WCDS,

Ter-ceritera :

Akhir-akhir ini memang padat liputan dan tulisan (di SK, TV) berita seputar
ini-ini juga yang membuat cucunya pak-de yang masih awal SD dan polos tapi
smart pun bertanya : apa beda nya "PELAKU - PERAKIT -
PEMBUAT"................
... untuk menjawabnya, pak-de (yang kaya'nya juga smart orangnya) pun masih
berfikir-fikir, dari "versi" mana yah musti neranginnya, takut kalau si-cucu
"belum cukup smart" untuk mencerna perbedaan kata-kata tsb dari berbagai
versi ----- malah 'bingung' nanti si-cucu.

He, he, he ............
ah,..aku juga mau ikut (pura-pura) bingung ah..... biar kawan lain sajalah
yang jawab atau kasih komen.

[INTERMEZZO, Bo!!]


-----Original Message-----
From: edy christiono [mailto:edy.christiono@;yon1.mahawarman.net]
Sent: Wednesday, November 13, 2002 9:52 PM
To: [EMAIL PROTECTED]
Subject: [yonsatu] Re: Aneh, Simpan Senjata Canggih



- Maaf mas Sodik, akhir tahun 1965 sukris klas 2 SD di solo........saat
itupun baik ekstreem kanan maupun kiri semuanya main senjata api, bukan di
kota saja tapi sampai dipelosok pedesaan.......dengan mata kepala sendiri
kita bisa lihat jaman itu  banyak korban perang saudara terapung-apung di
aliran bengawan solo, sebelum G30S ekstreem kanan yang terapung.....setelah
G30S gantian ekstreem kiri yang terapung ............urusan pendam memendam
senjata api-pun  juga telah berlangsung sejak jaman
revolusi.............sampai sekarang.........

- senjata canggih ? kapan kita mulai mengenal M-16 ? akhir tahun 60-an
amerika udah pakai....masuk Indonesia pertengahan 70-an........itu 27 tahun
lalu jadi udah kuno............sekali-sekali jalan-jalan ke Lop Buri di
Thailand tinggal pilih mas sukanya senjata apa ?

- hati-hati di jakarta bila pengemudi mobil mewah sangat agresif terhadap
kita pingin ngajak berantem bila srempetan..........sukris mah terima ngalah
dari pada tahu2 moncong pistol/bedil keluar dari balik baju pengemudi mobil
mewah itu.............

- masukin barang begituan  dari luar negeri ke Indonesia susah ?
.......jika seluruh pantai di jawa misalnya, dipagar betis polisi/tentara
tiap 10 meter baru namanya susah............apa susahnya pakai kapal kayu
merapat ke pantai Tuban ?

- AR 15-A2 ? buat gerilyawan Moro mah udah kayak garrand buat kita........

- bila kita lihat tv swasta  dengan gagahnya  GAM menyandang  senjata nan
canggih kebanyakan adalah AK seri baru , emangnya mereka dikasih TNI ?
boro-boro mas...........

- peluru dari TNI ? kalau urusan nyolong mah orang kita kan
jago.......jangankan peluru yang cuman dipegang oleh
prajurit/sersan.....solar yang diurus/diatur para insinyur nan pintar pun
tetep saja ter-divert  ke singapura  dengan derasnya ............reformasi
boleh jalan terus tapi jual solar mah juga harus jalan terus........

- nggak tahu mana yang benar.........tapi bila bom Bali rupanya cuman
dibikin dari bahan-bahan kimia yang dibeli dari toko di surabaya maka para
pendukung penggunaan  bom nuklir boleh gigit jari...............

- ah paling yahudi juga yang  nge-bom....sama seperti waktu jam tangan mas
Wangki ilang.............

salam,

sukris


----- Original Message -----
From: Abdul Sodik <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Wednesday, November 13, 2002 2:26 PM
Subject: [yonsatu] Aneh, Simpan Senjata Canggih


> Kita memang wajib mempercayai "hal yang ghaib", tetapi bagaimana dengan
> "keanehan" yang "meragukan" ini..?
>
> salam
> Asodik
>
> -----Original Message-----
> From: Firdaus Ibrahim
> Sent: Wednesday, 13 November 2002 11:01 AM
> To: Pertamina Groups (E-mail); Privatisasi Pertamina (E-mail); BUMN
> (E-mail)
> Subject: [privatisasi_pertamina] Aneh, Simpan Senjata Canggih
>
> Jawa Pos
> Selasa, 12 Nov 2002
>
> Aneh, Simpan Senjata Canggih
>
> LAMONGAN - Mengagetkan sekaligus "meragukan". Itulah yang bisa dikatakan
> setelah polisi menangkap Qomaruddin atau Kamar kemarin. Lantas, pensiunan
> mandor hutan dari satuan Polisi Hutan (Polhut) Dadapan, Solokuro, itu
> dikeler ke hutan untuk menunjukkan senjata-senjata yang tertimbun.
>
> Dan, drama besar dari Desa Tenggulun, Solokuro, Lamongan, Jawa Timur, ini
> terus bergulir. Ketika jarum jam menunjuk pukul 09.30 kemarin, ketenangan
> Kamar di kediamannya terusik. Petugas menangkapnya.
>
> Sejumlah anak dan cucu lelaki berusia 59 tahun itu hanya bisa terdiam
ketika
> beberapa petugas masuk ke rumah mereka di Tenggulun dan akhirnya membawa
> Kamar, ayah delapan anak itu. "Saya kaget. Nggak pakai surat apa-apa, tapi
> tiba-tiba langsung membawa Bapak pergi," tutur Patriyah, anak Kamar,
setelah
> ayahnya dibawa petugas berpakaian ala remaja camping itu.
>
> Sehari sebelum ditangkap itu, Jawa Pos mewawancarai Kamar. Saat itu,
> sejumlah anaknya memang tampak ketakutan. Mungkin, mereka menduga wartawan
> koran ini petugas. "Bapak itu tidak tahu apa-apa. Benar kok, Mas. Tidak
> ikut-ikutan," tambah Patriyah berkali-kali. Sesekali tatapan matanya penuh
> curiga.
>
> Penangkapan Kamar itu terjadi setelah Minggu malam, sekitar pukul 21.30,
> aparat juga menangkap Tafsir, tukang potong Amrozi. Tafsir adalah menantu
> Kamar. Anak Tafsir menikah dengan saudara Amrozi dari lain ibu.
>
> Setelah menangkap dua warga Tenggulun itu, polisi kemarin mengeler Kamar
> menuju hutan Dadapan, sekitar 5 km selatan Desa Tenggulun. Di hutan yang
> tampak cukup meranggas di musim kemarau seperti sekarang ini, tim
> investigasi menemukan tempat penyimpanan sejumlah senjata dan amunisi.
>
> Sekitar pukul 13.00, wartawan yang sudah mengendus kabar rencana pencarian
> senjata dan amunisi tersebut langsung menuju ke hutan jati di Dadapan.
> Begitu masuk ke hutan, sekitar 200 meter dari jalan raya menuju Kecamatan
> Laren, ternyata beberapa intel sudah berada di lokasi. Sayang, saat itu
> wartawan tidak diperbolehkan masuk.
>
> Tidak berselang lama, sekitar pukul 16.00, tim investigasi Bali bersama
Tim
> Jihandak Polda Jatim datang. Tampak petugas mengajak serta Kamar. Mereka
> langsung menuju lokasi yang diduga sebagai tempat penyimpanan senjata dan
> amunisi itu. Kamar diminta menunjukkan lokasi pasti senjata dan amunisi
> tersebut disimpan.
>
> Wajah pensiunan Polhut Dadapan itu terlihat kuyu. Dari kejauhan, terlihat
> ada dua lokasi di hutan itu yang tampak sudah diberi garis batas polisi
> (police line). Beberapa petugas dari Polres Lamongan dan polda
berjaga-jaga
> di sekitar tempat lokasi. Mereka melarang masuk yang tidak berkepentingan.
>
> Maklum, pencarian senjata dan amunisi tersebut juga menjadi tontotan warga
> sekitar. Karena lokasinya di tengah hutan dan proses pencariannya
dilakukan
> hingga petang hari, tim memerlukan alat penerang. Dua lampu petromak pun
> didatangkan. Tidak berselang lama, sekitar pukul 18.30, proses pencarian
> selesai.
>
> Benar-benar di luar dugaan. Ternyata, petugas menemukan senjata dan
amunisi.
> Yang menarik, senjata dan amunisi itu di tanam di sebuah kubangan. Jika
> hutan Dadapan berupa pohon jati, ternyata senjata tersebut ditemukan di
> bawah satu-satunya pohon yang bukan jati.
>
> Lebih menarik lagi, jika semua daun pohon jati terlihat rontok, daun pohon
> yang dibuat untuk menandai keberadaan senjata itu tetap terlihat subur di
> musim kemarau seperti sekarang. Nah, dari lokasi itulah, ditemukan 6 pipa
> paralon.
>
> Selanjutnya, temuan itu dibawa ke Polres Lamongan. Untuk membawanya,
polisi
> menggunakan pengawalan khusus. Wajar bila polisi sangat hati-hati,
termasuk
> saat menurunkan sejumlah paralon itu. Untuk satu paralon dibutuhkan 2
hingga
> 3 petugas untuk mengangkat.
>
> Setelah masing-masing paralon yang berukuran panjang 1 meter dengan
diameter
> 20 centimeter itu dibuka, ternyata isinya adalah sejumlah senjata api dan
> ribuan amunisi. Di antaranya, 5 pucuk jenis senjata laras panjang yang
> terdiri atas dua pucuk jenis M-16, satu jenis senapan Avtomat Kalashnikov
> (AK-47), satu pucuk jenis AR15-A2, dan sepucuk lagi belum diketahui pasti
> jenisnya.
>
> Sumber petugas jihandak menyebutkan, AR15-A2 tergolong jenis senjata
> supercanggih. Senjata itu memiliki keiistemewaan untuk meluncurkan roket
> hanya dengan menggunakan remote control. Senjata api laras pendek baru
> diketahui dua buah, yakni jenis FN45.
>
> Jelas, temuan itu membuat warga Solokuro geleng-geleng kepala. Mereka
> menilai, tidak cukup masuk akal memasukkan senjata-senjata seperti itu ke
> wilayahnya. Istilahnya, kelewat dan kelewat piawai untuk ukuran seorang
> Amrozi atau Kamar, yang keduanya mengaku teman berburu burung-burung kecil
> di hutan hanya berbekal senapan angin.
>
> "Kalau memang Amrozi mengebom Bali, kan bisa pakai senjata-senjata canggih
> itu? Kok malah dikubur. Aneh, kan? Cara bawanya saja ke sini bagaimana?"
> ujar seorang warga Solokuro keheranan.
>
> Toh, seorang petugas di Polres Lamongan seolah-olah telah seratus persen
> yakin bahwa senjata itu milik Amrozi dan gengnya. "Sejumlah itu baru empat
> tabung. Tidak tahu nanti, apakah di dalam dua tabung yang belum dibuka itu
> juga akan ditemukan senjata lagi. Tunggu saja."
>
> Sekadar diketahui, untuk membongkar isi paralon, petugas membutuhkan waktu
> lama. Sebab, selain harus membersihkan dan menjodohkan sejumlah senjata
yang
> memang sudah dipreteli, polisi masih mendeteksi gagang senjata yang
> dimungkinkan terdapat sidik jari.
>
> Ternyata, katanya, berhasil. Dari beberapa senjata yang telah dideteksi,
> sempat diperoleh sidik jari yang jelas. Hanya, belum diketahui sidik jari
> itu milik siapa.
>
> Selanjutnya, sejumlah petugas juga harus menghitung dan memilah-milah
> amunisi yang ada. Ternyata dapat disimpulkan sementara bahwa di sebuah
> paralon terdapat satu paket senjata beserta amunisi yang digunakan untuk
> operasional senjata api bersangkutan. Kalau ada amunisi jenis lain, itu
> hanya sebagai penyumbat agar isi paralon tidak goyang.
>
> Petugas memprediksi, paralon itu berisi senjata yang rata-rata sudah
bekas.
> Beberapa di antara senjata-senjata itu terlihat las-lasan alias sempat
> dilas. Semuanya ditanam di tanah dalam tempo yang belum lama. Diperkirakan
> baru sekitar sebulan lalu. Hal itu dapat dibuktikan dengan lem perekat
pada
> penutup paralon.
>
> Pinggir-pinggir paralon penutup masih terlihat ceceran lem. Adapun
indikasi
> kalau lem sudah lama, biasanya kondisinya sudah menguning, bahkan
mrotholi.
> "Saya yakin baru sekitar sebulan. Lihat saja, lem yang merekat masih
> terlihat bening," imbuh petugas.
>
> Ditemukannya enam buah paralon berisi senjata dan amunisi itu ternyata
> dinilai polisi belum final. Diperkirakan, masih banyak lagi yang mungkin
> ditanam di lokasi hutan Dadapan. Untuk itu, tadi malam sejumlah anggota
> Polres Lamongan diturunkan lagi untuk melakukan pencarian. (hud/idi)
>
>
> ---
> Outgoing mail is certified Virus Free.
> Checked by AVG anti-virus system (http://www.grisoft.com).
> Version: 6.0.408 / Virus Database: 230 - Release Date: 24/10/02
>
>
> --[YONSATU -
ITB]----------------------------------------------------------
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:yonsatu-moderators@;mahawarman.net>
> Unsubscribe    : <mailto:yonsatu-unsubscribe@;mahawarman.net>
> Vacation       : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu>
> 1 Mail/day     :
<mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest>
>


--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:yonsatu-moderators@;mahawarman.net>
Unsubscribe    : <mailto:yonsatu-unsubscribe@;mahawarman.net>
Vacation       : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest>

--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:yonsatu-moderators@;mahawarman.net>
Unsubscribe    : <mailto:yonsatu-unsubscribe@;mahawarman.net>
Vacation       : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:listar@;mahawarman.net?BODY=set%20yonsatu%20digest>

Kirim email ke