Halo Ferodear,

Duluuu waktu belajar solat, ambil air sembahyang pernah saya tanya,
mengapa harus  3 kali, kan buang2 air?
Mengapa urutannya tangan dulu kemudian tangan sudah bersih untuk bersihkan yg 
lain2 gak di cuci lagikah tangannya?
Lantas kata yg ngajarin ; 'sudah ikuti saja - dengarkan dan taat'.

Kalo misalnya tayamum - hare gene masih adakah?
Bukankah pasir/tanah/debu zaman sekarang kotor apa malahan jadi najis?
Lantas yg ngajarin bilang; ' makanya belilah air mineral' Yg ini gak saya taati
:-)
Salam, 
l.meilany
  ----- Original Message ----- 
  From: F e r o n a 
  To: wanita-muslimah@yahoogroups.com 
  Sent: Friday, July 23, 2010 4:37 PM
  Subject: Re: [wanita-muslimah] TENTANG WANITA


    
  Sebenarnya hakikat mandi junub itu apa ya gerangan? Mandi dalam rangka
  membersihkan diri secara total atau sekedar ritual?

  Mandi bila bertujuan membersihkan diri dari ujung rambut sampai ujung
  kepala, maka rambut diikat atau dikepang atau disanggul, harus dibuka dan
  dikeramas bersih. Untuk yg berambut panjang, keramas tiap hari itu agak
  menyulitkan dan boros shampo, jadi biasanya keramas itu dua hari sekali.
  Karena habis keramas, gak bisa cuma membiarkan rambut basah tergerai begitu
  saja. Apalagi yang harus berjilbab, rambut basah harus dikeringkan dulu baru
  aman dipakaikan jilbab.

  Nah kalo mandi junubnya terpaksa tiap hari, kondisi yg saya ceritakan di
  atas jadi bikin agak ribet. Jadi bisa dipermudah dengan bila memang
  rambutnya masih bersih dan wangi, untuk bagian rambut tidak perlu dikeramas
  total, melainkan cukup diusap dengan air saja. Mungkin begitu.

  Saya ndak pernah berumit-rumit dalam hal seperti ini. Bila bisa keramas
  total, ya keramas. Bila susah, cukup basuh saja. Allah Maha Tahu apa yang
  ada di hati kita, niat kita mandi junub, namun keadaan menyulitkan. Jadi
  lakukan alternatif prosedur lainnya, yang penting kita niat untuk mandi
  junub. Mungkin ini salah, kalau salah ndak usah diikutin ya. Karena kalau
  saya, selalu yakin Allah itu Maha Pemaklum dan Maha Tahu...

  -- 
  Salam Manis,
  F e r o n a
  http://www.goldoven.com

  2010/7/23 Yudi Yuliyadi <y...@geoindo.com>

  >
  >
  > Berkaitan dengan rambut yang diikat atau dikepang (haditsnya) apakah pada
  > waktu mandi junub dibuka dulu atau tidak
  >
  > _____
  >
  > From: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
  > [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>]
  > On Behalf Of F e r o n a
  > Sent: Friday, July 23, 2010 4:18 PM
  >
  > To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
  > Subject: Re: [wanita-muslimah] TENTANG WANITA
  >
  > Saya juga tidak mengerti dengan tulisan tersebut. Mandi pakai ikat kepala
  > itu maksudnya gimana?
  >
  > Kalau berambut panjang, trus mandi basahin rambut yg diikat, malah bikin
  > rambut rusak dan ketombean. Seyogyanya rambut itu dicuci bersih dengan
  > shampoo lalu dikeringkan dengan seksama, lalu baru kalau mau pakai kerudung
  > atau jilbab dipakai dengan rambut yang kering, tidak dengan rambut yg
  > basah.
  > Bila alpa melakukan ini, utk yang tinggal di daerah lembab seperti jakarta,
  > kulit kepala akan berketombe dengan suksesnya dan rambut pun jadi rontok.
  >
  > Mungkin maksut artikelnya itu petunjuk bagi mereka yang harus berjunub
  > namun
  > tak memungkinkan melakukan mandi keramas total ya? Jadi cukup mengusap
  > rambut atau gimana? Karena memang terkadang ada kondisi seperti itu.
  >
  > --
  > Salam Manis,
  > F e r o n a
  > http://www.goldoven.com
  >

  [Non-text portions of this message have been removed]



  

  __________ NOD32 5305 (20100723) Information __________

  This message was checked by NOD32 antivirus system.
  http://www.eset.com


[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke