Maaf barangkali saya gegabah sok tahu mengenai kesahihan hadits, tapi
spt yg saya selalu ungkapkan, saya tidak merasa wajib menerima hadits
sebagai suatu hukum yg kekal sebagai muslim.  Tidak ada dalam
Al-qur'an kita disuruh mengimani hadits atau mengimani perawi hadits.
 Kalau ada tolong kutipkan ayat Al-Qur'annya.

Bagi saya hadits cuma alat ijtihad.  Namanya alat bisa relevan bisa
tidak.  Yg pasti hadits tidak boleh diberhalakan!

Kalau ada hadits yg tidak lagi relevan, mungkin tidak palsu tetapi
tidak masuk akal dan penuh mudharat maka saya berpendapat bahwa kita
bebas meninggalkannya.  Bagi saya bukan benar tidaknya hadits yg
penting tetapi apakah maslahatnya masih ada?  Kalau tidak ada lagi
untuk apa diyakini?

Atau kalau relevansinya kecil pada saat ini kan dapat ditafsir ulang
dg konteks masa kini.  

Kalau hadits nahi mungkar itu, contohnya, ditafsirkan bahwa 'tangan'
adalah aparat yudikatif pemerintah demokratis maka saya setuju.  Di
sini perlu ditegaskan dalam penafsiran hadits dlm  perkembangan jaman
ini, yaitu dalam demokrasi tidak boleh lagi kita menggunakan tangan
sendiri dalam menghukum orang lain. Hasrat menghukum orang lain karena
balas dendam atau pelampiasan kebencian thd orang lain itu perlu
dikendalikan. Negaralah yg memiliki hak utk menghukum bukan lagi
warganegara biasa. Proses hukum dg asas praduga tak bersalah yg
sekarang berlaku sesuai dg UUD karena menurut ilmu hukum modern kan
membawa ketertiban yg lebih baik. Dan demokrasi ini tidak bertentangan
dg Islam. 

Ini kan hanya perlu fatwa dari MUI (kalau mereka memang cukup cerdas!)
utk menselaraskan hadits yg alat ijtihad itu dg kondisi moderen. 
Jangan dong melestarikan pemikiran2 abad ke 7 yg udah enggak relevan
dg masa kini.  Malu kan kalau kita melestarikan kejahiliyahan yg
seharusnya sudah ditumpas dg Islam?

Terimakasih utk nasehat Anda.  Saya dapat menghargai ulama saleh
karena kesalehannya tetapi bukan berarti saya menselaraskan
kesalehannya itu dengan pemikiran yg relevan dg dunia moderen.  Kalau
saleh tapi tidak memiliki kemampuan tafsir yg relevan dg dunia masa
kini maka kesalehan itu tidak ada gunanya bagi saya.  Mungkin cuma
berguna bagi dia sendiri utk masuk surga. Kayak udah dapat confirmed
reservation aja di surga ... Dapat kapling no berapa emangnya?

Saya sih enggak mau tinggal di neraka dunia ciptaan orang2 saleh yg
berhasrat masuk surga sendiri dan rela mengorbankan orang lain demi
kepentingannya sendiri itu.  Sorry aja ya. Kita kan enggak mau
dipimpin oleh pemimpin yhg picik.  

Mendingan MUI dibubarin aja deh.  Lebih banyak mudharat dari maslahatnya.

--- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Lina Dahlan" <[EMAIL PROTECTED]>
wrote:
>
> 1) Saya tidak mengenal Abdul Latif dan kang Dana sbg seorang ahli 
> hadis
> 2) Saya masih percaya akan ulama-ulama yang saleh dan tidak pernah 
> satupun dari mereka memfonis palsu hadist ini.
> 
> Maka karena alasan itu saya tidak setuju dengan ulasan Sdr. Abdul 
> Latif, yang terkesan buat saya tidak mengenai sasaran.
> 
> Apakah betul kang Dana sudah mempelajari dan membaca seluruh 
> AlQur'an ato sekedar prasangka (dzon) kang Dana. Apakah betul 
> AlQur'an tidak menjelaskan bagaimana melakukan amar ma'ruf nahi 
> munkar? Apa betul ALQur'an hanya bersifat pasif ato nasihat2 pasif 
> saja. Bagaimana dengan perintah berperang (membunuh)?. Saya rasa 
> semua ada konteksnya. Begitu juga hadist ini.
> 
> Apakah betul hadist ini yang menjadi penyebab kekerasan atau hanya 
> kebodohan umat Islam yang tidak mengerti secara menyeluruh hadist 
> ini? Kalau memang umat Islam yang bodoh tidak mampu memaknai hadist 
> ini, lalu apakah hadist ini harus disebut palsu.  Bukan saja terjadi 
> di masyarakat Islam. Di masyarakat lainpun telah terjadi (seperti 
> yang digambarkan oleh Amran Nasution dalam polemiknya dengan Ulil 
> dalam judul "Dari Moshaddeq Sampai Mount Carmel...") 
> 
> Saya kira ada ilmu tersendiri untuk menentukan hadist ini palsu, 
> lemah, atau saheh bukan? Kalau kita tak mampu dan tak mempelajari 
> ilmu ini, jangan lalu mudah mengatakan dan mengajak utk memfatwakan  
> palsu pada hadist ini (karena tidak sesuai selera kita). Jangan 
> buruk wajah, cermin di pecah ato kaki kita yang pincang, jalan yang 
> tak rata yang disalahkan.
> 
> Banyak sudah ulasan ulama saleh ttg hadist ini (dan tak satupun 
> mengatakan hadist ini palsu). Yang saya dapat tangkap ini adalah sbb:
> 
> Mengingkari kemungkaran ada tiga tahapan, dimulai dari tahapan yang 
> paling lemah (jadi, sangat kontekstual).
> 
> [a]. Mengingkari kesalahan dalam hati. Setiap yang kita lihat 
> bersalah harus kita ingkari dengan hati kita, serta tidak suka 
> kesalahan tersebut ada pada kaum muslimin, ini adalah kewajiban 
> setiap muslim
> 
> [b]. Setelah itu kita melihat, apakah kita ini termasuk orang yang 
> mampu dalam mengingkari dengan lisan atau tidak..? karena manusia 
> itu bukan hanya satu derajat, ada ulama-ulama besar yang diterima 
> perkataanya oleh manusia, apabila para ulama itu berbicara merekapun 
> mendengarnya sehingga hilanglah perselisihan, ada pula para penuntut 
> ilmu pemula yang apabila mereka yang berbicara bisa jadi malah 
> menimbulkan fitnah pada manusia, maka lihat keadaan kita. Saya 
> (Syaikh Ibrahim) memandang, apabila terjadi perselisihan pada suatu 
> masyarakat, hendaklah melihat pada ahli ilmu yang diterima 
> perkataannya di masyarakat itu, kemudian diminta untuk menasehati 
> (mengingkari), adakalanya kedudukan kita mengharuskan kita untuk 
> tidak mengingkari secara langsung, tapi hendaknya kita datangi dulu 
> seorang ahli ilmu yang diterima perkataanya, kita katakan pada dia: 
> Fulan telah berbuat begini dan begitu, sebaiknya Anda menasehatinya 
> dan menerangkan pada dia (al-haq), mudah-mudahan Allah memberi 
> petunjuk pada dia. Inilah wujud pengingkaran dengan lisan karena 
> mengingkari itu tidak harus secara langsung.
> 
> [c]. Kemudian tingkatan ketiga yaitu mengingkari dengan tangan 
> (kekuatan). Tingkatan ini adalah hak orang yang punya kekuasaan, 
> bukan cuma pemerintah, seorang pemimpin negara dapat mengingkari 
> dengan kekuatannya, seorang ulama dapat mengingkari murid-muridnya, 
> seorang ayah dapat mengingkari orang yang ada di rumahnya, 
> demikianlah setiap orang yang mempunyai kekuasaan mengingkari dan 
> mengubah sesuai dengan batas kekuasaannya, selama tidak menimbulkan 
> kemungkaran yang lebih besar dengan pengingkaran itu. [Hal itu 
> berdasarkan kaidah, "bolehnya memilih yang paling ringan di antara 
> dua bahaya atau dua keburukan."]
> 
> Adapun jika kemungkaran itu bukan dalam batas kekuasaan kita, 
> seperti kemungkaran yang ada pada suatu masyarakat, sedangkan kita 
> tidak mempunyai kekuasaan, maka tidak boleh kita mengingkari dengan 
> kekuatan karena hanya akan menimbulkan fitnah, Nabi shallallahu 
> alaihi wa sallam bersabda: Setiap kalian adalah pemimpin, dan setiap 
> kalian akan dimintai pertanggung jawaban terhadap yang dipimpinnya, 
> maka apakah kemungkaran itu ada pada orang yang berada dibawah 
> kekuasaan kita !? Kita tidak dibebani untuk meningkari semua orang, 
> tapi kita melaporkannya pada mereka yang bertanggung jawab atau para 
> ulama, atau hakim yang melaksanakan kewajiban ini, adapun kewajiban 
> kita adalah mengingkari sesuai dengan batas kekuasaan kita, kamu di 
> rumah dapat menginkari anak-anak dan istri, juga keluarga kamu, 
> demikian pula saudara-saudara kamu jika mereka menerima dan tidak 
> menimbulkan kemungkaran-. Ini adalah macam dari pengingkaran dengan 
> tangan (kekuatan) tapi sesuai dengan kemaslahatan jika tidak 
> menimbulkan kemungkaran yang lebih besar.
> 
> Pada tahapan ketiga inilah pemerintah berhak mengeluarkan dan 
> membuat undang-undang sebagai hak kekuasaan (utk mengingkari 
> kemungkaran di negaranya) dengan tangannya.
> 
> Lalu, apakah tahapan ini bertentangan dengan AlQur'an?
> 
> Jadi nasehat saya
> 
> 1) kalau tak tahu ilmunya (ilmu ttg hadist), ya belajar, jangan lalu 
> menjadi sok tahu mengajak untuk memfatwakan palsu. Apa kita sudah 
> cukup ilmu utk memfatwakan palsu pada suatu hadist? 
> 
> 2) Berfikir positiflah kepada para ulama saleh, meskipun saya tahu 
> ini sulit bagi kang Dana karena kang Dana seorang yang anti hadist. 
> Namun dasar dari semua ilmu adalah berfikir positif.
> 
> wassalam,
> 
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, "Dan" <pamilih@> wrote:
> >
> > Saya setuju dg ulasan ini.  Hadits ini perlu difatwa palsu karena
> > secara material bertentangan dg Al-Qur'an.
> > 
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com, abdul latif
> > <latifabdul777@> wrote:
> > >
> > > Bismilahirahmanirrahiim.
> > > 
> > > Alahmadulillah, dalam menyilami Rahasia2 Al Quran dan
> > > Hadits, saya mengamati dalam masarakat islam sering
> > > terjadi tindakan kekerasan, penzaliman, mengharamkan
> > > golongan lain karena berbeda tafsiran, dan bahkan bisa
> > > terjadi perkelahian, pembakaran rumah2,kantor dan
> > > pembunuhan.
> > > 
> > > Inilah Hadits yang menjadikan segolongan muslim
> > > menjadi zolim/violence terhadap sesama muslim.
> > > 
> > > ."Siapa saja di antara kalian yang melihat
> > > kemungkaran,hendaklah is mengubah dengan TANGAN
> > > MU:jika tidak mampu, hendaklah dengan lisannya; jika
> > > tidak mampu hendaklah dengan hatinya.Akan tetapi,yang
> > > demikian adalah selemah lemahnya iman.HR.Muslim"
> > > 
> > > ( apakah Hadits ini ucapan rasulullah saw atau Hadits
> > > palsu, Wallahu 'alam.Tidak seorang pun(ahli2 Hadits)
> > > dapat membuktikan bahwa hadits itu benar2 keluar dari
> > > mulut Rasulullah saw...yang jelas akibat dari Hadits
> > > ini adakah tindakan kekerasan yang dilakukan oleh
> > > segolongan muslim.Bagaimana sebaiknya, feedback dari
> > > anda sangat di perlukan.)
> > > 
> > > Dalam hadits tersebut ada kata kata TANGAN. Banyak
> > > ulama2 yang ingin menegakan amar makruf nahi mungkar
> > > dalam masarakat dengan tindakan2 kekerasan( dengan
> > > tangannya.) Misalnya kita lihat di Indonesia;
> > > 
> > > 1. Ada segolongan muslim yang melakukan tindakan
> > > kekerasan terhadap pemilik2 restauran2 Kafe2, bioskop2
> > > yang membuka pada bulan puasa dengan melempari batu,
> > > bahkan merusak restauran2 tersebut. Dan ada pula
> > > segolongan muslim mengusur tempat2 wanita prostitut
> > > dengan kekerasan,tanpa memberikan jalan keluarnya.
> > > 
> > > 2.Ada ulama2 yang Radikal, yang tidak tolerensi dengan
> > > berbeda tafsiran Al quran dan Hadits
> > > melarang/MENGHARAMKAN muslim Ahmadiah, liberal, al
> > > qiyadah, Sufi, Syiah, dll untuk berdakwah. Bahkan
> > > mereka membakar mesdjid2 dan merusak rumah2 serta
> > > sekolah2.
> > > 
> > > 3.Di Iraq, Afagnistaan dan Pakistan muslim Sunni
> > > Radikal dan Syiah Radikal saling membakar mesdjid2 dan
> > > bahkan saling bunuh membunuh tanpa melihat
> > > anak2,wanita2 dan orang2 civil.Bom2 bunuh diri tanpa
> > > kenal anak2 wanita2 dan orang2 tua.
> > > 
> > > 4.Kalau kita lihat pula di Internet2 islam, sangat
> > > menyedihkan sekali, dan perdebatan/diskusi2 memalukan
> > > umat islam pada umunya dari pandangan mata umat non
> > > islam yang melihat, karena sesama muslim saling hujat
> > > menghujat, bermusuhan dan kafir mengkafirkan satu sama
> > > lain. 
> > > 
> > > Indahnya ajaran islam itu sudah tidak kelihatan lagi
> > > dari diskusi2 orang2 muslim. Yang terlihat adalah
> > > perpecahan2 yang dalam dan saling bermusuhan. Kalau
> > > berbeda tafsiran lasung dituduh yang bukan2 dan
> > > bermusuhan.
> > > 
> > > Internet disalah gunakan untuk menghatam lawan2nya
> > > yang berbeda keyakinan atau menafsirkan al Quran dan
> > > hadits2. 
> > > 
> > > Tindakan2 kekerasan yang dilakukan sebahagian muslim
> > > di negara2 islam dan di Internet tidak salah Media
> > > Barat menuduh orang2 muslim adalah THE UGLY PEOPLE,and
> > > VIOLENCE..
> > > 
> > > Sesungguhnya ajaran islam itu sangat cantik,indah,
> > > tolerensi dlm perbedaan,pemaaf, berkasih sayang sesama
> > > muslim dan non muslim, berlaku adil kepada setiap
> > > orang dan saling hormat menghormati kalau terjadi
> > > perbedaan2 dlm aqidah,beribadah dan lain2nya.Tidak ada
> > > paksaan sama sekali.Tidak ada satu ayat pun dlm al
> > > quran yang menyuruh umat islam berlaku
> > > zolim,keras,diskriminasi, SESAMA MUSLIM DAN NON
> > > MUSLIM, dan kecuali kalau musuh memerangi kita dgn
> > > senjata tajam.
> > > 
> > > Inilah peringatan2 ALLAH kepada Rasul dalam menegakan
> > > Amar makruf nahi mungkar;.
> > > 
> > > 1.Maka berilah Peringatan (kepada peminum
> > > alkohol,wanita2 penari perut, orang2 berjudi, orang2
> > > yang menyembah berhala2, atau orang2 yg dianggap sesat
> > > dll) karena sesungguhnya kamu hanyalah orang yang
> > > memberi peringatan, Kamu bukanlah orang yang berkuasa
> > > (diktator,) atas mereka. Tetapi orang yang berpaling,
> > > khafir (ingkar),maka ALLAH akan mengazabnya dengan
> > > azab yang besar, QS 88:21-22
> > > 
> > > 2..Tugas kamu ( Muhammad) hanya menyampaikan saja.
> > > kami lah(ALLAH) yang menghisab/menghukum perbuatan2
> > > mereka dan...QS.13:40.
> > > 
> > > 3.Jika sekiranya kamu bersikap keras,kasar, jahat budi
> > > pekerti,berhati kasar (tdk lemah lembut) niscaya
> > > larilah tamu tamu itu dari kamu. QS 3:159.
> > > 
> > > Ajaran islam sangat indah,sopan santun, berakhlaq
> > > mulia, anti kekerasan,dan tolerensi dlm perbedaan.
> > > Wahhh indah sekali ajaran islam itu.
> > > 
> > > Jelas sekali ALLAH memberitahukan kepada Rasul ,ulama2
> > > dan kita2 ini bahwa Rasul, ulama2 dan kita2 ini dlm
> > > menegakan amr makruf nahi mungkar hanya memberi
> > > peringatan2 saja, sopan santun, mengingatkan saja
> > > orang2 yang kita angap salah itu, Nanti ALLAH saja
> > > yang menghukumnya.
> > > 
> > > Jadi hadits tersebut sangat berlawanan dengan ayat2
> > > ALLAH diatas. Hadits itu berakibat buruk/negatif
> > > kepada masarakat muslim yang cinta damai, tolerensi
> > > dan berakasih sayang sesama manusia.
> > > 
> > > Demikianlah penemuan2 saya,kalau saya salah
> > > menafsirkan nya mohon diberikan koreksi saya sangat
> > > hargai sekali. Dan kalau benar marilah kita sebar
> > > luaskan  agar masarakat muslim tidak lagi terjadi
> > > tindakan2 kekerasan karena berbeda menafsirkan ayat2
> > > ALLAH dan Hadits2.
> > > 
> > > Hadits; kamu belum lagi mencintai ALLAH,kalau kamu
> > > belum mencintai manusia.
> > > 
> > > Love your neighbor, Love your enemies, love everyone
> > > 
> > > ALLAH will love you so much, ALLAH will bless you.
> > > 
> > > Wassalamu'alaikummwrwb
> > > 
> > > SAYA MENGAJAK KEPADA PEMUDA2 MUSLIM2 YANG MENGINGINKAN
> > > MASARAKAT ISLAM HIDUP DAMAI,BERSAUDARA,MARILAH KITA
> > > SAMPAIKAN KEPADA ULAMA2,USZTAD2 DAN PEMERINTAH KARENA
> > > HADITS INILAH PENYEBAB UTAMA TERJADINYA KEKERASAN2. 
> > > 
> > > 
> > >      
> > 
> _____________________________________________________________________
> _______________
> > > Be a better friend, newshound, and 
> > > know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now. 
> > http://mobile.yahoo.com/;_ylt=Ahu06i62sR8HDtDypao8Wcj9tAcJ
> > >
> >
>


Kirim email ke