Suatu hari, Hatim Al Asham kedatangan tamu, tetangganya satu desa, seorang wanita setengah baya yang akan menanyakan sebuah persoalan. Setelah dipersilakan masuk, wanita tersebut menghadap Hatim dan segera mengutarakan pertanyaannya. Sedang dia berbicara, tiba-tiba wanita tersebut tidak sengaja buang angin dengan suara yang cukup keras. Hatim pura-pura tidak mendengar suara tersebut dan berkata, "Hai wanita, bicaralah lebih keras, aku tidak mendengar bicaramu!" Hatim berpura-pura tuli. Wanita tersebut, yang tadinya sangat malu, menjadi lega dan mengulangi pertanyaannya dengan suara keras, setengah berteriak. Setelah mendengar wanita tersebut berteriak, barulah Hatim menjawab pertanyaannya.
Untuk menjaga perasaan wanita tersebut, mulai saat itu, tak peduli siapapun yang datang atau berbicara padanya, Hatim tetap berpura-pura tuli. Setelah lama berlalu, orang-orang menggelari dia 'Al Asham' Si Tuli, di belakang namanya. Hatim tetap berpura-pura tuli hingga akhir hayat wanita tersebut 15 tahun kemudian. Setelah mendengar bahwa wanita itu telah meninggal, beliau pun kembali mendengar seperti biasa. -Rizal- --- On Tue, 7/15/08, [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: [EMAIL PROTECTED] <[EMAIL PROTECTED]> Wudhu lahir dan batin Seorang ahli ibadah bernama Isam Bin Yusuf, sangat waras dan khusyuk sholatnya. Namun, dia selalu khawatir kalau-kalau ibadahnya kurang khusyuk dan selalu bertanya kepada orang yang dianggap lebih ibadahnya, demi untuk memperbaiki dirinya yang selalu dirasaikan kurang khusyuk. Pada suatu hari, Isam menghadiri majlis seorang abid bernama Hatim Al- Assam dan bertanya, "Wahai Aba Abdurrahman, bagaimanakah caranya tuan sholat?" Hatim berkata, "Apabila masuk waktu solat, aku berwudhu lahir dan batin." Isam bertanya, "Bagaimana wudhu lahir dan batin itu? " Hatim berkata,"Wudhu lahir sebagaimana biasa yaitu membasuh semua anggota wudhu dengan air". Sementara wudhu batin ialah membasuh anggota dengan tujuh perkara :- * Bertaubat * Menyesali dosa yang telah dilakukan * Tidak tergila-gilakan dunia * Tidak mencari/mengharap pujian orang (riya') * Tinggalkan sifat berbangga * Tinggalkan sifat khianat dan menipu * Meninggalkan sifat dengki." Seterusnya Hatim berkata, "Kemudian aku pergi ke masjid, aku kemaskan semua anggotaku dan menghadap kiblat. Aku berdiri dengan penuh kewaspadaan dan aku rasakan: 1.aku sedang berhadapan dengan Allah, 2.Surga di sebelah kananku, 3.Neraka di sebelah kiriku, 4.Malaikat Maut berada di belakangku, dan 5.Aku bayangkan pula aku seolah-olah berdiri di atas titian 'Shiratal mustaqim' dan menganggap bahwa sholatku kali ini adalah sholat terakhir bagiku, kemudian aku berniat dan bertakbir dengan baik." "Setiap bacaan dan doa didalam sholat, aku paham maknanya kemudian aku ruku' dan sujud dengan tawadhu, aku bertasyahud dengan penuh pengharapan dan aku memberi salam dengan ikhlas. Beginilah aku bersholat selama 30 tahun." Apabila Isam mendengar, menangislah dia karena membayangkan ibadahnya yang kurang baik bila dibandingkan dengan Hatim. Untuk manfaat kita bersama, Tolong sampaikan email ini kepada sahabat2. Sabda Nabi, ilmu itu milik Tuhan, barang siapa menyebarkan ilmu demi kebaikan, insyaAllah Tuhan akan menggandakan 10 kali kepadanya \ [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed]