Nimbrung : 1.Pergaulan di milis sering menimbulkan salah sangka :-)) Saya semakin lama belajar dan mengerti bahwa pergaulan di milis tidak bisa dengan bebas mengungkapkan hal2 yg sebenarnya kita inginkan. Sebaliknya kita juga tidak secara sempurna menangkap apa yg diuraikan di milis. Ada keterbatasan dari cara mengungkapkan, menguraikan dari yg kita inginkan. Tak mudah menuliskan yg kita rasakan untuk bisa dimengerti : milis membatasi masalah yg sangat penting dalam tata pergaulan yakni : komunikasi yg penuh pengertian.:-) Tidak semua yg tersurat merupakan yg tersirat begitu juga sebaliknya.. Ada masalah teoritis tapi sebenarnya prakteknya gak gitu2 amat.... Jadi kesimpulannya : sekarang, di milis saya lebih suka membicarakan hal2 keseharian yg nyata atau hal2 yg umum saja, terutama yg saya juga rasa dan alami.....
2. Lestarin mungkin gak tahu, Flora itu famili saya :-)) Di keluarga kami dari dulu kami punya semacam 'milis', kami bisa bebas berbicara apa saja... Bahkan sampai ada yg menangis, ngomel2, misuh2, jengkel....... akhirnya kan ya bisa lagi. Nggak jadi permusuhan. Nggak jadi sakit ati. Kami terdidik secara demokratis, egaliter, meski ayah almarhum saya dulunya TNI :-)) Masalah jilbab, selain Flora ada famili saya yg juga memakai jilbab dan member jamaah yg sangat ketat. Dulu ibu saya, seperti saya ceritakan di WM tempo hari juga bukan islam pada mulanya. Keluarga ortu saya dari ibu adalah non muslim semuanya. Duluuuu waktu jilbab pertama ngetop/populer di jakarta, famili saya yg pertama menggunakan di kampung saya di tebet. Jilbabnya masih dijahit oleh ibu saya. Kami dulu merawat anjing yg tidak sengaja minta perlindungan. Di kampung itu meskipun banyak murid2 madrasah, justru mereka tidak berjilbab jika dirumah. Dan mereka sempat terheran-heran, kok ada ya, anak yg sekolah umum ibunya bukan islam pakai jilbab.....:-)) Dan famili Flora ada juga yg beragama non islam. Mereka semua hidup rukun dan damai. 3. Jadi jika dianggap Flora sinis pada yg tidak berjilbab adalah tidak benar sama sekali.:-))), bukannya mau membela. Hanya ingin sedikit meluruskan....:-) Kalo misalnya Flora menganggap sinis pada perempuan tanpa jilbab, saya kok jadi membayangkan seorang perempuan di majlis taklim berjilbab yg hidupnya stress, sinis sama yg tak berjilbab, ia memaksa semua anak perempuannya berjilbab, tapi ternyata ada salah seorang anaknya yg malahan jadi 'nakal'. Flora dengan jilbabnya biasa2 saja tuh kalo di pergaulan, seperti pada perempuan yg belum berjilbab......... :-)) Flora itu hepi2 saja..... :-)) Lagi mikir, di supermarket ada gak bubuk daun salam ??? Saya barusan menerima foto dari Flora, kebanggaan seorang ibu ketika anaknya[ keponakan saya] berumur 13 tahun naik ke kelas 9. Jangan bayangkan keponakan saya memakai pakaian muslimah, atau ala Malaysia. Tidak!. Ia seperti ABG pada umumnya: cantik memakai rokok selutut lebar, sepatu high heels, berhias ala remaja 17 tahun. Ia mungkin biasa2 saja dan lebih islami; jika di bandingkan dengan2 teman2nya yg lebih kelihatan dewasa, baik dandanannya maupun pakaiannya yg irit bahan - terbuka-buka :-)) salam :-) l.meilany ----- Original Message ----- From: lestarin To: wanita-muslimah@yahoogroups.com Sent: Monday, June 26, 2006 5:25 PM Subject: [wanita-muslimah] Re: Waspadai Pemurtadan Mba' Flora, Bagus sekali pengalamannya ya..... Boleh bertanya tidak, kalo dulu mba' pernah memberi "dirty look", sinis terhadap wanita berjilbab, segala atribut Islam, segala ajaran Islam, lalu apakah sekarang berbalik menjadi sinis terhadap orang Islam yang tidak "beratribut" Islam? Saya benar-benar jadi pengen tahu, kalo berkenan menjawab lho. Maaf sebelumnya kalau tidak berkenan dengan pertanyaan saya. Sekedar sharing juga, saya justru dibesarkan dengan pemahaman Islam yang menghargai semua umat Islam dengan atribut apapun, asal tidak menempuh jalur-jalur kekerasan dan pemaksaan. Kakak-kakak perempuan saya berjilbab, dan mereka sangat santun,menghargai, serta sayang dengan saya. Mereka tidak pernah memaksakan soal pakaian yang saya kenakan, demikian juga orang tua saya. Saya merasa nyaman dan aman dengan situasi seperti itu, lalu saat kuliah pun sahabat-sahabat saya yang berjilbab juga banyak yang dekat saya, tanpa mereka sinis dan meremehkan saya hanya dari soal perbedaan busana. Saya pun sangat menghargai mereka dan menyanyangi mereka. Demikian juga ketika bekerja di Jakarta, ada relasi saya yang kenal karena pekerjaan (beliau berjilbab), dan sampai saat ini menjadi sahabat saya (yang sudah notabene bertahun-tahun). Saat saya pindah bekerja di Aceh, teman-teman yang serumah pun rata-rata berjilbab, dan ada beberapa dari mereka yang saat ini menjadi sahabat baik saya. Namun berjalan seiring waktu, di Aceh ini pula, saya melihat ada beberapa perempuan yang berjilbab lalu "menghakimi" perempuan lain yang tidak berjilbab, intimidasi pun sering dilontarkan pada saya karena soal busana ini. Jadi rupanya inilah dunia nyata yang harus saya hadapi, rasanya menjadi menyakitkan ketika saya dipandang sinis oleh beberapa orang yang merasa "mewakilkan" dirinya menjadi Tuhan dengan isu soal atribut jilbab ini. Bahkan pernah saat pulang kerja dengan jalan kaki, ada seorang ibu yang sedang naik beca motor melewati saya, lalu ibu ini memarahi saya dengan kata-kata keras, hanya karena saya tidak berjilbab.terlalu keras buat saya, karena saya tidak mengenal beliau, dan beliapun tak kenal saya. Ini bukan yang pertamakalinya saya di marahin dan dibentak-bentak orang hanya karena saya tidak berjilbab. Tidak hanya laki-laki yang melakukan ini, namun juga perempuan. Astagfirullah. Tapi Alhamdulilah masih ada beberapa sahabat saya serumah maupun teman kantor, yang berjilbab, namun tetap tidak memandang hina dan sinis terhadap perbedaan kami dalam berpakaian. Mereka-mereka inilah yang membuat saya selalu ingat suasana di rumah, dalam sebuah keluarga, dimana perbedaan sangat dihargai, tidak dihujat dan tidak pula menimbulkan permusuhan. Lestari --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Flora Pamungkas" <[EMAIL PROTECTED]> wrote: > > Saya merasa seolah-olah pak Anwarhisham itu mau menuding firman2 Allah dalam > ayat2 yang saya sebutkan itu sebagai kasar dan agresif. > Tapi tentu saja dia tak berani kalau langsung menolak dan menghujat Allah, > maka dia memerlukan saya untuk selalu dijadikan sasaran maki- makiannya. Yah > ... tak apalah jika itu membuatnya senang. Makian yang terbaru, saya > dikatain bahwa saya perempuan yang tidak punya perasaan halus. Saya kan > menyanggah, tidak setuju atas sebuah postingan, kok dibilang usil, nabok > duluan. Kok dibolak-balik sih ....Lha wong saya ngomong baik2 je .... Yang > kasar itu malah dia sendiri lho, kok nggak lihat diri sendiri ya? Semoga > saja dia tidak sambil gedrug-gedrug dan tantrum ria ... :-D :-D > > Dalam firman2 di Al Qur'an, Allah SWT sudah menceritakan bahwa nabi Yesus > membantah Ketuhanan dirinya. Dan Allah Maha Tahu bahwa ketuhanan Yesus itu > bukanlah kiasan. Makanya Allah tegaskan lagi dalam ayat2 yang lain bahwa > mereka yang mempercayai ketuhanan Yesus adalah kafir (mengingkari kebenaran) > > > Lha kalau Allah sendiri yang menyatakan dan menghakimi begitu, apakah saya > harus menolak firmanNya? Tentu saja saya tak mau. > Saya tidak mau iman saya kembali mundur ke tahun 1980 saat saya masih > menjadi NO-sayer, kafir terhadap Islam. Dulu saya Islam KTP, untuk > melaksanakan Islam ogah, mau murtad nggak berani, ibarat hidup enggan, mati > tak mau. Sebab saya mendapat pendidikan dari orang yang paling saya kagumi, > yaitu almarhum ayah saya. Beliau sangat bangga telah mengenyam pendidikan > di jaman penjajahan Belanda. Tentu saja pendidikan dari para pengikut > Orientalis. Jadi ayah berprinsip bermoral, percaya pada Tuhan, Yes! Islam, > No! Dan itu ditransfer ke saya. Maka tak heran hasilnya kalau saya waktu > itu memberi "dirty look", sinis terhadap wanita berjilbab, segala atribut > Islam, segala ajaran Islam. Ada seorang gadis SMA yg sekamar di tempat kost > hobby sekali baca2 buku agama, buku fiqih. Saya tak ada minat dengan buku2 > seperti itu, mendingan saya baca novel "Tess of the D'urbervilles". Saya > pernah berdebat seru dengan ex teman2 saya di masa SMP, yang tidak pernah > satu kelas, nggak pernah bertegur sapa. Tiba2 mereka datang ke rumah saya > untuk minta konfirmasi apakah benar saya telah berkuliah di PT Katholik. > Saya iyakan, dan mereka kecewa, kamu kan jadi nggak bisa sholat Flora, jam2 > kuliahmu bisa berbenturan dg jadwal sholat. Dalam hati saya, biarin aja, > wong saya nggak pernah sholat ini. Saya pilih perguruan tinggi Katholik ini > kan karena status DISAMAKAN, sebab saya tidak lulus masuk PT Negeri. > > Allah maha membolak-balikkan sesuatu. Kemudian saya sakit typhus yang parah > akibat terlalu lelah, kebanyakan kegiatan di luar kuliah, antara lain ikut > drama bahasa Inggris "West Side Story" di Taman Ismail Marzuki, "Gospel" dan > drama2 lainnya. Belum lagi siaran radio. Kelelahan menjadikan daya tahan > tubuh lemah, serangan typhus membuat saya tersungkur, bahkan sampai 2 kali. > Di saat2 sakit itulah saya tergerak untuk bernazar, jika saya sembuh, saya > akan melaksanakan sholat. Alhamdulillah saya sembuh, kemudian belajar > sholat lagi (yg dulu saya lakukan cuma sekali sekedar untuk lulus pelajaran > agama di SMA). Pertama kali belajar puasa dan berhasil. Sejak itu hati > saya melunak untuk membaca-baca buku2 Islam dan saya merasa mudah > menyerapnya serta menemukan keindahan agama ini. Kenapa dulu saya susah > sekali mengerti, nggak mudeng2? Seiring bertambahnya umur yang makin > meningkat, lulus kuliah dan bekerja di mana lingkungan kerja mendukung > kegiatan keislaman, menikah, punya anak. Saya melaksanakan ajaran Islam > sedikit demi sedikit, tergerak pakai jilbab melalui anak saya yg waktu itu > masih TK dan sangat bangga dengan seragam jilbabnya. Kemudian berhenti > bekerja juga karena anak saya, meski awalnya dipicu karena cedera patah kaki > Bekerja kembali, lalu berhenti lagi untuk menemani suami meninggalkan > Indonesia. Semua perjalanan itu tak lepas dari kasih sayang Allah kepada > saya. Nikmat Allah yang mana lagi yang akan saya abaikan? Fa bi ayyi alaa > i rabbikumaa tukazzibaan (QS. Ar-Rahmaan). Saya ingin menjadi anak saleh > bagi orang tua saya, karena doa anak yang saleh akan dikabulkan oleh Allah. > Saya mendoakan untuk ampunan bagi almarhum ayah, juga untuk ibunda tercinta > yang menyusul wafat 6 bulan yang lalu. > > Jadi, di WM ini, saya mau diledek, dikata-katai seperti apapun, silakan. > Saya tetap akan menjadi YES-sayer terhadap Islam. Muslims adalah YES-sayers > we hear and we obey.. > > > Wassalam, > Flora > > [Non-text portions of this message have been removed] > Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI. Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa. ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> Yahoo! Groups gets a make over. See the new email design. http://us.click.yahoo.com/XISQkA/lOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM --------------------------------------------------------------------~-> Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas nama RETNO WULANDARI. Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa. ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/