoo! Groups Links



 






[Non-text portions of this message have been removed]






------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
You can search right from your browser? It's easy and it's free.  See how.
http://us.click.yahoo.com/_7bhrC/NGxNAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke