http://www.equator-news.com/index.php?mib=berita.detail&id=7062
Kamis, 11 Desember 2008 , 14:00:00 Saatnya Perempuan Harus Memiliki Keahlian Sry Mawarni : Perjuangkan Nasib Kaum Lemah Sintang, Sumber daya manusia (SDM) perempuan masih rendah di Kabupaten Sintang. Untuk itu, perlu ada upaya agar SDM perempuan meningkat. Perempuan mesti memiliki keterampilan. "Di era globalisasi, wanita tidak hanya mengurusi dapur dan anak-anak saja. Tapi dituntut juga keahlian, untuk meringankan beban suami," ungkap Sri Mawarni salah seorang peserta pelatihan menjahit tingkat terampil program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja (PKPTK) Tahun Anggaran (TA) 2008 kepada Equator, kemarin. Pelatihan menjahit tingkat terampil itu dilaksanakan di Ibu Tarmuji Jalan Akcaya 2 Gang Nurul Pala, Sintang. Dihadiri puluhan penjahit andal di Kota Sintang. Kegiatan itu berjalan selama 40 hari, diikuti 16 peserta terdiri dari kalangan ibu-ibu dari berbagai daerah. Penutupan, Rabu (10/12) kemarin, berlangsung khidmat dan disertai dengan pembagian sertifikat tanda keberhasilan dan keterampilan tentang keahlian menjahit. Menariknya, pada kegiatan itu diikuti pula Calon Legislatif dari Partai Amanat Nasional (PAN), Sry Mawarni nomor urut sembilan. Ibu yang selalu tampil berkerudung ini memaparkan, menjahit merupakan salah satu ciri menandakan jiwa keperempuanan. Dalam menjahit dituntut untuk teliti dan sabar, seperti halnya kala menjalankan tugas dan tanggung jawab selaku seorang ibu rumah tangga dalam kehidupan sehari-hari. "Menjahit ini bisa membuat kesabaran dan ketelitian serta ketekunan sebagai perempuan dengan sendirinya teruji. Selain itu, bisa juga dijadikan wadah untuk membantu meringankan beban suami," paparnya. Namun demikian, lanjut Sri Mawarni, untuk mencapai kesuksesan dan terampil dalam menjahit, yang sangat diperlukan adalah suatu tekad dan keyakinan. "Kuncinya, apabila kita memiliki tekad untuk maju disertai dengan keyakinan, maka kesuksesan akan kita raih," timpalnya. Meskipun sudah mengantongi sertifikat, satu yang mengganjal di hati calon legislator di gedung rakyat Sintang ini, para peserta masih kebingungan untuk menerapkan keahliannya. Hal ini dikarenakan minimnya sarana dan prasarana. Untuk itu, Sri Mawarni mengharapkan, adanya sumbangsih pemerintah, dengan artian tidak hanya melaksanakan pelatihan saja, tetapi peralatan mestinya diadakan juga. "Teman-teman, habis mengikuti kursus masih bingung mau ke mana menerapkan ilmunya. Ada baiknya, pemerintah memikirkan juga untuk pengadaan peralatan menjahit itu," pintanya. Kiprah ibu yang selalu tampil low profile ini untuk membantu masyarakat, tidak diragukan lagi bahkan pada perayaan Iduladha beberapa hari lalu, melaksanakan kurban seekor sapi di kawasan Kelurahan Kapuas Kiri Ulu (KKU). Hal itu dilaksanakan karena panggilan hati, untuk membantu sesama yang membutuhkan. Selain itu, wanita yang satu ini juga aktif dalam berbagai kegiatan majelis taklim di beberapa kawasan. Di samping itu, keikutsertaan di kancah Pemilu Tahun 2009 mendatang, karena didorong rasa untuk memperjuangkan kaum lemah dan nasib perempuan yang kerap terabaikan. Tetapi, hal itu belum berjalan maksimal, karena perjuangan secara politis kaum perempuan masih dianggap sebelah mata. "Tekad saya, hanya untuk membela kaum lemah dan nasib perempuan, agar bisa sejajar dengan pria. Tentunya dengan tidak melawan kodrat," pungkasnya. (sry/din/*) [Non-text portions of this message have been removed]