Mbak Ning,

kalau sudah diadakan dialog, yang beradab,
ada kesimpulannya, diambil dengan hati-hati dan ilmiah sekali,
sehingga "terbukti" Ahmadiyah kafir dan sesat, misalnya,
setelah itu "So What?"

Dilarang, diusir, dipenjara? Demi melindungi kemurnian akidah,
apa yang harus kita lakukan terhadap mereka?

Saya tidak begitu peduli sebenarnya ada golongan satu
mencap dan melabeli golongan lain, kafir, sesat, atau apapun,
saya lebih peduli kepada hak-hak tiap orang
untuk beribadah menurut keyakinannya.




2010/9/6 Lestyaningsih, Tri Budi (Ning) <ning...@chevron.com>

>
>
>
>
> Saya rasa usulan yang bagus tuh, mas. Ahmadiyah, LPPI, MUI muncul di TV
>
> dialog ditonton orang seindonesia. Biar jelas ahmadiyah yang diceritain
> begini begitu gimana sebenernya, tentunya semua dalam rangka mencari
> kebenaran dan kejelasan, sehingga ada langkah yang tepat untuk ke
> depannya. Maksud saya, jangan sampai dialognya dikemas jadi "tontonan",
> seperti yang biasanya dibuat oleh banyak station TV sehingga yang
> dipancing justru perdebatan atau berantemnya, bukan pencarian
> kebenarannya.
>
> Aqidah umat memang harus dilindungi dari hal-hal yang menyesatkan. Namun
> tidak dibenarkan melabel 'sesat' atau 'kafir' (baik sebagian maupun
> keseluruhan) tanpa dasar yang benar dan kuat. Kita kan harus
> hati-hatiiiiiii sekali mengeluarkan kata-kata 'kafir', karena bila ada
> dua pihak di mana salah satu atau keduanya mengkafirkan yang lain, maka
> salah satunya adalah kafir.
>
> Wallahua'lam bishowab.
>
> Wassalaam.
>
> -Ning
>
> From: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> [mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>]
> On Behalf Of wirosableng201
> Sent: Thursday, September 02, 2010 3:34 PM
> To: wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> Subject: [wanita-muslimah] Re: Kafir--> Ringkasan kesesatan Ahmadiyah
>
>
> Yang ahmadiyah emangnya LPPI, Lina atau Mas Suryawan ya?
>
> Kalau Mas Suryawan yang orang ahmadier sudah memberikan tanggapannya, ya
> seyogyanya itulah ahmadiyahnya orang ahmadiyah.
>
> Kalau yang dikatakan LPPI ya ahmadiyah versi LPPI atu versi Lina.
>
> Sekarang yang dibahas itu ahmadiyah versi ahmadiyah atau versi LPPI atau
> MUI?
>
> Lucu banget kalau orang non ahmadiyah ribut soal ahmadiyah versi LPPI
> dan MUI, lah orang ahmadiyahnya sendiri bilang ahmadiyah saya sih enggak
> bgitu!!!! pusying kan.
>
> Pengen deh ngelihat Ahmadiyah, LPPI, MUI muncul di TV dialog ditonton
> orang seindonesia. Biar jelas ahmadiyah yang diceritain begini begitu
> gimana sebenernya, ya tentu saja kita sih kalau mau fair gimana kata
> orang ahmadiyahnya, wong mereka yang punya keyakinan kok.
>
> --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com <wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com<wanita-muslimah%2540yahoogroups.com>>
> , "Lina" <linadah...@...>
>
> wrote:
> >
> > Om Suryawan, ane bukan LPPI and ane bukan ahmadier, ane...anaknya pak
> Dahlan.
> >
> > Ane cuma mo menyimpulkan bhw: Saling mengkafirkan gpp krn kafir banyak
> makna. Jadi, ahmadiers juga gak usah keki2 amat and bilang para ulama,
> selaen ulama ahmadier, itu pembohong krn pan kafir itu punya banyak
> makna...:-))
> >
> > Cuma dalam literatur ahmadiers aja ditemukan pembagian kafir langsung
> dan kafir tak langsung. Jadi, mnrt om Suryawan LPPI tereak dgn rasa
> benci,"uuuh dasar kafir langsung loh!" and Ahmadiers tereak tnp rasa
> benci,"uuuh dasar kafir tak langsung loh!"...he he he..and ane
> bilang,"aya2 wae"...
> >
> > Ahmadiers bilang, LPPI gak meneliti, cuma melintir. LPPI juga bisa
> bilang begeto. Kalo ane bilang,"LPPI melintir setelah meneliti (at least
> membaca), Ahmadier melintir setelah meneliti, and ane juga melintir
> setelah meneliti..."..he he he...melintir deh nih otak...
> >
> > wassalam,
> >
> > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com<wanita-muslimah%2540yahoogroups.com>>
> , "ma_suryawan"
>
> <ma_suryawan@> wrote:
> > >
> > > Berikut penjelasan atas fitnah dan bualan LPPI (Amin Djamaluddin
> dkk).
> > >
> > > Satu bukti terbukti dusta, maka nyatalah bahwa mereka (LPPI) adalah
> pendusta.
> > >
> > > --- In wanita-muslimah@yahoogroups.com<wanita-muslimah%40yahoogroups.com>
> <mailto:wanita-muslimah%40yahoogroups.com<wanita-muslimah%2540yahoogroups.com>>
> , "Yudi Yuliyadi" <yudi@>
>
> wrote:
> > > >
> > > > Ringkasan kesesatan Ahmadiyah
> > > >
> > > >
> > > > Dari hasil penelitian LPPI (Lembaga Penelitian dan Pengkajian
> Islam)
> > > > ditemukan butir-butir kesesatan dan penyimpangan Ahmadiyah
> ditinjau dari
> > > > ajaran Islam yang sebenarnya. Butir-butir kesesatan dan
> penyimpangan itu
> > > > bisa diringkas sebagai berikut:
> > >
> > > LPPI tidak melakukan penelitian, tetapi melakukan pelintiran atas
> literatur-literatur milik Ahmadiyah yang ditafsirkan sesuai selera
> sederhana LPPI.
> > > >
> > > > 1. Ahmadiyah Qadyan berkeyakinan bahwa Mirza Ghulam Ahmad dari
> India itu
> > > > adalah nabi dan rasul. Siapa saja yang tidak mempercayainya adalah
> kafir dan
> > > > murtad.
> > >
> > > Ahmadiyah meyakini bahwa Mirza Ghulam Ahmad itu Nabi dan Rasul
> adalah
> > > berdasar pengakuan bahwa beliau mendapat wahyu dan diangkat oleh
> Allah. Jadi, bukan atas kemauan beliau sendiri. Tuhan mempunyai wewenang
> mengangkat siapa saja di antara hamba-hamba yang dipilih-Nya. Ternyata
> Allah Ta'ala berfirman: "Allah maha mengetahui dimana Dia akan
> menempatkan risalat-Nya" (Al-An'aam:124)
> > >
> > > Allah Ta'ala pasti memberi hukuman yang sekeras-kerasnya kepada
> siapa yang berani-berani mengaku menjadi nabi, padahal dia bukan.
> Ternyata Dia berfirman: "Seandainya dia mengada-ada sebagian perkataan
> atas nama Kami, niscaya Kami pegang dia pada tangan kanannya. Kemudian,
> tentulah Kami memutuskan urat lehernya" (Al Haqqah:44-46)
> > >
> > > Tidak selamanya sebutan kafir ditujukan kepada siapa yang
> mengingkari Tuhan, nabi, rasul, kitab dan sebagainya. Ternyata istilah
> itu beragam pemakaiannya. Contohnya:
> > >
> > > a. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Janganlah kamu menjadi KAFIR
> dibelakangku, sehingga sebagian dari kamu memancung leher yang lain"
> (Misykat Jilid 1, hal. 37)
> > >
> > > Yang dimaksud dengan kafir oleh Rasulullah s.a.w. di sini adalah
> orang-orang mukmin jangan saling perang-memerangi, sebab perbuatan itu
> kafir.
> > >
> > > b. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Siapa di antara budak-budak yang
> lari
> > > meninggalkan tuannya, maka sesungguhnya ia telah menjadi KAFIR
> sebelum ia kembali kepada tuan mereka" (Muslim, jld. 1, hal. 37)
> > >
> > > c. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Ada dua sifat yang masih terdapat di
> kalangan umatku, mereka masih KAFIR dalam dua sifat itu, yakni mencela
> kebangsaan orang lain dan meratapi mayit" (Muslim, jld.1, hal.37)
> > >
> > > d. Rasulullah s.a.w. bersabda: "Perjanjian teguh yang membedakan
> kita dengan mereka (orang-orang kafir dan musyrik)adalah sembahyang,
> maka barangsiapa meninggalkan sembahyang niscaya KAFIRlah dia" (Misykat,
> hal. 58).
> > >
> > > Jadi, andaikata ada sebutan kafir, maka yang dimaksud ialah tak lain
> > > hanya menyatakan, tanpa sekelumitpun rasa benci atau tidak
> bersahabat, bahwa orang itu tidak beriman dan mengingkari kebenaran
> seorang nabi atau rasul. Dalam kaitan ini sudilah memperhatikan tulisan
> pendiri Jemaat Ahmadiyah berikut ini:
> > >
> > > "Cobalah perhatikan kebohongan para alim-ulama, betapa mereka
> menuduh kami telah mengkafirkan dua ratus juta kaum muslimin, padahal
> bukanlah kami yang memulai hal ini, bahkan para ulamalah yang mula-mula
> mengkafirkan kami dan mereka pulalah yang telah menimbulkan kiamat
> dengan menghamburkan fatwa-fatwa mengkafirkan kami, dan dengan
> fatwa-fatwa itu mereka telah menimbulkan kegemparan di seluruh India
> ..." (Haqiqatul Wahyi, hal.120-121)
> > >
> > > Selain itu, menurut kami kafir ada 2 macam. Mengingkari nabi
> tasyri'i (nabi pembawa Syari'at) adalah lain dan mengingkari nabi ummati
> (nabi pengikut) adalah lain lagi statusnya. Dikarenakan Rasulullah
> s.a.w. adalah nabi pembawa Syari'at, maka mengingkari Islam atau
> mengingkari Rasulullah s.a.w., langsung membuat seseorang itu menjadi
> kafir, dalam arti menjadi non-muslim. Dalam kondisi dimana seseorang
> menerima Rasulullah s.a.w. dan Al-Qur'an sebagai
> > > Kalamullah, namun ia mengingkari Masih MAU'UD (Al Masih yang
> Dijanjikan), maka keingkarannya itu bukanlah suatu ke-kafir-an yang
> dapat membuatnya menjadi non-muslim. Dikarenakan Masih Mau'ud adalah
> nabi ummati, maka mengingkari beliau berarti membuat seseorang menjadi
> kafir/ingkar terhadap nabi ummati. Sebagai anggota didalam umat
> Rasulullah s.a.w., orang itu dapat disebut MUSLIM. Akan tetapi dia
> menjadi "kafir" dalam hal mengingkari Masih Mau'ud.
> > >
> > > Mengingkari Masih Mau'ud bukanlah kekafiran secara langsung,
> melainkan kekafiran secara tidak langsung - sebagaimana bahwa halnya
> kenabian Masih Mau'ud itu adalah kenabian yang tidak langsung. Inilah
> yang merupakan spirit daripada tulisan pendiri Jemaat Ahmadiyah berikut
> ini:
> > >
> > > "Poin ini perlu diingat bahwa menyatakan orang-orang yang
> mengingkari
> > > pendakwaannya sebagai kafir hanyalah ciri nabi-nabi yang membawa
> Syari'at serta hukum-hukum baru dari Allah Ta'ala. Akan tetapi, selain
> daripada pembawa Syari'at, segenap mulham (penerima ilham) dan muhaddats
> (yang bercakap-cakap dengan Allah Ta'ala) - tidak perduli betapa
> mulianya kedudukannya disisi Allah dan memperoleh anugrah bercakap-cakap
> langsung dengan Allah - dengan mengingkari mereka tidak ada yang menjadi
> kafir" (Triyaqul Qulub, cat.kaki hal. 130, Rohani Khazain Jld. 15, cat.
> kaki hal. 432)
> > >
> > > > 2. Ahmadiyah Qadyan mempunyai kitab suci sendiri yaitu kitab suci
> > > > "Tadzkirah".
> > >
> > > Tidak diragukan lagi bagi Jemaat Ahmadiyah bahwa tidak ada kitab
> suci lain kecuali Al-Qur'an, dan nama Tadzkirah yang disebut-sebut
> sebagai kitab suci baru muncul sekitar tahun 1992 ketika salah seorang
> penulis buku yang terbit di Indonesia yaitu M. Amin Djamaluddin
> mengarang buku berjudul Ahmadiyah & Pembajakan Al-Qur'an. Jadi, istilah
> kitab suci yang melekat pada buku Tadzkirah memang diciptakan oleh M.
> Amin Djamaluddin (Ketua LPPI), bukan oleh Jemaat Ahmadiyah.
> > >
> > > Di dalam literatur-literatur Ahmadiyah apa pun, sejak masa hidup Hz.
> Mirza Ghulam Ahmad a.s. (1835-1908) sampai dengan hari ini, tidak pernah
> ditemukan istilah kitab suci untuk Tadzkirah.
> > >
> > > Ayat-ayat al-Qur'an adalah milik Allah Ta'ala, bukan milik M. Amin
> Djamaluddin dan kroni-kroninya, sehingga jika ada beberapa wahyu yang
> beliau terima merupakan pengulangan dari ayat-ayat suci Al-Qur'an. Hal
> tersebut dimaksudkan sebagai penekanan pada beberapa segi konotasi
> ayat-ayat tertentu dan penerapannya pada situasi tertentu. Dengan adanya
> beberapa wahyu yang sama redaksinya dengan ayat suci Al-Qur'an serta
> diulang-ulang, bukanlah pilihan dan keinginan dari Hz. Mirza Ghulam
> Ahmad a.s. sebagai penerima wahyu, namun hal itu semata-mata merupakan
> kehendak dari Allah Ta'ala sebagai Pemberi Wahyu.
> > >
> > > Jadi, jika tuduhannya adalah membajak ayat-ayat suci Al-Qur'an, maka
> tuduhan itu tidak ada dasarnya sama sekali, sebab dapat kita temukan
> juga `pembajakan' serta pengulangan-pengulangan ayat-ayat Al-Qur'an
> dalam kehidupan sehari-hari.
> > >
> > > Contohnya adalah pengutipan ayat-ayat Qur'an dalam ceramah-ceramah
> dan juga dalam tulisan di berbagai macam buku. Orang-orang yang mengutip
> ayat-ayat suci Al-Qur'an itu juga dapat dikatakan telah membajak kitab
> suci Al-Qur'an dengan menurutkan tuduhan para penentang Ahmadiyah, sebab
> mereka tidak meminta izin dari Pemilik Al-Qur'an yaitu Allah Ta'ala
> untuk mengutip isi Al-Qur'an.
> > >
> > > Bahkan dalam Al-Qur'an Karim juga dapat kita temukan kesamaan dengan
> kitab-kitab suci terdahulu sebelum lahirnya Al-Qur'an. Kalau begitu
> keadaannya, apakah kita punya keberanian untuk mengatakan bahwa Islam
> telah mengacak-acak dan membajak isi dari kitab-kitab sebelumnya seperti
> Taurat dan Injil karena ada beberapa ayat dalam Al-Qur'an Karim yang
> merupakan pengulangan dari kedua kitab tersebut?
> > >
> > > "Dan (ingatlah) ketika Musa berkata kepada kaumnya: "Hai kaumku,..."
> (61: 6)
> > > "Dan (ingatlah) ketika Isa Putra Maryam berkata: "Hai Bani
> Israil,..." (61: 7)
> > >
> > > Apakah kita mau mengatakan bahwa, na'udzubillahii min dzalik,
> Rasululah Muhammad s.a.w. telah membajak perkataan nabi-nabi sebelumnya?
> Demikian pula halnya dengan kisah-kisah yang terdapat dalam Taurat juga
> ada di dalam Al-Qur'an, apakah kita juga ingin mengatakan bahwa
> Al-Qur'an telah menyadur dan membajak isi Taurat?
> > > Bahkan ahl-kitab (Yahudi dan Nasrani) mengatakan bahwa banyak ayat
> Al-Qur'an yang diambil dari Alkitab (Bible). Dengan kata lain, dapat
> pula orang Islam dituduhkan telah membajak isi Alkitab mereka. Apakah
> kita sanggup menerima tuduhan ini dengan lapang dada? Tentu tidak.
> > >
> > > > 3. Kitab suci "Tadzkirah"adalah kumpulan "wahyu" yang diturunkan
> "Tuhan"
> > > > kepada "Nabi Mirza Ghulam Ahmad" yang kesuciannya sama dengan
> Kitab Suci
> > > > Al-Qur'an dan kitab-kitab suci yang lain seperti; Taurat, Zabur
> dan Injil,
> > > > karena sama-sama wahyu dari Tuhan.
> > >
> > > Tadzkirah bukanlah kitab suci bagi Jemaat Ahmadiyah, dan kitab
> sucinya Jemaat Ahmadiyah adalah kitab yang diturunkan kepada Nabi Besar
> Muhammad s.a.w. yaitu Al-Qur'an.
> > >
> > > Demikian pula Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. telah menyatakan mengenai
> Al-Qur'an sebagai berikut:
> > >
> > > "Tidak ada kitab kami selain Qur'an Syarif. Dan tidak ada rasul kami
> kecuali Muhammad Musthafa shallallaahu `alaihi wasallam. Dan tidak ada
> agama kami kecuali Islam. Dan kita mengimani bahwa nabi kita s.a.w.
> adalah Khaatamul Anbiya', dan Qur'an Syarif adalah Khaatamul Kutub.
> Jadi, janganlah menjadikan agama sebagai permainan anak-anak. Dan
> hendaknya diingat, kami tidak mempunyai pendakwaan lain kecuali sebagai
> khadim Islam. Dan siapa saja yang mempertautkan hal [yang bertentangan
> dengan] itu pada kami, dia melakukan dusta atas kami. Kami mendapatkan
> karunia berupa berkat-berkat melalui Nabi Karim s.a.w. Dan kami
> memperoleh karunia berupa makrifat-makrifat melalui Qur'an Karim. Jadi,
> adalah tepat agar setiap orang tidak menyimpan di dalam kalbunya apa pun
> yang bertentangan dengan petunjuk ini. Jika tidak, dia akan
> mempertanggungjawabkannya di hadapan Allah Ta'ala. Jika kami bukan
> khadim Islam, maka segala upaya kami akan sia-sia dan ditolak, serta
> akan diperkarakan." (Maktubaat-e-Ahmadiyyah, jld. 5, no. 4)
> > >
> > > Jadi, yang namanya Tadzkirah sebenarnya adalah sebuah buku yang
> berisi kumpulan wahyu-wahyu, kasyaf-kasyaf serta mimpi-mimpi yang
> diterima oleh Hz. Mirza Ghulam Ahmad dalam hidupnya selama lebih dari 30
> tahun. Selama Hz. Mirza Ghulam Ahmad hidup, tidak ada buku yang bernama
> Tadzkirah dalam lingkungan Jemaat Ahmadiyah dan Hz. Mirza Ghulam Ahmad
> a.s. tidak pernah menulis buku yang berjudul Tadzkirah.
> > >
> > > Buku Tadzkirah ini dibuat atas prakarsa Hz. Mirza Bashiruddin Mahmud
> Ahmad r.a. bertahun-tahun kemudian setelah wafatnya Hz. Mirza Ghulam
> Ahmad a.s., yaitu pada sekitar tahun 1935, ia menginstruksikan Nazarat
> Ta'lif wa Tashnif, sebuah biro penerangan dan penerbitan Jemaat
> Ahmadiyah pada waktu itu untuk menghimpun wahyu-wahyu, kasyaf-kasyaf
> serta mimpi-mimpi yang diterima Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. sebagaimana
> terdapat dalam berbagai macam terbitan (buku-buku, jurnal-jurnal
> [selebaran, majalah] dan surat kabar-surat kabar) yang mana materi
> terbitan itu telah disebarkan kepada umum pada saat itu. Selain dari
> berbagai macam terbitan, dari catatan-catatan harian Hz. Mirza Ghulam
> Ahmad a.s. juga ditemukan keterangan mengenai pengalaman ruhani beliau,
> juga tidak ketinggalan adanya kesaksian dari para Sahabat, anggota
> keluarga, kerabat, dan lainnya, di mana mereka diberitahu oleh Hz. Mirza
> Ghulam Ahmad mengenai wahyu, kasyaf, mimpi yang beliau terima dari Allah
> Ta'ala.
> > >
> > > Untuk maksud ini dibentuklah sebuah panitia yang terdiri dari
> Maulana Muhammad Ismail, Syekh Abdul Qadir dan Maulvi Abdul Rasyid.
> Panitia tersebut kemudian menyusun wahyu-wahyu, kasyaf-kasyaf serta
> mimpi-mimpi yang diterima Hz. Mirza Ghulam Ahmad a.s. secara sistematis
> dan kronologis ke dalam bentuk sebuah buku. Setelah pekerjaan tersebut
> selesai, maka buku tersebut diberi nama Tadzkirah. Nama Tadzkirah
> sendiri mempunyai arti kenangan atau peringatan. Buku ini kemudian
> dicetak dalam jumlah yang terbatas, dan di Indonesia pun jumlahnya
> sangat terbatas serta hanya dimiliki oleh mereka yang mengerti bahasa
> Urdu.
> > >
> > > > 4. Orang Ahmadiyah mempunyai tempat suci sendiri untuk melakukan
> ibadah
> > > > haji yaitu Rabwah dan Qadyan di India. Mereka mengatakan:
> "Alangkah
> > > > celakanya orang yang telah melarang dirinya bersenang-senang dalam
> Haji
> > > > Akbar ke Qadyan. Haji ke Makkah tanpa haji ke Qadyan adalah haji
> yang kering
> > > > lagi kasar". Dan selama hidupnya "Nabi" Mirza Ghulam Ahmad tidak
> pernah
> > > > pergi haji ke Makkah.
> > >
> > > Jemaat Ahmadiyah didirikan di Qadian. Kemudian setelah India
> terbelah menjadi dua negara, maka markas Jemaat Ahmadiyah beralih ke
> Rabwah, Pakistan. Memang sekali dalam setiap tahun diadakan pertemuan
> tahunan yang disebut Jalsah Salanah yang indentik dengan Annual
> Convention di kalangan organisasi-organisasi internasional. Di dalam
> Jalsah Salanah ini TIDAK diadakan ritual-ritual khusus kecuali
> mendengarkan ceramah-ceramah keagamaan. Pertemuan tahunan ini tidak
> hanya diadakan di Rabwah dan Qadian, melainkan juga di seratus empat
> puluh negara tempat Jemaat Ahmadiyah sudah berdiri, termasuk di
> Indonesia.
> > >
> > > Kalimat di dalam tanda kutip "Alangkah celakanya orang yang telah
> melarang dirinya untuk bersenang-senang dalam haji akbar ke Qadiyan.
> Haji ke Mekkah tanpa haji ke Qadiyan adalah haji yang kering lagi
> kasar", seakan-akan merupakan ungkapan langsung dari orang-orang Ahmadi.
> Kalimat itu sungguh menggelikan dan jauh dari kebenaran. Sebab,
> orang-orang Ahmadi mewajibkan dirinya menunaikan ibadah haji ke Mekkah
> mentaati perintah Allah. Tetapi terbukti justru orang-orang Ahmadi-lah
> yang dilarang dan dicegah untuk mentaati perintah Allah itu. Tegasnya,
> itu merupakan salah satu bukti kebohongan dan fitnah dari pihak-pihak
> anti-Ahmadiyah.
> > >
> > > > 5. Orang Ahmadiyah mempunyai perhitungan tanggal, bulan dan tahun
> sendiri.
> > > > Nama-nama bulan Ahmadiyah adalah: 1. Suluh 2. Tabligh 3. Aman 4.
> Syahadah 5.
> > > > Hijrah 6. Ihsan 7. Wafa 8. Zuhur 9. Tabuk 10. Ikha' 11. Nubuwah
> 12.
> > > > Fatah. Sedang tahunnya adalah Hijri Syamsi yang biasa mereka
> singkat dengan
> > > > HS. Dan tahun Ahmadiyah saat penelitian ini dibuat 1994M/ 1414H
> adalah tahun
> > > > 1373 HS. Kewajiban menggunakan tanggal, bulan, dan tahun Ahmadiyah
> > > > tersendiri tersebut di atas adalah perintah khalifah Ahmadiyah
> yang kedua
> > > > yaitu: Basyiruddin Mahmud Ahmad.
> > >
> > > Di dalam kalender resmi Jemaat Ahmadiyah dicantumkan ketiga-tiga
> pola
> > > penanggalan: 1. Penanggalan Hijriah Qomariah, 2. Penanggalan Masehi,
> 3. Penanggalan Hijri Syamsi. Corak penanggalan Hijri Syamsi ini adalah
> ciptaan Imam Jemaat Ahmadiyah Khalifatul Masih II, yang dipopulerkan
> dikalangan Jemaat Ahmadiyah untuk tujuan yang mulia. Yaitu untuk
> memperingati peristiwa bersejarah di jaman Junjungan kita Nabi Muhammad
> Rasulullah s.a.w..
> > >
> > > Menurut kalender Masehi, hijrahnya Rasulullah s.a.w. dari Mekkah ke
> Madinah terjadi pada tahun 622 M. Tahun ini adalah tahun 1994 M, berarti
> sama dengan tahun 1373 HS (Hijri Syamsi). Cara menghitungnya adalah :
> 1994-622+1=1373 HS.
> > >
> > > Jelasnya adalah sebagai berikut : Januari=Sulh (Perdamaian),
> Februari=Tabligh (Dakwah), Maret=Aman (Aman/damai), April=Syahadat
> (Terjadi banyak yang syahid), Mei=Hijrah (Saat peristiwa hijrah),
> Juni=Ihsan (Kebaikan), Juli=Wafa (Kesetiaan), Agustus=Zhuhur
> (Penampakkan), September=Tabuk (Sebuah tempat bersejarah), Oktober=Ikha
> (Persaudaraan), November=Nubuwwah (Kenabian), Desember=Fatah
> (Kemenangan).
> > >
> > > Kalender umum atau Masehi yang digunakan secara umum adalah dimulai
> dengan kelahiran Nabi Isa as, yang bertalian dengan agama Kristen.
> Adapun penanggalan Qomariyah adalah warisan pra-Islam yang kemudian
> diadopsi oleh Islam dan penghitungannya dimulai dari peristiwa hijrahnya
> Rasulullah s.a.w..
> > >
> > > > 6. Berdasarkan firman "Tuhan" yang diterima oleh "Nabi" dan
> "Rasul"
> > > > Ahmadiyah yang terdapat dalam kitab suci "Tadzkirah" yang
> berbunyi:
> > > >
> > > > Artinya: "Dialah Tuhan yang mengutus Rasulnya "Mirza Ghulam Ahmad"
> dengan
> > > > membawa petunjuk dan agama yang benar agar Dia memenangkannya atas
> segala
> > > > agama-agama semuanya. (kitab suci Tadzkirah hal. 621).
> > > >
> > > > Menunjukkan BAHWA AHMADIYAH BUKAN SUATU ALIRAN DALAM ISLAM, TETAPI
> MERUPAKAN
> > > > SUATU AGAMA YANG HARUS DIMENANGKAN TERHADAP SEMUA AGAMA-AGAMA
> LAINNYA
> > > > TERMASUK AGAMA ISLAM.
> > >
> > > Berkali-kali LPPI menyebut kata "kitab suci Ahmadiyah Tadzkirah",
> menyindirkan kepada sesuatu yang tidak pernah dinyatakan secara
> eksplisit oleh Ahmadiyah sebagai "kitab suci" yang disetarakan
> kedudukannya dengan Kitab Syari'at.
> > >
> > > Ahmadiyah bukan nama agama, melainkan sebutan untuk membedakan dari
> perkumpulan atau pergerakan yang lainnya.
> > >
> > > Kata-kata "...liyudh-hirahu alad-diyni kullihi" yang diterjemahkan
> oleh LPPI: "...agar Dia memenangkannya atas segala agama-agama semuanya"
> telah ditafsirkan secara keliru oleh LPPI sebagai "SUATU AGAMA YANG
> HARUS DIMENANGKAN TERHADAP SEMUA AGAMA-AGAMA LAINNYA TERMASUK AGAMA
> ISLAM". Padahal kata ganti nama "nya" dalam firman itu adalah Agama
> Islam yang sedang diperjuangkan oleh Ahmadiyah untuk dimenangkan atas
> semua agama, melalui dalil-dalil, akal dan
> > > akhlak. Secara sadar dan sengaja LPPI telah menambahkan kata "Mirza
> Ghulam Ahmad" dalam menerjemahkan firman diatas. Hal demikian dapat
> dikategorikan sebagai interpolasi (menambah dan mengubah arti) oleh
> pihak LPPI.
> > >
> > > > 7. Secara ringkas, Ahmadiyah mempunyai nabi dan rasul sendiri,
> kitab suci
> > > > sendiri, tanggal, bulan dan tahun sendiri, tempat untuk haji
> sendiri serta
> > > > khalifah sendiri yang sekarang khalifah yang ke 4 yang bermarkas
> di London
> > > > Inggris bernama: Thahir Ahmad. Semua anggota Ahmadiyah di seluruh
> dunia
> > > > wajib tunduk dan taat tanpa reserve kepada perintah dia. Orang di
> luar
> > > > Ahmadiyah adalah kafir, sedang wanita Ahmadiyah haram dikawini
> laki-laki di
> > > > luar Ahmadiyah. Orang yang tidak mau menerima Ahmadiyah tentu
> mengalami
> > > > kehancuran.
> > >
> > > Allah Ta'ala berfirman dalam Al-Qur'an:
> > >
> > > "Allah telah menjanjikan kepada orang-orang dari antara kamu yang
> beriman dan beramal saleh bahwa Dia pasti akan menjadikan mereka
> khalifah-khalifah di muka bumi ini, sebagaimana Dia telah menjadikan
> khalifah-khalifah (dari antara) orang-orang sebelum mereka; dan Dia akan
> meneguhkan bagi mereka agama mereka yang telah diridhoi oleh-Nya bagi
> mereka; dan niscayalah Dia akan memberi mereka keamanan (dan kedamaian)
> sebagai pengganti sesudah ketakutan (mencekam) mereka. Mereka akan
> menyembah kepada-Ku, dan mereka tidak akan mempersekutukan sesuatu
> dengan Daku. Dan barangsiapa ingkar sesudah itu, mereka itulah
> orang-orang yang durhaka" (An-Nur:55).
> > >
> > > Dari ayat suci Al-Qur'an kita menangkap kepentingan nizham atau
> lembaga khilafat yang merupakan sarana samawi untuk menegakkan keutuhan
> agama Islam serta memelihara kekuatan ruhaninya.
> > >
> > > Betapa mendalamnya ungkapan Sayyidina Utsman r.a., tatkala beliau
> memperingatkan kaum pendurhaka sebagai berikut:
> > >
> > > "Andaikata kalian berhasil mencabut nyawaku, kalian tidak mungkin
> bisa tetap bersatu; demikian juga kalian tidak akan dapat beribadah atau
> menghadapi musuh dengan bersatu padu" (Thabari, jld.3, hal.482)
> > >
> > > Biasanya Khilafatur-Rasyidah dipahami orang sebagai zaman khilafat
> sesudah Rasulullah s.a.w. - sejak khilafat Abu Bakar pada tahun ke 12
> sesudah Hijrah sampai dengan khilafat Ali pada tahun ke 40 Hijriah. Akan
> tetapi menurut Hadits Rasulullah s.a.w. yang diriwayatkan oleh Hudzaifah
> ra, Khilafatur-Rasyidah itu terdiri atas dua masa: yang pertama adalah
> seperti tersebut diatas, dan yang
> > > kedua adalah dimasa kemudian. Rasulullah s.a.w. bersabda:
> > >
> > > "Kenabian akan tetap berada diantaramu selama Tuhan menghendaki. Dia
> akan mengakhirinya dan meneruskannya dengan khilafat menurut tata-cara
> kenabian selama Dia menghendaki dan kemudian akan mengakhirinya.
> Kemudian akan menyusul suatu kerajaan yang penuh sengketa dan akan
> berlaku sepanjang dikehendaki oleh Tuhan dan kemudian berakhir. Kemudian
> akan terwujud kerajaan zalim yang akan
> > > berlangsung selama dikehendaki oleh Tuhan dan berakhir menurut
> perintah-Nya. Kemudian akan muncul khilafat menurut tata-cara kenabian
> ...". Rasulullah s.a.w.
> > > kemudian diam. (Musnad Ahmad).
> > >
> > > Mengenai "...orang diluar Ahmadiyah adalah kafir", lihat penjelasan
> bagian 1.
> > >
> > > Mengenai peraturan perkawinan dalam Jemaat Ahmadiyah, bilamana
> wanita Ahmadiyah tidak diperkenankan kawin dengan pria non-Ahmadiyah,
> bukanlah karena perkawinan itu dianggap haram. Dalam Al-Qur'an surah
> Al-Maidah ayat 5, Allah Ta'ala mengizinkan kaum pria Islam mengawini
> wanita dari ahli kitab. Akan tetapi tidak menyebutkan kebalikannya.
> Adalah logis bilamana semua orang tua yang taat agama itu tidak rela
> mengawinkan putri mereka kepada pria yang bukan dari golongan yang
> berkepercayaan dan berpendapat sama, demi menjaga kemurnian indentitas
> mereka.
> > >
> > > Dibawah ini kami mengutip sebuah tulisan dari seorang alim di India
> yang dimuat di dalam majalah Nigaar Lucknow, edisi bulan Oktober 1960,
> berkenaan dengan masalah perkawinan Ahmadiyah sebagai berikut:
> > >
> > > "Mengenai mereka (yakni orang-orang Ahmadiyah) tidak mau mengadakan
> hubungan perkawinan dengan orang yang bukan Ahmadiyah dan tidak pula mau
> sembahyang di belakang orang yang bukan Ahmadiyah, maka yang demikian
> itu bukanlah suatu hal yang patut disalahkan. Adakah tuan sendiri
> bersedia kawin di lingkungan satu keluarga yang anggota-anggotanya
> menentang pendirian Tuan? Dan adakah Tuan sudi bersembahyang dibelakang
> orang-orang yang menurut tingkah-lakunya tidak layak jadi imam? Jemaat
> Ahmadiyah mempunyai satu pandangan hidup yang khusus, yang sama-sama
> diikuti oleh lelakinya, wanitanya dan angkatan mudanya. Oleh karena itu,
> apabila mereka mengadakan hubungan perkawinan dengan seorang laki-laki
> atau wanita yang bukan Ahmadiyah, tentu kesatu-paduan mereka akan
> terpengaruh olehnya
> > > sehingga kesamaan dan keseragaman yang telah menjadi keistimewaan
> jemaat ini akan binasa sama sekali. Sikap mereka yang demikian Tuan
> namakan 'kefanatikan', akan tetapi saya menamainya 'keteguhan pendirian
> dan kebijaksanaan'". (Dikutip dari Bantahan Lengkap, Abu Bakar Ayyub
> HA.).
> > >
> > > > 8. Berdasarkan "ayat-ayat" kitab suci Ahmadiyah "Tadzkirah". Bahwa
> tugas
> > > > dan fungsi Nabi Muhammad saw sebagai Nabi dan Rasul yang
> dijelaskan oleh
> > > > kitab suci umat Islam Al Qur'an, dibatalkan dan diganti oleh
> "nabi" orang
> > > > Ahmadiyah, Mirza Ghulam Ahmad.
> > >
> > > Hanya LPPI saja yang berpendapat seperti itu demi memuaskan selera
> sederhananya dalam berdusta dan memelintir redaksi literatur-literatur
> milik Ahmadiyah.
> > >
> > > > Untuk lebih jelasnya, mari kita perhatikan bunyi kitab suci
> Ahmadiyah
> > > > "Tadzkirah" yang dikutip di bawah ini:
> > > >
> > > >
> > > > 8.1. Firman "Tuhan" dalam Kitab Suci "Tadzkirah":
> > > >
> > > >
> > > > Artinya: "Sesungguhnya kami telah menurunkan kitab suci
> "Tadzkirah" ini
> > > > dekat dengan Qadian-India. Dan dengan kebenaran kami menurunkannya
> dan
> > > > dengan kebenaran dia turun". (Kitab Suci Tadzkirah hal.637).
> > >
> > > Kutipan yang ditampilkan adalah kutipan terjemahan wahyu yang telah
> dimanipulasi dan dipelintir.
> > >
> > > Ini wahyunya dalam bahasa aslinya: "Inna anzalnaahu qaryban-minal
> Qaadiyaan..." (Izala Auham, hlm. 76-77) ["Sesungguhnya Kami telah
> menurunkannya dekat dengan Qadian..."]
> > >
> > > Tidak ada kata "KITAB SUCI", tidak ada kata "Tadzkirah" dan tidak
> ada kata "India" di dalam redaksi aslinya. Kata ganti orang "hu" (-nya)
> dalam 'anzalnaahu' adalah tertuju kepada Imam Mahdi (Hz. Mirza Ghulam
> Ahmad) bukan kepada Tadzkirah.
> > >
> > > Jadi, bukan kitab Tadzkirah yang diturunkan dekat Qadian, tetapi
> Mirza Ghulam Ahmad sebagai Imam Mahdi/Masih Mau'ud a.s., seorang utusan
> Allah, yang diturunkan dekat Qadian.
> > >
> > > Beliau a.s. selanjutnya menjelaskan: "Rujukan kepada Qadian dalam
> wahyu itu mengindikasikan bahwa kehadiranku di Qadian telah diberitakan
> dalam wahyu-wahyu sebelumnya..." (Izala Auham, hlm. 73-75 catatab kaki)
> > >
> > > > 8.2. Firman "Tuhan" dalam Kitab Suci "Tadzkirah"ki:
> > > >
> > > >
> > > > Artinya: "Katakanlah -wahai Mirza Ghulan Ahmad- "Jika kamu
> benar-benar
> > > > mencintai Allah, maka ikutilah aku". (Kitab Suci Tadzkirah
> hal.630)
> > >
> > > LPPI telah memanipulasi serta menambah-nambahi kata "Mirza Ghulam
> Ahmad", padahal dalam redaksi aslinya tidak ada.
> > >
> > > Redaksi aslinya: "qul inkuntum tuhibbuwnallaha fattabi'uwni
> yuhbibkumullah"
> > >
> > > Ilham ini mengingatkan Pendiri Jemaat Ahmadiyah dan para pengikut
> beliau kepada jiwa ayat suci tersebut untuk mentaati Nabi Muhammad
> s.a.w..
> > >
> > > > 8.3. Firman "Tuhan" dalam Kitab Suci "Tadzkirah":
> > > >
> > > > Artinya: "Dan kami tidak mengutus engkau -wahai Mirza Ghulam
> Ahmad- kecuali
> > > > untuk menjadi rahmat bagi seluruh alam". (Kitab Suci Tadzkirah
> hal.634)
> > >
> > > LPPI telah memanipulasi serta menambah-nambahi kata "Mirza Ghulam
> Ahmad", padahal dalam redaksi aslinya tidak ada.
> > >
> > > Redaksi aslinya: "Wamaa arsalnaaka illa rahmatan lil-aalamiyn"
> > >
> > > Ilham ini menegaskan bahwa Pendiri Jemaat Ahmadiyah adalah sebagai
> penerus Nabi Muhammad s.a.w. dan harus menyelesaikan tugas beliau s.a.w.
> sebagai Rahmatan lil-aalamiyn (Rahmat bagi sekalian alam).
> > >
> > > > 8.4. Firman "Tuhan" dalam Kitab Suci "Tadzkirah":
> > > >
> > > > Artinya: "Katakan wahai Mirza Ghulam Ahmad" - Se sungguhnya aku
> ini manusia
> > > > biasa seperti kamu, hanya diberi wahyu kepadaKu". (Kitab Suci
> Tadzkirah
> > > > hal.633).
> > >
> > > LPPI telah memanipulasi serta menambah-nambahi kata "Mirza Ghulam
> Ahmad", padahal dalam redaksi aslinya tidak ada.
> > >
> > > Redaksi aslinya: "Qul innamaa anaa basyarum-mitslukum yuwha ilayya
> annamaa ilaahukum ilaahuw-waahid".
> > >
> > > Ilham ini mengingatkan Pendiri Jemaat Ahmadiyah agar jangan bersedih
> hati dari tuntutan lawan-lawan beliau untuk membuktikan kebenaran beliau
> di luar batas kemampuan beliau sebagai manusia.
> > >
> > > > 8.5. Firman "Tuhan" dalam Kitab Suci "Tadzkirah":
> > > >
> > > > Artinya: "Sesungghnya kami telah memberikan kepadamu "wahai Mirza
> Ghulam
> > > > Ahmad" kebaikan yang banyak." (Kitab Suci Tadzkirah hal.652)
> > >
> > > LPPI telah memanipulasi serta menambah-nambahi kata "Mirza Ghulam
> Ahmad", padahal dalam redaksi aslinya tidak ada.
> > >
> > > Redaksi aslinya: "Inna a'thoiynaakal-kautsar"
> > >
> > > Keberhasilan misi Pendiri Jemaat Ahmadiyah sebagai Imam Mahdi yang
> > > dijanjikan berarti keberhasilan bagi majikannya, Rasulullah s.a.w..
> Kepada Pendiri Jemaat Ahmadiyah dijanjikan berlimpah-limpah kebaikan,
> baik secara jasmani yang tertuang dalam bentuk berbondong-bondongnya
> manusia akan masuk ke dalam Islam Ahmadiyah, maupun kebaikan rohaniah
> berupa ilmu-ilmu kerohanian yang beliau peroleh dari Al-Qur'an.
> > >
> > > > 8.6. Firman "Tuhan" dalam Kitab Suci "Tadzkirah":
> > > >
> > > > Artinya: "Sesungguhnya kami telah menjadikan engkau -wahai Mirza
> Ghulam
> > > > ahmad- imam bagi seluruh manusia". (Kitab Suci Tadzkirah hal.630 )
> > >
> > > LPPI telah memanipulasi serta menambah-nambahi kata "Mirza Ghulam
> Ahmad", padahal dalam redaksi aslinya tidak ada.
> > >
> > > Redaksi aslinya: "Inni jaa'iluka linnaasi 'imaamaa"
> > >
> > > Beliau diangkat sebagai Imam, yakni Imam Mahdi selaku Imam Zaman
> seperti yang dijanjikan Allah Ta'ala kepada Rasulullah s.a.w..
> Bagaimanapun harus datang Imam Mahdi ke dunia ini. Pada zaman ini tidak
> ada yang mengaku Imam Mahdi kecuali beliau yang disertai dengan
> bukti-bukti tentang kebenaran beliau.
> > >
> > > > 8.7. Firman "Tuhan" dalam Kitab Suci "Tadzkirah" :
> > > >
> > > > Artinya: Oh, Pemimpin sempurna, engkau -wahai Mirza Ghulam Ahmad-
> seorang
> > > > dari rasul-rasul, yang menempuh jalan betul, diutus oleh Yang Maha
> Kuasa,
> > > > Yang Rahim".
> > >
> > > LPPI telah memanipulasi serta menambah-nambahi kata "Mirza Ghulam
> Ahmad", padahal dalam redaksi aslinya tidak ada.
> > >
> > > Redaksi aslinya: "Yaa siin, innaka laminal-mursaliyn, ala
> shirotim-mustaqiym. Tanziylul aziyzir-rahiym".
> > >
> > > Firman ini sebagai refleksi dari kemuliaan dan keagungan Nabi
> Muhammad Rasulullah s.a.w.. Tidak ubahnya bagaikan bulan yang
> memantulkan cahaya matahari.
> > >
> > > Salam,
> > > MAS
> > >
> > >
> > > >
> <mk:@MSITStore:D:\yudi\Buku\Chm%20dll\bukuhartono.chm::/Tasawuf_Pemurtad
> an/1
> > > >
> 4%20Ahmadiyah%20Sesat%20Menyesatkan%20Malah%20Disambut.htm#_ftn1#_ftn1>
> [1]
> > > >
> > > > 8.8. Dan masih banyak lagi ayat-ayat kitab suci Al-Qur'an yang
> dibajaknya.
> > > > Ayat-ayat kitab suci Ahmadiyah "Tadzkirah" yang dikutip di atas,
> adalah
> > > > penodaan dan bajakan-bajakan dari kitab suci Ummat Islam,
> Al-Qur'an. Sedang
> > > > Mirza Ghulam Ahmad mengaku pada ummatnya (orang Ahmadiyah), bahwa
> ayat-ayat
> > > > tersebut adalah wahyu yang dia terima dari "Tuhannya" di India
> > > >
> > > >
> > > >
> > > > [Non-text portions of this message have been removed]
> > > >
> > >
> >
>
> [Non-text portions of this message have been removed]
>
>  
>


[Non-text portions of this message have been removed]



------------------------------------

=======================
Milis Wanita Muslimah
Membangun citra wanita muslimah dalam diri, keluarga, maupun masyarakat.
Twitter: http://twitter.com/wanita_muslimah
Situs Web: http://www.wanita-muslimah.com
ARSIP DISKUSI : http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/messages
Kirim Posting mailto:wanita-muslimah@yahoogroups.com
Berhenti mailto:wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com
Milis Keluarga Sejahtera mailto:keluarga-sejaht...@yahoogroups.com
Milis Anak Muda Islam mailto:majelism...@yahoogroups.com

Milis ini tidak menerima attachment.Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/wanita-muslimah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    wanita-muslimah-dig...@yahoogroups.com 
    wanita-muslimah-fullfeatu...@yahoogroups.com

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    wanita-muslimah-unsubscr...@yahoogroups.com

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/

Kirim email ke