Apakah prktek Bank syariah itu hanya dari bunga atau bagi hasil saja, Bagaimana 
kalau ada lembaga Bank Syariah menghire karyawan dengan status "out 
sourcing" selamanya yang setaip saat bisa diPHK ?.
 
Bukankah membuat staffnya tenang dalam bekerja termasuk juga bagian penerapan 
syariah itu sendiri "prinsip adil" ?
 
   

--- Pada Sel, 21/7/09, Ari Condro <masar...@gmail.com> menulis:


Dari: Ari Condro <masar...@gmail.com>
Judul: Re: [Keuangan] Beranikah Bank Syariah Menjadi 'Grameen Bank' di 
Indonesia?
Kepada: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com
Tanggal: Selasa, 21 Juli, 2009, 12:22 PM


  



tuh kan, untuk kredit mikro salah satu kuncinya adalah monitoring harian.
* modus bank thithil minded *

2009/7/21 Tjandra Irawan <tjandrairawan@ gmail.com>:
>
>
> Seandainya diskusi ini tidak di milis AKI, saya sudah malas menanggapi
> tulisan dari penulis/blogger malas. Mereka malas membaca Grameen Bank (GB)
> secara mendalam, hanya mendengar bahwa yang dilakukan oleh GB sudah hebat
> lantaran Mohamad Yunus memenangi hadiah Nobel Perdamaian. Untung ada orang
> seperti Mas Madjmudin yang mengutip Prof. Dr. MA Manan mengenai 9 mitos ttg
> Grameen Bank.
>
> Kesalahan terbesar penulis/blogger tersebut adalah kekeliruan pemahamannya
> tentang GB. Penulis menganggap GB sebagai model atau metodologi penyaluran
> kredit mikro untuk pengentasan kemiskinan. Padahal model tersebut sudah
> diakui kegagalannya oleh GB, dan sudah dikoreksi dengan diperkenalkannya GB
> II. Banyak sekali perubahan PRINSIP antara GB (classic) dengan GB II. Dalam
> GB II tidak lagi ada tanggung renteng; anggota yang tidak mempunyai pinjaman
> tidak lagi dikeluarkan (dalam GB classic, anggota yang tidak lagi punya
> hutang harus dikeluarkan) . Salah satu hasil perubahan ini, untuk pertama
> kalinya LDR GB kurang dari 100%, alias simpanan yang dimobilisasinya lebih
> besar dari pinjaman yang disalurkan. Ini salah satu hal untuk membuktikan
> bahwa mereka adalah benar-benar bank, bukan finance company!
>
> Meskipun sudah ada perubahan, GB masih belum dianggap berhasil. Sebagaimana
> sudah pernah diulas oleh THE WALL STREET JOURNAL edisi November 27, 2001.
> Yang terakhir adalah ulasan komprehensif tentang microcredit yang
> ditayangkan TV Perancis pada tanggal 15 Mei 2009. Yang ngerti bahasa
> Perancis, silakan lihat di
> http://envoye- special.france2. fr/index- fr.php?page= reportage& 
> id_rubrique= 947
> Yang paling menarik, dalam berita Kompas, Sabtu, 18 Juli 2009, Resep
> Neoliberal Gagal, UNCTAD masih melaporkan Bangladesh sebagai 49 negara
> termiskin dunia yang tak beranjak dari kemiskinan. Dalam hal apa GB
> berhasil, selain menambah jumlah anggota dan meningkatkan asetnya? Kalau ada
> yang berminat mempelajarinya secara mendalam, pasti akan sangat menarik.
>
> Bank Gakin (Bank Keluarga Miskin) mencoba meniru, bahasa halusnya,
> mereplikasi GB. Sayangnya yang direplikasi justru kegagalan GB, he, he, he,
> ... Apakah Bank Gakin itu bank, atau lembaga pembiayaan? Teman-teman yang
> bekerja di perbankan pasti tahu benar dan dapat mensharingkan bagaimana
> seharusnya sebuah bank, apalagi bank ritel!
>
> Sekarang soal berikutnya, yaitu apakah ada kaitannya dengan sistem perbankan
> Syariah. Apakah kalau Bank Gakin menerapkan sistem syariah lantas tidak akan
> mengalami masalah likuiditas yang diberitakan dalam Radar Jember? Saya yakin
> teman-teman tahu jawabannya. Masalah likuiditas tersebut timbul bukan soal
> penerapan syariah atau bukan, melainkan soal layanan keuangan apa yang akan
> digunakan untuk mengentaskan kemiskinan: penyaluran kredit mikro saja atau
> penyediaan layanan keuangan yang lengkap. Mau memeras orang kecil dengan
> menyalurkan pinjaman saja, atau mau meningkatkan kesejahteraan orang kecil
> dengan menyediakan layanan keuangan yang lengkap agar mereka dapat terbantu
> dalam mengelola keuangannya untuk consumption smoothing!
>
> Soal penerapan sistem perbankan Syariah dalam pengentasan kemiskinan atau
> khususnya Grameen replication bukanlah hal baru. Teman-teman di Koperasi
> Baytul Ikhtiar (BAIK) yang merupakan bagian dari Peramu--works to empower
> mustadh'afiin, sudah lebih dulu dari Bank Gakin menerapkan sistem perbankan
> syariah untuk pengentasan kemiskinan dengan model pelayanan replikasi GB.
> Awal Juli lalu saya mengunjungi mereka, dan mereka mengamini pengalaman
> praksis saya sebagai konsultan keuangan mikro bahwa mereka harus
> meningkatkan pelayanan penerimaan setoran harian. Model pelayanan mingguan
> secara berkelompok terbukti kurang efektif untuk meningkatkan kesejahteraan
> anggotanya. Karena para anggotanya masih harus susah payah berjuang untuk
> menyimpan uang tunai yang diterimanya pada hari Sabtu sampai pada hari
> pertemuan. Silakan teman-teman berkunjung untuk mendalami yang terjadi di
> lapangan dan ajukan pertanyaan yang mendalam.
>
> Semoga bermanfaat.
>
> Salam,
> Irawan
>
> 

-- 
salam,
Ari
















      Jatuh cinta itu seperti apa ya rasanya? Temukan jawabannya di Yahoo! 
Answers! http://id.answers.yahoo.com

[Non-text portions of this message have been removed]

Kirim email ke