Jangan salah pengertian Mia, buat saya berjilbab adalah memang  hijrah untuk 
menjadi lebih baik.
Baiknya versi saya. Mungkin tidak bagi orang lain, mereka punya versi baiknya 
sendiri.
Intinya baik itu kan kita selalu berpikiran positif jangan penuh syak wasangka 
Ada kok yg berjilbab lantaran rambutnya ubanan cepat, tapi pelit untuk toning [ 
ini pikiran jelek]
Kan menurut saya ini juga baik untuk dirinya, lebih ngirit, duit untuk toning 
di sedekahkan. [ ini pikiran baik]
Hanya si pelakunya sajalah yg lebih tahu apa alasan ia berjilabab, membuka 
jilbabnya, atau ogah berjilbab.

Jika ada yg mencopot jilbabnya, ya mungkin ia sadar bahwa pake jilbab ternyata 
bikin penyakit.
Mia masih ingat ketika kita piknik ke Pesawahan Ciamis, ada seorang perempuan 
dari komunitas petani pasundan yg 
rambutnya sangat2 pendek, nyaris gundul, lebih pendek dari potongan crewcut nya 
tentara.
Saya tanya, ia bilang rambutnya dipotong pendek, tidak ditutupi karena dalam 
proses penyembuhan.
Karena memakai jilbab, kepalanya jadi borokan, lantas kata dokter kulit ia 
alergi, nggak bisa kepala dibekap gitu seharian.
Nanti kalo sudah sembuh ia tidak pake jilbab mungkin pake selendang yg bisa 
sesekali di buka. Model Yenny Wahid.
Ini kan juga perbaikan, ia tahu bahwa ternyata ia alergi, ia akan lebih baik 
memperlakukan kulit kepalanya
:-)

Salam penuh kebaikan :-)
l.meilany
  ----- Original Message ----- 
  From: Mia 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, July 04, 2007 10:05 AM
  Subject: [wanita-muslimah] Re: Sholatnya Sia-Sia??


  Maksut mba Mei, buat sebagian perempuan berjilbab itu adalah sebagai 
  pengukuhan niat untuk menjadi lebih baik dalam beribadah, berkarya, 
  berelasi, dsb. Peningkatan, gitu kan mba?

  Itu makes sense sekali.

  Buat sebagian perempuan, mencopot jilbabnya ternyata suatu permulaan 
  baru juga, apapun itu..yang pasti pengukuhan niat untuk menjadi 
  lebih baik juga dong.. EHMMMM....tolong dong sharing di sini...:-)

  salam
  Mia

  --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "L.Meilany" <[EMAIL PROTECTED]> 
  wrote:
  >
  > Saya rasanya kok tersindir :-)
  > Bagi saya memandang perempuan berjilbab adalah penuh dengan hal yg 
  positif.
  > Jadi kalo ada ungkapan dari Ida, bahwa jika ada yg berjilbab 
  melakukan hal2 yg tidak sepatutnya bagi 
  > jilbabers itu gak penting, kok naif sekali :-(
  > 
  > Yg pertama dilihat dari seseorang adalah apa yg kelihatan [ yg ia 
  pakai, yg ia ucapakan, yg ia lakukan]
  > Berjilbab lantas melakukan hal yg tidak sepantasnya dilakukan oleh 
  orang berjilbab, kok dianggap gak penting?
  > Jadi jilbab itu cuma sekedar cara berpakaian, modekah?
  > 
  > Menjalankan [ibadah] Islam selalu saya anggap sebagai 'hijrah' - 
  berusaha menuju ke hal yg lebih baik.
  > Bukan cuma tempelan, sekedar atribut untuk memberi kesan.
  > Jangan pokoknya selesai, beres asal sudah solat, rajin ngaji, pake 
  jilbab, yg lainnya jadi gak penting.
  > 
  > Itulah mungkin makanya temen saya yg non islam dan lagi blajar2 
  tentang islam sering penuh 
  > dengan tanya, melit, cerewet.
  > Apakah dengan berjilbab itu kita masih boleh melakukan semua hal?
  > Padahal saya dah ngajarin :-) bahwa namanya ibadah dalam agama 
  apapun itu juga memerlukan pengorbanan.
  > Besar atau kecil.
  > Umpamanya saya bilang kalo sudah berjilbab usahakan jangan merokok 
  di depan umum, di kafe.
  > Ini menyangkut etika bukan masalah iman.
  > 
  > Lagian juga masa sih soal iman kok dipake ukuran, ada kadarnya,
  > Standarnya juga yg dipakai dari mana?
  > [iman itu kan nggak kelihatan, cuma DIA yg tau]
  > 
  > Salam :-)
  > l.meilany
  > [katakanuntuktidakmerokoklagiselamanya]
  > 
  > 
  > ----- Original Message ----- 
  > From: Ida Syafyan 
  > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  > Sent: Monday, June 25, 2007 2:31 PM
  > Subject: Re: [wanita-muslimah] Re: Sholatnya Sia-Sia??
  > 
  > 
  > 
  > Betul sekali pak, memang itulah maksud saya, kemarin 
  > berhubung saya nge-net sambil nyuapin 2 balita di
  > rumah jadi gak bisa panjang2 nulisnya :).
  > 
  > Semua berbalik ke diri masing-masing tentang pemahaman
  > hukum Islam, Seberapa jauh kita berusaha
  > menjalankannya, sedemikianlah kadar iman kita. Dan ini
  > hanya untuk menilai diri kita.
  > 
  > (sempat baca juga emailnya salah satu ibu di milis
  > ini)==> soal orang berjilbab trus pacaran di taman2,
  > di kebon, di hutan sekalipun. Itu mah gak usah
  > dibahas, gak penting, dan jangan menyalahkan jilbabnya
  > karena memang kadar iman seseorang berbeda. 
  > 
  > Orang yang rajin sholat, ngaji, mondar mandir naik
  > haji tapi korupsi, ya jangan salahin sholat dan ibadah
  > yg dia lakukan, mungkin dia melakukan ibadah2 tersebut
  > dengan hati yang Riya/sombong, ujung2nya jadi gak
  > berkah.
  > 
  > Mau complain panjang lebar selebar2nya, kalau hukum
  > Islam sudah bilang, harus di jalani. Yakini saja bahwa
  > segala peraturan yg di buat oleh Agama kita itu benar
  > dan tidak bermaksud merugikan, Insya Allah
  > menjalaninya lebih damai di hati dan tanpa dirasa
  > menjadi beban.
  > 
  > Piiissss 
  > Ida S
  > 



   

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke