Diskusi menarik di milis "Hankam"-nya rekan wong kito galo, Sharif Dayan, Men Mahawijaya. Wasalam.
======================================== ----- Original Message ----- From: mousegun87 To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 09 Februari 2004 0:55 Subject: [hankam] Peristiwa Trisakti & Semanggi, 1998: Quik-Shok ammo? Tiba2 saya teringat statement yg dikeluarkan Pangab Jend. Wiranto saat itu yg mengatakan anak peluru yg ditemukan di tubuh korban mahasiswa adalah jenis 'Quik-Shok' buatan Amerika yg tidak dimiliki oleh ABRI. Apa keputusan akhir ttg bukti2 balistik ini? Apakah benar peluru 'Quik-Shok' digunakan? Saya kurang jelas bagaimana ABRI saat itu membuat kesimpulan ttg peluru Quik-Shok ini. Apa bukti2 yg digunakan utk mendukung kesimpulan ini? So, siapa yg melakukan penembakan di Trisakti dan Semanggi? Saya tahu Brimob yg dituduh, tapi apa benar mereka yg melakukan? Apa yg terjadi thd para anggota Brimob yg sempat diajukan ke Mahmil itu? Terima kasih. MouseGunner --------------------------------------- ----- Original Message ----- From: Zaenal Arif To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 09 Februari 2004 9:38 Subject: Re: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ Pak Mouse, Menanggapi komentar ammo Pindad kotor, saya jadi ingat beberapa waktu yg lalu pernah ada yg posting SS1 macet-macet sedangkan M 16 nggak........ nah ini pengamatan saya di salah satu sat pur yg punya pendapat sama ..... saya liat mereka pake peluru pindad untuk SS 1 sedangkan untuk M 16 nya pake peluru buatan Korea, maka saya bersama bagian persenjataan mencoba menembakan 300 peluru pada masing masing senjata, hasilnya SS1 kotor sekali tapi belum sampe macet ..... dan M 16 masih bersih. lalu kita berdua ambil kesimpulan kalo pelurunya sebersih peluru korea mungkin SS1 nggak macet-macet. Zaenal -------------------------------------- ----- Original Message ----- From: mouse gun To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 09 Februari 2004 10:27 Subject: Re: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ Pak Zaenal, saya baru sekarang dengar adanya complaint dari TNI ttg munisi Pindad. Tampaknya mesiu yg digunakan Pindad adalah penyebab dari banyaknya kotoran yg tertinggal. Siapa yg memproduksi bubuk mesiu utk Pindad? Lho? TNI masih pakai munisi import dari Korsel? Kenapa pak? Saya kira kita sudah swasembada utk munisi ringan dengan menggunakan produksi Pindad. Kalau senjata dengan system gas piston spt SS1 sampai kotor karena menembakkan 300 butir saja maka saya setuju sekali dengan kesimpulan pak Zaenal : bad ammo. Apalagi kalau M16-nya ternyata masih bersih. Karena direct gas impingement system yg dipakai M16 kan memang secara alami lebih kotor dibandingkan dengan long stroke piston system spt yg dipakai SS1. Pak Ruyat, bagaimana ini? Jangan sampai kesalahan US Army Ordnance di perang Vietnam terjadi thd prajurit TNI. Kalau boleh cerita dikit. US military, terutama US Army itu sebenarnya emoh menerima M16 karena mereka merasa kaliber 5.56mm terlalu kecil dan senapan yg terbuat dari aluminum dan plastik spt M16 tidak sehandal senjata yg digantikan (M14 yg terbuat dari baja tempa dan popor kayu dan menggunakan peluru 7.62x51mm). Tapi apa mau dikata, di AS militer harus tunduk sama penguasa sipil, dan Robert McNamara yg saat itu menjabat sebagai Menhan telah mengeluarkan perintah agar M16 diterima sebagai infantry service rifle yg baru menggantikan M14. Pihak AD AS tapi masih ogah-ogahan dan mereka dengan mengambil bbrp keputusan yg kontroversial. Salah satunya adalah keputusan utk menggunakan ball powder dengan kadar CaCO3 (yg digunakan utk menetralisir asam agar usia simpan peluru dapat diperpanjang) sebesar 1%. Mesiu ini digunakan karena US Army ordnance masih memiliki banyak sekali ball powder ini sisa dari M1 Garand dan M14. Padahal Eugene Stoner (pencipta AR-15 / M-16) merekomendasikan penggunaan IMR powder yg berbentuk stick yg jauh lebih bersih dari ball powder. Bila menggunakan IMR stick powder, M16 sangat reliable dan tidak macet. Namun begitu menggunakan ball powder langsung pada macet. Banyak sekali prajurit AS yg gugur di Vietnam karena senjatanya macet di tengah pertempuran. Moral jadi turun. Untung saja hal ini sampai ke telinga seorang anggota DPR AS bernama Richard Ichord yg melakukan investigasi thd masalah ini. Hasilnya : "M16 is a reliable rifle if used with recomm ended gun powder. The problem of M16 in Vietnam can be attributed to Army mismanagement." Banyak jendral AD AS dari bagian Ordnance yg digeser. Sebagai solusinya kadar CaCO3 di ball powder dikurangi menjadi 0.25%. Saat ini AS menggunakan bubuk mesiu yg setara dengan standard IMR which is a very clean burning and consistent gun powder. Ini salah satu alasan kenapa munisi militer AS lebih bersih dari banyak munisi militer dari negara lain yg pernah saya lihat dan pakai. Saya harap Pindad segera melakukan perbaikan, jangan sampai ada prajurit TNI yg gugur sia-sia hanya karena senjatanya macet akibat penggunaan mesiu yg terlalu kotor. MouseGunner -------------------------------------- ----- Original Message ----- From: Zaenal Arif To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 09 Februari 2004 11:18 Subject: Re: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ Pak Mouse, Pada saat jayanya M 16 di Indonesia pake peluru import pak, belakangan setelah mulai abis baru pake peluru pindad, MU-5TJ kalo nggak salah, pak Ruyat mungkin bisa kasih keterangan nomen klatur pindad yg saya dapat ini apa benar??? MU-1TJ 9mm 9x19 MU-2TJ 7,62x51 MU-4TJ 5,56 (SS109) MU-5TJ 5,56 (M193) MU-6TJ 38 special Zaenal -------------------------------------- ----- Original Message ----- From: yruyat To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 09 Februari 2004 22:02 Subject: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ Pak Zaenal dan Mousugunner. Terima kasih atas masukannya. Masukan dari anda akan saya sampaikan ke pihak berwenang di Pindad. Informasi mengenai produk Pindad bisa dilihat di: http://www.pindad.com, di bagian produksi. Untuk produk ammunisi bisa dilihat di: http://www2.pindad.com/product/prodmil_1/cal556.html > MU-1TJ 9mm 9x19 9 X 19 mm Ball Parabellum Used : Pistol P1, Sig, P92 Pietro Beretta, PM1, etc. > MU-2TJ 7,62x51 7,62 X 51 mm Ball Used : SP1, SP2, SP3, G3, M60, MAG 58 > MU-4TJ 5,56 (SS109) 5,56 X 45 mm Ball Used : M16 Rifles, Steyr, etc. > MU-5TJ 5,56 (M193) 5,56 X 45 mm Ball Used : SS1-V1, SS1-V2, SS1-V3, SS1-V5, M16-A2 Rifles, etc > MU-6TJ 38 special .38 Special Ball Used : Revolver Cal. .38 Spl. Yayat Ruyat PT. Pindad Research Center for Explosion Safety, AIST, Japan -------------------------------------- ----- Original Message ----- From: mouse gun To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 09 Februari 2004 22:24 Subject: Re: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ Pak Ruyat, M193 utk M16A2? Bukankah M193 itu menggunakan projectile 55 grain dengan inti timbal? Yg saya ketahui M193 dikembangkan utk M16 generasi pertama dan kedua (M16A1) di mana rifle twist rate masih 1:12. M16A2 menggunakan rifle twist rate 1:7. Perubahan ini dilakukan agar M16A2 dapat menggunakan projectile SS109 yg sudah standard NATO (SS109 = 62 grain boat tail with tungsten core). Penggunaan tungsten core ditujukan utk menembus light body armor yg di akhir tahun 70an mulai banyak digunakan oleh tentara blok timur. Menurut info yg saya punya M193 itu utk M16 atau senjata lain dengan laras 1:12 rifling. SS109 utk M16A2 atau senjata lain dengan laras 1:7 rifling. M193 dipakai di M16A2 ya bisa saja, tapi accuracy-nya menjadi sub-optimal karena peluru jadi berputar terlalu cepat di sumbunya (over-stabilized). Tapi utk short range engagement cukup accurate. Teman saya di Irak bilang, M193 dipakai dari laras 1:7 utk jarak 150 meter kebawah ternyata memiliki frangible effect yg luar biasa. Karena inti peluru terbuat dari timbal yg lunak, sedangkan putaran pada sumbu sangat cepat (1:7 twist instead of 1:12 twist), maka begitu peluru memasuki soft tissue (tubuh manusia), peluru akan mengalami destabilization yg sangat cepat dan violent. Ini mengakibatkan peluru tumble (berputar dan terpelintir) dan in many cases, pecah menjadi 2-3 bagian. Peluru M193 pada umumnya memiliki cannelure. Cannelure adalah sebuah ring bergerigi yg ditujukan agar selongsong dapat lebih baik dalam memegang kepala peluru. Namun cannelure juga melemahkan integritas peluru, sehingga sering terjadi peluru M193 pecah setelah mengenai soft tis sue target. Biasanya peluru terpecah menjadi 3 bagian: 1) bagian bawah cannelure, 2) bagian inti di atas cannelure, dan 3) bagian full metal jacket dari tembaga di atas cannelure. Jadi, peluru standard militer yg berstatus Full Metal Jacket, spt M193, sangat mungkin utk pecah menjadi bbrp bagian saat mengenai tubuh korban. Jadi penggunaan M193 di M16A2 jelas ada pro dan kontra. Tampaknya MU-4TJ adalah equivalent dari M193, sedangkan MU-5TJ adalah SS109. Ini makes sense, karena website Pindad menyebutkan kemampuan "armor penetration" dari MU-5TJ. Juga bila dilihat dari photo, MU-5TJ memiliki 'green-tip' yg synonimous dengan SS109 type bullets. MouseGunner -------------------------------------- ----- Original Message ----- From: Zaenal Arif To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 10 Februari 2004 9:32 Subject: Re: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ Pak Mouse Itu kayanya saya yg salah ketik karena MU 4 TJ saya ketik SS109, karena saya nggak apal padanan nomenklatur Pindad dan nomenklatur internasional jadi kebalik saya kebalik antara SS109 dan M193 Jadi pak Ruyat nggak salah, kalo diliat dari kegunaannya maka MU 4 TJ itu sama dengan M 193 dan 5 TJ itu SS 109. Kalo di Pindad memang nggak semua paham padanan tersebut. Sekarang ada MU 1AT singkatan dari "Munisi 1 Akurasi Tinggi". Ini katanya lebih bagus dari pada yg biasa hanya saya belum pernah dapat kesempatan untuk membandingkan Untuk senapan juga keluar MU 2 TJS = Munisi 2 Tajam Sniper untuk konsumsi SPR 1 ( Senapan Runduk 1), kalo ini saya pernah coba dan agak over charge dan saya sudah sampaikan ke pada beberapa petinggi Pindad. -------------------------------------- ----- Original Message ----- From: mouse gun To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 10 Februari 2004 9:47 Subject: Re: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ Betul Pak Zaenal, Saya baru faham setelah baca deskripsi MU-5TJ di website Pindad. Munisi AT itu berbentuk FMJ atau hollow point, pak? Di US ada munisi yg disebut "Match Ball" .... ini FMJ tapi berkualitas match. Sedangkan utk target biasanya mereka pakai boat tail Hollow Point seperti Sierra Match King. TJS terlalu 'hot'? Sempat diukur pak FPS nya? Saya pernah dikasih tahu teman, munisi 308 surplus dari Malaysia itu juga rada 'hot' ... sampai 2900 FPS. Katanya sih itu memang Machine gun ammo ... kalau peluru Pindad yg ball yg saya pernah pakai sih biasa saja. -------------------------------------- ----- Original Message ----- From: Zaenal Arif To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 10 Februari 2004 10:00 Subject: Re: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ TJS itu hollow point boat tail 165 grain pak, hot nya karena sering macet di chamber, saya belum sempat chrono karena kesempatan cobanya terbatas ...... -------------------------------------- ----- Original Message ----- From: mouse gun To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 10 Februari 2004 10:17 Subject: Re: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ Selongsong-nya stretch banyak ya pak? Iya pak, ini memang salah satu indikasi 'hot load'. Primer-nya tampak flattened nggak pak? Biasanya hot load cenderung mendorong primer keluar dari primer pocket juga. Tapi kalau primer pocket di "crimped" spt peluru Pindad lain yg pernah saya lihat, kemungkinan flat primer nggak terjadi walaupun load-nya very hot. OAL dari peluru within spec pak? Kalau nggak salah kalau OAL terlalu pendek chamber pressure bisa jadi terlalu tinggi. Selongsong bisa stretch juga pak. Yg bikin load development di Pindad siapa ya? Saya mau deh volunteer utk bikin load khusus spt ini .... hehehe .... ---------------------------------------- ----- Original Message ----- From: Zaenal Arif To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 10 Februari 2004 12:10 Subject: Re: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ Masalahnya itu diminta oleh TNI agar bisa menembak sampai 1000 meter.......... ----------------------------------------- ----- Original Message ----- From: mouse gun To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 10 Februari 2004 12:29 Subject: Re: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ Eaalah .... ini to penyebabnya .... * geleng-geleng *.. .. 1000 m utk 308 itu maximum point target kalau nggak salah. Hmmm .... kalau boleh tebak pak .... gunpowder yg tersedia burn rate-nya terlalu cepat (biasa utk full auto gun)? Jadi harus pakai banyak utk bisa mengantarkan projectile ke 1000 m. Banyaknya powder yg dipakai membuat chamber pressure menjadi tinggi sekali ... walau sesaat. Yah, daripada selongsong sampai lengket begitu dan primer mbledos keluar ... lebih baik bilang saja ke TNI utk merubah spec ke 800 meter atau 600 meter. At least sampai Pindad bisa dapat powder yg lebih cocok utk high FPS ammo. Good luck utk Pindad ... you guys have to deliver more with less ... my hat is off to you. MouseGunner ----------------------------------------- ----- Original Message ----- From: yruyat To: [EMAIL PROTECTED] Sent: 10 Februari 2004 21:14 Subject: [hankam] Re: "Produk_Senjata_Pindad_Awet"_ > Banyak PR nih utk pak Ruyat dan teman2 di Pindad. Mendengarkan diskusi yg sedang berlangsung... saya semakin merasakan PR yg menumpuk bagi PT. Pindad untuk memajukan produk senjata atau Hankam lainnya. Thanks, Yayat Ruyat PT. Pindad Research Center for Explosion Safety, AIST, Japan --[YONSATU - ITB]--------------------------------------------- Arsip : <http://yonsatu.mahawarman.net> atau <http://news.mahawarman.net> News Groups : gmane.org.region.indonesia.mahawarman Other Info : <http://www.mahawarman.net>