Menaati Pemimpin/Pemerintah Muslim walaupun Mereka Pemimpin yang Zhalim Allah Ta'ala berfirman,
"Hai orang orang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul dan ulil amri diantara kamu" (QS An Nisaa' 59) Diriwayatkan dari Wa'il Al Hadhrami, Salamah bin Yazid Al Ju'fi ra. pernah bertanya kepada Rasulullah ShalallHu alaiHi wa sallam, "Wahai Nabi Allah, bagaimanakah pendapat engkau jika kami diperintah oleh penguasa yang hanya menuntut hak mereka, sedangkan hak kami tidak mereka berikan ? Perintah apakah yang akan engkau berikan kepada kami ?". Lalu beliau ShalallaHu alaiHi wa sallam berpaling dari Salamah, kemudian Salamah bertanya lagi, lalu beliau ShalallaHu alaiHi wa sallam berpaling lagi. Setelah dia bertanya yang kedua kali atau ketiga kalinya, Asy'at bin Qais menariknya, lalu Rasulullah ShalallaHu alaiHi wa sallam bersabda, "Patuhilah dan setialah (kepada mereka). Sesungguhnya kewajiban mereka adalah apa yang dibebankan kepada mereka, dan kewajiban kamu adalah semata mata apa yang dibebankan kepada kamu" (HR. Muslim, Kitab Al Imarah, Bab Thaa'atul umaraa-i wa-in mana'ul huquuq) Demikianlah kaum muslimin diwajibkan untuk taat kepada pemimpin walaupun mereka para pemimpin mengambil hak dan berbuat zhalim, Rasulullah ShalallaHu alaiHi wa sallam juga telah bersabda, "Patuh dan taatilah pemimpinmu walaupun dia memukul punggungmu dan mengambil hartamu, patuhilah dan taatilah" (HR. Muslim 12/236-237) Namun kepatuhan disini bukanlah kepatuhan untuk bermaksiat kepada Allah sebagaimana sabda Rasulullah ShalallaHu alaiHi wa sallam berikut ini, "Laa thaa'ata fii ma'shiyatillahi innamath thaa 'atu fil ma'ruufi" yang artinya "Tidak ada ketaatan dalam bermaksiat kepada Allah, sesungguhnya ketaatan itu hanyalah dalam kebaikan" (HR. Bukhari) Kepatuhan yang dimaksud disini adalah kepatuhan dalam hal yang ma'ruf, seperti contoh pada hadits berikut ini, Rasulullah ShalallaHu alaiHi wa sallam bersabda, "Wa idzaas tunfirtum, fanfiruu !" yang artinya "Dan jika kalian diperintahkan untuk pergi berperang (berjihad), maka berangkatlah !" (HR. Bukhari no. 1834 dan Muslim no. 1353) Ini merupakan perkara yang tidak diketahui kebanyakan dari kaum muslimin (baca : Mustafa Kemal At Tartuk Bapak Nasionalisme Turki dan lainnya) ketika mereka melihat kerusakan dan kezhaliman para khalifah terakhir dari Kekhalifahan Islam Dinasti Turki Utmani, mereka lalu berusaha bekerja sama dengan orang orang kafir untuk meleyapkan Khilafah Al Islamiyyah Al Utsmani tahun 1924. (Cermati juga jatuhnya Darul Islam Irak ke tangan Al Kufar lihat bagaimana sebagian rakyat Irak tidak membantu Saddam Husain, pemimpin mereka yang muslim, bahkan bersikap sebaliknya !). Mereka lupa akan larangan memberontak dari para pemimpin selama belum melihat kekafiran dan kesyirikan pemimpin mereka yang secara jelas yang dapat dipertanggungjawabkan di hadapan Allah Ta'ala dan diputuskan oleh para ulama' rabbani berdasarkan kaidah kaidah fikih dakwah yang diambil dari Al Qur'an dan As Sunnah serta sikap sikap salafush shalih (generasi shalih terdahulu). Dari Ummul Mukminin Ummu Salamah Hindun binti Abu Umayyah ra dari Nabi ShalallaHu alaiHi wa sallam beliau bersabda, "Sesungguhnya akan diangkat untuk kalian beberapa penguasa dan kalian akan mengetahui kemunkarannya. Maka siapa saja yang benci bebaslah ia, dan siapa saja yang mengingkarinya, maka selamatlah ia, tetapi orang yang senang dan mengikutinya maka tersesatlah ia" Para sahabat bertanya, "Apakah tidak sebaiknya kita memerangi mereka ?" Beliau bersabda, "Jangan ! Selama mereka masih mengerjakan shalat bersamamu" (HR. Muslim) Dan kepada kaum muslimin yang ingin menasehati pemerintah muslim yang zhalim maka hendaknya dilakukan secara diam diam atau berdua saja. Janganlah menasehatinya secara terang terangan atau dengan cara berdemonstrasi seperti yang marak dilakukan akhir akhir ini karena Rasulullah ShalallaHu alaiHi wa sallam bersabda dari riwayat sahabat Iyadh bin Ghunaim ra., "Barang siapa hendak menasehati penguasa maka janganlah secara terang terangan, melainkan ambil tangannya dan berdua dengannya. Apabila ia menerimanya maka itu adalah untukmu, kecuali apabila ia enggan maka apa yang ada padanya adalah baginya sendiri" (HR Ahmad III/403-404, Al Hakim III/290, Al Baihaqi dan lainnya hadits ini dishahihkan oleh Syaikh Albani dalam Kitab Adz Dzilal) Maka dari itu Usamah bin Zaid ra. ketika menasehati Khalifah Islam Utsman bin Affan ra. dilakukannya dengan secara diam diam sebagaimana atsar sahabat berikut ini : Dari Ubaidilah bin Khiyar berkata, "Aku mendatangi Usamah bin Zaid ra. dan aku katakan kepadanya, 'Mengapa engkau tidak menasehati Utsman bin Affan ra. untuk menegakan hukum had atas Al Walid ?'. Maka Usamah bin Zaid ra. menjawab, 'Apakah kamu mengira aku tidak menasehatinya kecuali harus dihadapanmu ? demi Allah, sungguh aku telah menasehatinya secara sembunyi sembunyi antara aku dan ia saja. Dan aku tidak ingin membuka pintu kejelekan dan aku bukanlah orang yang pertama kali membukanya" (HR. Bukhari dan Muslim) Sering sekali terdengar perkataan celaan dan hinaan di dalam aksi aksi demonstrasi yang ditujukan kepada para penguasa muslim, yang mana hal ini sesungguhnya menyimpang dari manhaj salafush shalih, jalannya para salafush shalih, ahlus sunnah wal jama'ah. Imam Al Barbahary rahimahullah (wafat 392 H) berkata, "Jika anda melihat orang mendo'akan keburukan kepada pemimpin, ketahuilah bahwa ia termasuk salah satu pengikut hawa nafsu, namun bila anda melihat orang mendoakan kebaikan kepada kepada seorang pemimpin, ketahuilah bahwa ia termasuk golongan ahlus sunnah, insya Allah" (Kitab Syahrus Sunnah) Abu Ali Fudhail bin 'Iyadh rahimahullah berkata, "Jikalau aku mempunyai doa yang baik yang akan dikabulkan, maka semuanya akan aku tujukan bagi para pemimpin", lalu ia ditanya, "Wahai Abu Ali jelaskan maksud ucapanmu tersebut ?", beliau berkata, "Bila doa itu hanya aku tujukan bagi diriku, tidak lebih hanya bermanfaat bagi diriku, namun apabila aku tujukan kepada pemimpin dan ternyata para pemimpin berubah menjadi baik, maka semua orang dan negara akan merasakan manfaat dan kebaikannya" Dan menasehati Umara' secara diam diam memang merupakan suatu amal shalih yang berat namun demikian pahala yang didapatkannya pun sangatlah besar karena hal tersebut adalah salah satu bentuk jihad sebagaimana keterangan hadits hadits yang diambil dari Kitab Riyadhus Shalihin berikut ini : Dari Abu Sa'id Al Khudri ra., dari Nabi ShalallaHu alaiHi wa sallam, beliau bersabda,"Afdhalul jihaadi kalimatu 'adlin sulthaanin jaair" yang artinya "Seutama utamanya jihad adalah mengatakan keadilan di depan penguasa yang menyeleweng" (HR. Abu Daud dan Tirmidzi, dia berkata, "Hadits hasan", hadits no. 199 pada Kitab Riyadush Shalihin oleh Imam An Nawawi) Pada hadits lain Rasulullah ShalallaHu alaiHi wa sallam berkata pada seseorang yang bertanya tentang jihad apa yang paling utama, maka Rasulullah ShalallaHu alaiHi wa sallam menjawab,"Kalimatun haqqin 'inda sulthaanin jaair" yang artinya "Mengatakan kalimat yang benar di depan penguasa yang menyeleweng" (HR. An Nasa'i dengan sanad shahih, hadits no. 200 pada Kitab Riyadush Shalihin, dari sahabat Abu Abdullah Al Ahmasi ra.) Maraji' 1.Hukum Memberontak Kepada Penguasa Muslim, Syaikh Fawaz bin Yahya Al Ghuslan, Pustaka Al Atsari, Bogor, Cetakan Pertama, Jumadil Tsaniyah 1424 H/Agustus 2003 M. 2.Mengapa Memilih Manhaj Salaf ?, Syaikh Salam bin Ied Al Hilaly, Pustaka Imam Bukhari, Solo, Cetakan Ketiga, Muharram 1426 H/Maret 2005 M. 3.Syarah 'Aqidah Ahlus Sunnah wal Jama'ah, Ustadz Yazid bin Abdul Qadir Jawas, Pustaka At Taqwa, Bogor, Cetakan Kedua, Jumadil Akhir 1425 H/Agustus 2004 M. 4.Tarjamah Riyadush Shalihin, Penulis : Imam An Nawawi, Takhrij : Syaikh Al Albani, Duta Ilmu, Surabaya, Cetakan Kedua, Oktober 2004 (Edisi Revisi). Semoga Bermanfaat yuzariza <[EMAIL PROTECTED]> wrote: akhi, bagaimana cara kita taat pada pemerintah yg ahli bid'ah? apakah kita juga harus memperlakukannya seperti ahli bid'ah lainnya, seperti menjauhkannya, men-tahdzir dan tidak berkumpul pada mereka?? --------------------------------- Talk is cheap. Use Yahoo! Messenger to make PC-to-Phone calls. Great rates starting at 1¢/min. -------------------------------------------- Website Anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id Website audio: http://assunnah.mine.nu Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED] Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] -------------------------------------------- Yahoo! Groups Links <*> To visit your group on the web, go to: http://groups.yahoo.com/group/assunnah/ <*> To unsubscribe from this group, send an email to: [EMAIL PROTECTED] <*> Your use of Yahoo! Groups is subject to: http://docs.yahoo.com/info/terms/