sepakat mbak Herni,

Agama itu bergunanya saat ini, di dunia. Jika tidak itu agama aneh...dan 
harusnya nggak laku.
Jika ada agama yang membawa kerusakan di dunia ini, jelas bukan agama yang 
lurus.

Kita sepakat Islam itu universal, untuk semua orang,  pembawa perdamaain, 
pendorong peradaban, dll.
Jika ada penafsiran yang mengaku Islam tapi 
- tidak universal, jumud, 
- rasial
- penyebab kerusakan, dan permusuhan
- menghancurkan peradaban dengan membuat orang tidak merdeka dan malah menjadi 
budak thagut 
- dll.
itu jelas bukan penafsiran yang benar.



  ----- Original Message ----- 
  From: herni sri nurbayanti 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Monday, May 19, 2008 12:18 PM
  Subject: RE: [wanita-muslimah] Dunia kecil..akhirat besar. dunia akan 
ditinggalkan..akhirat akan didatangi..!!!


  Kalau kata pearl jam, “I know i was born, i know i will die.. but in between 
is mine”

  Kalau kata belinda carlisle, “heaven is a place on earth” :-)

  Jangan2, justru dunia yg penting... kita kan gak tau akherat nantinya gimana.

  Cuma bisa menebak-nebak dan mengira-ngira saja. 

  Tapi yg menentukan justru relasi kita dng seisi dunia, 

  Relasi dng sesama manusia. 

  Relasi dengan alam/lingkungan.

  Inti agama kan disini? 

  Kalau relasi vertikal sih, silakan masing2 pribadi sendiri aja gimana.

  Tiap orang punya pengalaman unik dan spesial dng Tuhannya masing2.

  Wassalam,

  Herni

  From: wanita-muslimah@yahoogroups.com [mailto:[EMAIL PROTECTED] On Behalf Of 
Khalid Walid
  Sent: 19 Mei 2008 11:04
  To: [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL 
PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; [EMAIL PROTECTED]; 
wanita-muslimah@yahoogroups.com; Fundamentalis; Islam Progresif
  Subject: [wanita-muslimah] Dunia kecil..akhirat besar. dunia akan 
ditinggalkan..akhirat akan didatangi..!!!

  banyak manusia hari ini pintar dunia tapi bodoh akhirat..
  tak paham kubur...
  tak paham masyar..
  tak paham shirath..
  tak paham mizan..
  tak paham api neraka jahanam..
  tak paham syurga...
  cinta dunia..
  mabok dunia...
  gila dunia..
  padahal dunia hanya sebentar...
  dan akan ditinggalkan...
  tinggal cerita..
  hari ini kita semua sedang berjalan menuju kubur...
  sudah siapkah menghadapi kematian..?
  sudah ada persiapan kah..?
  kehidupan dunia cuma 65-75 tahun ( itupun kalo nyampe)..
  kubur 40.000 tahun..
  masyar 40.000 tahun..
  shirath 1500 tahun..
  neraka..jutaan tahun...( dan bahkan ada yang ekekal selamanya..)
  syurga..abadi selamnya ( penuh kenikmatan yang tak pernah terbayangkan)..
  so..dunia betul2 kecil...
  menipu saja..( Al Qur'an dan hadis)
  kesenangan yang memperdayakan (Al Qur'an)...
  tidak dibawa mati..
  dunia dikumpulkan untuk ditinggalkan..
  akhirat dikumpulkan untuk didatangi...
  so akhirat jauh lebih penting dari pada dunia..
  jauh dan jauh lebih penting daripada dunia..
  ahiart besar...dunia kecil..
  seperti setes air di lautan yang luas..
  apakah anda mau memprjuangkan mati2an sesuatu yang kecil (setets air) ???? 
dengan meninggalkan sesuatu yang besar ( autan yang luas)..???
  pikirkan dan renungkanlah..
  dan yang lebih penting lagi mari segera kita amalkan dan sampaikan lagi 
kepada saudaara2 kita....
  jangan sekedar buat dibahas/didebat/didiskusikan semata untuk mendapatkan 
kepuasan nafsu semata..(berbangga diri)..
  semoga bermanfaat buat ita semua..
  amin...

  ----- Original Message ----
  From: sakinah syauqi <HYPERLINK "mailto:yasakinah14%40yahoo.com"[EMAIL 
PROTECTED]>
  To: HYPERLINK "mailto:islam_alternatif%40yahoogroups.com"[EMAIL PROTECTED]
  Sent: Sunday, May 18, 2008 4:20:28 PM
  Subject: Re: [islamalternatif] Fw: [m] Sirah Nabi: Tanpa Penistaan, Sonder 
Idealisasi

  termasuk nggak buku biologi, fisika, elektro yang dikarang oleh orang kafir? 
sempit amat sih cara berfikirmu lid...cabe.. .de...moderator mesti diwaspadai 
orang2 seperti Khalid ini, karena sarannya adalah upaya pembodohan umat......

  ----- Original Message ----
  From: Khalid Walid <khalidwalid23@ yahoo.com>
  To: aktivis_minang@ yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] s..com; [EMAIL 
PROTECTED] com; [EMAIL PROTECTED] ps.com; islam_liberal@ yahoogroups. com; 
[EMAIL PROTECTED] ps.com; [EMAIL PROTECTED] com; tarbawi_community@ 
yahoogroups. com; [EMAIL PROTECTED] ps.com; wanita-muslimah@ yahoogroups. com; 
abdul latif <latifabdul777@ yahoo.com>; Fundamentalis <fundamentalis@ 
yahoogroups. com>; Islam Alternatif <islam_alternatif@ yahoogroups. com>; Islam 
Progresif <IslamProgresif@ yahoogroups. com>; mediacare <[EMAIL PROTECTED] 
net.id>; muslim insuffer <musliminsuffer@ gmail.com>; syiar-islam Moderator 
<syiar-islam- [EMAIL PROTECTED] s.com>
  Sent: Friday, May 16, 2008 8:50:41 AM
  Subject: [islamalternatif] Fw: [m] Sirah Nabi: Tanpa Penistaan, Sonder 
Idealisasi

  as.wr.wb....
  untuk umat islam (yang mau selamat), jauhi buku2 karangan orang kafir (dan 
pengikut2nya, walaupun dia beragama islam). hati2 memilih bacaan. jangan baca 
sembarangan (walaupun kelihatan baik dan menarik judulnya). lihat dulu siapa 
pengarangnya. ..nanti pikiran anda tersesatkan secara halus.. orang kafir itu 
tidak pernah tulus kepada orang islam (Allah telah memperingatkan dalam Al 
Qur'an, perhatikan benar peringatan Allah ini dan taati..)

  lebih baik baca buku dari karangan ulama2 islam. lebih bersih, objective, 
lurus dan benar. lebih aman dari usaha penyesatan atas umat islam..sekali lagi 
carilah informasi dari orang2 islam (ulama) yang paham benar tentang Al Qur'an 
dan As sunnah..

  rapatkan barisan kepada orang2 yang menjadi kekasih Allah. Jangan kearah 
musuh2 Allah..

  hati2 saudarku muslim..
  berhati2lan. ..
  jangan dekati buah yang terlarang...
  referensi kita adalah Al Qur'an, As Sunnah, dan Ulama2 islam yang 
terpercaya.. bukan orang kafir atau orang islam yang berkelakuan dan berfikir 
seperti orang kafir..

  samapikan dan ingatkan saudara2 kita yang lain..
  semoga Allah swt bersama kita dan senantiasa melindungi kita dari kejahatan 
orang kafir dan antek2nya, amin..

  ingat, jangan mau dicuci otak kita oleh paham2 dan millah (gaya hidup, 
pandangan hidup) kaum kfirin dan pengikut2nya dari kalangan orang islam 
sendiri...

  semoga bermanfaat, amin..
  jagalah dirimu dan keluargamu dari siksa api neraka jahanam (Al Qur'an)

  ----- Forwarded Message ----
  From: edizal <[EMAIL PROTECTED] plala.or. jp>
  To: minang <[EMAIL PROTECTED] ps.com>
  Sent: Thursday, May 15, 2008 6:40:43 PM
  Subject: [m] Sirah Nabi: Tanpa Penistaan, Sonder Idealisasi

  Sirah Nabi: Tanpa Penistaan, Sonder Idealisasi

  Oleh Novriantoni
  04/05/2007

  Para penikmat biografi Nabi Muhammad yang dalam nomenklatur Islam 
  disebut sirah, pantas bersuka-cita dengan terbitnya buku sirah 
  berbahasa Indonesia, Muhammad: Nabi dan Negarawan. Djohan Effendi 
  telah menerjemahkan buku William Montgomery Watt (1909-2006) itu 
  dengan baik walau sudah telat lebih dari empat dekade.

  Buku yang aslinya berjudul Muhammad: Prophet and Stateman (1961) ini 
  merupakan ringkasan dari dua buku Watt sebelumnya: Muhammad at Mecca 
  (1953) dan Muhammad at Medina (1956). Watt adalah seorang orientalis 
  Skotlandia yang kerap dijuluki the last orientalist. Tapi nada umum 
  uraiannya tentang sirah Nabi bernada sangat simpatik.

  Itu tak mengherankan. Meski seorang pastur, Watt mengabdikan hampir 
  seluruh karir akademiknya untuk menjembatani dialog Islam dengan 
  Kristen, bahkan Islam dengan dunia Barat. Karenanya, buku Watt ini 
  ikut menambah koleksi kepustakaan Islam yang berbobot tentang sirah 
  dari sudut pandang seorang bukan Muslim.

  Perbandingan

  Tak banyak sirah berbahasa Indonesia yang bermutu, tanpa idealisasi 
  yang melebih-lebihkan (praktek umum sejarawan Muslim), sonder 
  penistaan yang tak perlu (dari sebagian penulis bukan Muslim). Orang 
  yang mahir berbahasa Arab tentu mampu menikmati sirah bermutu 
  karangan intelektual besar Arab modern seperti M. Husain Haikal (Hay穰 
  u Muhammad), Thaha Husein (Al・H穃isit T穩�h), M. Farid Wajdi (as- 
  S�ah an-Nabawiyyah) , Bintus Syathi (Ma`ar Ras�), dan karya-karya 
  sejenis lainnya.

  Tapi tak banyak dari karya-karya itu yang sudah dialihbahasakan ke 
  Indonesia. Kalaupun diindonesiakan, seringkali hasilnya mengecewakan 
  dan tak sebaik karya aslinya. Nah, terjemahan Watt ini gampang 
  dimengerti walau editornya tampak kurang tekun mengurangi kecacatan 
  tanda baca.

  Dibanding buku Karen Armstrong, Muhammad Sang Nabi: Sebuah Biografi 
  Kritis, yang edisi Indonesianya sudah lebih dulu terbit, buku ini 
  memang terasa lebih kering. Buku Watt mungkin terlalu intelek bagi 
  pembaca yang lebih suka bahan bacaan renyah penuh bumbu dengan teknik 
  bercerita yang andal. Armstong unggul atas Watt di aspek itu. 釘uku- 
  buku Watt ditujukan untuk mahasiswa dan mensyaratkan pengetahuan 
  dasar yang belum banyak dimiliki orang,・kata Armstrong (Armstrong, 
  hal. XV).

  Kekurangan dan Kelebihan

  Watt juga tidak memaparkan aspek metodologi yang ia pakai dalam 
  penulisan buku ini. Rujukan-rujukan dari para sejarawan Islam pun tak 
  tampak dalam catatan kakinya謡alau sudah pasti Watt tahu dan hafal 
  semua itu di luar kepala. Dengan begitu, buku ini mungkin kurang 
  meyakinkan bagi sebagian pembaca Islam. Membaca buku ini mungkin akan 
  seperti menikmati fiksi sejarah ala Dan Brown.

  Dari aspek pendekatan, Watt pun tak memberi catatan. Tapi setelah 
  membaca, kita segera tahu bahwa Watt telah menerapkan perangkat- 
  perangkat analisis ilmu sosial modern dalam penelusuran sirah Nabi. 
  Namum dia juga menekankan kontekstualisasi: tidak memaksakan cara 
  pandang dan standar modern dalam menilai peristiwa-peristiwa masa 
  lampau itu. Kasus poligami Nabi, ekspedisi dan ekspansinya, 
  penyerangan dan pengusiran komunitas Yahudi, dan beberapa contoh 
  lainnya, tidak diponten Watt dengan standar kelayakan masa kini.

  Pendeknya, buku ini berniat mendialogkan IsIam di Barat lewat 
  pengenalan sosok Nabi; tanpa penistaan, sonder idealisasi. penistaan 
  oleh penulis-penilis Eropa terhadap Muhammad seringkali diikuti 
  idealisasi romantik tentang ketokohannya oleh orang-orang Eropa 
  lainnya dan orang-orang Islam. Penistaan dan idealisasi bukanlah 
  basis yang kuat untuk hubungan timbal balik dari hampir separuh umat 
  manusia,・tulis Watt (hal 319).

  Buku ini juga selektif dalam membedakan antara fakta dan legenda. Itu 
  beda dengan Armstrong yang justru memandang legenda tokoh besar 
  sejarah punya kandungan spiritualitas juga. Armstong tampaknya ingin 
  lebih menyelami pergulatan batin Nabi妖an karena itu juga memasukkan 
  beberapa legenda yang dalam neraca sejarah agak meragukan. Sementara 
  Watt lebih ketat menapis mana yang fakta dan mana yang legenda. Kalau 
  pun sebuah legenda ia nukilkan, dia segera memberi catatan.

  Namun jangan kuatir buku ini akan mendatangkan kantuk! Keseluruhan 
  isinya juga sedang berkisah secara apik dengan rentetan kronologis 
  yang memikat. Lewat buku ini, kita tanpa sadar sedang diantar Watt 
  mengarungi situasi zaman Nabi dengan segenap persoalannya. Kita 
  diajak menyelami kepribadian Nabi; watak dan perawakannya, kegundahan 
  dan pengendaliannya, diplomasi dan kebijakannya, kedudukan dan 
  kepemimpinannya. Sangat manusiawi; tanpa mengurangi keagungannya 
  sebagai Rasul dan teladan umat manusia.

  Aspek Pendekatan

  Jika dipotret lewat kategori intelektual Maroko, M. Abied el-Jabiri 
  dalam al-`Aqlus Siy龝il `Arab・/i>, tentang pentingnya faktor aqidah 
  (ideologi), qabilah (solidaritas sosial), dan ghanimah (insentif 
  ekonomi), untuk kerangka penulisan sejarah Islam, maka Watt sudah 
  menerapkan semua persyaratan itu dengan brilian dan berhasil.

  Faktor aqidah tampak dari uraiannya tentang pergulatan batin Nabi 
  dari waktu ke waktu, serta respons wahyu yang tahap demi tahap 
  menyertai perjalan hidupnya. Faktor qabilah tampak paling menonjol 
  dari uraian Watt yang lihai tentang konstelasi kesukuan dan puak-puak 
  di Mekah maupun Madinah.

  Adapun faktor ghan�ah yang sering diabaikan banyak orang dalam 
  penulisan sirah, tampak pula dari uraian Watt tentang insentif 
  ekonomi yang diharap dan dipertimbangkan sebagian penganut Islam 
  belakangan jika menganut Islam dan berpihak kepada masyarakat baru 
  yang sedang dibentuk Nabi dengan segenap risiko dan rintangan.

  Bagi Watt, alasan-alasan kebendaan mestilah memainkan peranan yang 
  cukup besar bagi masuknya orang-orang Arab ke Islam (tentu saat Islam 
  mulai tampak jaya). Faktor lain yang cukup penting adalah iman 
  Muhammad terhadap pesan Alquran, imannya terhadap masa depan Islam 
  sebagai sistem agama dan politik, pengabdiannya yang pantang mundur 
  terhadap tugas yang diyakininya sebagai panggilan Tuhan terhadapnya.・ 
  (hal 258)..

  Beberapa Kontroversi

  Untuk pembaca pemula, karya Watt ini mungkin menghadirkan beberapa 
  tanda tanya dan kontroversi. Terhadap legenda cap kenabian di pungung 
  Rasul, Watt meledeknya sebagai 把erita yang didasarkan pada pikiran- 
  pikiran primitif・(hal. 3). Watt juga memperkirakan Nabi bukanlah 
  seorang ummi dalam artian buta-huruf, sebagaimana jamak dipahami. 韮 
  anyak orang Mekah yang bisa membaca dan menulis. Karena itu, ada 
  anggapan bahwa seorang pedagang cermat seperti Muhammad tentulah 
  mengerti kemampuan tulis-baca ala kadarnya,・catat Watt (hal. 53).

  Aspek yang cukup kontroversial adalah pernyataan Watt 杯ak ada bukti 
  sudah ditentukannya secara tetap sembahyang lima waktu pada masa 
  Nabi・(hal. 135). Watt juga menerangkan bahwa Abu Sufyan memainkan 
  peran yang jauh lebih penting dalam penaklukan Mekah oleh orang-orang 
  Islam dibandingkan yang umum dicatat.

  捻ara sejarawan Muslim menyembunyikan kenyataan ini untuk tidak 
  memberi kesan bahwa peranan Abu Sufyan lebih hebat daripada Abbas 
  (hal. 277-278). Sebaliknya, orang Syiah mungkin akan mengurut dada, 
  sebab Watt妖an banyak sumber sejarah lainnya juga berkata: 妊ia 
  (maksudnya Nabi Muhammad), juga menyadari bahwa Ali bin Abi Thalib 
  tidak mempunyai sifat kenegarawanan yang berhasil・(hal. 317).

  Yang paling kontroversial tentulan teori Watt tentang imajinasi 
  kreatif yang mungkin saja diilhami gagasan sufi besar Islam seperti 
  Ibnu Arabi. Menurut Watt, 撤ada Muhammad, saya beranggapan, terdapat 
  kedalaman imajinasi kreatif. Gagasan-gagasan yang dilahirkannya, 
  sebagian besar baik dan benar. Tapi, 賠Ada satu soal yang tampaknya 
  kurang sehat, yaitu gagasan bahwa wahyu atau hasil imajinasi kreatif 
  itu lebih tinggi kedudukannya dari tradisi manusia biasa sebagai 
  sumber fakta (hal. 330).

  Watt menulis itu dalam konteks sanggahan terhadap daya pukau 
  bibliolatri dalam polemik sejarah umat beragama. Sebab, dalam halaman 
  yang sama, Watt pun berkata, 賠Orang bisa mengakui bahwa imajinasi 
  kreatif mampu memberi interpretasi yang baru dan lebih benar tentang 
  suatu peristiwa sejarah. Akan tetapi, membuatanya sebagai sumber dari 
  fakta telanjang adalah berlebih-lebihan dan tidak benar・(hal. 330).

  Dasar Kebesaran

  Pada pengujung buku, Watt mengemukakan tiga dasar kebesaran Nabi. 
  Pertama, Nabi dinilainya sebagai orang yang mampu melihat sebelum 
  kejadian. Watt lebih dari sekali menyebut Nabi berpikir intuitif, 
  bukan analitik. Kedua, kearifannya sebagai negarawan. Dalam amatan 
  Watt, struktur konseptual Alquran yang mentah mampu didukung Nabi 
  dengan bangunan kebijakan yang kongkret dan institusi yang kongkret 
  pula. Ketiga, ketrampilan dan kebijaksanaannya sebagai administrator 
  dan kearifan dalam memilih orang yang diberi kepercayaan untuk 
  melaksanakan tugas-tugas administrasi (hal. 326-327).

  Karena itu, 葱etiga Muhammad wafat, negara yang didirikannya sudah 
  seperti perusahaan yang sedang jalan dan mampu menahan kejutan 
  kepergiannya. Dan begitu sembuh dari keterkejutan itu, ia meluas 
  dengan kecepatan yang luar biasa,・pungkas Watt (hal. 327).

  Akhirnya Waat memberi saran: mampukah (Muslim) menyaring segi-segi 
  yang universal dari segi-segi yang partikular dari kehidupan 
  Muhammad, dan dengan demikian membuka prinsip-prinsip moral yang 
  dapat memberi sumbangan kreatif terhadap situasi dunia saat ini?! 
  (hal. 324).

  Itulah mungkin inti telaah atas buku ini: menyingkap kearifan masa 
  Nabi untuk diaktualisasikan bagiannya yang relevan (saja) di masa 
  kini. Dengan begitu, Islam layak digadang-gadang menjadi rahmat bagi 
  semesta alam, relevan untuk setiap tempat dan segala zaman. []

  Referensi: HYPERLINK "http://islamlib."http://islamlib. com/id/index. 
php?page= article&id= 1248

  [Non-text portions of this message have been removed]

  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG.
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.20/1453 - Release Date: 18/05/2008 
9:31

  No virus found in this outgoing message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.20/1453 - Release Date: 18/05/2008 
9:31



  [Non-text portions of this message have been removed]



   


------------------------------------------------------------------------------


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.524 / Virus Database: 269.23.20/1453 - Release Date: 18/05/2008 
9:31


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke