Dari milis kariramanah
Diary Hati...     03 Februari 2003 
Dear diary… 
… 

04 Februari 2003 
Hari ini aku bahagiaaa baget, ry. Pagi-pagi sekali Dad
‘n Mom bangunin aku. Mereka mencium pipiku dan
ngucapin happy b' day. Tapi setelah itu aku langsung
disuruh bangun buat shalat shubuh. Yee, kirain mau
kasih hadiah. Tunggu dulu. Pas sarapan, Mom kasih kado
berpita merah jambu. Katanya dari Dad ‘n Mom. Langsung
dech aku buka. Kamu tahu isinya apa? Jilbab, lagi? Ya,
ini adalah jilbab kelima yang dihadiahkan oleh Dad ‘n
Mom sejak ultahku yang ke dua belas. Dan seperti biasa
ada secarik kertas bertuliskan ‘SEMOGA TETAP
ISTIQOMAH'. Hm… Dad ‘n Mom ini, kayaknya gak percaya
dech kalau aku sudah bisa beristiqomah berjilbab
semenjak masuk SMP dulu. Oh iya hampir lupa, bang Aldi
kasih aku sebuah novel dan tiga buah buku kumpulan
cerpen remaja islami. Wah senangnya. Nggak biasanya
lho abangku yang satu ini ngasih aku hadiah buku
banyak begini. I love you all. 

Di sekolah aku habis-habisan dikerjain temen-temen
sekelas. Mulai dari dicuekin sejak jam pelajaran
pertama sampai pulang sekolah, pas mau pulang dibanjur
air beraneka rupa, dilemparin telor, ditaburin tepung
terigu. Pokoknya jail abis. Tapi aku seneng mereka
ingat hari ulang tahunku. Thanks dude. 

06 Februari 2003 
Dear diary… 
Aku bosan dengan novel dan kumpulan cerpen yang sering
dihadiakan bang Aldi. Isinya monoton. Tema-tema yang
diangkat pasti tidak jauh dari tokoh utamanya yang
anak Rohis, cewek-cewek, eh akhwat yang mencoba
istiqomah berbusana muslimah, kesedihan sang tokoh
utama karena orang tuanya meninggal dan dia terpaksa
menjadi gelandangan atau gembel, orang-orang yang
segera insyaf dari dosa dan maksiat yang dilakukannya
setelah mendengar adzan atau orang mengaji, dan masih
banyak lagi tema-tema membosankan lainnya. 

Mengapa yach para pengarang novel dan cerpen itu
selalu menggambarkan tokoh utamanya sebagai seseorang
yang tampan atau cantik, pintar di sekolah, aktiv di
organisasi – utamanya Rohis –, jago basket atau
karate, gape ngomong English and so on and so on.
Sungguh, they are too good to be true. Atau aku aja
yang ngiri kali yach? He he he …. 

08 Februari 2003 
Dear diary… 
Aku sayang Dad ‘n Mom, namun kadang-kadang aku nggak
suka sama sikap mereka yang sok tahu. Gimana nggak
sebel coba. Tadi pagi pas sarapan aku minta ijin buat
datang ke pestanya Sherly, teman sekelasku. Kakaknya –
Dani – baru menyelesaikan studinya di Aussie, jadi
Sherly and Dani kompakan mengadakan syukuran yang
nanti diadakan bertepatan dengan hari Valentine. Biar
seru katanya. 

Kamu tahu reaksi mereka, Ry? Aku diberondong banyak
banget pertanyaan. Mulai dari Pestanya siang atau
malem? Yang dateng siapa aja? Acaranya ngapain aja?
Pulangnya jam berapa? Entar dateng dan pulang sama
siapa? dan banyak lagi. Kenapa sich mereka kok heboh
banget, apalagi Bang Aldi. Abangku yang satu ini
kayaknya nggak suka dech ngeliat adiknya ini seneng
dikit ajah. 

Mati-matian aku meyakinkan mereka. Aku bilang pestanya
jam delapan malem, yach paling-paling sempe jam
sebelasan gitu. Emang agak malem sich. Khan biasanya
aku harus sudah ada di rumah paling malem jam
sembilanan gitu, kasian yach. Aku bilangin juga bahwa
aku nggak dateng sendirian kok nantinya. Ada si Erin,
Wiwi, Evelyn, Siska dan Doni, pacarnya Siska yang
nanti jadi sopir dan siap antar jemput. Mengenai
acaranya, ya apalagi? Namanya juga pesta syukuran.
Pasti ada acara makan-makan, ngumpul-ngumpul bareng
temen-temennya Sherly dan kakanya, ngobrol banyak hal.
Itu ajah kok. 

Kata Mom gimana besok dech dan itu sudah cukup membuat
kesan bahwa aku tidak akan diizinkan. 

12 Februari 2003 
Dear diary… 
Kadang-kadang kepikiran lho buat sesekali ngelanggar
apa yang dilarang Dad ‘n Mom. Kayak apa yach rasanya? 

Bukankah selama ini aku sebagai seorang anak tergolong
penurut. Aku nggak pernah bertingkah yang macem-macem,
sebagai seorang perempaun aku turuti perintah Mom
untuk menutup aurat sejak masuk SMP, nilai rapotku
tidak terlalu jelek, walaupun belum dapat dikatakan
memuaskan. Tapi aku selalu berusaha lho untuk memenuhi
semua kriteria anak baik di mata Dad ‘n Mom. 

13 Februari 2003 
Jadi rencananya gini ry… 
Besok siang – mungkin sampai sore, I hope so – ada
rapat untuk acara pelantikan anak-anak PMR yang baru
(gini gini aku memiliki jiwa sosial yang tinggi lho).
Terus aku bilangin aja ke Mom minta izin pulang agak
terlambat, mungkin agak malem. Baju buat ke pesta akan
aku bawa pas paginya. Berat dikit nggak pa pa, yang
penting Mom nggak curiga. Nah, pas sorenya Siska and
the gang suruh jemput aku disekolah. Dengan begitu aku
bisa bolos rapat, bilang aja ada keperluan mendadak. 

Gimana? Rencanaku oke khan. 

14 Februari 2003 ultahnya Sherly 
Dear diary… 
This is the day. Waktu berangkat tadi pagi, aku
ngelihat sorot mata Mom mencurigai sesuatu. Aduh aku
jadi gemeteran waktu itu. Tapi bukan Adella namanya
kalau enggak bisa merayu Mom sedemikian rupa. Namun
bagaimanapun juga, sorot mata Mom menyiratkan sesuatu.
Apa yach? 

Siang sampe sorenya aku rapat PMR. Sebenarnya aku
nggak konsen, tapi mau gimana lagi. Namanya juga demi
memenuhi undangan teman. 

And then, let the party started. Tepat jam enam sore
Siska and the gang datang. Langsung aku cabut dari
rapat setelah sebelumnya ganti kostum (cie…) di ruang
OSIS. Kulihat Siska, Erin, Wiwi dan Evelyn nampak
cantik dengan pakaian yang serba pink, seperti juga
jilbab dan pakaian yang aku kenakan. Emang malam ini
khan dress coat-nya serba pink, namanya juga hari
valentine. 

Tiba di rumah Sherly yang berada di kawasan elit kota
ini, kami langsung masuk. Sherly menyambut kami di
ruang tengah. Ia memperkenalkan Dani kepada kami. Lucu
juga… Aku, Erin, Wiwi, dan Evelyn sepakat. Setelah itu
kami dipersilahkan menuju ruangan pesta akan
berlangsung. 

Tempat pesta itu terletak di pinggir kolam, di sayap
kanan rumah mewah itu. Tempat itu sudah disulap
sedemikian rupa sehingga atmosfir valentinenya begitu
terasa. Balon-balon berbentuk hati, pita-pita yang
dibentangkan dari sudut ke sudut, serta lampu-lampu
hias semuanya berwarna pink. Di salah satu sudut –
food court – tertata rapih aneka hidangan yang
mengundang selera sementara di sudut lainnya ada
sebuah panggung kecil yang menjadi sentra acara.
Dentuman house music membuat suasana pesta kian
meriah. Undangan yang datang sudah cukup banyak.
Kebanyakan teman-teman Dani sewaktu SMU dulu,
sesisanya adalah teman-teman Sherly yang sudah
kukenal. Kami pun asyik ngobrol ke sana ke mari
sebelum acara dimulai. Dalam keramaian itu aku merasa
ada sepasang mata yang sejak aku datang tadi selalu
memperhatikan aku. Aku mencari-cari kesekeliling. Ah,
nggak ada yang…. Tunggu dulu, kayaknya Dani ngeliatin
aku terus dech. Gimana nggak diperhatiin coba, aku
khan eye catching banget. Aku satu-satunya gadis
berjilbab di pesta itu, atau… Ah aku aja yang
kege-eran kali yach. 

Aku menikmati acara demi acara dalam pesta itu, sampai
akhirnya acara blind date itu membuat perasaanku tak
menentu. Saat itu semua undangan dipasang-pasangkan
dan mereka di beri waktu satu jam untuk saling
mengenal untuk selanjutnya tiap-tiap pasangan akan
disuruh tampil keatas panggung menyatakan perasaan
mereka. Waktu itu entah disengaja atau tidak aku
berpasangan dengan Dani. Semula aku tidak memiliki
perasaan curiga apa pun juga walaupun aku tahu tujuan
acara ini agar tiap undangan yang jomblo bisa
mendapatkan pasangan. Aku tahu reputasi Dani sebagai
play boy dari Sherly. Malam ini Dani tidak bertingkah
macam-macam, kok. Kami hanya ngobrol tentang
pengalaman dia di Aussie. Aku merasa cukup aman dengan
pakaianku sehingga cowok play boy macam Dani nggak
akan berani macam-macam. Namun dugaanku salah. Di
sela-sela obrolan kami saring aku dapati mata Dani
liar memperhatikan sekujur tubuhku. Dari ujung jilbab
sampai ujung kaos kaki yang aku kenakan. Dari bau
nafasnya aku tahu jenis minuman apa yang berada di
gelas yang ia pegang, walaupun ia tidak – atau mungkin
belum – nampak mabuk. Dan satu hal yang membuat
keputusanku bulat adalah saat ia berusaha memegang
tanganku, bahkan akan merangkulku. 

STOP. Dengan tergesa dan tanpa permisi aku berlari
pulang. Meninggalkan beberapa pasang mata yang
menatapku heran, meninggalkan Dani dengan kegagalannya
menyentuhku, meninggalkan hingar bingar pesta yang
kian menggila, serta meninggalkan kebodohanku datang
ke pesta semacam itu. Aku biarkan air mataku menganak
sungai. Aku menyesal dan merasa berdosa telah
melakukan ini semua. 

Sampai di rumah sudah pukul sepuluh lebih dua belas
menit. Kulihat Mom menungguku di teras. Aku langsung
menghambur ke pelukan Mom dan menangis sejadi-jadinya.
Tidak ada kata yang terucap. Mom membimbingku ke kamar
dan menyuruhku istirahat. 

15 Februari 2003 
Diary…. 
Aku malu sekali atas kejadian kemarin. Ketika sarapan,
kulihat Dad, Mom dan bang Aldi saling diam. Aku sudah
siap apabila nanti aku akan disidang habis-habisan.
Aku harus mempertanggungjawabkan kesalahanku. Namun
tidak ada yang berkomentar. Semua orang asik dengan
sarapannya masing-masing. Kuberanikan diri berkata
Adella minta maaf atas kejadian semalem. Semua saling
pandang. Dad angkat bicara. Katanya Semoga kamu dapat
mengambil pelajaran atas kekhilafan kemarin. Oh Dad,
kenapa Daddy tidak marah atau menghakimi aku? Mom? Mom
menarik nafas sebelum berkata Sekarang kamu tahu khan
alasan kami melarangmu? Ya, lebih dari mengerti, Mom.
Bang Aldi diam saja. 

Satu hal lagi Mom, tantang rapat itu Adella tidak
bohong. Mama hanya tersenyum dan berkata Tentu saja
sayang, Mom tidak pernah mengajarkan anak Mom
berbohong khan? Terima kasih Mom atas kepercayaannya.
Aku janji tidak akan mengkhianatimu lagi, Mom. 

17 Februari 2003 
Dear Diary… 
Tiga hari setelah kejadian di pesta itu Sherly minta
maaf. Aku bilang itu bukan kesalahannya. Tapi tetap
saja dia merasa berdosa karena telah mengundang aku.
Sudahlah kita lupakan saja kejadian 14 Februari yang
kelabu itu. 

20 Februari 2003 
Diary… 
Hari ini Evelyn curhat. Katanya, semua cowok itu
brengsek. Evelyn ingat kejadian di pesta Sherly.
Ketika ia melihat aku lari keluar dari pesta itu, ia
sedang bersama sorang laki-laki yang baru ia kenal
malam itu. Laki-laki itu berkata Wah Dani lagi apes
hari ini. Nggak biasanya ada cewek yang nolak dia.
Baru pemanasan ajah udah lari. Gimana kalau… Evelyn
tidak harus melanjutkan kisahnya, aku sudah tahu apa
yang direncanakan Dani dan teman-temannya dalam pesta
itu. Syukurlah keputusanku meninggalkan pesta itu
menyadarkan Evelyn, Wiwi, Erin serta teman-teman
sekelasku – terutama yang wanita – untuk menyadari ada
apa di balik pesta itu sekaligus menggagalkan rencana
Dani cs. 

Aku tidak habis pikir, seorang wanita berjilbab saja
masih menjadi sasaran mata jalang laki-laki yang haus
syahwat, apalagi mereka yang pada saat pesta itu
menggunakan pakaian serba terbuka. 

24 Februari 2003 
Dear diary… 
Hari ini aku pinjam majalah remaja edisi Valentine
yang di beli Wiwi kemarin. Tentu saja isinya semua
tentang Valentine. Dari acara valentine yang paling
romantis, pernak-pernik valentine, pakaian yang asik
buat nge-date di malam valentine, serta rencana
artis-artis – baik lokal maupun internasional – dalam
merayakan valentine. Kayaknya semua itu nggak cocok
dech sama aku. Terlalu menyeramkan dan membuat bulu
kudukku berdiri, apalagi bila ingat kejadian di
pestanya Sherly itu. Hi….. 

28 Februari 2003 
Diary… 
Malam ini hujan turun cukup deras memberikan sensasi
kesejukan di hati ini. Hilang sudah kekeringan yang
selama beberapa bulan terakhir mencengeram bumi.
Entahlah, aku ingin agar bulan Februari ini segera
berakhir agar dapat kugoreskan lembar kisah baru di
lembaranmu ini. Biarlah semua kenangan buruk di bulan
yang mereka sebut ‘Bulan Cinta' larut bersama
tetes-tetes airu hujan yang terserap bumi. 

Have a nice sleep, Adella. Semoga mimpi indah. 


Bandung, 13 Agustus 2003 
Teruntuk rekan-rekan jilbaber yang senantiasa
istiqomah 
[EMAIL PROTECTED]


__________________________________________________
Do You Yahoo!?
Tired of spam?  Yahoo! Mail has the best spam protection around 
http://mail.yahoo.com 


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Check out the new improvements in Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/Lik1AB/fOaOAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke