At 11:26 AM 6/18/2008, you wrote: >Sebulan yang lalu saya berkunjung ke Sinabang, dan nginep di losmen >Barokah. Saya banyak berbincang dengan pemilik losmen ini yang salah >satu putranya kena kangker otak dan di operasi di Malaysia. Menurut >beliau, kalau mau kerja sedikit saja didaerah itu enak benar. Makanan >nggak usah dirisaukan selalu ada. Uang sebagian besar bisa ditabung >karena jarang dibelanjakan untuk hal-hal yang nggak betul-betul >diperlukan. > >Untuk berobat di malaysia yang menghabiskan sekitar 400 jutaan juga >nggak masalah :-). Bangun losmen yang saat gempa terbakar habis >hampir 2 M juga sudah lunas :-)
Ini juga satu sisi lain lagi mengenai realita ekonomi di Indonesia -- yaitu bahwa "underground economy" di daerah ukurannya sangat besar - sehingga sangat sering luput dari penghitungan. Di beberapa daerah di Indonesia - banyak sektor ekonomi yang bisa berputar dan berjalan karena statusnya sebagai underground economy. Penyelundupan misalnya, adalah sektor penggerak ekonomi yang signifikan di beberapa propinsi di Sumatera dan Kalimantan.