Tanah Suci bagi umat Islam adalah dua tanah haram: Makkah dan Madinah, dan Baitul Maqdis di Yerusalem. Tempat-tempat tersebut tetap tanah suci, hanya saja sekarang sedang diduduki oleh orang-orang yang tidak berhak. Orang-orang yang menyebarkan kekerasan ke seluruh penjuru dunia. Insya ALLAH nanti Imam Mahdi yang akan membebaskannya.
Imam Mahdi yang akan memenuhi tempat-tempat tersebut dengan kasih sayang, keamanan, keselamatan, dan keadilan. -Rizal- --- On Thu, 7/17/08, mediacare <[EMAIL PROTECTED]> wrote: From: mediacare <[EMAIL PROTECTED]> Subject: [wanita-muslimah] Re: [mediacare] Siaran Pers : Pemerintah Harus bertanggung jawab atas hilangnya Jenazah Sri Puji Astuti To: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED], wanita-muslimah@yahoogroups.com, [EMAIL PROTECTED], "media sumatera" <[EMAIL PROTECTED]>, "media jateng" <[EMAIL PROTECTED]> Date: Thursday, July 17, 2008, 6:50 PM Masya Allah? Dimana Tanah Suci yang sebenar-benarnya? ----- Original Message ----- From: yuni asriyanti To: Aliansi Rakyat miskin ; milis fpk ; milis mediacare ; milis kelas stf ; milis jil Sent: Thursday, July 17, 2008 3:07 PM Subject: [mediacare] Siaran Pers : Pemerintah Harus bertanggung jawab atas hilangnya Jenazah Sri Puji Astuti Maaf untuk Double Posting SIARAN PERS Institute for Migrant Workers (IWORK) dan LBH Buruh Migrant IWORK Pemerintah Harus bertanggung jawab atas Hilangnya Jenazah Sri Puji Astuti, Buruh Migran Perempuan Korban Traficking di Arab Saudi Sudah dua bulan berlalu, kematian Buruh migrant Perempuan Sri Puji Astuti di Arab Saudi masih menjadi misteri. Seperti pengaduan pihak keluarga Sri Puji Astuti (38th) asal RT 03 RW 04 Linggapura, Tonjong, Brebes, Jawa Tengah dikabarkan meninggal dunia di Rumah Sakit King Abdul Azis Jeddah tanggal 8 Mei 2008 lalu. Sri Puji Astuti sebulan sebelumnya pernah memberi kabar kepada pihak keluarga bahwa ia dalam pelarian dari rumah majikannya karena tak tahan disiksa. Dan sempat ditangkap oleh Polisi Arab Saudi sebelum diserahkan ke sebuah penampungan milik orang Indonesia . Almarhumah juga sempat menceritakan bahwa di penampungan tersebut terdapat ratusan orang yang nasibnya serupa dengan dia. Sebelum di meninggal almarhumah mengeluhkan sakit di bagian uluhati akibat tendangan dan pukulan dari majikannya. Dipenampungan tersebut BMI mayoritas mereka adalah pelarian yang ditampung, dan selama dipenampungan dikenakan biaya perhari sebagai ganti uang makan dan tempat tidur. Dalam proses upaya permohonan pemulangan jenazah dan pemenuhan hak-hak Sri Puji Astuti oleh pihak keluarga, pihak perwakilan RI di Jeddah ternyata bersikap sangat lamban. Dari Laporan yang dikirimkan LBH Buruh Migran IWORK pada tanggal 9 Mei 2008 dan beberapa kali kontak lewat telphone, baru pada tanggal 7 Juli 2008 balasan dikirim dan menyatakan bahwa Jenazah Sri Puji Astuti tidak ada di RS King Abdul Azis, dan sampai hari ini tidak diketahui ada dimana dan pihak mana yang secara sepihak memakamkan jenazah tersebut. Informasi ini sedikit berbeda dengan informasi yang di dapatkan keluarga, pada sekitar tanggal 17 Juni 2008 keluarga mendapat telephone dari salah seorang teman Almarhumah Sri Puji Astuti yang menanyakan apakan pihak keluarga masih mengurus kepulangan Jenazah karena sudah terlalu lama di Rumah Sakit, dan pihak keluarga menjawab masih dalam proses pengurusan. Kematian Sri Puji Astuti menambah panjang deretan kasus kematian BMI di luar Negeri. Antara January-Juni 2008 ini Institute for