Visa saya itu penduduk tetap, permanent resident, jadi saya boleh
kerja hak saya sama spt warganegara tetapi tidak boleh nyoblos dan
dicoblos.  Tetap memegang paspor Indonesia karena saya itu patriotis
anak buah Bung Karno!

Sebenarnya bukan pelabelan buruk karena memang perilaku buruk ya harus
kita katakan buruk.  Jangan mentang2 berlabel Islam maka perilaku yg
buruk itu ditutup2i supaya jadi baik.  Ini tidak adil.  

Kita harus belajar berani koreksi diri.  Kalau memang buruk, akui
buruk dan jangan mencari tameng agama supaya perilaku buruk dapat
dibenarkan supaya bisa tetap dijalankan.

Selain itu juga sumber saya ialah penerbitan pers yg bertanggung jawab
 spt the Times, BBC, Financial Times, Economist, dsb yg integritas
jurnalistiknya tidak dipertanyakan lagi.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, jano ko <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Pak Her :
> Atau pelabelan buruk oleh anda tersebut terhadap mereka ini hanyalah
berdasarkan "prasangka " anda atau " berita " koran atau "katanya" orang?
> 
> =================
> 
> Jano - ko =
> 
> Bagus tuch pertanyaannya pak her kepada bung Dana, tapi jano-ko
sedikit memberi informasi, bung dana ini ceritanya lagi belajar islam,
makanya pada postingan yang kemarin beliau curhat tentang sedikit
perubahan persepsinya terhadap Islam and orang-orang Arab setelah
beliau travelling dan berwisata kenegara yang mayoritasnya Islam. 
> 
> Sedikit cerita, waktu janoko di Inggris dulu memakai visa turis,
jano-ko ikut kursus seni. Sang dosen sedikit tahu tentang sesuatu yang
dikuasai oleh janoko, kemudian sang dosen tersebut minta jano-ko untuk
mengajarkan seni tradisional indonesia di sekolahan seni dimana dia
bekerja dengan bayaran 1 jamnya 20 poundsterling, tentu saja jano-ko
menolak soalnya jano-ko turis yang baik ....kalau bung dana sekarang
visanya pakai visa apa ya ?
> 
> Yuk, bung dana belajar bareng dengan jano-ko  :)
> 
> Wassalam.
> 
> 
> ---ooo0ooo---
> 
> 
> sriwening herpribadi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:                       
          Dear akhi Dana yang berbahagia....
>     
>    ===>Wrote: Lucu ya. Tapi ini kenyataaan di Inggris, Perancis,
Jerman. Bisakah kita mengerti mengapa ada Islamophobia di Eropah?
Imigran muslim di Eropah masih belum dianggap anggota masyarakat yg
produktif, karena memang tidak produktif. Yang mereka hafal itu halal,
haram, zina, aurat tetapi tidak ada skills yg dapat dipakai utk cari
duit secara
>  halal atau yg kompetitif secara global. Bisa bikin apa mereka ini?
>  
>  Ayo gimana dong solusinya?
>  ===
>    Her : Saya mau tanya...apakah akhi Dana bener2 sudah mengenal
betul -baca:hidup berdampingan- dengan para imigran muslim ini?
Sehingga anda bisa memberi pelabelan sedemikian rupa bahwa mereka ini
tidak lebih hanya sekumpulan parasit di negeri orang...bahwa mereka
ini tidak produktif...bahwa mereka ini hanya hafal halal haram saja
tanpa skill. Atau pelabelan buruk oleh anda tersebut terhadap mereka
ini hanyalah berdasarkan "prasangka " anda atau " berita " koran atau
"katanya" orang?
>     
>    Salam
>    Her
>     
>     
>     _         
>  
>  ---------------------------------
>   Get your own web address.
>   Have a HUGE year through Yahoo! Small Business.
>  
>  [Non-text portions of this message have been removed]
>  
>  
>      
>                        
> 
>  Send instant messages to your online friends
http://uk.messenger.yahoo.com 
> 
> [Non-text portions of this message have been removed]
>


Kirim email ke