Kalau setahu saya, sesuai pemahaman antum tsb, yaitu I/234, adalah juz I
halaman 234. Namun kitab yang dimaksud adalah kitab yang sesuai dengan
daftar rujukan (maraaji') dari kitab yang ditulis ulama' tersebut.

Jadi misalnya di suatu buku terjemahan dari kitab 'ulama tertulis Shahih
Bukhari I/234, maka untuk meng-cross check nya kita bisa melihat pada
bagian belakang buku tersebut, pada bagian daftar pustaka. Biasanya di situ
terdapat daftar kitab-kitab yang menjadi rujukan ulama' tersebut dalam
menyusun kitab nya. Maka maksud I/234 adalah kitab Shahih Bukhari juz I
halaman 234 yang diterbitkan oleh penerbit sebagaimana tercantum dalam
daftar pustaka penyusun kitab tersebut.

Mungkin ada ikhwah2 yang bisa meluruskan ??

Pada 20 Desember 2012 09:53, Arief Firdaus <arieffird...@yahoo.com> menulis:

> **
>
>
> Saya sering membaca kitab para ulama dan saya sering mendapati
> jika ulama tersebut sebuah rujukan kitab, maka biasanya ditulis dengan
> I/234. Misalnya ulama tersebut menulis sebuah hadits dalam bukhari,
> maka ditulis dengan Bukhari, I/234.
>
> Yang jadi pertanyaan adalah apakah maksud dari I/234 itu?
> Kalau misalnya maksudnya adalah juz I hal. 234, lalu apakah
> buku-buku cetakan berbahasa arab itu semuanya standar?
> Maksud saya misalnya ada penerbit A dan penerbit B
> sama-sama mencetak kitab bukhari, lalu misalnya apakah hadits
> nomor 456 selalu berada di Juz I hal. 234 pada kedua kitab tersebut?
>
>  
>



-- 
“*Al-‘Ilmu Qoblal Qoul wal ‘Amal*”

Ilmu Dulu Sebelum Berkata dan Berbuat

Kirim email ke