Ilmu pengetahuan berlandaskan filosofi yang artinya bukan landasan
yang akal2an.

Agama itu landasannya cuma akal2an menipu dan memutar balik persepsi
agar dianggap realitas.

Secara definisi kata2 sulit untuk dapat anda memahaminya apalagi
membedakannya. sebaiknya contoh2 dibawah ini bisa anda lebih jelas
membedakannya.

Quran itu isinya akal2an bulan filosofi melainkan sofi:

Syahadat mewajibkan umat untuk bersaksi sbb:
"Aku Bersaksi Tiada Tuhan Selain Allah"
Disini terjadi akal2an karena artinya sama dengan bahwa TUHAN TIDAK
ADA KARENA ALLAH BUKANLAH TUHAN.

Dilain pihak kata2 diatas ada yang mengartikan juga bahwa ADA TUHAN
YANG BERNAMA ALLAH.

Naaah..... dari kenyataan diatas, arti mana yang bisa dianggap benar
hanya tergantung situasi mana yang menguntungkan yang ingin dicapainya
sementara.  Padahal sipengucap itu tidak melihatnya atau
menyaksikannya tapi tetap menggunakan kata2 sesat sebagai "bersaksi"
untuk hal yang tidak sama sekali disaksikannya.
Beginilah cara para sufi memaksakan kebenaran mereka yang sama sekali
tidak benar.

Filosofi sama sekali berbeda, mereka hanya berpegang kepada apa yang
sudah pasti dianggap benar dan menolak segala hal2 yang ambiqu untuk
dijadikan landasan seperti halnya yang dilakukan para sufi, contohnya:

Kalo para Sufi menyatakan bahwa:
tidak pernah ada sesuatu bisa "Ada" kalo tidak ada penciptanya.
Konsekuensinya, Allah yang tidak ada penciptanya tidak akan mungkin
bisa ada atas landasan diatas.

Para filosofis justru berbeda sama sekali pernyataannya, mereka
menyatakan semua yang tidak ada bisa saja tercipta menjadi ada tanpa
perlu pencipta sama sekali.

Naaah... kalo anda tidak setuju, jangan berdebat dengan saya melainkan
tuntutlah ilmu ke universitas yang benar2 mengajar ilmu pengetahuan
bukan universitas yang mempropagandakan kepercayaan.  Karena apa yang
saya kemukakan diatas sudah menjadi landasan ilmiah yang baku yang
sama sekali bebas dari kepercayaan apalagi propaganda agama.

Ny. Muslim binti Muskitawati.
















--- In zamanku@yahoogroups.com, Lurino <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> orang ini bener2 salah baca buku kayaknya. yang namanya sufi, itu
sama2 aja dengan filosof. Sufi dan filsuf datang dari asal kata yang
sama, sophia. dan kalo anda gak salah baca buku, tentunya anda akan
sadar bahwa setelah perpustakaan besar di alexandria dibakar, para
sufi seperti ibn sina dan ibn rus adalah orang2 yang ilmunya berperan
besar membawa pencerahan ke bangsa eropa.
> 
> kalo baca buku tu pake mata yang terbuka dong bu...
> 
> lurino
> /tukangmikir
> 
> --- On Fri, 8/1/08, Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
> From: Hafsah Salim <[EMAIL PROTECTED]>
> Subject: [zamanku] Logika itu Musuh Islam !!!
> To: zamanku@yahoogroups.com
> Date: Friday, August 1, 2008, 11:29 AM
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
> 
>     
>             Logika itu Musuh Islam !!!                             
             ?
> 
> 
> 
> Umat Islam dilarang mempelajari logika, mereka dicekoki dengan Sofi
> 
> atau aturan2 sesat yang ditetapkan para Sufi yang isinya menyerupai
> 
> logika namun menyesatkan sehingga tidak lagi dinamakan logika tetapi
> 
> disebut sebagai "Sofi".  Ulama2 yang mengajarkan Sofi disebut sebagai
> 
> SUFI yang memusuhi Filsof2 yang benar2 menguasai logika.
> 
> 
> 
> Itulah sebabnya, dalam perkembangan ilmu pengetahuan tidak pernah para
> 
> Sufi bisa ikut serta berpartisipasi menyumbangkan metodenya sehingga
> 
> dalam pengembangan ilmu pengetahuan kita hanya menjumpai para filsoof
> 
> bukan para sufi.
> 
> 
> 
> SUFI = Penipu.
> 
> 
> 
> > Lurino <lblubis@ > wrote:
> 
> > hadits yang anda kutip memang benar dan shahih,
> 
> > dalam cakupan terbatas, yang saya angkat di sini
> 
> > adalah hukum logika. misalnya gini: pernyataan A
> 
> > benar, dan pernyataan B benar, hubungan A dan B
> 
> > masih dipertanyakan, apakah itu berarti A dan B
> 
> > pasti merujuk pada satu hal yang sama? analisis
> 
> > teks, sayangnya, gak seawam itu bung.
> 
> > 
> 
> 
> 
> Hadist itu bukanlah buku ilmu pengetahuan apalagi buku logika!!
> 
> Hadist itu cuma berisi kepercayaan manusia Arab dulu, dan 
> 
> kepercayaan itu merupakan bagian aktivitas otak dalam ber-
> 
> angan2.  Jadi Logika itu sama sekali bukanlah kepercayaan'
> 
> melainkan merupakan metode untuk menyimpulkan secara analisis
> 
> melalui urut2an yang valid apakah suatu pernyataan itu benar
> 
> atau salah, contohnya:
> 
> 
> 
> Semua yang ada hanya bisa "ADA" kalo ada penciptanya.
> 
> Allah itu tidak ada penciptanya.
> 
> Kesimpulannya: Allah itu "TIDAK ADA".
> 
> 
> 
> Pernyataan A benar, pernyataan B benar, dan pernyataan C juga sebagai
> 
> kesimpulan yang benar karena pernyataan A dan B saling berhubungan
> 
> yang mengikat pernyataan C sebagai kesimpulan yang VALID ATAU SHAHIH.
> 
> 
> 
> Demikianlah metode dalam logika dalam menemukan kebenaran yang hakiki
> 
> yang tidak mungkin bisa dibohongi dengan kata2 dalam kitab2 suci yang
> 
> banyak ataupun dengan pernyataan2 panjang yang penuh berlika-liku
> 
> dalam menyesatkan umatnya.
> 
> 
> 
> Dengan cara atau metode logika inilah ilmu pengetahuan berkembang
> 
> pesat sehingga anda bisa mengendarai mobil, pesawat terbang, menikmati
> 
> TV, DVD, dll yang kesemuanya tidak tercatat dalam Quran maupun
Hadist2nya.
> 
> 
> 
> Ny. Muslim binti Muskitawati.
>


Kirim email ke