Saya tidak percaya kalau bung akan berhenti memprovokasi saya karna bung sudah 
dikontrak oleh kaum sosdem untuk selalu mengusik saya. Saya hanya memaki 
orang-orang sejenis bung karena orang-orang sejenis bung yang paling duluan 
memaki saya.
Saya merasa terhormat karena mendapat julukan dari bung sebagai: "Tukang teriak 
Perjuangan Bersenjata". 
Bung beserta gerombolan sejenis bung yang paling phoby Perjuangan Bersenjata 
akan selalu menderita setiap mendengar teriakan saya. Tapi bung juga jangan 
turut-turut melupakan sejarah bung di tahun-tahun enampuluhan ketika masih 
hidup di Cengkareng-Nancang (Tiongkok) yang juga kesurupan hingga gila-gilaan 
ingin menterapkan  PB Ketua Mao secara dogmatis, ultra ekstrim  kiri, super 
fanatik tanpa otak, spontan ingin  mendirikan daerah basis di Indonesia dalam 
sekejap. Apakah bung juga turut mendaftar sebagai sukarelawan berangkat ke 
Indonesia untuk mendirikan daerah basis di Blitar Selatan?. Saya bukan type 
yang semacam itu bung! Saya menolak dogmatisme, menolak ekstrim kanan kiri 
dalam mempelajari karya-karya Ketua Mao, menolak fanatisme dan spontanisme 
serta avonturisme militer yang semua penyakit itu pernah bung derita bersama 
golongan bung di masa lalu selama kehidupan Cengkareng/Nanchang. Sejarah tidak 
akan melupakan hal itu dan akan mencatatnya secara resmi pada suatu ketika yang 
tidak bisa bung ramalkan. 
Saya menyalahi ajaran Lenin? Mungkin saja, saya tidak suka takabur sambil 
menepuk dada"saya seorang LENINIS sejati". Saya bisa salah tapi  bisa juga 
benar tapi yang pasti saya tidak menghkhianati Leninisme seperti yang bung 
lakukan. Tapi apakah juga bung mempelajari Leninisme?  Pernah membaca karya 
Lenin secara serius? Karya apa saja yang sudah bung baca. Saya sendiri tanpa 
rasa kesombongan sedikitpun, paling tidak, selama saya belajar 5 tahun di 
Rusia, semua yang saya pelari selalu bersangkutan dengan Leninisme dan juga 
dalam kurikulum di Universitas, karya-karya Lenin  dan Marx adalah mata 
pelajaran wajib di samping masih ada kursus-kursus tersendiri yang diadakan 
oleh Partai. Saya sama sekali tidak mau menyombongkan diri telah menguasai 
Leninisme, sama sekali tidak, tapi hingga sekarang saya masih tetap 
mempelajarinya dan bahkan Trotskisme-pun saya pelajari. Juga karya-karya Ketua 
Mao masih tetap saya pelajari termasuk buku merah yang dicetak dalam bahasa 
Belanda. Juga buku-buku Jung Chang yang paling anti Maoisme saya pelajari 
termasuk bukunya yang super tebal "MAO" saya pelajari dengan teliti. Tidak ada 
tempat di otak saya untuk jadi dogmatis dan ekstrim kanan-kiri seperti yang 
bung lakukan di tahun enam puluhan di Tiongkok-Cengkareng masa lalu dan 
sekarang ini lalu anti Maoisme versi Hongkong dan menjadi agen serta 
menjunnjung Partai Sosdem untuk menyandarkan semua ilusi bung. Buku Karl Marx 
"Das Kapital" tahun ini di Belanda kembali dicetak ulang dalam bahasa Belanda 
dan sedang saya pelajari perlahan-lahan di sela-sela deretan buku-buku lainnya 
yang sedang saya baca. Tapi bung selalu menuduh saya sebagai"TUKANG MAKI". Bung 
memang seorang maling kawakan hasil didikan Hongkong Klassik yang paling pintar 
merneriakkan:MALING TERIAK MALING.

ASAHAN


----- Original Message ----- 
From: ChanCT 
To: wahana-n...@yahoogroups.com 
Cc: Asahan Aidit 
Sent: Wednesday, August 18, 2010 2:30 PM
Subject: Re: [wahana-news] Tak Kenal BUNG KARNO, Maka - - - - -Tak Kenal 
INDONESIA


Hahaa, ... jadi kita berdua masih terhitung beruntunglah bisa ngoceh seenak 
udenya sendiri! Lalu bung memfitnah siapa saja yang beda pendapat tanpa bukti, 
bung kerjanya hanya main maki, ... Padahal, jangankan PB yang bung 
teriak-teriakan itu sesuai dengan ajaran Ketua Mao, dengan apa yang dijalankan 
Lenin dari luar negeri saja sudah tidak sesuai. Bung sepenuhnya telah menyalahi 
ajaran Lenin, sekalipun juga berteriak keras Perjuangan Bersenjata dari luar 
negeri!

Sudahlah saya akhiri sampai disini saja, saya tidak hendak melayani fitnah dan 
caci-maki yang bung lakukan, ...

Salam,
ChanCT

  ----- 原始郵件----- 
  寄件者: ASAHAN 
  收件者: wahana-n...@yahoogroups.com ; SASTRA PEMBEBASAN ; SANTRI KIRI ; 
pembebasan_pa...@yahoogroups.com ; mimbar-be...@yahoogroups.com ; 
inti-...@yahoogroups.com ; artculture-indonesia@yahoogroups.com ; AKSARA SASTRA 
  傳送日期: 2010年8月18日 19:40
  主旨: Fw: #sastra-pembebasan# Re: [wahana-news] Tak Kenal BUNG KARNO, Maka - - 
- - -Tak Kenal INDONESIA


  Bung-lah yang sesungguhnya beruntung! Kalau Ketua Mao masih hidup sekarang 
ini tentu beliau akan bilang:
  "Eh, si Chan yang dulu turut-turut nyembah saya di Nanchang, kok sekarang 
malah anti Perjuangan Bersenjata sesudah ngacir ke Hongkong ! Aaah dasar 
bedebah ingusan!. Si asahan yang justru mengikuti jalan saya malah dituduh 
omong kosong. Tapi biarin ajalah, orang, asal sudah terseret ke dalam Partai 
Sosdem yang gila Parlemen dan phoby PB yang saya anjurkan, memang moral 
politiknya jadi rusak, ngga bisa lagi dipercaya. Biarin dia makan sayur mentah 
di Hongkong dan kena cacingan, toh umur dia tidak akan lebih panjang dari umur 
saya, dia menghindari goreng-gorengan yang enak, karna dia goblok! Mana mungkin 
orang Tionghoa memantangkan goreng-gorengan yang suduh menjadi tradisi ribuan 
tahun. Memang si Chan itu masih "dokter kaki telanjang"tapi pantat dan perutnya 
sudah ke barat-baratan, nggak tau barang enak dan sukanya mengunyah 
berita-berita kesehatan sensasionil gaya populeran dari Barat yang 
diilmiah-ilmiahkan yang dia sebarkan kembali ke milis-milis untuk konsumsi 
orang-orang naif. Cuek-kan aja San, lu jalan bersama rakyat Indonesia sambil 
makan opor ayam yang enak, biarkan si Chan makan oporkaki dan oporbuntut( 
oportunis buntelan kentut) pengasih Partai Sosdem. Pengikut Partai Sosdem cuman 
begitu saja, seumur hidup dengan pilsapat BAJING LONJAT, ke mana angin bertiup, 
ke sana  arah condongnya"
  ASAHAN (dipencilkan kaum sosdem tapi didekati rakyat).

  ----- Original Message ----- 
  From: ChanCT 
  To: wahana-n...@yahoogroups.com 
  Sent: Wednesday, August 18, 2010 11:35 AM
  Subject: #sastra-pembebasan# Re: [wahana-news] Tak Kenal BUNG KARNO, Maka - - 
- - -Tak Kenal INDONESIA


    
  Terimakasih, kembali!

  Bung beruntung, Ketua Mao sudah lama berada di Sorga. Kalau masih hidup 
didunia ini, bung bisa-bisa dijewer. Karena sepengetahuan saya, Ketua Mao juga 
tidak suka berteriak-teriak kosong dengan teori Perjuangan Bersenjata, tapi dia 
bergerak langsung melakukan persiapan dengan baik untuk meletupkan 
Pemberontakan Nan Chang, bahkan tanpa banyak bicara dia tinggalkan PKT dikota 
untuk bikin basis di Gunung Jin Gang, ... misalnya. 

  Salam,
  ChanCT

  ----- 原始郵件----- 
  寄件者: ASAHAN 
  收件者: SANTRI KIRI ; pembebasan_pa...@yahoogroups.com ; 
mimbar-be...@yahoogroups.com ; artculture-indonesia@yahoogroups.com ; AKSARA 
SASTRA ; wahana-n...@yahoogroups.com ; SASTRA PEMBEBASAN ; 
inti-...@yahoogroups.com ; ChanCT 
  傳送日期: 2010年8月18日 17:11
  主旨: Re: [wahana-news] Tak Kenal BUNG KARNO, Maka - - - - -Tak Kenal INDONESIA

  Terima kasih atas penghargaan yang begitu tinggi. Sayang Ketua Mao telah lama 
meninggal, belum sempat mengetahui penghargaan yang saya terima sekarang ini.
  ASAHAN
  ----- Original Message ----- 
  From: ChanCT 
  To: inti-...@yahoogroups.com ; SASTRA PEMBEBASAN ; 
wahana-n...@yahoogroups.com 
  Cc: Asahan Aidit 
  Sent: Wednesday, August 18, 2010 10:53 AM
  Subject: Re: [wahana-news] Tak Kenal BUNG KARNO, Maka - - - - -Tak Kenal 
INDONESIA

  Bukan begitu! Biar lebih pas dan mantap kalimat itu harusnya begini:
  "Tidak kenal ASAHAN, maka ---- tak kenal PERJUANGAN BERSENJATA!" 

  Salam,
  ChanCT

  ----- 原始郵件----- 
  寄件者: ASAHAN 
  收件者: SANTRI KIRI ; wahana-n...@yahoogroups.com ; SASTRA PEMBEBASAN ; 
mimbar-be...@yahoogroups.com ; AKSARA SASTRA ; 
artculture-indonesia@yahoogroups.com ; inti-...@yahoogroups.com ; 
pembebasan_pa...@yahoogroups.com 
  傳送日期: 2010年8月17日 19:27
  主旨: [wahana-news] Re: [mimbar-bebas] Tak Kenal BUNG KARNO, Maka - - - - -Tak 
Kenal INDONESIA

  Seenaknya bikin dalil sendiri. 
  Oke, deh saya juga punya dalil: TAK KENAL IBRAHIM ISA, maka --------Tak kenal 
DUNIA!!!
  Itu baru nyahok!
  BISAI. (Tak kenak BISAI, maka-----nggak apa-apa kok, asal kenal----IBRAHIM 
ISA)

  ----- Original Message ----- 
  From: ibrahim Isa 
  To: mimbar-be...@yahoogroups.com 
  Sent: Tuesday, August 17, 2010 11:23 AM
  Subject: [mimbar-bebas] Tak Kenal BUNG KARNO, Maka - - - - -Tak Kenal 
INDONESIA

  IBRAHIM ISA
  -----------------------------
  Selasa, 17 Agustus 2010

  Tak Kenal BUNG KARNO,
  Maka - - - - -Tak Kenal INDONESIA
  *
  <P r o f i l Negarawan Dan "Nation Builder" Terbesar Indonesia>

  Menulis sebuah `p r o f i l` tentang Bung Karno - Seorang negarawan, 
`statesman' dan `nation builder', pembangun bangsa terbesar, - dalam dua-tiga 
halaman saja, adalah sangat-sangat tidak mudah. Hasilnya pasti tidak seperti 
apa yang diharapkan. Keterbatasan ruangan dalam penerbitan "Informasi", sebuah 
berkala terbitan "Perhimpunan Persaudaraan", untuk menuliskan sebuah profil 
yang agak lengkap, merupakan realitas yang wajar dan bisa difahami. Kalaulah 
kita buka computer, menjenguk sebentar ke website `Google.com', - ketik nama 
SOEKARNO, di situ bisa dibaca, sedikitnya terdapat - 1.750.000 <satu juta 
tujuhratus limapuluh ribu> bahan tertulis, termasuk beberapa audio, youtube, 
Facebook, dan video, yang bersangkutan dengan nama SUKARNO. Demikianlah 
terkenalnya nama Sukarno di dunia informatika mancanegara.
  Dalam rangka, menyambut dan memperingati Ultah Ke-65 Hari Kemerdekaan 
Nasional Indonesia, 17 Agustus 1945, memang dimaksudkan di sini, hendak menulis 
`PROFIL' tentang Bung Kanro. Betapapun sulitnya. Karena begitu banyak segi dan 
ragam sosok dan tokoh yang bernama S u k a r n o .

  Kata `Profil' - - - - Menurut Kamus Oxford adalah sebuah gambaran, 
`silhoutte', `potret yang diilihat dari sisi'. Jadi profil itu adalah suatu 
gambar seseorang yang dilihat dari s a t u sisi saja. Kamus Besar Bahasa 
Indonesia, mengartikan `profil' itu sebagai `s k e t s a biografis`. SUKARNO 
adalah seorang manusia biasa. Dengan segala keunggulan dan kekurangannya. 
Benar! Sukarno adalah manusia biasa. Tetapi, sekaligus, - SUKARNO, adalah 
manusia LUAR BIASA.

  Beliau orang besar. Sosok seperti beliau itu langka sekali dalam sejarah 
Indonesia.
  Yang menjadikan Bung Karno langka a.l - adalah, bahwa sejak masa mudanya 
beliau telah memilih jalan hidup perjuangan demi kemerdekaan bangsa dan tanah 
air. Pemuda Sukarno tidak memilih hidup tenang dan énak sebagai insinyur 
bangunan dengan penghasilan lumayan. Malah akan bisa hidup sebagai `lapisan 
atas' di zaman kolonial Hindia Belanda. Tetapi Sukarno memilih jalan yang sulit 
dan menderita. Masuk-keluar penjara. Kemudian jadi orang buangan. Ya, itulah 
Sukarno yang sejak muda telah memilih jalan hidup sebagai pejuang kemerdekaan 
Indonesia. Demi cita-cita mulya yang diyakininya. Jalan hidup ini 
dipertahanknnya dengan konsisten, sampai akhir hidup beliau dalam tahanan rezim 
Orba di bawah Jendral Suharto.
  Bung Karno lain dari Jendral Suharto. Yang jauh sebelum meninggalkan dunia 
yang fana ini, Suharto, selain mengumpulkan kekayaan bagi diri dan keluarganya 
melalui korupsi besar-besaran, ia telah menyiapkan `kuburan keluarga'. Sebuah 
lokasi menyolok, di sebuah gunung dengan bangunan mewah lengkap dengan 
pengawalan. Kuburan semegah ini tak ada bandingnya di Indonesia.

  Namun, Bung Karno, setelah meniggal dunia dalam tahanan militer, atas 
keputusan Jendral Suharto, jenazahnya diangkut jauh dari pusat kehidupn politik 
negara, yaitu ke Blitar untuk dimakamkan di situ. Semua tahu hal ini diluar 
keingian dan wasiat Bung Karno. Secara terbuka Bung Karno telah menyampaikan, 
bahwa beliau ingin dikubur di sebuah lokasi sederhana di Bogor dengan tulisan 
di batu nisan: - BUNG KARNO, PENYAMBUNG LIDAH RAKYAT. Memang Suharto tidak 
tanggung tanggung dalam tindakannya mengucilkan, mengasingkan dan menghancurkan 
nama Sukarno.
  Tetapi lihat, apa yang terjadi! Adalah massa rakyat sendiri yang bersikap. 
Dewasa ini kota Blitar tempat peristirahatan terakhir Bung Karno, telah menjadi 
salah satu `tugu nasional' penting. Massa pengunjung memperlakukan kuburan Bung 
Karno, seperti kuburan wali-wali. Bahkan lebih dari itu. Hingga detik ini, 
sudah ratusan ribu, bahkan mungkin sudah jutaan pencinta Bung Karno yang 
berdatangan dari pelbagai penjuru tanah air, pergi ber-ZIARAH ke MAKAM BUNG 
KARNO. Untuk menyatakan kecintaan, penghormatan dan kesetiaan mereka pada Bung 
Karno. Dan hal ini akan berlangsung terus.
  Lebih-lebih dalam situasi bangsa dan tanah air dewasa ini mendambakan dan 
membutuhkan seorang pemimpin dan penyuluh bangsa sekaliber BUNG KARNO.
  Bagi setiap orang Indonesia yang mengenal sejarah perjuangan bangsa, nama 
penulis kenamaan Belanda, Multatuli, alias Douwes Dekker, tidaklah asing lagi. 
Melalui bukunya `MAX HAVELAAR', sudah pada abad ke-19. Multatuli dengan 
terang-terangan, tegas dan tajam menggugat kolonialisme Belanda dan feodalisme 
di Banten, yang menjadi sekutu dan pijakan kekuasaan kolonialisme di Hindia 
Belanda. Kita juga mengenal nama-nama Belanda lainnya, yang simpati dengan 
bangsa Indonesia. Seperti antara lain Prof Dr W.F. Wertheim, Dr Bob Hering, 
Piet van Staveren, Poncke Princen, dan banyak lainnya yang memiliki hati 
nurani. Mereka-mereka itu tak sudi melihatberlangsungnya pemerasan dan 
penindasan oleh kolonialisme Belanda atas bangsa Indonesia. 

  Mereka menyatakan protes terhadap politik pemerintahnya yang menjajah 
Indonesia dan dengan tulus memberikan dukungannya pada perjuangan kemerdekaan 
bangsa Indonesia. Begitu juga di kalangan penulis dan sejarawan Belanda dewasa 
ini terdapat tidak sedikit orang orang yang berhati nurani dan mampu melihat 
kebenaran dan keadilan.
  Begitulah, - belum lama (2004) kita menjumpai sebuah buku sejarah yang 
ditulis oleh sejumlah sejarawan generasi baru Belanda. Mereka menulis buku 
sejarah Belanda. Di salah sebuah bukunya yang berjudul "DE GROOTSTE 
NEDERLANDER" ditulis penilaian yang cukup obyektif tentangSUKARNO. Di dalam 
buku itu SUKARNO digolongkan diantara sekian banyak dari "DE GROOTSTE 
NEDERLANDER". Penerbitnya menjelaskan bahwa, tidak semua tokoh sejarah Belanda 
dalam buku tsb, adalah orang-orang Belanda yang lahir di Belanda. Misalnya 
Willem van Oranje yang disebut oleh Belanda sebagai `Vader des Vaderlands', 
sebagai `Bapak Bangsa', dilahirkan di Dillenburg, Jerman. Rudolf Thorbecke 
(1798-1872), bila dinilai dari syarat-syarat sekarang, maka ia tergolong orang 
Jerman. Tetapi, adalah Thorbecke yang menciptakan udang-undang dasar negara 
Belanda. Meskipun lahirnya tidak di Belanda dan bukan `Belanda asli' namun 
mereka itu digolongkan dalam sejarah sebagai tokoh terbesar Belanda.
  Bagaimana dengan Sukarno? Bukankah kalangan penguasa periode kolonial `tempo 
doeloe', menganggap `Sukarno adalah musuh negara nomor satu'? Namun, salah 
seorang penulis buku tsb., Tjitske Lingsma, (lahir th. 1960) tamatan 
Universitas Utrecht, yang juga adalah wartawan "Algemeene Dagblad" dan majalah 
"Elsevier", menulis sbb.:
  Pada tanggal 17 Agustus 1945 di halaman muka rumah Sukarno terdengar 
"Indonesia Raya, Merdeka, Merdeka - Indonesia Raya Merdeka, Merdeka!". 
Dibacakanlah kalimat-kalimat proklamasi. Dengan itulah kemerdekaan Indonesia 
diproklamasikan. Tulis Lingsma selanjutnya: Sesudah Perang Dunia II, Nederland 
berfikir untuk kembali sebagai penguasa jajahannya. INI ADALAH SUATU PANDANGAN 
YANG SALAH. < Huruf besar dari penulis - I.I >. Sejarawan Belanda T. Lingsma, 
salah seorang penulis buku "ORANG-ORANG BELANDA TERBESAR", bahwa tokoh Sukarno 
tergolong "Orang-orang Belanda Terbesar". Selanjutnya menilai bahwa, hari 
kemerdekaan Indonesia itu adalah pada tanggal 17 Agustus 1945, saat 
dibacakannya Proklamasi Kemerdekaan Indonesia oleh Sukarno atas nama bangsa 
Indonesia.
  * * *
  Dalam menulis tentang PROFIL BUNG KARNO, tidak boleh luput diangkat di sini 
peranan Bung Karno sebagai penggali dan pencipta PANCASILA, dasar falsafah 
Negara Republik Indonesia, dari Sabang sampai Merauké. Dengan karya politik 
klasiknya seperti a.l. "Nasionalisme, Islamisme dan Marxisme", "INDONESIA 
MENGGUGAT", "LAHIRNYA PANCASILA, 1 JUNI 1945", Bung Karno menunjukkan bahwa 
beliau juga adalah seorang akhli strategi/taktik dan politik pembangunan bangsa 
dan negara Republik Indonesia Merdeka. Karya-karya ideologi, budaya, politik 
dan ekonomi yang dibukukan dalam buku "DI BAWAH BENDERA REVOLUSI", I dan II, 
serta "REVOLUSI BELUM SELESAI", I dan II, adalah ajaran ajaran pokok dan 
terpenting Bung karno yang merupakan warisan tak terlinai artinya bagi 
pembangunan bangsa, bagi persatuan nasional dan hari depan Indonesia yang adil 
dan makmur.
  Dalam kaitan ini benarlah kiranya ucapan yang sering terdengar bahwa TAK 
KENAL SUKARNO, MAKA TAK KENAL INDONESIA.

  * * *
  Maksud menulis PROFIL tentang Bung Karno, dalam rangka memperingati Hari 
Ultah Ke-65 Republik Indonesia, adalah semata-mata dan terutama untuk 
mengingatkan kita semua betapa arti penting mempelajari sejarah bangsa dan 
tanah air. Betapa luar biasa pentingnya KARYA-KARYA KLASIK POLITIK BUNG KARNO, 
yang merupakan AJARAN BUNG KARNO, bagi kelanjutan persatuan, pertumbuhan dan 
kemajuan bangsa dan negeri ini.
  Pertumbuhan, perkembangan dan kokohnya Republik Indonesia, menunjukkan bahwa 
tak ada landasan ideologi dan politik yang efektif, realis dan dapat diterima 
oleh bangsa secara keseluruhan selain AJARAN BUNG KARNO.
  Oleh karena itu, - Demi mempertahankan Republik Indonesia sebagai modal utama 
dalam perjuangan selanjutnya untuk Indonesia yang bersatu, demokratis, adil dan 
makmur, LAKSANAKAN AJARAN BUNG KARNO DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA! 

  <Catatan 1: Artikel ini ditulis untuk Penerbitan Berkala Vereniging 
Persaudaraan, "INFORMASI",nomor Agustus 2010>. 
  <Catatan 2: Ingin baca tulisan-tulisan lainnya karya Ibrahim Isa? Klik 
<http://ibrahimisa.blospot.com/>
  __._,_._

  [Non-text portions of this message have been removed]

  ------------------------------------

  Yahoo! Groups Links

  [Non-text portions of this message have been removed]

  ------------------------------------

  Yahoo! Groups Links

  [Non-text portions of this message have been removed]





  [Non-text portions of this message have been removed]



  ------------------------------------

  Yahoo! Groups Links



Kirim email ke