bagaimana respon para budayawan itu dengan RUU APP dan kecenderungan kanan di indonesia sekarang ini? Bukankah semua tesis itu akan runtuh?
agung kurniawan --- On Sun, 12/14/08, mangoenpoerojo roch basoeki <elrob...@yahoo.com> wrote: From: mangoenpoerojo roch basoeki <elrob...@yahoo.com> Subject: Re: [ac-i] Rekomendasi KONGRES KEBUDAYAAN INDONESIA => Usul: Tahun 2009 sbgi TAHUN BUDAYA? To: artculture-indonesia@yahoogroups.com Date: Sunday, December 14, 2008, 1:15 AM Bukan hanya setuju pak Luluk, tetapi harus diiktikadi begitu rupa. Kalau masih mengacu pada rumusan hasil kongres itu, kok rasanya "budaya hanya merupakan satu sektor" dalam pembangunan. Saya sarankan ditingkatkan menjadi membangun kebudayaan yang berisi nilai-nilai keindonesiaan. Atau pembangunan indonesia yang berkebudayaan, etc. salam, robama. From: luluk sumiarso <lsumia...@gmail. com> To: artculture-indonesi a...@yahoogroups. com Cc: jambore_kebudayaan@ yahoogroups. com; media-jatim@ yahoogroups. com Sent: Saturday, December 13, 2008 6:36:32 PM Subject: [ac-i] Rekomendasi KONGRES KEBUDAYAAN INDONESIA => Usul: Tahun 2009 sbgi TAHUN BUDAYA? Rekan2 Budayawan/Penggiat Budaya, Agar kelihatan 'grengsengnya' , bagaimana kalau kita usulkan untuk menetapkan Tahun 2009 sebagai "TAHUN BUDAYA"? Setujukah? Salam, Luluk S 2008/12/12 henri nurcahyo <henrinurcahyo@ yahoo.com> Rumusan Kongres Kebudayaan Indonesia 2008 di Bogor, Jawa Barat, 10-12 Desember 2008 I. PENDAHULUAN Kongres Kebudayaan Indonesia (KKI) 2008 memilih tema "Kebudayaan untuk Kemajuan dan Perdamaian Menuju Kesejahteraan" . Pemilihan ini didorong oleh kenyataan bahwa Indonesia memiliki keanekaragaman suku bangsa dan budaya, flora dan fauna, serta kekayaan sumberdaya alam. Namun segala modal besar tersebut belum dimanfaatkan secara maksimal untuk kemajuan dan kesejahteraan masyarakat. Hal ini disebabkan bangsa Indonesia belum dapat mengatasi berbagai krisis yang dihadapi, terutama krisis yang berkenaan dengan sistem nilai budaya, seperti etika, moral, kejujuran, dan etos kerja. Oleh karena itu perlu dicari formula untuk memaanfaatkan modal budaya untuk memajukan kesejahteraan dan perdamaian masyarakat sesuai dengan amanat Undang Undang Dasar 1945. Kongres diikuti oleh 500 peserta yang mewakili berbagai kepentingan baik perorangan maupun lembaga/institusi, akademisi, media massa, dan masyarakat umum. Kongres membahas 102 makalah yang berasal dari unsur budayawan, seniman, cendekiawan, akademisi dan berbagai disiplin ilmu yang berkaitan dengan kebudayaan serta pejabat pemerintah. II. POKOK-POKOK BAHASAN KONGRES Kebijakan dan Strategi KebudayaanFilm/Seni Media SastraBahasa dan Aksara Seni RupaMedia Massa Seni PertunjukanEkonomi Kreatif/Industri Budaya Hak Atas Kekayaan Intelektual (HaKI)Diplomasi KebudayaanWarisan Budaya PendidikanFilantrophi Kebudayaan Identitas BudayaEtika III. RUMUSAN MELANJUTKAN PENGEMBANGAN KEBUDAYAAN NASIONAL 1. Membangun kebudayaan berbasis kemajemukan 2. Membangun masyarakat multicultural 3. Merumuskan kembali strategi kebudayaan MENJAWAB TANTANGAN INDUSTRI BUDAYA DAN GLOBALISASI 1. Menumbuhkan apresiasi dan mengembangan industri budaya berkelanjutan 2. Meningkatkan kualitas pendidikan sumberdaya manusia yang kreatif dan inovatif 3. Menciptakan sistem keuangan yang mendorong industri budaya yang berkualitas 4. Mengembangkan jaringan kerja yang mendukung produksi dan pemasaran industri budaya MENGGALI DAN MENGEMBANGKAN NILAI-NILAI LUHUR BUDAYA BANGSA UNTUK BERSAING DI DUNIA INTERNASIONAL 1. Menumbuhkan apresiasi terhadap identitas budaya bangsa yang multikultural 2. Mendokumentasikan khasanah budaya Indonesia 3. Membuka kesempatan seluas-luasnya kepada masyarakat untuk mengembangkan produk budaya secara mandiri dan bermutu. 4. Menumbuhkembangkan nilai-nilai budaya yang berakar pada etika universal (demokrasi, hak azasi manusia dan pelestarian lingkungan). MENGELOLA WARISAN BUDAYA SEBAGAI MODAL UTAMA PENGUATAN PERADABAN DEMI KESEJAHTERAN BANGSA 1. Menerapkan nilai-nilai Pancasila dalam kehidupan bermasyarakat 2. Mengembangkan sistem kemitraan berbasis masyarakat tempatan 3. Mendorong pelaksanaan otonomi daerah untuk penguatan dan penciptaan budaya khas daerah. IV. REKOMENDASI Merevitalisasi lembaga, sarana dan aktivitas kebudayaanPendidikan 1. Memperkuat pendidikan kewarganegaraan yang menghargai keragaman budaya dan menjangkau masyarakat luas dari berbagai lapisan. 2. Menanamkan nilai-nilai budaya melalui arena publik dengan menekankan pada penegakan hukum dan peraturan. 3. Mengembangkan pemahaman geobudaya Kemitraan - Meningkatkan peran masyarakat dalam program pembangunan kebudayaan Peran Pemerintah 1. Memfasilitasi upaya pengembangan kebudayaan di tingkat daerah dan nasional. 2. Mewujudkan pembentukan pusat-pusat kebudayaan di ranah internasional. Kelembagaan - Mewujudkan terbentuknya Departemen Kebudayaan Regulasi 1. Melaksanakan Undang-Undang Penyiaran yang mewajibkan televisi berjaringan yang berwawasan budaya. 2. Melindungi karya-karya kreatif. 3. Memberikan insentif pajak untuk kegiatan kebudayaan 4. Menyelesaikan penyusunan rancangan UU Kebudayaan dan menyelesaikan revisi UU No 5 Tahun 1992 tentang Benda Cagar Budaya 5. Menciptakan sistem penghargaan pada pelaku budaya Otonomi Daerah - Memberi peluang yang sebesar-besarnya pada daerah untuk melaksanakan pembangunan kebudayaan lokal. Kebijakan 1. Merumuskan kembali strategi dan diplomasi kebudayaan 2. Menyelenggarakan pendidikan berwawasan kebudayaan Filantrophi 1. Meningkatkan kedermawanan di bidang kebudayaan dalam kehidupan bermasyarakat 2. Memberdayakan kemandirian masyarakat. Bogor, 12 Desember 2008 Perumus Al AzharAyu Sutarto Bambang KiswantiBuntje Harbunangin Edi SedyawatiEka Budianta H. HardiJunus Satrio Atmodjo Kenedi NurhanLaretna T. Adhisakti Mukhlis PaEniNunus Supardi Pudentia MPSSRestu GunawanSjafri SairinSusanto Zuhdi Nama baru untuk Anda! Dapatkan nama yang selalu Anda inginkan di domain baru @ymail dan @rocketmail. Cepat sebelum diambil orang lain!