Seperti yg disebut Kant, niat baik adalah sumber kebaikan.  Hanya
dengan niat baik kebajikan dapat mulai ditegakkan.  Ilmu, kecerdasan
dsb tidak otomatis dapat menegakkan kebaikan dan kebajikan.

Lihat saja para ulama teokrat, konglomerat hitam, birokrat korup, dsb
karena memang niat baiknya diragukan maka hasilnya juga gagal dalam 
menegakkan kebaikan dan keadilan.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Aisha berkata =
>    
>   Kembali ke masalah niat baik, seperti yang dijelaskan mas Ary,
niat baik ketika kita ngobrol di milis itu bukan sekedar mendoakan
orang lain tapi niat baik saat membaca pendapat atau tulisan anggota
lainnya, tanpa prasangka buruk dan seenaknya men-cap atau memberikan
julukan buruk terhadap anggota lainnya. Lebih parah lagi jika berfikir
buruk dan memberi julukan buruk itu ketika tidak memahami maksud
anggota lainnya alias tidak nyambung:)
> 
>   ===================================
>    
>    
>   Jano - ko =
>    
>    
>   CONTOH JULUKAN BURUK  =  JAKA SEMBUNG
>   :(
>    
>   ---
>    
>   Jangan - jangan mas ase benar bahwa banyak anggauta WM anggauta
Wali songo alias pada mempunyai kwalitas sebagai "wali", wah ampuh
tenan mempunyai kemampuan "meneropong", "menebak", "meramal" de el el.
>    
>   Lho....tapi para dukun itu kan juga "mempunyai" kemampuan ........?
>   Piye iki mas ase ?, maksude kata-kata mas ase tentang "wali songo"
itu bagaimana tho ? tolong dijelaskan ya...
>    
>   Bingun dech jano-ko
>    
>   Salaman karo mas ase.
>    
>    
>   ----ooo0ooo----
>   
> 
> Aisha <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>           Wah gak nyambung lagi:)
> Mas Ary cerita tentang niat baik, malah dijawab makanan halal, jika
bicara makanan halal kan tidak hanya karena zatnya saja yang halal,
misal telur, gudeg (atinya kenapa pakai huruf besar?), tapi juga dari
segi cara memperoleh makanan tersebut. Kalau kita makan yang halal
(bukan babi, darah, dll) tapi makanan itu diperoleh dari hasil maling,
uangnya dari hasil korupsi, hasil dari merampas, dll, maka makanan itu
tidak halal lagi.
> 
> Kembali ke masalah niat baik, seperti yang dijelaskan mas Ary, niat
baik ketika kita ngobrol di milis itu bukan sekedar mendoakan orang
lain tapi niat baik saat membaca pendapat atau tulisan anggota
lainnya, tanpa prasangka buruk dan seenaknya men-cap atau memberikan
julukan buruk terhadap anggota lainnya. Lebih parah lagi jika berfikir
buruk dan memberi julukan buruk itu ketika tidak memahami maksud
anggota lainnya alias tidak nyambung:)
> 
> salam
> Aisha
> --------
> From : asetijadi
> Mas Ase berkata =
> Tapi maksud saya dengan NIAT BAIK itu BUKAN ketika mendoakan saya,
> tapi ketika MEMBACA tulisan orang...
> ============================
> Jano - ko =
> Semoga mas ase " berprasangka baik" kepada saya. Amin. :)
> Jano-ko barusan makan gudeg, telor, ATI ayam, uenak tenan. Kalau
makan makanan yang halal itu uenak tenan ya mas ase ?!
> Wassalam.
> --------------
> asetijadi2004 <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> mas Janoko, 
> lho kok mbacane salah lagi? tapi nggak pa-pa, namanya belajar ;-)
> 
> Terima kasih atas doanya, begitu juga doa yang sama buat mas Jan.
Tapi maksud saya dengan NIAT BAIK itu BUKAN ketika mendoakan saya,
tapi ketika MEMBACA tulisan orang... Mohonlah petunjuk Allah swt,
untuk diberi kemudahan dan pemahaman yang baik. untuk diberi berkah
sehingga mendapatkan pelajaran dari yang dibaca. bukan malah mumet
seperti yang mas Janoko keluhkan... begitu mas Jan, sumonggo
dipraktekkan...
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
> 
> 
> 
>          
> 
>  Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke