Maaf, di masjid saya imamnya baca qunut secara sirri. Jadi makmunya ada yg baca 
qunut ada yg nggak. Yg baca qunut ya baca doa sendiri2. Memangnya boleh, baca 
qunut sendiri2 bagi makmum apabila bacaan qunut imamnya disengaja dibaca sirri.

hanif


On 05/10/06, Budi Ari <[EMAIL PROTECTED]> wrote:
>
> Wa'alaikum salam warahmatullahi wabarakatu
>
> Semoga bermanfaat ya Pak,
>
> Dari Hasan bin Ali radhiyallaHu 'anHu, ia berkata, *"Rasulullah
> mengajariku bacaan yang kuucapkan pada shalat witir : AllahummaHdinii fiiman
> Hadayt …" *(HR. An Nasa'i III/248, Abu Dawud no. 1412, At Tirmidzi no. 463
> dan Ibnu Majah no. 1178, hadits ini di*shahih*kan oleh Syaikh Albani dalam
> Kitab *Al 'Irwa* II/172)
>
> Membaca doa qunut dapat dilakukan ketika shalat witir baik ketika dalam
> bulan Ramadhan ataupun bukan dan hukum membacanya adalah sunnah (boleh juga
> tidak membaca doa qunut pada shalat witir)
>
> Dan juga menurut sunnnahnya membaca doa qunut ini dilakukan sebelum ruku'
> berdasarkan hadits dari sahabat Ubay bin Ka'ab radhiyallaHu 'anHu, ia
> berkata,
>
> "*Rasulullah melaksanakan qunut dalam shalat witir sebelum ruku"* (HR. Abu
> Dawud no. 1414, hadits ini di*shahih*kan oleh Syaikh Albani dalam *Shahih
> Sunan Abu Dawud* no. 1266)
>
> Serta membaca doa qunut ini juga dapat dilakukan sebelum ruku'.
>
> Tidak disyariatkan qunut dalam shalat wajib kecuali jika terjadi musibah
> dan bencana terhadap kaum muslimin (biasanya disebut *qunut nazilah*).
> Ketika hal itu terjadi maka qunut tersebut dilakukan setelah ruku'. Dari Abu
> Hurairah ra., ia berkata,
>
> "*Jika Rasulullah hendak mendoakan keburukan atau kebaikan bagi seseorang,
> maka beliau melaksanakan qunut setelah ruku"* (HR. Bukhari no. 4560)
>
> Dan *qunut nazilah* ini dapat dibaca pada setiap shalat fardhu dan shalat
> sunnah. Ibnu Abbas ra. berkata, *"Rasulullah telah berqunut sebulan
> berturut – turut dalam shalat – shalat Zhuhur, Ashar, Maghrib, Isya dan
> Shubuh yaitu dalam raka'at terakhir ketika i'tidal setelah mengucapkan
> 'sami'allaHu liman hamidah'…disitu beliau berdoa untuk kebinasaan Bani
> Sulaim, Ra'al, Dzakwan dan Ushaiyah, sedang makmum yang di belakangnya
> mengaminkan doa itu"* (HR. Abu Dawud dan Ahmad)
>
> Berkaitan pula dengan tata cara qunut nazilah, Syaikh Albani *rahimahullah
> * menjelaskan dalam *Sifat Shalat Nabi ShallallaHu 'alaiHi wa sallam*bahwa 
> jika Rasulullah
> *ShallallaHu 'alaiHi wa sallam* ingin mendoakan kecelakaan atau
> keselamatan untuk seseorang, beliau melakukan qunut pada raka'at terakhir
> setelah ruku', lalu beliau membaca doa qunut dengan keras sambil mengangkat
> kedua tangannya sedangkan makmum yang berada di belakangnya mengaminkan doa
> beliau.
>
> Hadits tentang mengangkat tangan ketika doa qunut diriwayatkan oleh Ahmad
> dan ath Thabrani, Syaikh Albani menyatakan hadits tersebut *shahih* dalam
> *Sifat Shalat Nabi ShallallaHu 'alaiHi wa sallam. *Dan mengangkat tangan
> ketika qunut merupakan bagian dari madzhab Imam Ahmad, sebagaimana
> disebutkan dalam *al Masaa-il* hal. 23 karya al Marwazi.
>
> Adapun qunut shubuh terus menerus adalah bid'ah sebagaimana yang
> dijelaskan sahabat Rasulullah *ShallallaHu 'alaiHi wa sallam*, Abu Malik
> Al Asyja'i ra. Sa'ad bin Thariq bertanya kepada bapaknya, Abu Malik Al
> Asyja'i ra.,
>
> "*Wahai ayah, engkau pernah shalat di belakang Rasulullah, Abu Bakar,
> Umar, Utsman dan Ali di kufah ini kira – kira selama 5 tahun. Apakah mereka
> melakukan qunut pada shalat shubuh ?"* Lalu ia berkata, *"Wahai anakku,
> itu adalah perkara yang diada – adakan (bid'ah)"* (HR. Ahmad III/472 dan
> Ibnu Majah I/393, hadits ini di*shahih*kan oleh Syaikh Albani dalam *Al
> Irwa* no. 435)
>
> Maraji'
>
> 1. *Fikih Sunnah Jilid 2*, Sayyid Sabiq, PT Al Ma'arif, Bandung,
> Cetakan Kesembilan, 1990 M.
> 2. *Panduan Fikih Lengkap Jilid 1*, Abdul Azhim bin Badawi Al
> Khalafi, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama, Juli 2005 M.
> 3. *Sifat Shalat Nabi ShallallaHu 'alaiHi wa sallam, *Syaikh
> Muhammad Nashiruddin al Albani, Pustaka Ibnu Katsir, Bogor, Cetakan Pertama,
> Shafar 1427 H/Maret 2006 H.
> 4. *Syarah Doa Qunut*, Syaikh Muhammad bin Shalih Al Utsaimin,
> Pustaka Imam Syafi'i, Bogor, Cetakan Pertama, Agustus 2005 M.
>
>
>
> *Abu Salahuddin <[EMAIL PROTECTED]>* wrote:
>
> Assalamu alaikum warahmatullahi wabarokatu
>
> Ana mau tanya, apakah ada tuntutannya sholat tarawih pada sholat witirnya
> pakai doa qunut ? Apakah boleh kita lakukan qunut (nazilah / washilah ? )
> pada witir yang terakhir. Soalnya ditempat ana, selalu ada doa qunutnya
> sewaktu sholat tarawih ( Pada witir yang terakhir )
> Mohon penjelasaan dari antum sekalian,...
>
> Jazka Allahu Khairaan
> Wassalamu alaikum warahmatullahi wabarokatu
>
> --
> Abu Salahuddin
> ( 3 Ramadhaan 1395 A.H.)
> Kumamoto-shi Japan




Website anda: http://www.assunnah.or.id & http://www.almanhaj.or.id
Website audio: http://assunnah.mine.nu
Berhenti berlangganan: [EMAIL PROTECTED]
Ketentuan posting : [EMAIL PROTECTED] 
Yahoo! Groups Links

<*> To visit your group on the web, go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/

<*> Your email settings:
    Individual Email | Traditional

<*> To change settings online go to:
    http://groups.yahoo.com/group/assunnah/join
    (Yahoo! ID required)

<*> To change settings via email:
    mailto:[EMAIL PROTECTED] 
    mailto:[EMAIL PROTECTED]

<*> To unsubscribe from this group, send an email to:
    [EMAIL PROTECTED]

<*> Your use of Yahoo! Groups is subject to:
    http://docs.yahoo.com/info/terms/
 


Kirim email ke