saya ingin nimbrung hanya untuk topik yang kata bu Evy aja...tentang yang
lainnya nggak tahu deh..
mungkin keterangan tentang pembantaian yang dimaksud jawabannya adalah
keterangan berikut:

Rasulullah dan kaum muslimin tidak memenggal kepala-kepala tawanan orang
Yahudi (Bani Quraizhah) di Madinah. Kejadian ini adalah pada tahun ke 5
hijrah setelah perang Khandaq (Ahzab). Bani Quraizhah adalah yang ikut
menandatangani pakta perjanjian damai dengan Rasulullah pada tahun pertama
hijrah. Tetapi ketika terjadi perang Khandaq (parit) atau perang Ahzab
(sekutu) pada tahun ke 5 hijrah, Bani Quraizhah memutuskan perjanjian damai
secara sepihak dan membelot memihak kaum bersekutu (kaum Quraish, Bani
Fazara, Bani Murrah, Bani Sulaim) dan ikut mengepung kaum muslimin. Setelah
selesai perang Khandaq (parit) atau perang Ahzab (sekutu), Rasulullah
berserta pasukannya mengepung benteng pertahanan Bani Quraizhah. Karena Bani
Quraizhah merasa sudah tidak berdaya, mereka mengajukan usul kepada
Rasulullah untuk mengangkat Sa'd bin Mu'adz pemimpin suku Aus sebagai
penengah dan mereka siap menerima keputusan apa saja yang akan dijatuhkan
oleh Sa'd bin Mu'adz (waktu itu antara suku Aus dan suku Quraizhah sangat
erat hubungannya). Lalu Sa'd bin Mu'adz memutuskan menurut Perjanjian Lama
(Taurah), kitab suci orang Yahudi. Keputusan ini menyatakan bahwa
orang-orang yang menerjunkan diri kedalam perang dipancung, kaum wanita dan
anak-anak menjadi tawanan dan harta milik harus disita. Walaupun putusan ini
kelihatan kejam, tetapi itulah yang bisa dilakukan bangsa Yahudi terhadap
musuh-musuh mereka (Ibnu Sa'd, Ath-Thabaqat al-Kubra).  

ini saya dapatkan dari http://www.dataphone.se/~ahmad/990517.htm 

mudah mudahan itu yang dimaksud. 


Msg: #2 in digest
From: "DZArifin" <[EMAIL PROTECTED]>
Subject: [yonsatu] Re: Hubungan militer Indo-Israel
Date: Sat, 18 Oct 2003 23:19:24 +0700

AWW.

Membaca dua tulisan di bawah (Pak Hermansyah dan Bu Evy), membuat saya
terkejut. Bukan informasinya, karena yang lebih "dahsyat" dari itu pun
sering saya baca. Yang membuat saya kaget karena informasi tersebut
disampaikan oleh alumni ITB dan alumni Menwa yang pasti mengerti strategi
pertempuran. Kaget karena tidak dijelaskan (atau memang tidak tahu, atau
bahkan disembunyikan???) apa latar belakang kasus tersebut, dan tidak
melakukan cross check dari sumber lain sebagai pembanding apakah kesimpulan
"pembantaian" tersebut valid. Sayang....

Wassalam. DZArifin.

----- Original Message -----
From: <[EMAIL PROTECTED]>
To: <[EMAIL PROTECTED]>
Sent: Friday, October 17, 2003 9:18 PM
Subject: [yonsatu] Re: Hubungan militer Indo-Israel


> Nabi Muhammad dengan membantai ratusan orang Yahudi pada masa lalu dapat
> dikategorikan sebagai bukan seorang humanist, berdasarkan definisi masa
> kini, apalagi kalau dasar pembantian itu adalah agresi, bukan untuk
> membela diri.

> EVY ARYANTI <[EMAIL PROTECTED]>
> 10/17/2003 15:06
> Please respond to yonsatu

>
> Jika berbicara masalah humanisme, sebenarnya Nabi Muhamad pun telah
> melanggar HAM (NB: Ini sekedar wacana, bagi yang muslim jangan
> tersinggung, saya juga muslim). Dalam buku 'Riwayat Sang Nabi' karangan
> Karel Amstrong (yang mengarang buku 'Hystory of God' (best seller)),
> diceritakan bahwa pada saat di Madinah, Nabi Muhamad pernah melakukan
> pembantaian terhadap ratusan orang Yahudi yang ada di Madinah (di Pasar
> Jum'at). Kejadian tsb sempat membuat citra Nabi Muhamad turun drastis
> walaupun ada pembenaran politis atas tindakan tsb (demi kepentingan syi'ar
> Islam). Silahkan kisah tsb direnungkan.....
>
> Wass.Wr.Wb.
> Evy
--[YONSATU - ITB]----------------------------------------------------------
Online archive : <http://yonsatu.mahawarman.net>
Moderators     : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Unsubscribe    : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>
Vacation       : <mailto:[EMAIL PROTECTED]>


Kirim email ke