Perang Salib berlaku dari tahun
1095 – 1291 itu ‘kan kata buku sejarah yang mungkin ditulis berdasarkan pendapat
sejarawan eropa. Sejatinya, perang antara Islam-Kristen terus berlaku hingga
saat Sultan Muhammad II Al Fatih
menaklukkan Konstantinopel pada 1453. Kenapa repot dengan periode perang? Yang 
terpenting
adalah, kisah tersebut memang terjadi. Sudah ada buku yang ditulis berdasarkan
penelitian tentang hal ini. Bukunya pun sudah ada terjemahannya, bisa dibeli di
Gramedia Semanggi.

 

Sedikit tambahan, untuk mengejar Vlad
Dracula The Impaler (Sang Penyula), Sultan Muhammad Al Fatih membentuk satu 
pasukan khusus yang dinamakan Janissari. Anggotanya 8.000 orang yang –bukan
saja mahir berperang– tapi juga bertaqwa pada ALLAH, tidak pernah absen shalat
malam. Pasukan ini yang berhasil mengalahkan pasukan Vlad Dracula. Vlad Dracula
mencoba lari keluar benteng dengan menyamar, tapi ketahuan salah seorang
anggota pasukan Janissari. Dalam pertarungan
satu lawan satu Vlad terbunuh. Kepalanya dikirim ke Istanbul dan badannya
diambil oleh para biarawan untuk dikubur di gereja Snagov. Sultan Muhammad Al
Fatih memerintahkan kepala Vlad Dracula itu dipancang di lapangan agar semua
orang bisa melihatnya.

 

Diberi nama “Sang Penyula” karena dia
gemar menyula orang, terutama muslimin. Caranya, orang ditusuk hidup-hidup di
duburnya dengan kayu, kemudian kayu tersebut beserta orangnya dipancang di
tengah lapangan. Karena gravitasi, tentu tubuh orang tersebut melorot ke bawah
dan kayu itu menusuk makin dalam, hingga tembus ke kepala.

 

Mungkin Om Sunny bisa ziarah ke Snagov untuk
ambil berkat Dracula :-) nampaknya anda “kebakaran
jenggot” kalau Islam kelihatan baik dan kristen kelihatan jahat :D tenang Om, 
nanti ada saatnya seluruh Eropa dikuasai
Islam.

-Rizal-


--- On Thu, 11/20/08, Sunny <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
From: Sunny <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [wanita-muslimah] Drakula: Kisah Nyata Pembantai Umat Islam [bagian 1]
To: [EMAIL PROTECTED]
Date: Thursday, November 20, 2008, 6:44 AM

      Refleksi: Apakah Hidayatullah tidak bemaksud membodohkan dan sekaligus
menipu umat Islam dengan cerita ini??? Perang Salib berlaku dari tahun 1095 -
1291, sedangkan Vlad III Dracula hidup antara  1431 - 1476.  


     
ttp://www.hidayatullah.com/index.php?option=com_content&view=article&id=7961:kisah-nyata-pembantai-umat-islam-bagian-1&catid=94:ragam&Itemid=53

      Drakula: Kisah Nyata Pembantai Umat Islam [bagian 1]        
      Written by Administrator     
      Tuesday, 18 November 2008 03:19 
     
      Selama ini dia hanya dikenal sebagai tokoh fiksi siluman haus darah dalam
novelnya Bram Stoker. Padahal dia adalah tokoh nyata, seorang panglima Perang
Salib yang membantai lebih dari 300 ribu umat Islam di Wallachia 



      Hidayatullah.com-Wallachia, sekarang bagian dari Rumania. Pada abad
pertengahan.  Pemerintah Rumania menganggapnya sebagai pahlawan nasional, karena
kematiannya dalam perang melawan Islam.

      Nama aslinya Vlad Tepes (dibaca Tse-pesh). Dia lahir sekitar bulan
Desember 1431 M di Benteng Sighisoara, Transylvania, Rumania. Ayahnya bernama
Basarab (Vlad II), yang terkenal dengan sebutan Vlad Dracul, karena
keanggotaannya dalam  Orde Naga. Dalam bahasa Rumania, "Dracul"
berarti naga. Sedangkan akhiran "ulea" artinya "anak dari".
Dari gabungan kedua kata itu, Vlad Tepes dipanggil dengan nama Vlad Draculea (
dalam bahasa Inggris dibaca Dracula), yang berarti anak dari sang naga.

      Ayah Dracula adalah seorang panglima militer yang lebih sering berada di
medan  perang ketimbang di rumah. Praktis Dracula hanya mengenal sosok sang Ibu,
Cneajna, seorang bangsawan dari kerajaan Moldavia. Sang ibu memang memberikan
kasih sayang dan pendidikan bagi Dracula. Namun itu tidak mencukupi untuk
menghadapi situasi mencekam di Wallachia saat itu. Pembantaian sudah menjadi
tontonan harian. Seorang raja yang semalam masih berkuasa, di pagi hari
kepalanya sudah diarak keliling kota oleh para pemberontak.

      >> sebuah film bertema Dracula! 

      Pada usia 11 tahun, Dracula bersama adiknya, Radu, dikirim ke Turki. Hal
ini dilakukan sang Ayah sebagai jaminan kesetiaannya kepada kerajaan Turki
Ustmani yang telah membantunya merebut tahta Wallachia dari tangan Janos
Hunyadi. Selama di Turki, kakak beradik ini memeluk agama Islam, bahkan mereka
juga sekolah di madrasah untuk belajar ilmu agama. Tak seperti adiknya yang
tekun belajar, Dracula justru sering mencuri waktu untuk melihat eksekusi
hukuman mati di alun-alun. Begitu senangnya dia melihat kepala-kepala tanpa
badan dipancang di ujung tombak. Sampai-sampai sehari saja tidak ada hukuman
mati, maka dia segera menangkap burung atau tikus, kemudian menyiksanya dengan
tombak kecil sampai mati.

      Dengan status muslimnya, Dracula mempunyai kesempatan belajar kemiliteran
pada para prajurit Turki yang terkenal andal dalam berperang. Dalam waktu
singkat dia bisa menguasai seni berperang Turki, bahkan melebihi prajurit Turki
lainnya. Hal ini menarik perhatian Sultan Muhammad II ( di Eropa disebut Sultan
Mehmed II). Hingga pada tahun 1448 M, menyusul kematian Ayah dan kakaknya,
Mircea, yang dibunuh dalam kudeta yang diorganisir Janos Hunyadi, Kerajaan Turki
mengirim Dracula untuk merebut Wallachia dari tangan salib Kerajaan Honggaria.
Saat itu Dracula berusia 17 tahun.

      Aksi Biadab Dracula <!--[if !supportLineBreakNewLine]-->
      <!--[endif]-->

      Dengan bantuan Turki Dracula dapat merebut tahta Wallachia. Setelah itu, 
sebagian besar pasukan kembali ke Turki dengan menyisakan sebagian kecil di
Wallachia. Tanpa pernah diduga, Dracula murtad dan berkhianat. Dia menyatakan
memisahkan diri dari Turki. Para prajurit Turki yang tersisa di Wallachia
ditangkapi. Setelah beberapa hari disekap di ruang bawah tanah, mereka diarak
telanjang bulat menuju tempat eksekusi di pinggir kota. Di tempat ini seluruh
sisa prajurit Turki dieksekusi dengan cara disula. Yakni dengan ditusuk duburnya
dengan balok runcing sebesar lengan, kemudian dipancangkan di tengah lapangan.  


      Dua bulan kemudian Janos Hunyadi berhasil merebut tahta Wallachia dari
tangan Dracula.  Namun pada tahun 1456 hingga 1462 Dracula kembali berkuasa di
Wallachia. Masa pemerintahannya kali ini adalah masa-masa teror yang sangat
mengerikan. Yang menjadi korban aksi sadisnya bukan hanya umat Islam yang
tinggal di Wallachia, tapi juga para tuan tanah dan rakyat Wallachia yang
beragama Khatolik.  

      Di hari Paskah tahun 1459, Dracula mengumpulkan para bangsawan dan tuan
tanah beserta keluarganya di sebuah gereja dalam sebuah jamuan makan. Setelah
semuanya selesai makan, dia memerintahkan semua orang yang ada ditempat itu
ditangkap. Para bangsawan yang terlibat pembunuhan ayah dan kakaknya dibunuh
dengan cara disula. Sedang lainnya dijadikan budak pembangunan benteng untuk
kepentingan darurat di kota Poenari, di tepi sungai Agres. Sejarawan Yunani,
Chalcondyles, memperkirakan jumlah semua tahanan mencapai 300 kepala keluarga.
Terdiri dari laki-laki dan perempuan, orang tua, bahkan anak-anak.     

      Aksi Dracula terhadap umat Islam di Wallachia jauh lebih sadis lagi.
Selama masa kekuasaannya, tak kurang dari 300 ribu umat Islam dibantainya.
Berikut sejumlah peristiwa yang digunakan Dracula sebagai ajang pembantaian umat
Islam:

      Pembataian terhadap prajurit Turki di ibu kota Wallachia, Tirgoviste. Ini
terjadi pada awal kedatangannya di sana, setelah mengumumkan perlawanannya
terhadap Turki.

      Pada 1456, Dracula membakar hidup-hidup 400 pemuda Turki yang sedang
menimba ilmu pengetahuan  di Wallachia. Mereka ditangkapi dan ditelanjangi, 
lalu diarak keliling kota yang akhirnya masukkan ke dalam sebuah aula. Aula
tersebut lalu dibakar dengan ratusan pemuda Turki di dalamnya.

      Aksi brutal lainnya, adalah pembakaran para petani dan fakir miskin
Muslim Wallachia pada acara penobatan kekuasaannya. Para petani dan fakir miskin
ini dikumpulkan dalam jamuan makan malam di salah satu ruangan istana. Tanpa
sadar mereka dikunci dari luar, kemudian ruangan itu dibakar.           

      Dendam Dracula terhadap Turki dan Islam semakin menjadi. Untuk menyambut
hari peringatan St. Bartholome, 1459, dia memerintahkan pasukannya untuk
menangkapi para pedagang Turki yang ada di Wallachia. Dalam waktu sebulan
terkumpullah 30 ribu pedagang Turki beserta keluarganya. Para pedagang yang
ditawan ditelanjangi lalu digiring menuju lapangan penyulaan. Lalu mereka disula
satu persatu.  

      Aksi kejam lainnya adalah dengan menyebar virus penyakit mematikan ke
wilayah-wilayah yang didiami kaum Muslimin. Dia juga memerintahkan pasukannya
meracuni Sungai Danube. Ini adalah taktik Dracula untuk membunuh pasukan Turki
yang membangun kubu pertahanan di selatan Sungai Danube. [diambil dari majalah
Hidayatullah edisi Januari 2008/bersambung/www.hidayatullah.com
     



      

[Non-text portions of this message have been removed]


------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Keluarga Sejahtera mailto:[EMAIL PROTECTED]
Milis Anak Muda Islam mailto:[EMAIL PROTECTED]

This mailing list has a special spell casted to reject any attachment 
....Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke