Terjebak dalam Kegelapan
Shuhba Mawlana Syekh Muhammad Nazim Adil Al-Haqqani An-Naqshbandi QS
Lefke, Cyprus


A'uudzubillaahi minasy syaythaanir rajiim
Bismillaahir rahmaanir rahiim
Wash-shalaatu was-salaamu 'alaa asyrafil Mursaliin Sayyidinaa wa Nabiyyina 
Muhammadin wa 'alaa aalihi wa Shahbihi ajma'iin

Uwais al-Qarani RA (para Awliya dimakamkan di dekatnya) tidak tidur, beliau 
hidup, di perut bumi. Awal mula kufur adalah keyakinan bahwa di dalam kuburnya, 
orang tidur dalam jangka waktu yang tak terhingga. Artinya, kalian tidak pernah 
bangkit lagi. Ketika kalian tidur—berakhirlah sudah, kalian tidur dan tidak 
pernah bangun lagi. Itulah pola pikir orang-orang yang bersifat materialis dan 
atheis. 

Sekarang orang-orang mengikuti gaya hidup orang-orang Barat, dan mereka memberi 
ide-ide bodoh yang tidak masuk akal kepada orang-orang, membuat mereka tidak 
percaya kepada sesuatu yang berasal dari Surga. Mereka menyangkal keberadaan 
Rasul, kitab-kitab suci, dan segala yang berasal dari Surga. Dan itu adalah 
gaya hidup baru, sesuatu yang baru di mana Muslim juga berkata, “Tidur di sini 
selamanya, kalian tidak akan bangun, kalian tidak akan kembali lagi. 

Kesempatanmu (firsat hayati) sudah berakhir, dan kalian berada di jalan yang 
tidak berujung. Kalian pergi dan baru saja terpisah dari kami dan kami tidak 
akan pernah bersamamu lagi.” Dan ini membuat orang-orang bertambah sedih, tidak 
bahagia, tidak punya harapan, dan jatuh ke dalam kegelapan dan akan berakhir di 
sana, dia tidak akan datang bersamamu lagi.

Setiap kejahatan berasal dari negri-negri Barat dan semua ide buruk berasal 
dari para filosof. Mereka mempunyai khayalan dan imaginasi, mereka membayangkan 
dan mengatakan sesuatu dan orang-orang yang tidak berpikir dengan cepat 
mengejar mereka dan berkata, “Engkau benar,” dan setiap gagasan yang berasal 
dari filusuf itu bertentangan dengan semua keyakinan surgawi. Mereka 
menggunakannya dalam berbagai hal, bekerja dengannya sampai ide itu membuat 
pengaruh pada pikirannya. 

Mereka menggunakan surat kabar, majalah, TV, media penyiaran, bioskop, film, 
sinema, dan segalanya. Ide itu mereka tempatkan sebagai racun, dan lebih 
istimewanya lagi mereka mengontrolnya, mereka berusaha untuk mengontrol 
segalanya, termasuk di bidang pendidikan. Sejak awal mereka sudah memberikan 
ide-ide mereka kepada murid-murid sekolah dasar hingga sekolah tinggi dan 
universitas. Dan ketika mereka lulus, mereka menjadi atheis, tidak percaya 
kepada sesuatu yang bersifat spiritual. Mereka bagaikan batu atau kayu dan 
robot, mereka hanya makan, minum dan bekerja.

Di luar ide-ide ini mereka tidak pernah sanggup memikirkannya. Pikiran mereka 
menjadi rusak terhadap segala sesuatu yang berasal dari Surga. Mereka menjadi 
robot tanpa perasaan, pikiran atau pemahaman, karena mereka terjebak dalam 
sifat materialistik mereka dan mereka berada dalam kegelapan. Matahari tidak 
pernah menyinari mereka lagi di siang hari. Dan malam hari akan menjadi lebih 
buruk bagi mereka. Lewat kegelapan mereka semakin ketakutan dan tidak punya 
harapan dan kesedihan yang mendalam menutupi mereka.

Itu adalah awal hukuman bagi orang-orang yang menyangkal spiritualitas dalam 
umat manusia dan makhluk spiritual dalam umat manusia. Itulah yang menjadi 
sumber semua krisis, masalah, kesulitan, dan penderitaan yang dialami manusia. 
Itulah alasan utamanya. Tidak ada jalan untuk menyelamatkan mereka dengan aspek 
material. Mereka tidak dapat melakukan apa pun. Berlari, seperti orang yang 
terjatuh ke dalam sumur yang dalam—dia tidak dapat melakukan apapun kecuali 
menangkap apa yang dikirimkan kepadanya, misalnya seutas tali, dia bisa 
menangkapnya dan mungkin saja dia bisa dikeluarkan. 

Jika dia tidak mengambil apa yang dikirimkan kepadanya itu, dia tidak akan bisa 
menyelamatkan dirinya dan selamanya akan berada di sana, tinggal di sana sampai 
mati. Itulah alasan bahwa Allah SWT mengirimkan tali surga-Nya kepada umat 
manusia agar mereka menangkap dan menjaganya, sehingga mereka bisa keluar dari 
segala krisis, kesulitan, penderitaan dan masalah. Biang masalah yang sejati 
adalah orang-orang atheis. 

Pertama, mereka membuka pintu bagi semua bangsa dan masyarakat umum sehingga 
orang-orang mengejarnya. Ketika orang berduyun-duyun mendatanginya, tiba-tiba 
pintu itu tertutup. 

Seperti orang-orang Mesir di masa lampau yang membawa mumi fir’aun, mereka 
masuk dan meletakkan mumi itu di sebuah ruangan yang telah disiapkan. Ada 
sebuah pintu masuk yang dibangun secara khusus agar mereka bisa memasukinya. 
Ketika mereka meninggalkan tubuh itu di sana, mereka lalu bergerak dari suatu 
tempat yang telah mereka persiapkan, sentuhan membuat bebatuan runtuh dan 
menutup ruangan di mana tergeletak tubuh fir’aun itu. 

Jadi tak seorang pun yang tahu bagaimana mereka bisa masuk, karena keempat 
dindingnya terlihat sama, tidak tahu dari dinding yang mana mereka masuk untuk 
meletakkan tubuh itu. Kadang-kadang mereka juga membawa ratu bersamanya. Ratu 
itu juga mengalami hal yang sama dan mati di sana. 

Pengikut Setan ini, orang-orang atheis, menempatkan orang-orang sedemikian rupa 
dan mereka menutup pintu keluar dari segala tempat sehingga orang - orang yang 
bersama mereka tidak dapat menemukan jalan keluar dan akan mati di sana. Oleh 
sebab itu kita katakan bahwa biang masalah yang utama adalah orang-orang 
atheis. Mereka semua menyangkal segala hal yang diturunkan dari langit. Mereka 
seperti bebatuan yang tidak pernah mengerti posisi surgawi, dan orang-orang 
mendatanginya, mereka menempatkan orang-orang itu di dalamnya, dengan ide-ide 
mereka, sampai akhirnya sudah terlambat bagi orang-orang itu untuk menyadari 
bahwa mereka telah tertipu. 

Sekarang semua orang di dunia tengah terjebak, bagaikan fir’aun yang diletakkan 
di ruangannya; orang-orang terjebak melalui jebakan orang-orang atheis. 
Sepanjang mereka masih atheis, tidak ada jalan untuk menyelamatkan mereka. 
Mereka akan mati di sana dan tidak akan bahagia dan selamat, jalan 
satu-satunya, jika mereka dapat meraih tali yang dikirimkan dari Surga, barulah 
mereka bisa selamat. Semuanya akan mati, lima di antara enam orang akan tewas, 
karena semuanya terjebak dalam penjara materialis. Mereka percaya kepadanya dan 
akan mati di sana. 

Tidak ada jalan lain, kecuali dengan meraih tali yang telah dikirim dari Surga. 
Sepanjang mereka masih menyangkal, mereka akan mati. Itulah Keadilan Ilahi. 
Sejak awal Muharram 1430 H satu per satu semuanya akan dibersihkan. Yang 
pertama akan mati adalah ketua-ketua mereka sementara markas besarnya akan 
diambil satu per satu. Kita berada di bagian permulaan sekarang. Kalian dapat 
menyaksikan kejadian yang terjadi di mana-mana. Kejadian itu akan berlangsung 
lebih banyak lagi sampai mereka semua mati—barulah krisis akan selesai. 

Sekarang mereka berada dalam kegelapan, mereka berada dalam penjara bersama 
mumi fir’aun. Mereka senang untuk datang. Mereka berpikir bahwa mereka dapat 
mengatasi segalanya hanya dengan aspek material. Mereka akan melihat apa yang 
akan terjadi pada mereka. Mereka akan mati. Ini adalah sebuah ringkasan bagi 
semua manusia dan sekaligus peringatan. Jika mereka bangkit sebelum memasuki 
penjara itu mereka akan bisa diselamatkan. Tetapi bila mereka masuk dan 
ditempatkan bersama fir’aun di sana… fir’aun menipu orang dengan mengatakan, 
“Aku adalah Tuhanmu, Aku akan menyelamatkanmu.” 

Dan dia tidak pernah menyelamatkan dirinya sendiri. Dan orang-orang bodoh yang 
mengikutinya sekarang menunggu kapan fir’aun akan bangkit dan menyelamatkan 
mereka. Dan tiba-tiba dinding itu runtuh menimpa orang-orang yang mengharapkan 
sesuatu darinya sehingga mereka juga akan terkubur di sana. Semoga Allah SWT 
melindungi kita agar tidak bersama fir’aun, tiran, setan, tetapi agar kita 
bersama orang-orang yang mulia, para Nabi dan Rasul serta Awliya, dan agar kita 
senantiasa mempertahankan jalan mereka. 

Siapa yang minta agar dirinya diselamatkan, dia harus mengikuti jalan 
orang-orang suci, Awliya dan Anbiya, serta Rasulullah yang paling mulia, 
Sayyidina Muhammad Sallallahu Alayhi Wasalam. 

Wa min Allah at Tawfiq

wasalam, arief hamdani
www.mevlanasufi.blogspot.com


      

Kirim email ke