Kang Muiz

Masa Kerja masih 10 tahun (?) apa maksud sampeyan masa kerja baru
berjalan 15 tahun. Konon masa kerja manusia idealnya 25 tahun. Aku
kerja sejak 1984 jadi sudah 26 Tahun, dan usia 46 tahun. Karena
disebut kerja (Ada suratnya) sejak usia 20 (Lulus sma). Makane ini
sudah sering enggan ke kantor apalagi hari pertama puasa begini, bener
udah waktunya pensiun neh.

Bali (Banyak Libur) huahahahahahaha. Aku setuju bali adalah masyarakat
terbaik di indonesia. aku sendiri merasa amat tentram kalo ke
denpasar, tidak ada rasa kuatir ditipu tukang taksi ketika di bandara,
suasana amat nyaman. Beda kalo mendarat di soekarno-hatta atau stasiun
gambir, pasar senen, apalagi jatinegara. Waduhhhh meski tinggal di
Jakarta kita kesel juga masih banyak sopir taksi, calo, taksi gelap
yang dengan tulus mencoba menipu kita. Larisnya pariwisata bali bukan
karena keindahan alam, karena kalo alam saja, masih banyak yang lebih
indah. Tahun lalu aku ke Timor Leste, kalo soal "keperawanan" alam.
Timor Leste ciamik kang. Tapi jadi turis di dili tidak mudah,
transportasi termasuk sulit didapat, harga2 mahal tapi makanan jawa
sangat banyak. Salah satu yang menyenangkan di dili sekarang ini
banyaknya perempuan thailand (dan China) jaga toko, wah mereka cantik2
dan ramah2. :D

Jadi munculnya bali jadi tujuan wisata semata karena kesadaran
masyarakatnya, di indonesia paling sulit adalah menciptakan squad
sopir taksi yang gak doyan nipu, squad satpam yang bener2 mengayumi,
sekumpulan penjaja makanan yang tidak ngibul, satuan polisi yang tidak
hobby pungli, tentara yang tidak suka menggertak. di Bali aku merasa
amat nyaman (Bukan karena boleh bugil di jalanan), tapi sebagai tamu
tidak perlu kuatir ditipu sopir taksi, calo hotel dll. Bahkan kadang
untuk warung makan keterlaluan jelasnya soal harga ini, karena label
harga amat mencolok.

Balikpapan menurutku berpotensi jadi baik, taksi bandara teratur, dan
angkot balikpapan is the best di indonesia dalam kedisiplinan dan
tidak ngetem. Aku ke menado lima tahun lalu jadi sudah tertinggal.
Surabaya, Jakarta, Semarang (kota-kota besar p jawa) hampir2 mirip.
yang pasti tidak nyaman buat tamu apalagi turis asing, karena sangat
mudah membingungkan dan tidak mudah menemukan bantuan bila ada
masalah.

Banda aceh termasuk paling buruk dalam transportasi dan layanan umum.

Ok kang Muiz, ntar aku info kalo pas ke denpasar terutama kalo sama
istri, kalo dengan selingkuhan khan biasanya pengen tidak diketahui
siapa-siapa. Jadi ktemu kawan saja pasti pura-pura tidak kenal
hehehehe

wassalam
sts





2010/8/11 Abdul Muiz عبد المعز <mui...@yahoo.com>

> Wan Sabri,
>
> Kayaknya Stephen Hawking karena pakar fisika dan antariksa mikirnya ya yang 
> jauh-jauh, kalau yang dekat ya dia suruh orang lain yang memikirkannya. Kita 
> butuh pemimpin-pemimpin dan umat yang cinta lingkungan, merawat dan 
> memeliharanya. Nah kalau yang ini di Bali tempatnya.
>
> Pohon dan patung saja disarungi, dipayungi, diberikan sesajen, serta 
> dipanjatkan do'a diperlakukan bak manusia, air dimanage dengan metoda subak 
> cukup sukses mengairi sawah. Panorama indah di Bali paling mudah ditemukan 
> karena ada di mana-mana, pantai, gunung, danau, sawah semuanya serba indah, 
> natural. Orang Hindu itu menganggap alam dan berbagai sifatnya merupakan 
> simbol yang Maha Kuasa jadi merasa dekat banget dengan yang Maha Kuasa. 
> Ritualitas mereka jauh lebih banyak dan lebih sering dibanding agama manapun, 
> makanya Bali dikenal berakronim BANYAK LIBUR, mungkin karena banyaknya 
> wisatawan/turis berdampak pada pertumbuhan ekonomi yang cukup bagus. Penduduk 
> aseli enggan mau jadi juru parkir, kalau di jawa juru parkir ada di 
> mana-mana, jalan lalu-lintas padat jadi lapangan pekerjaan pak ogah juga 
> mudah di temui di jawa, maka di Bali gak ada, begitu juga pengemis rada 
> jarang, tetapi saat ramadhan tiba kok ya banyak pengemis kalau lihat wajahnya 
> sih kayaknya pendatang. Mereka toleran banget dengan umat lain, sapi itu 
> dianggap hewan dihormati, boleh diminum air susunya karena menjadi substitusi 
> ASI jangan dimakan dagingnya, tetapi ketika disembelih saat hewan korban saat 
> idul adha tiba ya aman-aman saja. Padahal di India sering heboh tuh. 
> Bandingkan saudara kita umat islam di jawa paling gemar main gebuk sama 
> Ahmadiyah.
>
> Saya di Bali tugas, wan Sabri. Masa kerja masih 10 tahun, pernah di Malang 4 
> tahun, di Makassar 4 tahun, di Bandung 4 tahun, di Surabaya 4 tahun, terus 
> dipindah ke Bali ejak April 2009 gak tahu akan dimutasi ke mana lagi. Anak 
> dan istri selalu ikut, tetapi sejak di Bali rupanya anak-anak betah sekolah 
> di Malang gak mau ikut bapaknya di Bali, ya saya jadi bujang lokal, karena 
> ibunya anak-anak mengawasi anak-anak sekolah. Syukurlah masih bisa 
> mondar-mandir Denpasar-Malang. Kalau ke Denpasar silakan mampir ke tempat 
> saya Wan Sabri, mumpung masih diizinkan menempati rumah perusahaan.
>
> Di ubud itu tempatnya para seniman berkreasi, Julia Robert saat syuting film 
> Eat, Pray dan Love itu ya di seputar Ubud Gianyar itu, dekat tempat si Ktut 
> Liyer sang pelukis hijrah jadi peramal yang dikagumi sang penulis naskah film 
> tsb. Nah kalau wan Sabri ke Ubud belum makan bebek bengil ya belum sah tuh, 
> tapi mahal untuk ukuran kantong pribumi.
>
> Di kintamani ada danau namanya Batur, nah kalau tempat mayat kering itu 
> namanya Trunyan. Nabi Isa sih sanggup jalan di atas air, jadi enggan sewa 
> perahu.
>
> Wassalam
> Abdul Mu'iz
>

Kirim email ke