Rekan-rekan,
Numpang tanya, dalam perang yang beneran, biasanya musuhnya jelas. Misalnya
Sekutu melawan Jerman di medan Eropa, dan Sekutu melawan Jepang di medan
Pasifik. Kalau di masa damai, musuh sebenarnya siapa? Saya rasa ini perlu
diidentifikasi dengan cermat, dan dikaji mengapa si 'musuh' itu dinyatakan
sebagai musuh.
Supaya kita tidak berperang melawan bayangan.
Mungkin salah satu 'musuh' dalam perang di masa damai yang sebenarnya juga
membahayakan kesinambungan suatu bangsa, barangkali, adalah keinginan dan
kepentingan pribadi dan golongan yang berlebihan sehingga berbenturan dengan
kepentingan-kepentingan yang lebih luas dan luhur. Konflik kepentingan
barangkali merupakan suatu bentuk dari perang di masa damai yang dihadapi
oleh setiap orang, sadar ataupun tidak. Dalam hal ini maka segala
kecanggihan dan teknologi maupun penguasaan informasi tidak mempan untuk
memenagkan peperangan, karena yang harus perang itu terjadi di hati setiap
insan.
Salam,
Bambang Subianto

----- Original Message -----
From: "Budiono" <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Tuesday, November 19, 2002 10:54 PM
Subject: [yonsatu] Re: Perang di masa damai


>
> ----- Original Message -----
> From: "Syafril Hermansyah" <[EMAIL PROTECTED]>
> To: <[EMAIL PROTECTED]>
> Sent: Tuesday, November 19, 2002 6:20 PM
> Subject: [yonsatu] Re: Perang di masa damai
>
>
> > On Mon, 18 Nov 2002 15:50:37 +0700 Budiono (B) wrote:
> >
> > > Disamping itu, mereka juga sadar. Penggunaan senjata penghancur masal,
> > > bila digunakan. Tidak akan mencapai tujuan akhir perang itu sendiri-
> > > yaitu kesejahteraan-, karena untuk pemulihan lingkungan saja,
> > > memerlukan waktu dan biaya yang tinggi. Nah, dari situ terpikir untuk
> > > menjalankan "non destructive war", dengan hasil akhir yang sama.
> >
> > Cuma 'lamanya perang' sering membuat orang nggak sabar :-)
>
> [budiono] ya betul, bahkan menangnyapun tidak terasa, indikatornya musti
> ditentukan dan
> dimonitor terus.
> >
> > > Sebenarnya, hal yang sama sudah pernah dijalankan dalam menghadapi
> > > perang dingin dengan Uni Soviet. Kemenangan perang tanpa letusan,
> > > meski keduanya memiliki senjata pemusnah masal yang canggih. Dengan
> > > kemajuan teknologi Informasi yang pesat, mereka sudah melihat kekuatan
> > > yang dahsyat dari informasi sebagai senjata. karena informasi yang
> > > dipadu dengan strategi perang psikologi, langsung akan merubah
> > > persepsi manusia, dan dapat diarahkan ketempat yang diinginkan. Itu
> > > sebabnya, strategi pertahanan Amerika per tahun 2000 telah menetapkan
> > > Information Superiority sebagai tulang punggung pertahannan nasional
> > > mereka.
> >
> > Diluar Amerika apakah ada negara lain yg sudh menuju kesini Pak ?
> > Inggris barangkali ?
> [budiono] ya, betul Inggris dan negara2 Uni Eropa dan merupakan pembahasan
> pula di Parlemen Eropa
> saya lupa tahunnya. Laporannya nanti saya cari, maklum jelek sistim file
nya
> >
> > > Memperhatikan Informasi merupakan senjata dalam perang masa depan,
> > > saya dan Syafril, terpikir, apa tidak lebih baik, paradigma ekek, di
> > > ubah, dari prajurit perang kewilayahan ke prajurit perang informasi.
> > > Ini baru wacana, selain cocok dengan ilmu yang digeluti Yon-1-- yaitu
> > > teknik-- juga ngga perlu izin-x2 dari TNI buat pinjam senjata.
> > > Latihannya juga ngga perlu lapangan, dan pendidikannya bisa
> > > "sandwitch", nyelip-x2 dikuliah. Dan kalau sudah jadi, yaa..perang
> > > beneran untuk mempertahankan negara... jadi bukan pasukan cadangan,
> > > tapi bener-bener "laskar" yang berjuang untuk mempertahankan
> > > kedaulatan bangsa ini. Nah, Syafril, kayaknya segini dulu.
> >
> > Saya sih setuju, shg bukan paradigma yg jadi tujuan pokok (walau mungkin
> > jadi tujuan akhir <g>) akan tetapi positioning yg kita ambil dalam
> > menyikapi kondisi yg berubah.
> >
> > Sebenarnya yg paling gampang kalau ada kasusnya shg bisa langsung
> > praktek; learning by doing paling cepat dan menarik serta tidak mudah
> > lupa.
> > Saat ini mungkin kita belum punya bayangan pasti, apa saja 'tools' yg
> > kita perlukan, tp sejalan dg waktu kita mestinya bisa belajar.
> >
> > Kasus apa yg bisa kita coba tangani saat ini ?
> >
> > > Oiya, bahan2nya gimana? saya kirimin aja ya CD nya, nanti anda bisa
> > > copy.
> >
> > Isi CD boleh ditayangkan ke khalayak tidak Pak ?
> [budiono} Saya tidak keberatan. CD itu dibeli di pasar bebasdi Amerika,
> padahal
> di web site nya, di Tradoc, kobangdiklatnya US army, file itu terkunci.
> >
> > BTW. Jangan-2x kita jadi mencoba e-learning nih, belajar jarak jauh
> > nyaingin UT :-)
> >
> >
> > --
> > syafril
> > -------
> > Syafril Hermansyah<[EMAIL PROTECTED]>
> >
> >
> > --[YONSATU -
> ITB]----------------------------------------------------------
> > Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> > Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> > Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> > Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
> > 1 Mail/day     :
> <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>
> >
> >
>
>
> --[YONSATU -
ITB]----------------------------------------------------------
> Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
> Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
> Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
> 1 Mail/day     :
<mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>
>
>
>


--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>

Kirim email ke