Penciptaan Nur Muhammad Salallahu Alayhi Wasalam     
  Mawlana Syaikh Hisyam Kabbani ar-Rabbani qs
  Michigan, USA
  

Suatu hari Sayidina Ali ra, karam Allahu wajhahu, misanan dan menantu Nabi Suci 
s.a.w. bertanya, "Wahai Muhammad saw, kedua orang tuaku akan menjadi jaminanku, 
mohon katakan padaku apa yang diciptakan Allah Ta’Ala sebelum semua makhluq 
ciptaan?” Berikut ini adalah jawaban Beliau saw yang indah : Sesungguhnya, 
sebelum Rabb mu menciptakan lainnya, Dia menciptakan dari NurNYA nur Nabimu, 
dan Nur itu diistirahatkan haithu mashaAllah, dimana Allah menghendakinya untuk 
istirahat. 

Dan pada waktu itu tidak ada hal lainnya yang hadir – tidak Llawh al-Mahfoudh, 
tidak Sang Pena, tidak Surga ataupun Neraka, tidak Malaikat Muqarabin (Angelic 
Host), tidak langit ataupun dunia; tiada matahari, tiada rembulan, tiada 
bintang, tiada jinn atau manusia atau malaikat– belum ada apa-apa yang 
diciptakan, kecuali Nur ini. Kemudian Allah – Subhan Allah – dengan iradat Nya 
menghendaki adanya ciptaan. Dia kemudian membagi Nur ini menjadi empat bagian. 
Dari bagian pertama Dia menciptakan Pena, dari bagian kedua lawh al-mahfoudh, 
dari bagian ketiga Arsy. 

Kini telah diketahui bahwa ketika Allah menciptakan lawh al-mahfoudh dan Pena, 
pada Pena itu terdapat seratus simpul, jarak antara kedua simpul adalah sejauh 
dua tahun perjalanan. Allah kemudian memerintahkan Pena untuk menulis, dan Pena 
bertanya, “Ya Allah, apa yang harus saya tulis?” Allah berkata, “Tulislah : la 
ilaha illAllah, Muhammadan Rasulullah.” Atas itu Pena berseru, “Oh, betapa 
sebuah nama yang indah, agung Muhammad itu bahwa dia disebut bersama Asma Mu 
yang Suci,Ya Allah 

Allah kemudian berkata, “Wahai Pena, jagalah kelakuan mu ! Nama ini adalah nama 
Kekasih Ku, dari Nurnya Aku menciptakan Arsy dan Pena dan lawh al-mahfoudh; 
kamu, juga diciptakan dari Nur nya. Jika bukan karena dia, Aku tidak akan 
menciptakan apapun. Ketika Allah S.W.T. telah mengatakan kalimat tersebut, Pena 
itu terbelah dua karena takutnya akan Allah, dan tempat dari mana kata-katanya 
tadi keluar menjadi tertutup/terhalang, sehingga sampai dengan hari ini ujung 
nya tetap terbelah dua dan tersumbat, sehingga dia tidak menulis, sebagai tanda 
dari rahasia ilahiah yang agung. 

Maka, jangan seorangpun gagal dalam memuliakan dan menghormati Nabi Suci, atau 
menjadi lalai dalam mengikuti contoh nya (Nabi) yang cemerlang, atau 
membangkang/ meninggalkan kebiasaan mulia yang diajarkannya kepada kita. 
Kemudian Allah memerintah kan Pena untuk menulis. “Apa yang harus saya tulis, 
Ya Allah?” bertanya Pena. Kemudian Rabb al Alamin berkata, “Tulislah semua yang 
akan terjadi sampai Hari Pengadilan !” Berkata Pena, “Ya Allah, apa yang harus 
saya mulai?” Barkata Allah, “Kamu harus memulai dengan kata-kata ini : 
Bismillah al-Rahman al-Rahim.” 

Dengan rasa hormat dan takut yang sempurna, kemudian Pena bersiap untuk menulis 
kata-kata itu pada Kitab (lawh al-mahfoudh), dan dia menyelesaikan tulisan itu 
dalam 700 tahun. Ketika Pena telah menulis kata-kata itu, Allah S.W.T. 
berbicara dan berkata, “Telah memakan 700 tahun untuk kamu menulis tiga Nama 
Ku; Nama Keagungan Ku, Kasih Sayang Ku dan Empati Ku. Tiga kata-kata yang penuh 
barakah ini saya buat sebagai sebuah hadiah bagi ummat Kekasih Ku Muhammad. 
Dengan Keagungan Ku Aku berjanji bahwa bilamana abdi manapun dari ummat ini 
menyebutkan kata Bismillah dengan niat yang murni, Aku akan menulis 700 tahun 
pahala yang tak terhitung untuk abdi tadi, dan 700 tahun dosa akan Aku 
hapuskan.” 
  
Sekarang (selanjutnya), bagaian ke-empat dari Nur itu Aku bagi lagi menjadi 
empat bagian : Dari bagian pertama Aku ciptakan Malaikat Penyangga Singgasana 
(hamalat al-`Arsh); Dari bagian kedua Aku telah ciptakan Kursi, majelis Ilahiah 
(Langit atas yang menyangga Singgasana Ilahiah, `Arsh); Dari bagian ketiga Aku 
ciptakan seluruh malaikat(makhluq) langit lainnya; dan bagian ke-empat Aku bagi 
lagi menjadi empat bagian: 

Dari bagian pertama Aku membuat semua langit, dari bagian kedua Aku membuat 
bumi-bumi , dari bagian ketiga Aku membuat Jinn dan api. Bagian keempat Aku 
bagi lagi menjadi empat bagian : dari bagian pertama Aku membuat cahaya yang 
menyoroti muka kaum beriman; dari bagian kedua Aku membuat cahaya di dalam 
jantung mereka, merendamnya dengan ilmu ilahiah; dari bagian ketiga cahaya bagi 
lidah mereka yang adalah cahaya Tawhid (Hu Allahu Ahad), dan dari bagian 
keempat Aku membuat berbagai cahaya dari ruh Muhammad s.a.w.

Ruh yang cantik ini diciptakan 360,000 tahun sebelum penciptaan dunia ini, dan 
itu dibentuk sangat cantik dan dibuat dari bahan yang tak terbandingkan. Kepala 
nya dibuat dari petunjuk, lehernya dibuat dari kerendahan hati, Matanya dari 
kesederhanaan dan kejujuran, dahinya dari kedekatan (kepada Allah), Mulutnya 
dari kesabaran, lidahnya dari kesungguhan, Pipinya dari cinta dan 
ke-hati-hati-an, Perutnya dari tirakat terhadap makanan dan hal-hal keduniaan, 
Kaki dan lututnya dari mengikuti jalan lurus, dan jantungnya yang mulia 
dipenuhi dengan rahman. 

Ruh yang penuh kemuliaan ini diajari dengan rahmat dan dilengkapi dengan adab 
semua kekuatan yang indah. Kepadanya diberikan risalahnya dan kualitas 
kenabiannya dipasang. Kemudian Mahkota Kedekatan Ilahiah dipasangkan pada 
kepalanya yang penuh barokah, masyhur dan tinggi diatas semua lainnya, 
didekorasi dengan Ridha Ilahiah dan diberi nama Habibullah (Kekasih Allah) yang 
murni dan suci.
   
  Wa min Allah at Tawfiq
   
  wasalam, arief hamdani
  www.mevlanasufi.blogspot.com
  www.sufilive.com
   


       
---------------------------------
Be a better friend, newshound, and know-it-all with Yahoo! Mobile.  Try it now.

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke