On Wed, 20 Nov 2002 07:44:49 +0700 (JAVT) Andi Eka Sakya (AES) wrote:

> >Saya sih setuju, shg bukan paradigma yg jadi tujuan pokok (walau
> >mungkin jadi tujuan akhir <g>) akan tetapi positioning yg kita ambil
> >dalam menyikapi kondisi yg berubah.
> >
> Hal itu bisa ditunjang jika para prajurit di lapangan yang berpangkat
> "Letjen" (melet ijen) itu diup-grade, paling sedikit SLTA. 

Jangan pendidikan formal dijadikan ukuran ah, krn pendidikan bisa
otodidak; jauh lebih penting adalah bagaimana orang tersebut
mempergunakan pengetahuan yg ada dalam implementasi praktis. 
Dari sudut pandang strategis, terlihat 'visinya' kedepan yg bagus.

> Mungkin saya sudah ketinggalan jaman dan tidak mengikuti perkembangan.
> Karena gagasan di atas hanya bisa didukung dengan SDM yang mumpuni.

Ada satu positive point orang yg kurang 'pendidikan' atau pengetahuan,
y.i. mereka lebih berani bertindak (justru krn tidak tahu bahaya <g>).
Nah kalau orang-2x macam ini dimanfaatkan atau'digalang' (istilah
intelijennya) oleh musuh, tindakan mereka ini jadi ngawur atau dpl
negative; lbh bahaya lagi kalau dia menguasai sumber daya strategis.

-- 
syafril
-------
Syafril Hermansyah<[EMAIL PROTECTED]>

List Administrator/Moderators [EMAIL PROTECTED]

--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=vacation%20yonsatu>
1 Mail/day     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]?BODY=set%20yonsatu%20digest>

Kirim email ke