Benarkah Quran Menetapkan Bahwa Matahari Mengelilingi Bumi?  16 Jun 06 14:16 
WIBKirim teman
  Saya membaca fatwa ulama yaitu Syeikh Utsaimin yang menegaskan bahwa zhahir 
ayat Quran mengatakan bahwa matahari bergerak mengelilingi bumi. Pandangan ini 
menurut beliau berdasarkan banyak ayat Quran, sehingga kita tidak boleh 
berpandangan sebaliknya bahwa bumi-lah yang mengelilingi matahari. Bahkan 
menurut beliau, suat hari nanti para ilmuwan akan berbantahan tentang benarkan 
bumi mengitari matahari.
  Mohon klarifikasi dari ustadz, benarkah ulama sekelas Syaikh Utsaimin 
mengatakan hal itu? Dan benarkah memang al-Quran secara tegas menyatakan hal 
itu.
  Terima kasih jazakamullahu khairal jaza'.
  Erti Manangku
  Jawaban  Assalamu a'alaikum warahmatullahi wabarakatuh,
  Setiap ulama tentu berhak untuk mengeluarkan pendapat dan fatwanya. Juga 
berhak untuk diikuti fatwa dan pendapatnya itu oleh umat Islam.
  Namun tidak ada satu pun manusia yang dijamin oleh Allah SWT dan Rasulullah 
SAW selalu pasti benar dalam segala halnya. Bahkan para shahabat yang mulia dan 
dijamin masuk surga sekalipun, terkadang tidak saling sependapat dalam banyak 
masalah antara sesama mereka. Perbedaan pandangan di kalangan shahabat nabi SAW 
menunjukkan bahwa seseorang bisa saja punya pendapat yang berbeda dengan 
saudaranya, tanpa harus terjadi permusuhan atau saling ejek di antara mereka.
  Para ulama sejak masa salaf dahulu, banyak yang berbeda pendapat. Di antara 
mereka ada yang benar dalam ijtihad dan di antaranya ada yang salah. Bahkan 
Imam As-Syafi'i rahimahullah pernah mengoreksi pendapat-pendapatnya yang telah 
ditetapkan sebelumnya. Sehingga ada dua qaul dalam mazhabnya, yaitu qaul qadim 
ketika beliau tinggal di Iraq dan qaul jadid ketika beliau tinggal di Mesir.
  Bahkan para ulama di level mujtahid mutlak sekalipun tidak pernah mewajibkan 
manusia untuk hanya berguru kepada dirinya sendiri saja. Bagi mereka, bila ada 
orang yang ingin berpendapat sebagaimana pendapat dirinya, boleh saja. Tapi 
bila menolak dan mengambil pendapat ulama lain, mereka ikhlas dan sama sekali 
tidak sakit hati.
  Bila di masa sekarang ini ada pendapat dan pandangan dari ulama tertentu yang 
barangkali tidak kita sejalan, tanpa mengurangi rasa hormat kepada beliau, 
boleh saja hal itu ditolak dan tidak berdosa. Asalkan ada pembanding dari 
pendapat ulama lainnya yang dirasa lebih kuat hujjahnya.
  Matahari Mengelilingi Bumi?
  Benar bahwa salah satu di antara ulama yang berpendapat bahwa matahari 
bergerak mengelilingi bumi adalah Syeikh Al-Utsaimin. Keluasan ilmu beliau dan 
kedalamannya dalam masalah agama, tentu tidak perlu diragukan lagi. Namun bukan 
berarti beliau harus selalu benar dalam semua pendapatnya.
  Apalagi yang beliau sampaikan bukan terkait dengan masalah umurdiniyyah, 
melainkan tsaqafah umum terkait dengan sebuah fenomena alam yang di dalam 
Al-Quran disampaikan lewat isyarat. Bukan lewat pernyataan yang bersifat 
eksplisit. Artinya, kesalahan dalam memahami hal-hal seperti ini tidak 
berpengaruh pada masalah aqidah dan syariah, namun lebih kepada informasi 
tentang fenomena alam dan ilmu pengetahuan.
  Kalau kita teliti lebih dalam, sebenarnya di dalam Al-Quran tidak pernah ada 
ayat yang bunyinya secara tegas menyebutkan bahwa matahari bergerak 
mengelilingi bumi. Penekanannya di sini pada kalimat: mengelilingi bumi. Kalau 
ayat yang menunjukkan bahwa matahari bergerak dan digerakkan oleh Allah SWT, 
memang banyak bertaburan di banyak tempat dalam Al-Quran. Akan tetapi tidak ada 
satupun yang menyebutkan dengan mengelilingi bumi.
  Yang ada hanya pernyataan bahwa matahari itu bergerak, beredar, terbit, 
terbenam, condong, pergi, datang dan sejenisnya. Semua pernyataan itu tentu 
tidak boleh kita tolak. Namun sekali lagi, Al-Quran tidak pernah menyebutkan 
bahwa matahari MENGELILINGI bumi. Tidak ada ayat yang bunyinya: asyamsu taduru 
haulal ardhi.
  Walhasil, secara zahir nash tidak ada pernyataan di dalam Al-Quran bahwa 
matahari mengelilingi bumi.
  Kalau pun matahari disebutkan telah bergerak dalam arti terbit, terbenam, 
condong dan sebagainya, tidak ada seorang muslim pun yang menolaknya. Karena 
zhahir nash memang mengatakan demikian. Perhatikan ayat-ayat berikut ini:
  Dan kamu akan melihat matahari ketika terbit, condong dari gua mereka ke 
sebelah kanan, dan bila matahari terbenam menjauhi mereka ke sebelah kiri. (QS 
al-Kahfi: 17)
  Namun semua yang terkait dengan informasi matahari itu sangat dikaitkan 
dengan pandangan subjektif manusia. Di mana Allah SWT memang berfirman untuk 
umat manusia. Maka boleh saja disebutkan bahwa matahari itu terbit, tentunya 
dari sudut pandang manusia. Padahal sesungguhnya, matahari tidak pernah pergi 
menghilang dari wujudnya, dia hanya menghilang dari pandangan mata kita saja.
  Untuk lebih jelasnya, silahkan perhatikan ayat berikut ini:
  Hingga apabila dia telah sampai ketempat ter benam matahari, dia melihat 
matahari terbenam di dalam laut yang berlumpur hitam, dan dia mendapati di situ 
segolongan umat. Kami berkata, "Hai Dzulkarnain, kamu boleh menyiksa atau boleh 
berbuat kebaikan terhadap mereka." (QS Al-Kafhi: 86)
  Kalau kita lihat zhahir nash ayat ini, jelas sekali disebutkan bahwa ada 
tempat terbenamnya matahari, di mana matahari bukan hanya terbenam, tapi 
disebutkan tempatnya masuk ke dalam bumi, yaitu di laut yang berlumpur hitam. 
Tetapi apakah matahari turun ke bumi dan masuk ke dalam laut? Tentu tidak 
bukan. Ini hanya pandangan subjektif seseorang yang melihat seolah-olah 
matahari masuk ke dalam laut. Padahal hakikatnya matahari berjarak 8 menit 
perjalanan cahaya dari bumi.
  Di dalam dalil lainnya yang juga shahih, disebutkan hal yang lebih aneh lagi. 
Yaitu matahari pergi ke 'Arsy.
  Nabi SAW berkata kepada Abu Dzar ketika matahari terbenam. “Apakah engkau 
tahu ke mana dia pergi?” Abu Dzar menjawab, “Allah dan rasulnya lebih 
mengetahui.” Nabi berkata, “Sesungguhnya dia pergi bersujud di bawah Arsy dan 
meminta izin lalu diizinkan. Dan dia meminta izin dan tidak diizinkan. Kemudian 
dikatakan, kembalilah ke tempat kamu muncul dan terbenamlah dari arah 
baratnya.” 

Kalau memang hakikatnya matahari pergi pulang ke arsy tiap hari, dalam logika 
kita manusia di muka bumi, tentu harus ada masa dalam 24 jam bumi tidak 
mendapat sinar matahari dan juga alam semesta. Namun separuh manusia yang 
melata di muka bumi ini selalu dalam keadaan melihat matahari. Matahari tidak 
pernah tenggelam dari pandangan seluruh manusia di bumi.
  Matahari hanya kelihatan terbit buat segelintir orang yang kebetulan berada 
pada posisi matahari terbit. Demikian juga matahari hanya terbenam dalam 
pandangan manusia yang kebetulan berada di belahan bumi yang sebentar lagi 
membelakangi matahari. Dan semua itu terjadi bergantian. Tapi sesungguhnya 
matahari tidak pernah absen dari kita. Yang terjadi sesungguhnya, manusia lah 
yang absen dari matahari dengan membelakanginya.
  Dan karena Al-Quran bukan kitab astronomi, bahkan punya unsur sastra yang 
tinggi, maka sah-sah saja semua ungkapan yang seolah-olah menggambarkan bahwa 
matahari melakukan semua gerakan itu. Tanpa harus terjebak untuk menjelaskannya 
secara astronomi.
  Seperti ungkapan indah Al-Quran tentang malam dan siang yang saling 
berkejaran, apakah kita mau artikan bahwa malam dan siang itu seperti dua anak 
kecil main kejar-kejaran atau main petak umpet? Tentu tidak, bukan? Ungkapan 
berkejaran itu adalah gaya bahasa yang indah, tapi jangan dipahami terlalu 
teknis dan sederhana.
  Bahkan di dalam Al-Quran bertabur ayat yang punya gaya ungkapan bahasa yang 
indah, kadang sampai terasa aneh. Misalnya, uban yang tumbuh di kepala nabi 
Zakaria, disebutkan dengan ungkapan khas yaitu uban berkobar di kepala. 
Berkobar itu kan sesungguhnya sifat dari api. Tetapi apakah benar kepala nabi 
Zakaria itu terbakar? Tentu tidak, bukan?
  Ia berkata, "Ya Tuhanku, sesungguhnya tulangku telah lemah dan kepalaku telah 
berkobar dengan uban, dan aku belum pernah kecewa dalam berdo'a kepada Engkau, 
ya Tuhanku." (QS Maryam: 4)
  Kebenaran Ilmu Pengetahuan
  Namun lepas dari perbedaan pendapat dalam memahami nash Quran, kita pun harus 
tahu bahwa kebenaran dalam ilmu pengetahuan pun tidak pernah mutlak. Setiap 
kali selalu saja ada teori yang tumbang dengan teori baru. Setiap saat selalu 
saja muncul penemuan dan kebenaran baru, untuk sampai saatnya akan tumbang 
digantikan dengan yang baru.
  Apa yang kita yakini sebagai kebenaran empiris tentang ilmu astornomi, sangat 
kita yakini suatu hari akan tumbang dengan fakta terbaru.
  Wallau a'lam bishshawab wassalamu a'alaikum warahmatullahi wabarakatuh, 
  Ahmad Sarwat, Lc.
    Sebelumnya: 


                                
---------------------------------
Do you Yahoo!?
 Next-gen email? Have it all with the  all-new Yahoo! Mail Beta. 

[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/iDk17A/hOaOAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke