awal nya sih ga mau ikut ngebahas ini,..karna bagi saya ini junk news! berita 
yg gak layak di coment dan hanya membuat orng yg bikin berita ini kembang 
kempis hidung nya..

apalagi setelah tau yg menulis ini adalah dedengkot JIL yah,..maklumin aja. 
bagi saya mereka itu buat umat islam lalai terhadap kewajibannya yg lain dgn 
membuat debat2 dan sibuk dgn ribut dgn diri sendiri.

kita tau track record nya mereka, mudah2 ALLAH memberi pencerahan di otak ulil.

btw, coba lookit di face book nya "arbania fitriani" bisa kita cek apa betul 
dia adalah seorang aktivis kampus, melihat dari foto nya jarang terlihat oleh 
teman2 saya yg dulu dan kini aktiv di UI.
kedua berita2 itu amat aneh dan janggal, di situ di sebutkan PKS berkaitan dgn 
saudi arabia,..ini sangat aneh dimana aktivis PKS yg selama ini mengadopsi 
buku2 Ikhwanul muslimin tapi di negeri saudi arabia ikhwanul muslimin sering di 
musuhi dan di bid'ah kan.
apalagi ikhwanul muslimin yg menjadi buah pemikiran dari kader PKS adalah 
terlahir dari mesir bukan saudi arabia.

ke tiga :  banyak pemutar balikan fakta yg terjadi spt yg ditulis yg saya 
sendiri sebenernya malas untuk menjawab nya

tapi gini lah pertama masyarakat kita sudah cerdas, mereka bisa melihat manufer 
politik  yg di lakukan apalagi mau pemilu spt ini.

dan ini lah dakwah,... bukan kah dakwah mengajarkan kita spt ini? sebagaimana 
firman ALLAH berdengung di telinga kita ketika musuh datang dari berbagai arah,
"Qolu,.hadza ma adanallah hi wa rosul,..

"INI LAH YG DI JANJIKAN ALLAH DAN ROSUL NYA"

wama zada hum imana wa ala robbihim yatawakkalun...
"DAN SEMUA INI HANYA MENAMBAH KEIMANAN KEPADA TUHANNYA DAN HANYA KEPADANYA LAH 
MEREKA BERTAWAKAL,..

mari ucapkan,..
subhanallah,.....


NOTE: pasti ada balesan dan coment yg lain dan bla bla bla. ada yg  a gree dan 
protes,...

yahh,..  satu ayat lagi

"berkerjalah kalian, maka ALLAH dan Rosul nya dan masyarakat  yg  akan 
menilai,.."

ucapkanlah subhanallah sekali lagi.

"rakyat tidak bodoh"






--- On Tue, 3/3/09, abu faris <abinya_faris1...@yahoo.com> wrote:
From: abu faris <abinya_faris1...@yahoo.com>
Subject: Bls: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden 
Agenda PKS menghancurkan NKRI
To: wanita-muslimah@yahoogroups.com
Date: Tuesday, March 3, 2009, 10:41 PM











    
            kepada Arbani Fitriani

Setelah membaca tulisan anda terlihat banyak su'udzonnya daripada kebenaran 
Agenda utama PKS bukan adalah menghancurkan budaya Indonesia tetapi mengajak 
masyarakat untuk melaksanakan syariat Islam dalam kehidupan sehari2 seperti 
sholat, bayar zakat dll, memang budaya yg mempertotonkan aurat sedapat mungkin 
dihindari dgn pakaian yg lebih sopan.

Perlu juga anda ketahui setiap kegiatan2 sosialisasi CAD PKS kadang2 memanggil 
para seniman utk mengisi acara dgn tujuan bisa menarik masyarakat agar 
mencintai PKS, kalau sudah cinta baru diajak untu mengaji.



--- Pada Rab, 4/3/09, eyang_mbelgedes <eyang_mbelgedes@ yahoo.com> menulis:



Dari: eyang_mbelgedes <eyang_mbelgedes@ yahoo.com>

Topik: [wanita-muslimah] Re: Testimoni Mantan Kader PKS tentang Hidden Agenda 
PKS menghancurkan NKRI

Kepada: wanita-muslimah@ yahoogroups. com

Tanggal: Rabu, 4 Maret, 2009, 1:14 AM



Selama ini saya telah mengusung dan menyalurkan aspirasi saya pribadi, keluarga 
serta kerabat saya, melalui PKS. Namun demikian, setelah saya membaca testimoni 
ini, saya menjadi ragu-ragu kalau keputusan saya selama ini benar. 



Nampaknya, bisa jadi, tidak begitu. 



Oleh karenanya, saya, keluarga dan kerabat saya akan berhati-hati dan meninjau 
kembali saat penyaluran suara saya nanti, pada tanggal 9 April, dan 
insya'allah, saya hanya akan memilih caleg yang bisa dipercaya dunia - akhirat.



--- In wanita-muslimah@ yahoogroups. com, Hongaria Cantik <ukhti.hongaria@ ...> 
wrote:

>

> testimoni ini ditulis oleh seorang mantan kader PKS dari UI bernama

> arbania fitriani sebagai "note" pribadi di facebook.

> 

> 

> Benarkah PKS Pro Rakyat Indonesia?

> 

> A TESTIMONY FROM EX PKS CADRE

> 

> Pertama-tama, saya menuliskan pengalaman saya ini tidak untuk

> menjatuhkan atau menjelek-jelekkan salah satu partai besar di

> Indonesia. Saya hanya ingin berbagi pengalaman untuk menjadi bahan

> renungan para pembaca agar dapat lebih mengenal PKS dari dalam.

> 

> Tulisan ini dimaksudkan agar masyarakat dapat mengenal PKS secara

> objektif, agar rakyat Indonesia mengetahui apakah PKS benar-benar

> mengusung kepentingan rakyat Indonesia atau justru sedang mengkhianati

> masyarakat dan para kadernya sendiri dengan sentimen keagamaan serta

> jargon sebagai partai bersih. Sayangnya, banyak masyarakat dan

> orang-orang di dalam tubuh PKS ini pun tidak menyadarinya.

> 

> Bagian tersebut akan saya jelaskan secara singkat di akhir cerita

> saya, dan sekarang saya ingin berbagi dulu kepada para pembaca

> mengenai sistem pengkaderan PKS yang sangat canggih dan sistematis

> sehingga dalam waktu singkat membuatnya menjadi partai besar.

> 

> Saya waktu mahasiswa adalah kader PKS mulai dari 'am sirriyah sampai

> ke 'am jahriyah. Mulai dari saya masih sembunyi-sembunyi dalam

> berdakwah, sampai ke fase dakwah secara terang-terangan, sejak PKS

> masih bernama PK sampai kemudian menjadi PKS.

> 

> Dalam struktur pengkaderan PKS di kampus, ada beberapa lingkaran,

> yakni lingkaran inti yang disebut majelis syuro'ah (MS), lingkaran ke

> dua yakni majelis besar (MB), dan lingkaran tiga yang menjadi corong

> dakwah seperti senat (BEM), BPM (MPM), dan lembaga kerohanian islam.

> Jenjangnya adalah mulai dari lembaga dakwah tingkat jurusan, fakultas,

> sampai ke universitas. Jika di universitas tersebut terdapat asrama

> dan punya kegiatan kemahasiswaan, maka di sana pun pasti ada struktur

> seperti yang telah saya terangkan.

> 

> Universitas biasanya akan berhubungan dengan PKS terkait perkembangan

> politik kampus maupun perkembangan politik nasional. Dari sanalah

> basis PKS dalam melakukan pergerakan-pergerak an politik dalam negeri

> atas nama mahasiswa baik itu yang berwujud demonstrasi ataupun

> pergerakan lainnya. Sistem pergerakan, pengkaderan, dan struktur

> lingkaran yang terjadi di dunia kampus sama persis dengan yang terjadi

> di tingkat nasional.

> 

> Kembali ke dalam struktur lingkaran PKS di kampus, orang-orang yang

> duduk di MS jumlahnya biasanya tidak banyak dan orang-orangnya adalah

> orang-orang yang terpilih. Kebanyakan yang menjadi anggota MS adalah

> mahasiswa yang memang sudah di kader sejak SMU. Tapi tidak banyak juga

> yang berhasil masuk ke dalam MS dari orang-orang yang telah dikader

> pada saat kuliah. Saya termasuk orang yang masuk ke dalam lingkaran MS

> yang baru di kader pada saat kuliah dan menduduki posisi sebagai

> mas'ulah di asrama UI sehingga saya punya akses langsung untuk

> berdiskusi dengan mas'ulah tingkat universitas. Dari sini juga saya

> akhirnya banyak tahu sistem dalam PKS meskipun saya pada tingkat

> fakultas hanya masuk sampai tingkat MB.

> 

> Dalam MS dan MB memiliki mas'ul (pemimpin untuk anggota ikhwan) dan

> mas'ulah (pemimpin untuk anggota akhwat). Masing-masing mas'ul (ah)

> ini membawahi MS secara keseluruhan dan ada juga mas'ul(ah) yang

> membawahi sayap-sayap dakwah yakni sayap tarbiyah (mengurusi

> pengkaderan khusus untuk ikhwah seperti pemetaan liqoat, materi

> liqoat, dll), sayap syiar (mengurusi syiar islam khususnya dalam

> lembaga kerohanian formal dan menjaring kader baru), dan sayap sosial

> & politik (mengurusi dakwah dalam bidang lembaga formal kampus yakni

> BEM dan MPM).

> 

> Di lingkaran ke dua adalah majelis besar, anggotanya adalah ikhwah

> yang sudah di kader juga dan tinggal menerima keputusan dari MS untuk

> dilaksanakan. Jadi, MS ini adalah tink-tank dari seluruh kegiatan yang

> terjadi di kampus. Apabila kader PKS duduk sebagai ketua BEM/Senat

> atau MPM/BPM, maka semua kegiatannya harus mendapat ijin dari MS dan

> memang biasanya berbagai agenda di BEM/Senat dan MPM/BPM ini dibuat

> oleh MS.

> 

> Bagaimana sistem pengkaderan PKS itu sendiri? Bagaimana PKS mengubah

> seorang menjadi kader yang militant? Jalan pertama adalah menguasai

> Senat, BEM, BPM, dan MPM. Apabila lembaga formal ini sudah dikuasai

> maka akan mudah untuk membuat kebijakan terutama pada masa penerimaan

> mahasiswa baru.

> 

> Saat orientasi Mahasiswa baru biasanya mereka akan dibentuk kelompok

> kecil (halaqah) dan ikhwah PKS akan berperan sebagai mentor. Kegiatan

> ini akan berlanjut rutin selama masa perkuliahan di mana halaqah ini

> akan berkumpul 1 minggu sekali. Dari sinilah biasanya akan terjaring

> orang-orang yang kemudian akan menjadi ikhwah militan, bahkan orang

> yang sebelumnya tidak pakai jilbab dan sangat gaul bisa menjadi

> seorang akhwat yang sangat pemalu namun juga sangat militan.

> 

> Agenda utama kami adalah membentuk Manhaj Islamiyah di Indonesia

> menuju Daulah Islamiyah (mirip dengan sistem Khilafah Islamiyah dari

> HTI). Doktrin utama dalam sistem jamaah PKS yang juga menamakan

> dirinya sebagai jamaah Ikhwanul Muslimin ini adalah "nahnu du'at qobla

> kulli sya'I" dan "sami'na wa ata'na". Dua doktrin inilah yang membuat

> kami semua menjadi orang yang sangat loyal dan militan. Setiap

> instruksi yang diberikan dari mas'ul(ah) ataupun murabbi(ah) kami akan

> kami pasti patuhi meskipun kami tidak benar-benar paham tujuannya.

> Seperti menyumbang, mengikuti demonstrasi, meskipun harus bolos

> kuliah, dll.

> 

> Selama saya aktif di pergerakan ini, saya melihat banyak sekali

> teman-teman saya yang berhenti menjadi Aktivis Dakwah Kampus (ADK).

> Dulu saya merasa kasihan dengan mereka, karena yang saya tahu –

> diberitahu oleh murabbi kami dan juga seringkali dibahas dalam taujih

> atau tausiyah (semacam kultum) – bahwa dalam jalan dakwah ini selalu

> akan ada orang-orang yang terjatuh di jalan dakwah, mereka adalah

> orang-orang futur (berbalik ke belakang).

> 

> Orang-orang ini biasanya kami label sebagai anggota "basah" (barisan

> sakit hati). Saya mempercayai semuanya sampai akhirnya saya pun merasa

> tidak cocok lagi untuk berada di sana dan memutuskan untuk keluar dari

> ADK padahal saya dulu sudah diproyeksikan sebagai ADK abadi (orang

> yang akan menjadi aktivis dakwah kampus selamanya dengan cara menjadi

> dosen atau karyawan tetap di kampus).

> 

> Ada beberapa alasan yang membuat saya mengambil keputusan untuk

> keluar, antara lain:

> 

> 1. Adanya ekslusivisme antara kami para ADK dengan orang-orang diluar

> ADK. Kami para ADK adalah orang-orang khos (orang khusus) dan mereka

> adalah adalah orang 'amah (orang umum). Orang khos adalah orang yang

> sudah mengikuti tarbiyah dan mengikuti liqo'at (semacam halaqah tapi

> lebih khusus lagi) dan orang 'amah adalah orang yang belum mengenal

> tarbiyah.

> 

> Para ikhwah, terutama para ADK, tidak akan mau menikah dengan 'amah

> karena mereka dapat membuat orang khos seperti kami menjadi future,

> bahkan bisa membuat kami terlempar dari jalan dakwah. Istilah khos dan

> a'amah ini membuat saya merasa tidak natural dan tidaknmanusiawi dalam

> menghadapi teman saya yang 'amah.

> 

> Saya diajarkan bahwa mereka adalah mad'u (objek dakwah) saya. Jika

> saya bisa menarik mereka ke dalam sistem kami apalagi bisa menjadi

> ADK, maka kami akan mendapat pahala yang sangat besar. Saya merasa

> menjadi berdagang dengan teman saya yang dulunya sebelum menjadi ADK

> adalah sahabat saya. Saya merasa tidak memanusiakan teman saya dan

> lebih memandang mereka sebagai objek dakwah.

> 

> 2. Dalam liqo'at ataupun dauroh saya juga ada beberapa hal yang

> membuat saya tidak sreg, seperti bahwa saya harus lebih mengutamakan

> liqo'at daripada kepentingan orang tua dan keluarga saya. Bahkan saya

> pernah diberitahu bahwa bila sudah ada panggilan liqo'at, mski orang

> tua saya sakit dan harus menjaganya, maka saya harus tetap datang liqo

> (entah mengapa selama beberapa tahun saya bisa menerima konsep yang

> kurang manusiawi ini).

> 

> Hal lain adalah saya tidak boleh mengikuti kajian di luar liqo saya,

> padahal setahu saya bahwa kebenaran itu tidak hanya milik liqo saya,

> masih banyak sekali kebenaran di luar sana. Bahkan buku bacaan pun

> diatur dimana ada banyak buku yang saya sangat berguna untuk menambah

> wawasan keislaman saya seperti buku yang mengajarkan tentang hakikat

> islam namun oleh murabbi saya dilarang. Untuk hal ini saya membangkang

> karena seandainya islam itu memang benar rahmatan lil alamin maka

> ilmunya pun pasti sangat luas dan tidak hanya monopoli orang-orang di

> PKS semata.

> 

> Dan hal yang paling mengusik saya adalah selama saya mengaji di liqo

> ataupun mengikuti taujih dan taushiyah dalam syuro ataupun

> dauroh-dauroh (training) saya merasa lebih banyak diajarkan tentang

> kebencian terhadap agama atau aliran lain seperti bagaimana kejamnya

> kaum nashoro (nasrani) yang membantai saudara kami di Poso, yahudi

> yang membantai saudara kami di Palestina, JIL yang memusuhi kami, NII

> yang sesat, teman-teman Salafi yang mengganggu kami, dst.

> Sampai-sampai, akibat begitu terinternalisasinya hal tersebut, ketika

> saya mengikuti tarbiyah universitas dan sedang makan siang, saya dan

> teman-teman menganggap yang sedang kami makan dan telan itu adalah

> orang-orang yahudi dan nashoro.

> 

> Doa-doa kami pun selalu secara khusus ketika qunut adalah untuk

> mujahid-mujahid di Palestina dan Afganistan (kadang saya berpikir

> kapan kita berdoa untuk pahlawan perjuangan di Indonesia yang telah

> menghadiahkan kemerdekaan terhadap kita). Sejujurnya saya lebih

> tersentuh dan bisa menangis tersedu-sedu ketika dibacakan ayat-ayat

> seperti dalam surat Ar-Rahman yang menceritakan Cinta-Ilahi ketimbang

> surah seperti Al-Qiyamah yang menceritakan azabNya.

> 

> Kebencian sangat bertentangan dengan hati nurani saya karena saya

> sangat percaya dengan ayat yang mengatakan bahwa rahmat Allah SWT

> lebih cepat dari murkaNya, yang artinya cinta Allah SWT seharusnya

> dapat menghapus kemarahanNya terhadap umat manusia. Inilah sebabnya

> mengapa di sini hati saya merasa sangat kering saat mengikuti tausiyah

> dan taujih yang senantiasa bercerita tentang peperangan dan kebencian.

> 

> 3. Semua ganjalan-ganjalan yang saya rasakan akhirnya meledak ketika

> saya kemudian tahu dari sumber yang terpercaya dalam pemerintahan,

> juga dari petinggi PKS sendiri, tentang agenda yang tidak pernah saya

> ketahui sebelumnya dan pastinya juga tidak diketahui oleh orang-orang

> se-level saya atau bahkan pun pengurus inti PKS.

> 

> Agenda utama PKS adalah menghancurkan budaya Indonesia melalui invasi

> budaya Arab Saudi. Banyak sekali indikasi yang saya rasakan langsung

> pada saat menjadi ADK seperti upaya kami untuk menghalang-halangi

> acara seni, budaya, musik, dll. Hingga berbagai upaya kami agar bisa

> memboikot mata kuliah ilmu budaya dasar (IBD). Saya ingat dulu, karena

> saya begitu termakan doktrin bahwa mata kuliah IBD tidak berguna dan

> bisa melemahkan iman saya seringkali membolos kalau ada latihan menari

> sampai saya sempat dibenci teman-teman saya.

> 

> Kembali kepada agenda PKS ini sebagai perpanjangan tangan dari

> Kerajaan Saudi tujuan utamanya adalah agar kekuasaan Arab bisa

> mencapai indonesia mengingat satu-satunya sumber devisa Arab adalah

> minyak yang diperkirakan akan habis pada tahun 2050 dan melalui jamaah

> haji.

> 

> Indonesia adalah negara yang sangat kaya sumber daya alam dan

> merupakan umat muslim terbesar di dunia. Bahkan jika seluruh umat

> muslim di timur tengah disatukan, umat muslim Indonesia masih jauh

> lebih banyak. Untuk itu, agar dapat bertahan secara ekonomi, maka Arab

> Saudi harus bisa merebut Indonesia dan cara yang paling jitu adalah

> melalui invasi kebudayaan.

> 

> Islam dibuat menjadi satu dengan kebudayaan Arab, sehingga budaya Arab

> akan dianggap Islam oleh masyarakat Indonesia yang relatif masih

> kurang terdidik dan secara emosional masih sangat fanatik terhadap

> agama.

> 

> Ketika kebudayaan lokal sudah bisa dihilangkan dan kebudayaan Arab

> yang disamarkan sebagai Islam dapat berkuasa, maka orang-orang akan

> menjadi begitu fanatik buta bahkan fundamentalis dan tidak bisa lagi

> mengapresiasi agama lain dan budaya lokal. Lalu, bila kebudayaan

> Nusantara sudah sampai dianggap musyrik atau bid'ah, maka saat itulah

> NKRI akan bubar. Orang-orang yang pulaunya dihuni oleh mayoritas non

> muslim atau yang masih memegang budaya lokal di indonesia akan meminta

> merdeka. Pulau-pulau di Indonesia akan terpecah belah dan pada saat

> itulah orang-orang ini akan bagi-bagi "kue".

> 

> Peta rencanaya adalah bagian pulau di Indonesia yang mayoritas Islam

> akan dikuasai oleh Arab. Sedangkan daerah yang penduduknya mayoritas

> kristen akan dikuasai oleh Amerika. Lalu, daerah-daerha yang mayoritas

> penduduknya beragama Hindu, Buddha, Animisme, dll., akan dikuasai oleh

> Cina.

> 

> Tidak banyak orang PKS yang tahu soal ini, hanya segelintir saja yang

> memahaminya. Mereka menduduki posisi-posisi strategis dalam

> pemerintahan agar dapat lebih memudahkan agendanya. Sentimen keagamaan

> terus dipakai untuk meraih simpati masyarakat. Sehingga berbagai

> produk kebijakan seperti Perda Syariat, UU APP, dll. yang rata-rata

> hanya sekedar mengurus masalah cara berpakaian semata akan dengan

> bangganya diterima oleh masyarakat muslim yang naif sebagai

> keberhasilan Islam. Masyarakat kita lupa bahwa sampai saat ini PKS

> belum menghasilkan produk yang dapat memajukan ekonomi, menyelesaikan

> permasalahan kesehatan, pendidikan, pencegahan bencana alam, korupsi,

> trafficking, tayangan TV yang semakin memperbodoh masyarakat, dan

> permasalahan lain yang lebih riil dan sangat dibutuhkan oleh

> masyarakat kita ketimbang sekedar mengatur cara orang dewasa

> berpakaian dan berperilaku.

> 

> Jangan terburu-buru apriori dan menganggap tulisan mengenai pengalaman

> saya ini adalah black campaign. Renungkan dengan hati nurani yang

> dalam. Tidak ada kepentingan saya selain hanya menyampaikan kebenaran.

> 

> Saya tahu resiko apa yang ada di hadapan saya dan siapa yang saya

> hadapi. Tapi saya lebih takut menjadi bagian dari orang yang zalim,

> karena tahu kebenaran, namun tidak bersuara. Rasa cinta saya bagi

> negeri yang sudah memberi saya kehidupan ini menutupi rasa takut saya.

> Saya yakin siapa yang berjalan dalam kebenaran maka kebenaran akan

> melindunginya.

> 

> Buat rekan saya, murabbi saya, sahabat-sahabat saya dulu sesama

> ikhwah, saya mencintai kalian semua dan akan terus mencintai kalian.

> Saya berharap, persaudaraan kita tetap terjalin karena bukanlah partai

> atau agama yang mempersaudarakan kita, tapi karena kita satu umat

> manusia, anak cucu Adam. Kalau bahasa teman saya, kita menjadi saudara

> karena kita menghirup udara yang sama, makanya kita disebut

> "sa-udara".

> 

> Semoga pengalaman saya ini dapat menjadi bahan renungan para jamaah

> "fesbukiyah" dalam menentukan pilihan pemimpin yang akan membawa kapal

> Indonesia menuju masyarakat yang bahagia, makmur dan sentosa, yang

> memiliki jati diri dan menghargai kebudayaan nusantara. Wallahu A'lam

> Bis-Shawab Wallahul Musta'an.

> 

> http://myquran. org/forum/ index.php/ topic,14123. 3510.html

> 

> 

> [Non-text portions of this message have been removed]

>



Apakah wajar artis ikut Pemilu? Temukan jawabannya di Yahoo! Answers. 
http://id.answers. yahoo.com



[Non-text portions of this message have been removed]




 

      

    
    
        
         
        
        








        


        
        


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke