Pak Dana,
kaki perempuan diikat itu keinginan si perempuan sendiri atau paksaan
dari keluarga atau di luar dirinya? kalau paksaan dari pihak lain,
mestinya kan bisa dianggap melanggar HAM tuh. apalagi kalau tujuannya
buat menarik laki2 dari golongan berada.

Pak Dana jangan terus membelokkan arah pembicaraan ke kakek2 yang
berjenggot dan berlafaz Arab. Itu tidak relevan. Nyatanya ada wanita
yang memang ingin tampil cantik adapula yang terpaksa tampil cantik
(karena konstruk sosial) adapula yang dipaksa tampil cantik (misal
kakinya diikat biar nggak tumbuh dan tetap kecil, hiii ...). Wanita
juga perlu mengenali penindasan2 macam ini untuk memerdekakan dirinya
sendiri. Kalau sudah bisa memerdekakan diri sendiri, kakek2 berjenggot
dan berlafaz Arab pun  ... lewat deh :)

salam,
--
wikan
http://wikan.multiply.com



On 2/20/07, Dan <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> Kaki kan aurat makanya cantik dan dapat menggairahkan he he ...
>
>  Di Cina dulu kaki perempuan diikat supaya tetap kecil, dikalangan
>  atasnya.  Bentuk kaki kecil itu sangat diinginkan karena menarik bagi
>  laki2 golongan berada.
>
>  Ada perempuan yg ingin kelihatan cantik dan ada yg tidak.  Bagi mereka
>  yg ingin dipuja kecantikannya itu adalah HAM mereka.  Kakek2 yg
>  bersorban, berjanggut, membawa tasbih, berjenggot dan tidak berkumis
>  serta berlafaz Arab itu enggak ada urusannya dg HAM perempuan yg ingin
>  dipuja kecantikannya.  Coba deh kakek2 itu kalau disodorin perempuan
>  cantik berhaak tinggi pasti mau, he he ...

Kirim email ke