Migrant Workers (IWORK) mencatat telah 57 BMI meninggal dunia. Ini menunjukkan bobroknya sistem penempatan dan perlindungan BMI . BMI yang mendapat perlakuan tidak menyenangkan dan mendapat penyiksaan terpaksa harus melarikan. Akibat minimnya informasi dan perlindungan yang diterima oleh BMI , mereka tak tau harus berlindung kemana. Setelah mereka berhasil keluar dari sarang Harimau, banyak dari mereka yang terperangkap ke mulut buaya, di tampung oleh agency untuk dijual kembali ke majikan baru dengan resiko yang sama atau di tampung oleh penampungan-penampungan illegal yang terindikasi melakukan tindak pidana Trafficking, seperti pada kasus Sri Puji Astuti . Lemahnya pemantauan keberadaan BMI di Luar negeri oleh KBRI di Negara-negara tempat bekerja menyebabkan lemahnya perlindungan BMI ketika mereka bekerja. Padahal didalam undang-undang 37 Tahun 1999 pada pasal 18 21 dinyatakan tugas dari Perwakilan RI diluarnegeri yang antara lain melindungi dan membantu apabila WNI di Luar negeri menghadapi masalah hokum dan yang membahayakannya bahkan wajib memulangkan atas biaya Negara. Undang-undang 39 tahun 2004 tentang Penempatan dan Perlindungan TKI di Luar Negeri pada pasal 78 juga menyebutkan tugas perwakilan RI di luar negeri untuk melindungi BMI pada saat mereka bekerja. Untuk itu Institute for Migrant Workers dan Lembaga Bantuan Hukum Buruh Migran sebagai kuasa Hukum dari Keluarga Almarhumah Sri Puji Astuti menuntut : 1.. Segera Usut keberadaan Jenazah Sri Puji Astuti, Kemudian segera Pulangkan 2.. Berikan Hak-haknya sebagai Buruh Migran ; Gaji, Santunan dan Asuransi 3.. Pemerintah harus meminta pihak kepolisian Arab Saudi mengusut Tuntas sebab kematian Almarhumah Sri Puji Astuti 4.. Berantas penampungan-penampungan illegal sarang kejahatan Trafficking dan Perbudakan 5.. Pemerintah harus mengevaluasi dan menghentikan Pengiriman BMI ke Negara-negara pelanggar HAM Migran. 6.. Berikan Perlindungan yang menyeluruh kepada Buruh Migran STOP PELANGGARAN HAM BURUH MIGRAN ! Jakarta , 15 Juli 2008 Yuni Asriyanti , S.H.I (0817256872) Yudho Sukmo Nugroho, S.H (0818189964) Direktur IWORK LU Jakarta Direktur LBH Buruh Migran --------------------------------------------------------- Institute for Migrant Workers (IWORK) Sekretariat Nasional; Liaison Unit DIY & Jateng: Jl. Nyi Pembayun 36 Kotagede Yogyakarta 55172 Phone.: +62-274-6800550 Fax.: +62-274-7113098 Liaison Unit Jakarta: Jl. Pustaka Jaya II No. 3, Rawamangun, Jakarta Timur, Indonesia 13220. Phone/Fax: +62-21-4757281. Email: [EMAIL PROTECTED], [EMAIL PROTECTED] Legal Aid: [EMAIL PROTECTED] Homepage: http://www.iwork-id.org Website: http://www.buruhmigran.com [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....Yahoo! Groups Links [Non-text portions of this message have been removed] ------------------------------------ ======================= Milis Wanita Muslimah Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat. Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED] Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED] This mailing list has a special spell casted to reject any attachment ....Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/ <*> Your email settings: Individual Email | Traditional <*> To change settings online go to: http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join (Yahoo! ID required) <*> To change settings via email: mailto:[EMAIL PROTECTED] mailto:[EMAIL PROTECTED] <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/