Kalau Anda bayar zakat ke Baznas dan berbagai unit pengelola zakat, ternyata 
sebagian duitnya dibagikan kepada para da'i untuk menangkal sekularisme. Lalu 
berapa persen uang zakat untuk diberikan kepada fakir miskin? Pantas saja di 
negeri ini kaum duafa bertambah banyak, bukannya malah berkurang.

Bukankah ini termasuk praktik yang menyimpang dan bisa memunculkan FPI FPI 
baru? 

salam,

rd
kini pikir-pikir bayar zakat melalui Baznas dan semacam, karena rentan 
diselewengkan...mending kasih langsung saja ke yang berhak menerima




From: Agus Sopian <[EMAIL PROTECTED] com>
Subject: [jurnalisme] 1000 Dai Hadang Sekulerisme
To: [EMAIL PROTECTED] ups.com
Date: Tuesday, July 1, 2008, 3:26 AM

(www.hidayatullah. com), Selasa, 01 Juli 2008

1000 Dai Hadang Sekulerisme 

Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) meluncurkan program 1000 dai
yang dipersiapkan "melawan" gerakan sekularisme dan liberalisme

Hidayatullah. com--Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII) bertekad
untuk terus mencetak dai untuk menghadang lajunya paham sekulerisme
dan liberal di kalangan umat Islam. Untuk itu DDII melakukan
kaderisasi 1.000 ulama DDII untuk periode 2008-2018.

1000 orang itu meliputi 200 kandidat doktoral, 400 magister dan 400
calon dai/daiyah non-gelar.

"Mereka berasal dari berbagai disiplin ilmu, termasuk yang sangat
menguasai bidang gazwul fikri dan pemikiran Islam, "ujar Ketua Umum
Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia (DDII), ustad. Syuhada Bahri.

Menurut Syuhada, program ini dilatarbelakangi kebutuhan terhadap dai
yang meningkat di Indonesia, seiring semakin meluasnya paham sekuler
dan liberal di kalangan umat Islam, bahkan di kalangan ulama Islam.

Tahun ini, DDII sedang membiayai 46 aktivis dakwah yang tengah
mengambil studi S-2 di bidang pemikiran Islam di Universitas
Muhammadiyah Surakarta dan Universitas Ibnu Khaldun Bogor. Selain
itu, Dewan Dakwah juga telah mengirimkan 5 orang mahasiswa S-3 untuk
mengambil program doktor di bidang Pendidikan Islam di UIKA Bogor.

1000 dai yang dipersiapkan DDII ini diperkirakan selesai selama
sepuluh tahun ke depan. Biaya yang dibutuhkan diperkirakan mencapai
Rp26 miliar. "Kami bekerjasama dengan BAZNAS dan berbagai Unit
Pengelola Zakat, " ujar Syuhada kepada hidayatullah. com.
[cha/www.hidayatull ah.com]




mediacare
http://www.mediacare.biz

Kirim email ke