Ini ada cerita beneran asli, terjadi sekitar 8 tahun yll.
Waktu kami tinggal di Argentina, seorang teman dari Indonesia menceritakan
pengalaman lucu.
Saat itu dia sedang berada di field, jadi tinggal di hotel / mess milik
perusahaan.
Teman sekamarnya, seorang Argentino memperhatikan teman WNI ini melakukan
sholat.
Tak ada komentar setelah itu.  Demikian juga hari2 berikutnya.
Pada suatu hari, si Argentino itu duduk di depan teman yang sedang shalat
itu.
Setelah shalat selesai, dengan raut muka yang amat, amat serius, 
si Argentino ini bertanya: Kamu berdo'a, tapi kenapa tidak ada patung di
depanmu? Lha tuhanmu itu manaa??
Katanya kamu berdoa menghadap tuhan, lha kok di depanmu tak ada apa2,
kosong?
Teman WNI ini balik bertanya: lha kamu kalau berdoa bagaimana?
Dijawab oleh si Argentino: Aku berdoa menghadap Tuhan, makanya aku taruh di
depanku sebuah patung kecil.
Di rumahku juga dibuat capilla mini (mini chapel) diletakkan di atas rak
yang dipaku ke tembok.  Kami rawat dan hormati patung ini, karena ke situlah
kami berdoa kepada tuhan.

Mendengar cerita ini kami geli dan kebingungan.
btw, kalau saya bingung nggak dilarang kan? Saya jangan didukani lho....

Di sana sering kami lihat di jalan-jalan yang menghubungkan satu kota ke
kota lain,
akan didapati capilla2 mini  di pinggir jalan penuh dengan botol2 soft drink
 kaleng bir
bekas offering dari orang yang berdoa di situ.

Ada juga patung besar ditempatkan di pinggir pantai penuh dengan untaian
saputangan bergelantungan.
Katanya itu adalah tempat La Virgen de los PaƱuelos, Perawan Sapu Tangan.
Orang2 banyak yang berdoa, memohon kepada Perawan agar dikabulkan
permintaannya.
Seorang peziarah diwawancarai TV, dengan berurai air mata kebahagiaan.  
Dia bilang bahwa dia datang kemari untuk mengucapkan terima kasih kepada 
Perawan Sapu Tangan yang telah mengabulkan permohonannya, yaitu anaknya
mendapat pekerjaan.

Atau ada lagi, berbondong-bondong orang2 melakukan peregrinacion /
pilgrimage 
yaitu berjalan berkilo-kilometer dengan kedua lututnya , sampai lututnya
berdarah-darah nglothok2
Patung Perawan juga di-arak2, tujuan akhirnya adalah ke bukit tempat patung
San Cayetano dipancangkan di situ.
Mereka berdoa, agar pengorbanan berjalan dengan kedua lutut itu diterima
oleh San Cayetano, dengan imbalan dikabulkannya permohonan masing2.

OOT ...
pernah dalam perjalanan kami menempuh jarak sekitar 1000 km, ke kota Rio
Gallegos,
letaknya di ujung selatan mendekati ke kutub selatan.
Selain mendapati capilla2 itu, ada juga kami lihat rambu lalu lintas
gambarnya telepon umum, 100 km lagi!
atau gambar keranjang sampah, 25 km lagi
Untuk melawan kantuk, saya dan suami menghitung jumlah mobil yang berpapasan

Kami lambaikan tangan ke mereka, sok akrab gitu.  Cuma nyampe 10 jari jumlah
mobilnya!!
Pengin lihat keindahan Glacier Perito Moreno kok begini jauhnya ..... di
tengah la pampa
we were in the middle of nowhere!
Tapi setelah sampai, vale la pena, it's worth it!!
Subhanallah .... spektakuler itu glacier, terutama saat bongkahan sungai es
itu pecah
suara gemuruh membahana.  Sungai es itu bermuara di lago Argentino (danau
Argentina)
Tapi belum sampai bermuara, air sungai sudah terlanjur beku, hingga
membentuk tembok es setinggi 10 meteran dan panjang sekali dari tempat
asalnya yaitu pegunungan Andes.

Para wisatawan bertepuk tangan! Kami berkenalan dengan para wisatawan itu,
wah ... dari segala penjuru dunia!
Maha Besar Allah, dengan segala ciptaanNya, seisi alam semesta beserta semua
makhluknya.

Wassalam,
Flora

Re: The Name of Allah - media "pemusatan" - Kabah = berhala?! 
Posted by: "Chae" [EMAIL PROTECTED]   chairunisa_mahadewi 
Mon May 7, 2007 8:48 pm (PST) 
Kalau begitu silahkan tanya langsung kepada umat kristen apakah mereka
memang penyembah patung Yesus, dan kepada umat hindu dan budha apakah
mereka menyembah patung-patung dewa brahmana, siwa, wisnu??;) kalau
dari sisi saya maka yang muncul adalah "jika";))

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke