Merajut kata

Berpikir, ketelitian, observasi, bercermin diri, kecerdasan. Untaian kata-kata 
itu sarat makna, sangat menggugah nurani, dirajut dengan benang kesadaran dan 
dibingkai dengan kebijaksanaan. Kata-kata itu bisa menjadi begitu indahnya 
bagaikan peragaan keanggunan pakaian tradisional.

Refleksi diri dapat memberikan wawasan pada perilaku dirinya ketika berhubungan 
dengan perasaan emosi, berinteraksi dengan orang lain, mempunyai tujuan, 
kendala dan motivasi. Namun kebanyakan orang-orang sengaja menyimpannya di 
salah satu kotak tersendiri supaya tidak terlihat oleh yang lain, jadi 
dibiarkanlah dirinya bebas.

Kekuasaan
Tidak terbatas
Wakil rakyat bersolek

Sejak rajutan kata direproduksi, cara berpikirnya pun seperti semakin lebih 
mendalam daripada sebelumnya. Aah..pengalamannya yang intens disepanjang musim 
kekuasaan negara, dirasakannya tidak memiliki sarat makna yang lebih berarti 
buat meningkatkan kesadaran dirinya sendiri. Bahkan egosentris dianggap lebih 
baik, katanya demi kebutuhan keseimbangan situasi. Padahal tradisi pembodohan 
dan uang tutup mulut sudah menjadi mekanisme bentuk komunikasi dari pencerminan 
Bangsa kita.

Paska pemilu
Pesta korupsi
Century butuh tumbal

MiRa - Amsterdam, 8 Maret 2010


Information about KUDETA 65/ Coup d'etat '65, click: http://www.progind.net/   
http://sastrapembebasan.wordpress.com/
 


      

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke