Ikutan meramaikan bursa email-2 an

FYI, tulisan berikut dikutip benar-benar persis dari Harian Suara
Merdeka , hari Jumat, tanggal 18 Agustus 1995, halaman VII, dalam
rangka memperingati 50 tahun kemerdekaan Indonesia. (Belum dicek apakah
benar demikian-red)

PS: Sebuah refleksi sejarah sekaligus hiburan segar, di tengah-2
himpitan krisis dan isu teror tanah air.



*******************
Mungkinkah Revolusi Kemerdekaan Indonesia disebut sebagai revolusi dari
kamar tidur?
Coba simak ceritanya. Pada 17 Agustus 1945 pukul 08.00, ternyata Bung Karno
masih
tidur nyenyak di kamarnya, di Jalan Pegangsaan Timur 56, Cikini.
Dia terkena gejala malaria tertiana. Suhu badannya tinggi dan sangat
lelah setelah begadang bersama para sahabatnya menyusun konsep naskah
proklamasi di rumah Laksamana Maeda.
"Pating greges", keluh Bung Karno setelah dibangunkan dokter kesayangannya.
Kemudian darahnya dialiri chinineurethan intramusculair dan menenggak pil
brom chinine.
Lalu ia tidur lagi.
Pukul 09.00, Bung Karno terbangun. Berpakaian rapi putih-putih dan menemui
sahabatnya, Bung Hatta. Tepat pukul 10.00, keduanya memproklamasikan
kemerdekaan Indonesia dari serambi rumah.
"Demikianlah Saudara-saudara! Kita sekalian telah merdeka!", ujar Bung
Karno di hadapan
segelintir patriot-patriot sejati. Mereka lalu menyanyikan lagu kebangsaan
sambil
mengibarkan bendera pusaka Merah Putih.
Setelah upacara yang singkat itu, Bungk Karno kembali ke kamar tidurnya.
masih meriang.
Tapi sebuah revolusi telah dimulai...
**********************
Upacara Proklamasi Kemerdekaan Indonesia ternyata berlangsung tanpa
protokol, tak ada korps musik, tak ada konduktor dan tak ada pancaragam.
Tiang
bendera pun dibuat dari batang bambu secara kasar, serta ditanam hanya
beberapa
menit menjelang upacara. Tetapi itulah, kenyataan yang yang terjadi pada
sebuah
upacara sekaral yang dinanti-nanti selama lebih dari tiga ratus tahun!
***********************
Bendera Pusaka Sang Merah Putih adalah bendera resmi pertama bagi RI.
Tetapi dari apakah bendera sakral itu dibuat? Warna putihnya dari
kain sprei tempat tidur dan warna merahnya dari kain tukang soto!
***********************
Setelah merdeka 43 tahun, Indonesia baru memiliki seorang menteri pertama
yang benar-benar "orang Indonesia asli". Karena semua menteri sebelumnya
lahir
sebelum 17 Agustus 1945. Itu berarti, mereka pernah menjadi warga Hindia
Belanda dan atau pendudukan Jepang, sebab negara hukum Republik Indonesia
memang belum ada saat itu.
"Orang Indonesia asli" pertama yang menjadi menteri adalah Ir Akbar
Tanjung (lahir di Sibolga, Sumatera Utara, 30 Agustus 1945), sebagai
Menteri
Negara Pemuda dan Olah Raga pada Kabinet Pembangunan V (1988-1993).
***********************
Menurut Proklamasi 17 Agustus 1945, Kalimantan adalah bagian integral
wilayah hukum Indonesia. Kenyataannya, pulau tersebut paling unik di dunia.
Di
pulau tersebut, ada 3 kepala negara yang memerintah! Presiden Soeharto
(memerintah 4 wilayah provinsi), PM Mahathir Mohamad (Sabah dan Serawak)
serta
Sultan Hassanal Bolkiah (Brunei).
************************
Hubungan antara revolusi Indonesia dan Hollywood, memang dekat.
Setiap 1 Juni, selalu diperingati sebagai Hari Lahir Pancasila semasa
Presiden Soekarno.
Pada 1956, peristiwa tersebut "hampir secara kebetulan" dirayakan di sebuah
hotel Hollywood.
Bungk Karo saat itu mengundang aktris legendaris, Marylin Monroe,
untuk sebuah makan malam di Hotel Beverly Hills, Hollywood. Hadir di
antaranyaGregory Peck, George Murphy dan Ronald Reagan (25 tahun kemudian
menjadi
Presiden AS). Yang unik dari pesta menjelang Hari Lahir Pancasila itu,
adalah
kebodohan Marilyn dalam hal protokol. Pada pesta itu, Maryln menyapa Bung
Karno
bukan dengan "Mr President" atau "Your Excellency", tetapi dengan "Prince
Soekarno!"

*************************
Ada lagi hubungan erat antara 17 Agustus dan Hollywood. Judul pidato 17
Agustus 1964,
"Tahun Vivere Perilocoso" (Tahun yang Penuh Bahaya), telah dijadikan judul
sebuah
film The Year of Living Dangerously. Film tersebut menceritakan pegalaman
seorang wartawan
asing di Indonesia pada 1960- an.
Pada 1984, film yang dibintangi Mel Gibson itu mendapat Oscar untuk
kategori film
asing!

