Ada London, Tokyo, Paris, Moskow yg juga megapolitan sekaligus ibukota seperti Jakarta tapi bisa berfungsi lebih baik dr jakarta.
Saya kira masalahnya pada sistem angkutan massal dan dukungan bagi pejalan kaki. Di Tokyo misalnya mereka bisa sediakan trotota selebar 8-10 m untuk menampung penumpang kereta yang keluar dr stasiun. Lebih lebar dr jalan mobil. Hardi -----Original Message----- From: heriseti...@ahlikeuangan-indonesia.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 2 Aug 2010 05:01:48 To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: Re: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi? Saya rasa akar permasalahannya satu yaitu selama Jakarta masih menjadi gabungan pusat bisnis dan pusat pemerintahan, maka kemacetan akan makin parah. Memindahkan ibu kota pemerintahan merupakn solusi utama yang perlu segera direalisasikan. Sent from my BlackBerry® powered by Sinyal Kuat INDOSAT -----Original Message----- From: tatang.sutia...@sunlife.com Sender: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Date: Mon, 2 Aug 2010 09:06:34 To: <AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com> Reply-To: AhliKeuangan-Indonesia@yahoogroups.com Subject: [Keuangan] OOT: Jakarta: Sekolah Masuk Pagi (06.30) , Kok Makin Macet Sih? Sudah yang evaluasi? Ah...kadang-kadang kasihan lihat anak masih ngantuk dimotor karena ngejar masuk sekolah jam 06.30 pagi. jarak 5km pake motor bisa 45 menit. Salam, Tatang http://sosbud.kompasiana.com/2010/07/06/jakarta-sekolah-masuk-pagi-kok-makin-macet-sih/ Jakarta: Sekolah Masuk Pagi, Kok Makin Macet Sih? Setahun yang lalu, Gubernur DKI Jakarta mencanangkan siswa di Ibukota kudu masuk lebih awal alias jam 06.30 dari jam masuk semula yang pukul 07.00. Walaupun berawal dari himbauan Gubernur saja, namun dalam prakteknya, bahkan belakangan kita ketahui di Surat Pembaca Kompas 2 hari yang lalu, dimuat keluhan seorang pengelola sekolah yang mengeluh bahwa sekolahnya bisa dibekukan izinnya jika tidak mengikuti himbauan wajib masuk pukul 06.30 Ironis sekali, pendidik ternyata diintimidasi dengan dalih dihimbau. Sekarang, baru terbuka bahwa ada proses intimidasi kalau himbauan tersebut tidak diindahkan. Kini, setelah 1 tahun berjalan, kita merasakan bahwa ada yang ‘rabun’ mata hatinya, dengan dalih sekolah masuk lebih awal, supaya kemacetan bisa lebih diatasi, ternyata kini kemacetan berawal makin pagi hingga sepanjang hari tidak akan terlewatkan tanpa kemacetan. Jalur busway sudah membentang disepanjang penjuru Ibukota. Namun coba kita amati, justru di sepanjang bentangan jalur busway, kemacetan makin parah. Menerobos jalur busway ? Bisa jadi solusi sesaat, namun apabila beruntung - diujung jalur busway bisa saja Anda akan ditunggu oleh petugas polisi atau DLLAJR. Lalu, apakah dengan masuk lebih awal, prestasi siswa makin meningkat karena alasan lebih segar sehingga proses belajar mengajar lebih lancar ? Ternyata keliru. 1 tahun terakhir ini, silahkan amati di sekolah2, siswa/i yang dihukum karena datang setelah pukul 06.30 dan sebelum pukul 07.00 meningkat drastis dan tiap sekolah bisa sekitar 30-40 orang. Ini belum termasuk guru pengajar yang juga sering telat. Bisa dimaklumi, ternyata banyak juga siswa dan guru serta tenaga administrasi sekolah yang tinggal tidak di dekat area sekolah, sehingga untuk bisa tiba di sekolah sekitar pukul 06.20 - mereka harus berangkat pukul 04 pagi. Bayangkan, jika harus berangkat pukul 04 pagi, pukul berapakah mereka harus bangun dan bersiap-siap ? Yang pasti, dalam 1 tahun ini makin banyak siswa/i yang ‘mohon maaf agak bau badannya’ karena pagi-pagi telat bangun hingga buru2 tidak mandi langsung berangkat ke sekolah. Banyak yang masih dekil dan kumel, acak2an rambutnya bisa terlihat di lingkungan sekolah. Lama kelamaan, jumlah siswa/i dan guru yang sakit akibat kurang terjaganya kebersihan dan higienis serta jam istirahat yang berkurang drastis, ikut mempengaruhi kualitas belajar mengajar. Masih banyak lagi dampak negatif dari kebijakan sekolah masuk lebih awal ini, dibandingkan manfaatnya yang konon untuk mengurangi sedikit kemacetan di Ibukota ini. Andai aja ada pemungutan suara utk mengetahui prosentase guru dan murid yang setuju dengan tidak setuju akan kebijakan sekolah masuk lebih awal, mungkin hasilnya pasti akan mengagumkan sekali. Namun, seperti ungkapan orang bijak, sebagai warga DKI, kita cuma bisa menghimbau dan mengingatkan Pemda untuk meninjau ulang kebijakan sekolah masuk lebih awal. Kalau himbauan masih tidak diindahkan, mungkin ada baiknya kita ramai ramai berdoa dan minta pertolongan Tuhan supaya pemimpin pemimpin kita ini digerakkan hati nuraninya agar mau mendengar suara hati nurani para murid, para guru dan pendidik, serta suara para orangtua murid. Kemacetan tidak bisa diatasi hanya dengan mengubah jam masuk sekolah lebih awal di pagi hari, namun perlu suatu kebijakan yang komprehensif serta menyeluruh. Tidak bisa main tes dan coba. Kasihan karena anak sekolah dan para guru yang jadi korbannya. [Non-text portions of this message have been removed] [Non-text portions of this message have been removed]