Roslan Salleh :
Kita akan menjadi manusia yg menafaat pada seluruh umat manusia.

----

udah terbukti belum ?????

Roslan Salleh :
Syirik cth: tuhan lebih dari satu, Tuhan ada anak?, ada patung atau unsur patung

----
Ini termasuk penistaan agama nggak ?
mau sembah patung kek, mau tunggang tungging kek, ngapain lu sibuk ngurusin ? 
gw kan ngga koar2 bikin ribut menganggu elu ?

he.. he.. ayo kita tunggu jawaban si roslan yang menurut gw samasekali ngga 
soleh ini.


  ----- Original Message ----- 
  From: Roslan Salleh 
  To: zamanku@yahoogroups.com ; [EMAIL PROTECTED] 
  Sent: Saturday, November 22, 2008 2:05 PM
  Subject: Balasan: [zamanku] Syarat Diterimanya Ibadah




  Salam.....

  Ibadah hanya diterima Allah apabila tiada syirik atau unsur syirik. 
Kemurniaan akidah adalah perkara utama dalam Islam. Tiada mempersekutukan Allah 
samasekali. Manusia walau sebaik mana atau kuat kebajikan, jika akidah 
bermasalah, kebaikannya tidak membawa erti pada Allah. Kebajikannya ibarat 
debu-debu berterbangan, tiada mendatang menafaat dan tertolak oleh Allah.

  Syirik cth: tuhan lebih dari satu, Tuhan ada anak?, ada patung atau unsur 
patung (samada disembah atau konon sebagai pihak tengah), tiada Tuhan 
(atheism), percaya Allah namun tiada ingin mematuhi perintah Allah) atau 
sengaja engkar, dll yg serupa. 
  Semoga dgn menuruti ajaran Islam yg sebenar...kita akan menjadi manusia yg 
terbaik, menyeru manusia kembali mengabdikan diri pada Allah......serta 
menjauhi dosa. Kita akan menjadi manusia yg menafaat pada seluruh umat manusia.

  Sekian.

  Lusy Anita <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
          Syarat Diterimanya Ibadah

          Ibadah adalah perkara tauqifiyah yaitu tidak ada suatu bentuk ibadah 
yang disyari’atkan kecuali berdasarkan Al-Qur-an dan As-Sunnah. Apa yang tidak 
disyari’atkan berarti bid’ah mardudah (bid’ah yang ditolak) sebagaimana sabda 
Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam.
          “Artinya : Barangsiapa yang beramal tanpa adanya tuntunan dari kami, 
maka amalan tersebut tertolak.” [6]

          Agar dapat diterima, ibadah disyaratkan harus benar. Dan ibadah itu 
tidak bisa dikatakan benar kecuali dengan adanya dua syarat:
          [a]. Ikhlas karena Allah semata, bebas dari syirik besar dan kecil.
          [b]. Ittiba’, sesuai dengan tuntunan Rasulullah Shallallahu ‘alaihi 
wa sallam
          Syarat yang pertama merupakan konsekuensi dari syahadat laa ilaaha 
illallaah, karena ia mengharuskan ikhlas beribadah hanya kepada Allah dan jauh 
dari syirik kepada-Nya. Sedangkan syarat kedua adalah konsekuensi dari syahadat 
Muhammad Rasulullah, karena ia menuntut wajib-nya taat kepada Rasul, mengikuti 
syari’atnya dan meninggal-kan bid’ah atau ibadah-ibadah yang diada-adakan.

          Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
          “Artinya : (Tidak demikian) bahkan barangsiapa yang menyerahkan diri 
sepenuhnya kepada Allah, dan ia berbuat kebajikan, maka baginya pahala di sisi 
Rabb-nya dan tidak ada rasa takut pada mereka dan mereka tidak bersedih hati.” 
[Al-Baqarah: 112]
          Aslama wajhahu (menyerahkan diri) artinya memurnikan ibadah kepada 
Allah. Wahua muhsin (berbuat kebajikan) artinya mengikuti Rasul-Nya Shallallahu 
‘alaihi wa sallam
          Syaikhul Islam mengatakan, “Inti agama ada dua pilar yaitu kita tidak 
beribadah kecuali hanya kepada Allah, dan kita tidak beribadah kecuali dengan 
apa yang Dia syari’at-kan, tidak dengan bid’ah.”
          Sebagaimana Allah berfirman.
          “Artinya : Maka barangsiapa mengharap perjumpaan dengan Rabb-nya maka 
hendaknya ia mengerjakan amal shalih dan janganlah ia mempersekutukan sesuatu 
pun dalam ber-ibadah kepada Rabb-nya.” [Al-Kahfi: 110]

          Hal yang demikian itu merupakan manifestasi (perwujudan) dari dua 
kalimat syahadat Laa ilaaha illallaah, Muhammad Rasulullah.
          Pada yang pertama, kita tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Pada yang 
kedua, bahwasanya Muhammad Shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah utusan-Nya yang 
menyampaikan ajaran-Nya. Maka kita wajib membenarkan dan mempercayai beritanya 
serta mentaati perintahnya. Beliau Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah 
menjelaskan bagai-mana cara kita beribadah kepada Allah, dan beliau Shallallahu 
‘alaihi wa sallam melarang kita dari hal-hal baru atau bid’ah. Beliau 
Shallallahu ‘alaihi wa sallam mengatakan bahwa semua bid’ah itu sesat. [7]

          Bila ada orang yang bertanya: “Apa hikmah di balik kedua syarat bagi 
sahnya ibadah tersebut?”
          Jawabnya adalah sebagai berikut:
          [1]. Sesungguhnya Allah memerintahkan untuk mengikhlaskan ibadah 
kepada-Nya semata. Maka, beribadah kepada selain Allah di samping beribadah 
kepada-Nya adalah kesyirikan. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman.
          “Artinya : Maka sembahlah Allah dengan tulus ikhlas beragama 
kepada-Nya.” [Az-Zumar: 2]
          [2]. Sesungguhnya Allah mempunyai hak dan wewenang Tasyri’ 
(memerintah dan melarang). Hak Tasyri’ adalah hak Allah semata. Maka, 
barangsiapa beribadah kepada-Nya bukan dengan cara yang diperintahkan-Nya, maka 
ia telah melibatkan dirinya di dalam Tasyri’.
          [3]. Sesungguhnya Allah telah menyempurnakan agama bagi kita[8] Maka, 
orang yang membuat tata cara ibadah sendiri dari dirinya, berarti ia telah 
menambah ajaran agama dan menuduh bahwa agama ini tidak sempurna (mempunyai 
kekurangan).
          [4]. Dan sekiranya boleh bagi setiap orang untuk beribadah dengan 
tata cara dan kehendaknya sendiri, maka setiap orang menjadi memiliki caranya 
tersendiri dalam ibadah. Jika demikian halnya, maka yang terjadi di dalam 
ke-hidupan manusia adalah kekacauan yang tiada taranya karena perpecahan dan 
pertikaian akan meliputi ke-hidupan mereka disebabkan perbedaan kehendak dan 
perasaan, padahal agama Islam mengajarkan kebersamaan dan kesatuan menurut 
syari’at yang diajarkan Allah dan Rasul-Nya.
         






------------------------------------------------------------------------------
  Dapatkan nama E-mel keutamaan anda! 
  Kini anda boleh @ymail.com dan @rocketmail.com.

   


------------------------------------------------------------------------------


  No virus found in this incoming message.
  Checked by AVG. 
  Version: 7.5.549 / Virus Database: 270.9.9/1808 - Release Date: 11/23/2008 
6:59 PM

Kirim email ke