Mengenai proses konfirmasi calon menteri (anggota kabinet) di Amerika:
http://www.senate.gov/artandhistory/history/common/briefing/Nominations.htm
selain menteri, Presiden juga mencalonkan hakim-hakim federal, hakim2
Agung, duta besar, kepala staf militer, dan pejabat2 tinggi lainnya
untuk dikonfirmasi oleh Senat.

Senat dapat menolak calon-calon pejabat tersebut.
Dalam sejarahnya sudah banyak yang ditolak (lihat juga di halaman
situs tersebut) sejak jaman Presiden Andrew Jackson tahun 1830-an
sampai era Bill Clinton.
Beberapa calon juga terpaksa mundur sebelum ditolak, seperti calon
Menakernya George Bush yang ketahuan pernah mempekerjakan pekerja
asing ilegal.

Sedangkan konstitusi Iran memberi kewenangan sangat besar kepada
Supreme Leader Ayatullah Khamenei. Lihat pasal 107--112
(http://www.iranonline.com/iran/iran-info/Government/constitution-8.html)
Dia sebagai panglima militer, dapat memecat presiden, menyeleksi calon
presiden, mengangkat dan memecat hakim2 mahkamah agung (tanpa
disebutkan harus dikonfirmasi parlemen). Pemimpin Tertinggi ini
dipilih oleh Dewan Pakar (ahlul halli wal aqdi) yang juga entah
bagaimana pemilihannya (bukan lewat pemilu seperti parlemen), dan
tidak tentu berapa lama masa jabatannya.

salam,
DWS

On 6/19/06, H. M. Nur Abdurrahman <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Memang selama ini saya pelajari hanya dua cara dalam negara berbentu
> Republik menurut demokrasi barat (yang juga dianut di Indonesia) dalam
> menyusun kabinet pemerintahan. Kabinet parlementair, yaitu parlemen yang
> memegang kekuasaan menyusun kabinet, presiden ataupun raja tidak campur
> tangan (De koning is ontschendbaar, de minister is verantwoordelijk),
> sebaliknya dalam kabinet prensidensiel, presidenlah yang pilih kabinet,
> parlemen tidak ikut campur, seperti di Indonesia.
>
> Kemudian hasil pemilihan anggota parlemen melalui Pemilu baru bisa efektif
> kalau ditanda-tangani presiden, UU juga baru bisa sah dijalankan kalau sudah
> ditandatangani presiden, lalu apa bedanya hasil pemilihan kabinet oleh
> presiden bersama dengan parlemen harus disahkan oleh Imam Khomeini. Memang
> ada sedikit bedanya, pernah Imam khomeini menolak seorang yang telah dipilih
> oleh presiden bersama parlemen. Alasannya? Yang bersanguktan keluarga dekat
> Imam Khomeini.
>
> Btw, tolong diinformasikan bagaimana cara menyusun kabinet sistem
> presidensial menutut konstitusi Amerika. Apa konfirmasi oleh presiden kepada
> wakil rakyat hanya bersifat konsultatif saja, ataukah seperti di Iran, wakil
> rakyat bisa menolak secara resmi kelembagaan yang diajukan oleh presiden.
> Terima kasih.
> Wassalam
> HMNA
>
>
> ----- Original Message -----
> From: "Dwi W. Soegardi" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Tuesday, June 20, 2006 3:49 AM
> Subject: Re: Balasan: Re: [wanita-muslimah] Re: Pro dan kontra APP dan isu
> Arabisasi
>
>
> > Terlepas dari perdebatan di topik ini,
> > saya terusik dengan forward tulisan2 lama maupun baru pak HMNA dari
> > kantong doraemon ini.
> > Bagaimana mekanisme "ralat" dan "update" seri Wahyu dan Akal ini?
> >
> > Seperti seri 092 yang bercerita tentang mekanisme pemilihan menteri
> > kabinet yang harus mendapatkan persetujuan parlemen, pak HMNA baru
> > mengetahuinya dari Iran dan tidak pernah tahu hal tersebut berlaku di
> > demokrasi Barat. Padahal prinsip konfirmasi sudah lama berlaku di
> > Amerika dan tercantum dalam Konstitusi mereka.
> > Tentu saja hal ini berbeda dengan sistem khilafah yang kekuasaan
> > terpusat di tangan khalifah tanpa pernah bisa dibantah. Dan perlu pula
> > dijelaskan sistem Wilayat-e-Faqihnya Iran, meskipun sudah ada pemilu,
> > presiden dan parlemen, tetap saja kekuasaan tertinggi di tangan
> > Ayatullah Khamenei (dulu Ayatullah Khomeini) yang bisa memveto semua
> > keputusan pemerintah dan membekukan undang-undang.
> >
> > salam,
> > DWS
>
>
>
>
> Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet 
> Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 
> 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI.
>
> Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.
>
> =======================
> Milis Wanita Muslimah
> Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
> Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
> ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
> Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
> Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
> Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
> Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com
>
> This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....
> Yahoo! Groups Links
>
>
>
>
>
>
>
>


------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
Great things are happening at Yahoo! Groups.  See the new email design.
http://us.click.yahoo.com/iDk17A/hOaOAA/i1hLAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke