1. Semangat Bushido juga ada dua macam yang sama.
Jika MASALAHNYA BERSUMBER DARI DIRI SENDIRI, maka jadi harakiri.
Contohnya.
- Jika malu akibat perbuatan diri sendiri atau kesalahan diri sendiri
- Jika merasa tidak lagi mampu melaksanakan kewajiban
- Jika merasa gagal melaksanakan kewajiban

Jika MASALAHNYA BERSUMBER PADA ORANG LAIN, maka jadi "duel", bertikam di
dalam sarung  ;-)
Contohnya:
- Jika diri diperlakukan tidak adil.
- Membela orang lain yang diperlakukan tidak adil.
- Dipermalukan di depan umum DENGAN TANPA SEBAB

2. Dalam setiap kultur selalu muncul dua hal itu.
Ada budaya yang menekankan UNTUK TIDAK MENJADI SUMBER MASALAH.
Ada budaya yang menekankan UNTUK MEMBERESKAN SUMBER MASALAH ;-)

3. Hanya biasanya implementasinya sekarang yang chauvanistis dan salah
kaprah,
yaitu:
1. Asal termasuk keluarga, saudara sekampung, pasti "dibela"
2. Haram orang lain mengkoreksi pendapat
2. lupa melakukan INTROSPEKSI SUMBER MASALAH.
Semuanya kesalahan ditimpakan pada orang lain, akibatnya solusinya selalu
"bertikam dalam sarung, atau keluar badik"...;-)
Walaupun sebetulnya yang salah itu diri sendiri

Salam
Ary

----- Original Message ----- 
From: "H. M. Nur Abdurrahman" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
Sent: Monday, July 03, 2006 3:26 AM
Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Diduga Ada Operasi Intelijen Asing
Memecah Umat Islam


> BISMILLA-HIRRAHMA-NIRRAHIYM
>
> WAHYU DAN AKAL - IMAN DAN ILMU
> [Kolom Tetap Harian Fahae]
> 182. Pacce
>
>     Pacce  adalah mitra dari siri'. Nilai kembar siri'  na  pacce
> merupakan nilai sentral dari etnik yang mediami jazirah  Sulawesi
> Selatan.  Siri'  menyangkut  kehormatan,  harga  diri  (dignity).
> Kehormatan diri dan keluarga. Kalau ditarik ke atas dapat menjadi
> kehormatan  bangsa  dan  tanah air. Ditarik  ke  atas  lagi  akan
> menjadi kehormatan agama. Dalam kebudayaan Jepang kita kenal pula
> budaya  siri'  ini yang disebut bushido.  Orang  yang  dilecehkan
> kehormatannya  dapat  membunuh jika budaya siri  ataupun  bushido
> masih mendarah daging dalam diri yang bersangkutan. Cuma  bedanya
> kalau  orang  disini  nipakasiri' ia akan  membunuh  orang  lain.
> Sedangkan  bagi  orang  Jepang dengan  budaya  bushido  itu  akan
> membunuh   dirinya.  Aplikasinya  disebut   harakiri.   Tekniknya
> mengoyak perut sendiri dengan pedang samurai.
>
>     Ada  untaian  kata  dalam  bahasa  Makassar:  Ta'bangka  tena
> siri'na,  napaccenaseng niya'. Jika tak dijangkau rasa siri',  ia
> akan  merasakan pacce. Ini ditujukan kepada seseorang yang  bukan
> dari kalangan keluarga dekat. Ukurannya, hingga sepupu empat kali
> masih  dianggap  dekat. Sepupu enam kali misalnya  karena  merasa
> sudah jauh, ada kemungkinan tidak lagi dijangkau oleh siri', akan
> tetapi  masih dijangkau oleh rasa pacce, solidaritas  julu  bori'
> (sekampung sehalaman), solidaritas sosial. Rasa pedih dalam  hati
> sanubari  karena  julu bori'nya ditimpah  musibah,  kehormatannya
> dilecehkan, kematian dan musibah yang lain.
>
>     Mengentaskan  kemisikinan tidak cukup dengan  upaya  aplikasi
> mekanisme   perangkat  kasar  sivilisasi,   seperti   organisasi,
> birokrasi,  ekonomi, dan Ipatek. (Sengaja ditambah a oleh  karena
> yang   dimaksud  dengan  singkatan  Iptek  adalah   Science   and
> Technology,   ilmu   pengetahuan  alam  dan   teknologi).   Untuk
> mengentaskan kemiskinan, perlu sekali perangkat kasar  sivilisasi
> itu  diisi  dengan perangkat halus kebudayaan yang  menjadi  jiwa
> yang  akan membangkitkan motivasi dalam upaya  mengentaskan  itu.
> Nilai budaya yang menjadi motivator itu adalah nilai pacce,  rasa
> pedih dalam hati sanubari.
>
>     Jadi   perangkat  kasar  memang  perlu   untuk   mengentaskan
> kemiskinan,  tetapi itu belum cukup. Supaya perlu dan cukup  maka
> mengentaskan  itu harus didorong oleh rasa menyantuni dari  dalam
> hati sanubari.
>
>     Secara kecil-kecilan kita dapat ikut menyantuni orang  miskin
> dengan  menjadi konsumen orang-orang miskin yang  mencari  nafkah
> dalam sektor informal, pedagang kaki lima dan pengecer bensin  di
> pinggir  jalan  misalnya.  Komoditi yang  dapat  kita  beli  dari
> pedagang kaki lima tidak usah gengsi-gengsian untuk membelinya di
> toko  swalayan.  Takut membeli bensin di  pinggir  jalan  jangan-
> jangan  bensin  itu dicampur minyak tanah, sehingga  mesin  mobil
> atau  motornya rusak? Saya hampir tidak pernah membeli bensin  di
> pompa  bensin. Sangat sederhana untuk mengetes apakah bensin  itu
> dicampur  minyak  tanah atau tidak. Tuangkan  sedikit  di  tangan
> (kalau   bensin  dijual  dalam  botol),  atau   celupkan   tangan
> kedalamnya   (jika  bensin  dijual  dalam  kaleng  besar   dengan
> literan).  Kalau  lambat  menguap dari tangan  dan  kalau  dicium
> berbau   minyak  tanah,  itu  tandanya  dicampur  minyak   tanah.
> AlhamduliLlah  mobil saya sampai sekarang tidak pernah  mengalami
> gangguan karena membeli bensin di pinggir jalan.
>
>     Kalau  kita dapati pengecer yang mencampur  bensinnya  dengan
> minyak  tanah jangan membentaknya, melainkan bersedekalah  dengan
> kata-kata  yang baik. Bersedekah tidak perlu selalu  dengan  uang
> atau barang. Kata-kata lembut juga merupakan sedekah. Tetapi  ini
> hanya dapat dilakukan jika memang ada rasa pacce terhadap  sesama
> yang   kehidupannya   sulit.   "E   sari'battang,   ka'de'   tena
> nubengkoroki  minynya'  tanah, ma'nassa  ammaliku.  Sallang  puna
> ambani  la'busu'  bensinna otoku nakunumalo  anrinni,  assengkaja
> antu pole. Napunna tenamo ta'bengkoro' akkulleki anjari sambalu'.
> Nakupa'biritangi mange-mange pole ritaua angakana anrinni  bajiki
> bensinna,  teyako  mallaki ammalli. Jari pila' jai  sallang  pole
> sambalu'   bensinnu".   (Hai   saudaraku,   coba   engkau   tidak
> mencampurnya  minyak  tanah, tentu saya beli.  Kelak  nanti  jika
> bensin  mobilku  hampir  habis dan waktu itu saya  lalu  di  sini
> niscaya  saya singgah lagi. Jika tidak tercampur lagi, kita  bisa
> jadi langganan. Akan kusebar-luaskan kepada kenalan baikku  bahwa
> bensin di sini murni, jangan takut membelinya. Jadi makin  banyak
> nanti langgananmu).
>
>     Rasa  solidaritas senasib sepenanggungan di kalangan  sahabat
> Nabi sangat tinggi. Dalam pertempuran Yarmuk Hudzaifah al 'Adawiy
> meriwayatkan,  katanya:  "Di hari pertempuran  Yarmuk  aku  pergi
> mencari  anak  pamanku dengan membawa air  minum.  Kutemukan  dia
> dalam  keadaan luka parah. Kataku, minumlah air ini.  Karena  dia
> tidak  mampu  berbicara lagi, maka ia  hanya  memberikan  isyarat
> kepadaku yang artinya Ya. Dalam pada itu kedengaran seorang  lain
> minta  air pula. Maka anak pamanku yang sedang dalam sakarat  itu
> sebelum sempat kuberi minum mengisyaratkan kepadaku untuk  segera
> pergi  mendapatkan orang yang merintih meminta air  itu.  Kiranya
> orang itu adalah Hisyam ibn 'Ash, yang sedang dalam sakarat pula.
> Kataku  kepadanya, engkau akan kuberi minum. Kemudian dalam  pada
> itu  kedengaran  pula  rintihan orang lain  minta  minum.  Hisyam
> memberi  isyarat  kepadaku untuk mendapatkan  orang  itu  sebelum
> sempat  memberinya minum. Sesampainya aku ketempat orang itu  dia
> sudah  berpulang  ke  rahmatuLlah. Maka  kembalilah  aku  menemui
> Hisyam,  dan ketika itu Hisyampun telah berpulang ke  rahmatuLlah
> juga.  Akhirnya aku kembali kepada anak pamanku aku dapatkan  dia
> telah berpulang ke rahmatuLlah pula.
>
>     Menyantuni  orang  miskin  karena  pacce  dapat  ditingkatkan
> nilainya, yaitu ikhlas karena Allah.
>
>     Wa Yuth'imuwna thTha'a-ma 'alay Hubbihi Miskiynan wa Yatiyman
> wa  Asiyran. Innama- Nuth'imukum liWajdi  Lla-hi  (S.AdDahr,8,9).
> Dan  mereka memberikan makanan atas yang dikasihinya  orang-orang
> miskin,   anak   yatim  dan  orang  tawanan.   (Mereka   berkata)
> sesungguhnya  kami memberi  makan kepadamu karena Allah (76:8,9).
> Wa Llahu A'lamu bi shShawab.
>
> *** Makassar, 25 Juni 1955
>     H.Muh.Nur Abdurrahman]
> ***************************************************
>
> ----- Original Message -----
> From: "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <wanita-muslimah@yahoogroups.com>
> Sent: Monday, July 03, 2006 6:57 AM
> Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Diduga Ada Operasi Intelijen Asing
> Memecah Umat Islam
>
>
> > Nimbrung :
> > Pak Yas setahu saya 'sirri' dalam adat, budaya Makassar nggak sama
dengan
> > nikah siri.
> > Budaya siri lebih memperlihatkan budaya lokal yg menunjukkan masalah
harga
> diri.
> > Seperti di Madura budaya 'carok'.
> > Pak HMNA mungkin bisa koreksi.
>
>



------------------------ Yahoo! Groups Sponsor --------------------~--> 
See what's inside the new Yahoo! Groups email.
http://us.click.yahoo.com/2pRQfA/bOaOAA/yQLSAA/aYWolB/TM
--------------------------------------------------------------------~-> 

Galang Dana Untuk Korban Gempa Yogya melalui Wanita-Muslimah dan Planet Muslim. 
Silakan kirim ke rekening Bank Central Asia KCP DEPOK No. 421-236-5541 atas 
nama RETNO WULANDARI. 

Mari berlomba-lomba dalam kebajikan, seberapapun yang kita bisa.

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejahtera@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelismuda@yahoogroups.com

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment .... 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 



Kirim email ke