*************************
Naskah asli teks Proklamasi Kemerdekaan Indonesia yang ditulis tangan oleh
Bung Karno dan didikte oleh Bung Hatta, ternyata tidak pernah dimiliki dan
disimpan oleh Pemerintah! Anehnya, naskah historis tersebut justru disimpan
dengan baik oleh wartawan BM Diah. Diah menemukan draft proklamasi itu di
keranjang sampah di rumah Laksamana Maeda, 17 Agustus 1945 dini hari,
setelah
disalin dan diketik oleh Sajuti Melik.
Pada 29 Mei 1992, Diah menyerahkan draft tersebut kepada Presiden
Soeharto, setelah menyimpannya selama 46 tahun 9 bulan 19 hari.

************************
Ketika tiba di Pelabuhan Sunda Kelapa 9 Juli 1942 siang bolong, Bung Karno
mengeluarkan komentar pertama yang janggal didengar. Setelah menjalani
pengasingan dan pembuangan oleh Belanda di luar Jawa, Bung Karno justru
tidak
membicarakan strategis perjuangan menentang penjajahan. Masalah yang
dibicarakannya,
hanya tentang sepotong jas!
"Potongan jasmu bagus sekali!" komentar Bung Karno pertama kali tentang
jas double breast yang dipakai oleh bekas iparnya, Anwar Tjikoroaminoto,
yang
menjemputnya bersama Bung Hatta dan segelintir tokoh nasionalis.

*************************
Rasa-rasanya di dunia ini, hanya the founding fathers Indonesia yang
pernah mandi air seni. Saat pulang dari Dalat (Cipanasnya Saigon), Vietnam,
13
Agustus 1945, Soekarno bersama Bung Hatta, dr Radjiman Wedyodiningrat dan
dr Soeharto (dokter pribadi Bung Karno) menumpang pesawat fighter bomber
bermotor
ganda. Dalam perjalanan, Soekarno ingin sekali buang air kecil, tetapi tak
ada
tempat.
Setelah dipikir, dicari jalan keluarnya untuk hasrat yang tak tertahan
itu. Melihat lubang-lubang kecil di dinding pesawat, di situlah Bung Karno
melepaskan hajat kecilnya. Karena angin begitu kencang sekali, bersemburlah
air
seni itu dan membasahi semua penumpang. Byuuur...

***************************
Berkat kebohongan, peristiwa sakral Proklamasi 17 Agustus 1945 dapat
didokumentasikan dan disaksikan oleh kita hingga kini. Saat tentara Jepang
ingin merampas negatif foto yang mengabadikan peristiwa penting tersebut,
Frans Mendoer, fotografer yang merekam detik-detik proklamasi, berbohong
kepada
mereka. Dia bilang tak punya negatif itu dan sudah diserahkan kepada
Barisan
Pelopor, sebuah gerakan perjuangan. Mendengar jawaban itu, Jepang pun marah
besar.
Padahal negatif film itu ditanam di bawah sebuah pohon di halaman Kantor
harian Asia Raja. Setelah Jepang pergi, negatif itu diafdruk dan
dipublikasi
secara luas hingga bisa dinikmati sampai sekarang. Bagaimana kalau Mendoer
bersikap jujur pada Jepang?

****************************
Kali ini, Bung Hatta yang berbohong demi proklamasi. Waktu masa revolusi,
Bung Karno memerintahkan Bung Hatta untuk meminta bantuan senjata kepada
Jawaharlal Nehru. Cara untuk pergi ke India pun dilakukan secara rahasia.
Bung
Hatta memakai paspor dengan nama "Abdullah, co-pilot".
Lalu beliau berangkat dengan pesawat yang dikemudikan Biju Patnaik,
seorang industrialis yang kemudian menjadi menteri pada kabinet PM Morarji
Desai. Bung Hatta diperlakukan sangat hormat oleh Nehru dan diajak bertemu
Mahatma Gandhi. Nehru adalah kawan lama Hatta sejak 1920-an dan Gandhi
mengetahui
perjuangan Hatta.
Setelah pertemuan, Gandhi diberi tahu oleh Nehru bahwa "Abdullah" itu
adalah Mohammad hatta. Apa reaksi Gandhi? Dia marah besar kepada
Nehru, karena tidak diberi tahu yang sebenarnya. "You are a liar !" ujar
tokoh
kharismatik itu kepada Nehru
****************************
Bila 17 Agustus menjadi tanggal kelahiran Indonesia, justru tanggal
tersebut menjadi tanggal kematian bagi pencetus pilar Indonesia.
Pada tanggal itu, pencipta lagu kebangsaan "Indonesia Raya", WR Soepratman
(wafat
1937) dan pencetus ilmu bahasa Indonesia, Herman Neubronner van der Tuuk
(wafat 1894) meninggal dunia.

***************************
Bendera Merah Putih dan perayaan tujuh belasan bukanlah monopoli
Indonesia. Corak benderanya sama dengan corak bendera Kerajaan Monaco dan
hari
kemerdekaannya sama dengan hari proklamasi Republik Gabon (sebuah negara di
Afrika Barat) yang merdeka 17 Agustus 1960.

****************************
Jakarta, tempat diproklamasikannya kemerdekaan Indonesia dan kota tempat
Bung Karno dan Bung Hatta berjuang, tidak memberi imbalan yang cukup untuk
mengenang co-proklamator Indonesia. Sampai detik ini, tidak ada "Jalan
Soekarno-Hatta" di ibu kota Jakarta. Bahkan, nama mereka tidak pernah
diabadikan untuk sebuah objek bangunan fasilitas umum apa pun sampai
1985, ketika sebuah bandara diresmikan dengan memakai nama mereka.

****************************
Gelar Proklamator untuk Bung Karno dan Bung Hatta, hanyalah gelar lisan
yang diberikan rakyat Indonesia kepadanya selama 41 tahun! Sebab, baru 1986
Permerintah memberikan gelar proklamator secara resmi kepada mereka.

****************************
Kalau saja usul Bung Hatta diterima, tentu Indonesia punya "lebih dari
dua" proklamator. Saat setelah konsep naskah Proklamasi Kemerdekaan
Indonesia
rampung disusun di rumah Laksamana Maeda, Jl Imam Bonjol no 1, Jakarta,
Bung
Hatta mengusulkan semua yang hadir saat rapat din hari itu ikut
menandatangani
teks proklamasi yang akan dibacakan pagi harinya. Tetapi usul ditolak oleh
Soekarni, seorang pemuda yang hadir. Rapat itu dihadiri Soekarno, Hatta dan
calon proklamator yang gagal : Achmad Soebardjo, Soekarni dan Sajuti Melik.
"Huh, diberi kesempatan membuat sejarah tidak mau", gerutu Bung Hatta
karena
usulnya ditolak.

****************************
Perjuangan frontal melawan Belanda, ternyata tidak hanya menelan korban
rakyat biasa, tetapi juga seorang menteri kabinet RI. Soepeno, Menteri
Pembangunan dan Pemuda dalam Kabinet Hatta, merupakan satu-satunya menteri
yang
tewas ditembak Belanda.
Sebuah ujung revolver, dimasukkan ke dalam mulutnya dan diledakkan secara
keji oleh seorang tentara Belanda. Pelipis kirinya tembus kena peluru.
Kejadian
tersebut terjadi pada 24 Februari 1949 pagi di sebuah tempat di Kabupaten
Nganjuk , Jawa Timur. Saat itu, Soepeno dan ajudannya sedang mandi sebuah
pancuran air terjun.

****************************
Belum ada negara di dunia yang memiliki ibu kota sampai tiga dalam kurun
waktu relatif singkat. Antara 1945 dan 1948, Indonesia mempunyai 3 ibu
kota,
yakni Jakarta (1945-1946), Yogyakarta (1946-1948) dan Bukittinggi
(1948-1949).

****************************
Panglima Besar Tentara Nasional Indonesia Jenderal Soedirman, pada
kenyatannya
tidak prnah menduduki jabatan resmi di kabinet RI. Beliau tidak pernah
menjadi KSAD,
Pangab, bahkan menteri pertahanan sekalipun!

****************************
Wayang ternyata memiliki simbol pembawa sial bagi rezim yang memerintah
Indonesia. Betapa tidak, pada 1938-1939, Pemerintah Hindia Belanda melalui
De
Javasche Bank menerbitkan uang kertas seri wayang orang dan pada 1942,
Hindia
Belanda runtuh dikalahkan Jepang.
Pada 1943, Pemerintah Pendudukan Jepang menerbitkan uang kertas seri
wayang Arjuna dan Gatotkoco dan 1945, Jepang terusir dari Indonesia oleh
pihak Sekutu.
Paa 1964, Presiden Soekarno mengeluarkan uang kertas baru seri wayang
dengan pecahan Rp 1 dan Rp 2,5 dan 1965 menjadi awal keruntuhan
pemerintahannya menyusul peristiwa G30S/PKI.

*****************************
Perintah pertama Presiden Soekarno saat dipilih sebagai presiden
pertama RI, bukanlah membentuk sebuah kabinet atau menandatangani sebuah
dekret, melainkan memanggil tukang sate !!!
Itu dilakukannya dalam perjalanan pulang, setelah terpilih secara aklamasi
sebagai presiden. Kebetulan di jalan bertemu seorang tukang sate
bertelanjang
dada dan nyeker (tidak memakai alas kaki).
"Sate ayam lima puluh tusuk!", perintah Presiden Soekarno.
Disantapnya sate dengan lahap dekat sebuah selokan yang kotor. Dan itulah,
perintah pertama pada rakyatnya sekaligus pesta pertama atas
pengangkatannya sebagai
pemimpin dari 70 juta jiwa lebih rakyat dari sebuah negara besar yang baru
berusia satu hari.

Best regards,

CHAIRUL ANWAR
PT Sistelindo Mitralintas
AT&T Global Network Services

Phone: +62-21-52899414
email  :  [EMAIL PROTECTED]



--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>


Kirim email ke