Hidayah Alloh SWT

Alloh SWT memberikan hidayah Nya kepada manusia dalam empat 
tingkatan. 

Pertama : hidayah instink.. Dengan instink manusia diberitahu dengan 
haus ketika tubuhnya membutuhkan air, diberitahu dengan lapar ketika 
tubuhnya membutuhkan bahan bakar (makanan) dan diberitahu dengan 
kantuk ketika tubuhnya memerlukan istirahat.

Kedua : Hidayah indera. Dengan panca indera manusia diberitahu 
tentang rasa yang berbeda-beda, suara yang berbeda-beda, wujud 
sesuatu yang berbeda. Kedua hidayah ini merupakan hidayah basyariah 
yang juga diberikan kepada hewan.

Ketiga ; Hidayah Akal. Dengan akal (maksudnya akal sebagai kesatuan 
sistem kejiwaan yang bisa berfikir dan merasa) manusia diberi 
kemampuan untuk memecahkan masalah, untuk membedakan nilai-nilai yang 
baik dari yang buruk, juga untuk berimajinasi. Akal bisa menemukan 
kebenaran tetapi bukan menentukannya. Kebenaran akal bersifat 
relatip, bisa mencapai kebenaran tinggi seperti yang dicapai oleh al 
aql as salim, tetapi juga bisa tersesat sehingga persepsinya 
terbalik, yang benar diangggap salah dan yang salah dianggap benar, 
yakni ketika akalnya lebih dikuasai oleh dorongan syahwat dan hawa. 
Oleh karena itu akal tidak bisa menjamin manusia mencapai kebenaran, 
karena seribu akal bisa memiliki seribu macam kebenaran.

Keempat.Hidayah wahyu. Wahyu merupakan hidayah yang tertinggi, yang 
kebenarannya tidak diragukan (la roiba fihi). Akan tetapi untuk bisa 
memahami kebenaran wahyu, disamping dituntut adanya kejujuran dan 
konsistensi berfikir dan tafakkur, juga ada faktor kehendak Tuhan 
(yahdi man yasya'(Q/35:8). Nabi sendiri tidak bisa memberi hidayah 
kepada orang yang diinginkan (Q/28:56), karena hidayah merupakan hak 
preogratip Tuhan. Paman Nabi, Abdul Muttalib yang begitu besar 
jasanya membela Muhammad hingga akhir hayat tidak memperoleh hidayah 
tauhid.

Menurut tafsir sufi atas ayat  ihdina  assirat al mustaqim (Q/1:6)) , 
hidayah dapat dibagi menjadi enam tingkatan  :

1. Hidayah bertingkat  Kalamullah  seperti yang diterima Nabi Musa
2. Hidayah berupa  wahyu
3. Hidayah berupa pengiriman malaikat Jibril kepada   Nabi
4. Hidayah setingkat ilham (al  muhaddats),  seperti yang diterima 
Umar bin al Khattab
5. Hidayah  berupa pemahaman
6. Hidayah berupa penjelasan, baik  yang terdengar atau yang terlihat.

Wassalam,
agussyafii

==============================================
Sekiranya berkenan mohon kirimkan komentar anda melalui 
http://mubarok-institute.blogspot.com dan [EMAIL PROTECTED]
==============================================

Kirim email ke