Bedanya, belum dapat kesempatan aja.

Selama belum kenal Tuhan, manusia punya kejahatan potensial di dalam dirinya. 
Kejahatan potensial ini akan jadi kejahatan 'beneran' jika kesempatan datang. 
Nafsu yang tak terdidik mendorong kita melakukan kejahatan. Setan yang 
senantiasa menjadi teman pun mendorong berlakunya suatu kejahatan.


-Rizal-


--- On Fri, 7/25/08, Dwi W. Soegardi <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Dwi W. Soegardi <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: Re: [wanita-muslimah] Taman Yang Paling Indah...(BUKA MATA MU...)
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Friday, July 25, 2008, 10:19 AM

kenapa ngga disilet aja? atau dirajam pake kerikil kecil-kecil, tajem? :-)

Kalo terpidana kita hukum dengan hukuman yang sadis, sakit dan menyakitkan,
biar tau rasa seperti korbannya.
lalu apa bedanya kita dengan dia?

On Thu, Jul 24, 2008 at 5:51 PM, Ari Condro <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Dilistrik juga ndak terasa sakitnya.  Makanya rumah jagal diluar negeri
juga pakai metode kejutan listrik.  :))
>
>



      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke