--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "satriyo" <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "asetijadi2004" 
> <ary.setijadi@> wrote:
> >
> 
> > Waduh, 
> > kok makin kalap ya...;-)
> > 
> > sabar mas satriyo
> > 
> 
> weleh, hebat ya sampeyan ini, begitu yakin akan ilmu sampeyan 
hingga 
> tahu persis kondisi saya ... hehehe ... hebat. keep it up ... 
you'll 
> end up somewhere ... truts me.
> 
> > oleh karena itu, 
> > ketika berpendapat harus menggunakan ilmu.
> > dan bukan wathon 'sami'na wa atho'na' sama guru Adian Husaini 
dkk. 
> > yang hebat-hebat itu.
> > 
> > Tetap akal pikiran kita harus menyaringnya.
> 
> terima kasih mas, anda memang sangat berilmu dan saya sangat tidak 
> berilmu sehingga tidak menyaring informasi yang saya terima, tidak 
> seperti anda yang selalu menyaring dan menggunakan ilmu sehingga 
tahu 
> persis apa itu JIL, siapa itu Adian Husaini dkk (tahu deh dah 
pernah 
> ketemu apa belum), apa dan siapa itu FPI, de es te, de el el.
> 
> > 
> > lha wong yang dirujuk penghujat saudaranya sendiri ya gimana...
> 
> oh sekarang anda to yang gantian menuduh dan truth-claim bahwa ada 
> yang menghujat saudara sendiri. yang anda anggap menghujat itu 
> saudara anda bukan? anda yang tahu ... toh maksud anda bukan urusan 
> saya.
> 

silahkan mas satriyo,
anda telisik sendirilah artikel-artikel dari INSISTS.

lha katanya ukhuwah islamiyah, ;-)
ya gimana kalo nggak nganggep temen2 Ahmadiyah, JIL, Syiah dll. 
sebagai saudara?

belum lagi jika kita bicara persaudaraan sesama bangsa, manusia,
jauh banget....



> > 
> > silahkan anda lihatlah pelajaran bahasa arab.
> > jika saya salah, dimana salahnya...
> > diskusikan...
> 
> kalo tolong dong mas ajari saya bahasa arab. tab nya saya urus 
nanti 
> di akherat ya ...
> 

lha kan sudah saya kasih salah satunya ttg etymology kata 'Allah',
anda bukannya belajar dan menelisiknya, 
kok malah sinis...
ya gimana ya....

harusnya kan didiskusikan,
ditanyakan ke yang lain, 
kalo ada yang salah ya dibicarakan

> > 
> > Bedanya saya sama Anda,
> > Anda kan ngutip ayat supaya pendapat anda 'ditakuti' dan dianggap 
> > sebagai 'kebenaran' walaupun ngawur sekalipun...
> 
> oopps, once again, how great you are, yakin pendapat anda tentang 
> saya benar dan seolah saya tidak akan manut dan mengiyakan 
penistaan 
> anda itu ...
> 

lha memang anda begitu kan...
Ayat anda 'pake' untuk menghujat yang lain...

> > 
> > kalo saya sih niatnya memang berusaha memahami ayat kok dengan 
> > menggunakan ilmu dan pemahaman yang saya punya.
> 
> nah kalo ini ya memang semua juga gitu mas, kecuali anak tk atau 
> balita ...
> 

Nah, jangan anda halangi sedikitpun hak itu dari setiap muslim

Walaupun pendapat orang itu sangat berbeda dari pendapat anda.
JIL BERHAK berpendapat semaunya.


> > Jadi nggak ada itu klaim pasti benernya.
> ah masa, dari tadi kan anda yang klaim ini itu ... gak sadar? pake 
> dong ilmunya ...
> 
> > Makanya pake kata, "kalo menurut theory etymology-nya ..."
> > memang untuk didiskusikan
> > 
> > jadi nggak perlu justifikasi ayat dulu.
> > nanti kalau sudah didiskusikan mentok, 
> > baru ayat masuk sebagai pembeda.
> 
> oh ayat itu bagi anda hanya sebagai alat justifikasi dan juga 
pembeda 
> dan tidak bisa jadi landasan argumen? Pantes ...

;-))
mas Jan...ini contoh yang disebut mlintir...

saya berpendapat, berdasarkan ilmu bahasa dulu,
dasar ilmu bahasa ya ilmu logika juga

lalu lihat apakah bertentangan tidak dengan ayat.
kan gitu...

bukan spt. Anda: dari ayat --> menyimpulkan sesuatu --> yang selain 
kesimpulan itu sesat... <-- Ini yang a joke...


> > 
> > Anda mau sanggah juga nggak pa-pa.
> > Tapi jangan sembarang bilang sesat, 
> > karena dengan mudah dibalik anda yang sesat.
> 
> oohhh,... sadat toh ... kayaknya.
> > 
> > > 
> > 
> > ;-))
> > 
> > Ketika mas satriyo bisa melihat dengan jernih,
> > maka akan terlihatlah bahwa hal-hal terkait(yang mas satriyo 
bilang 
> > sebagai kejelasan hubungan antara lambang bahasa dan acuan bahasa 
> > menjadi satu) akan menjadi bagian dari gabungan keseluruhan fakta 
> > yang membentuk gambar yang utuh.
> 
> bagian ini saya gak jelas, belum sampe maqamnya, ketinggian ... duh 
> pusyiinnnggg euy ..
> > 
> > Islam yang universal, 
> > islam yang fitrah, 
> > islam yang membangkitkan.
> > 
> > Nilai-nilai Islam yang universal itu menjadi hal yang tidak perlu 
> > dicari-cari lagi benang merahnya dan bahkan tidak perlu 
dipaksakan, 
> > karena memang betul-betul fitrah dan terlihat apa-adanya.
> > 
> > Islam itu bukan budaya Arab.
> 
> ya karena Arab juga tidak hanya Islam, ada Yahudi dan Kristan serta 
> Saba'iyah ... tapi tentu anda sudah sangat berilmu ttg ini ...
> 
> > Nilai-nilai Islam itu bukan nilai-nilai Arab.
> 
> memang ada yang bilang begitu? ah 'pasti' (pake tanda kutip biar ga 
> diklaim mengklaim kebenaran ah) orang itu gak bisa dan gak tahu 
islam 
> dan arab.
> 
> > Nilai-nilai Islam yang diwujudkan dalam kultur Arab akan setara 
> > dengan nilai-nilai Islam yang diwujudkan dalam kultur Indonesia 
> > misalnya. Termasuk dalam bahasa sekalipun!!!
> 
> masa sih? kok terlihat sekadar OPINI, bukan FAKTA. katanya bisa 
> bahasa arab, ko kesannya spt anda tidak bisa bahasa arab jadi hanya 
> bergantung pada bahasa indonesia dan bahasa 'asing lain' selain 
arab?

Oh bukan, 
Anda yang tidak mengerti sebetulnya.

Tapi seperti biasanya "tong kosong nyaring bunyinya",
biasanya yang gembar-gembor membeda-bedakan memang orang yang tidak 
mengerti.

> > 
> > Tiada sesembahan (ilah) kecuali ilah yang itu, ilah yang sejati, 
> > Allah, the God, der Gott, Raja sejati (Al-Malik), Hartawan 
> sejati ...
> 
> dasarnya apa klaim anda ini?
>

lha kok jadi klaim


 
> > 
> > 
> > memang harus begitu mas satriyo.
> > Kita hanya berpendapat, Allah-lah yang tahu yang haq.
> > Dan Allah tidak pernah menyalahkan kita karena kita berpendapat.
> > 
> > Jika salah pun toh tetap dapat satu kebaikan.
> 
> iya tapi bukan salah karena asal2an atau sok tahu, tapi jelas 
> berdasar LOGIKA yang sehat dan jernih, tanpa subjektifitas, 
> tendensius apalagi antipati 

Ya memang,
kita memang berusaha menggunakan LOGIKA yang jernih dan tanpa 
subyektivitas, tendensius apalagi antipati.

Oleh karena itu, 
Bukankah selalu saya minta ke  mas satriyo,
kita harus diskusikan DETIL-nya.

Bukan sekedar mengusung jargon-jargon belaka
'JIL sesat' 'JIL menyesatkan'


> > 
> > 
> > Jika bagi mas satriyo hal itu penting 
> > akan saya tulis dengan jelas ;-)
> > 
> > Tapi bagi banyak orang yang tidak mudah berburuk-sangka thd 
> > saudaranya apalagi menghujat,
> > akan mudah percaya bahwa saudaranya pasti selalu mendoakan, 
> walaupun 
> > tidak ditulis sekalipun
> > ;-)
> 
> ahhh ... lagi2 dengan mudahnya menyatakan berbaik sangka tapi di 
saat 
> yang sama ... ehm ... tidak demikian 'nadanya' ... gpp mas ... 
susah 
> dan rumit untuk bisa benar2 berilmu, mengaplikasikan ilmu apalagi 
> secara adil

;-)
Intinya memang berbaik sangka.

Kenapa mas satriyo tidak berbaik sangka saja bahwa setiap kali saya 
posting saya mengucapkan salam?,
dibanding berburuk sangka sampai harus bilang 'wah sudah sulit 
menulis salam....' 

Atau niatnya hanya sekedar intimidasi belaka?

salam
Ary



> > 
> > salam
> > Ary
> > 
> 
> sampai di sini untuk topik mengenai saya, khawatir saya gede kepala 
> mas, sampeyan perhatikan terus, kan saya awalnya menyampaikan 
berita, 
> kok jadi kill the messenger toh kalo beritanya not compliance ...?
> 
> salam 
> (karena memang manusia itu makhluk yang dominan dhahir, maka 
> dhahirkan, jangan spt golongan 'eling' mainnya 
> perasaan/bathin/'maksud' ... menuntut orang lain harus tahu dan 
> empati tanpa dirinya melakukan hal yang sama),
> 
> satriyo
>


Kirim email ke